0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut merangkum 10 alat laboratorium mikrobiologi beserta fungsi dan prinsip kerjanya, yaitu Biological Safety Cabinet untuk pengerjaan aseptis, inkubator untuk menginkubasi pertumbuhan mikroba, oven untuk sterilisasi, vortex mixer untuk mencampur larutan, neraca analitik untuk menimbang bahan kimia, colony counter untuk menghitung koloni, mikroskop binokuler untuk melihat objek mikroskopis, ose untuk memindah
Dokumen tersebut merangkum 10 alat laboratorium mikrobiologi beserta fungsi dan prinsip kerjanya, yaitu Biological Safety Cabinet untuk pengerjaan aseptis, inkubator untuk menginkubasi pertumbuhan mikroba, oven untuk sterilisasi, vortex mixer untuk mencampur larutan, neraca analitik untuk menimbang bahan kimia, colony counter untuk menghitung koloni, mikroskop binokuler untuk melihat objek mikroskopis, ose untuk memindah
Dokumen tersebut merangkum 10 alat laboratorium mikrobiologi beserta fungsi dan prinsip kerjanya, yaitu Biological Safety Cabinet untuk pengerjaan aseptis, inkubator untuk menginkubasi pertumbuhan mikroba, oven untuk sterilisasi, vortex mixer untuk mencampur larutan, neraca analitik untuk menimbang bahan kimia, colony counter untuk menghitung koloni, mikroskop binokuler untuk melihat objek mikroskopis, ose untuk memindah
Nim: 60300118022 1. Biological Safety Cabinet (BSC) Biological Safety Cabinet (BSC) atau LAF (Laminar Air Flow) merupakan alat elektrik yang digunakan untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. laminar air flow menggunakan prinsip sterilisasi dengan menggunakan aliran udara dengan arah laminar. Menggunakan aplikasi sinar lampu UV beberapa jam sebelu digunakan laminar air flow bekerja menggunakan prinsip sterilisasi dengan aliran udara dengan arah laminar. Menggunakan aplikasi sinar lampu UV beberapa jam sebelum digunakan (Robin, 2011).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
2. Inkubator Inkubator adalah alat elektrik yang digunakan menginkubasi pertumbuhan mikroba atau dalam kultur sel. Inkubator menggunakan prinsip mengubah energi listrik menjadi energi panas.
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
3. Oven Oven merupakan alat elektrik yang digunakan mensterilisasi alat-alat gelas.Oven berfungsi untuk memanaskan, mengeringkan peralatan berupa gelas laboratorium, zat-zat kimia maupun pelarut organik.Alat ini digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat-alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban.Oven menggunakan prinsip perubahan energi listrik menjadi energi panas di mana temperatur dalam oven dijaga tetap konstan dengan alat kontrol termometer (Andriani, 2016).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
4. Vortex Mixer Vortex mixer merupakan alat elektrik yang digunakan untuk mencampur cairan atau larutan dalam wadah kecil, serta melarutkan suspense pada tabung dan mengaduk larutan dalam tabung reaksi sehingga benar-benar homogen.Bekerja menggunakan prinsip mixing/ menghomogenkan agar komposisi sampel menjadi merata dengan gerakan melingkar dengan kecepatan variable yang dapat diatur (Hafsan, 2014).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
5. Neraca Analitik Neraca analitik adalah alat elektrik yang digunakan untuk menimbang bahan kimia dengan keakuratan dan ketelitian hingga 4 digit. Neraca analitik bekerja menggunakan prinsip penggunaan sumber tegangan listrik yaitu stavolt dan dilakukan peneraan terlebih dahulu sebelum digunakan kemudian bahan diletakkan pada neraca lalu amati angka yang tertera pada layar, angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang (Tirtasari, 2017).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
6. Colony Counter Colony counter adalah alat elektrik yang digunakan untuk mempermudah perhitunggan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan petri menggunakan sinar lampu dan kaca pembesar serta dilengkapi dengan skala yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Colony counter bekerja menggunakan prinsip menghitung jumlah koloni dengan perbesaran menggunakan lup atau dengan menandai beberapa koloni yang terdapat pada cawan petri menggunakan bulpoint yang terdapat pada colony counter dan juga menggunakan tombol check (Andriani, 2016).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
7. Mikroskop binokuler Mikroskop binokuler merupakan alat elektrik yang digunakan untuk melihat dan mengamati objek yang memiliki ukuran yang mikroskopis. Mikroskop binokuler bekerja menggunakan prinsip mengubah perbedaan fase cahaya yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia menjadi perbedaan dalam terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata (Nema, 2011).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
8. Ose Ose atau jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan kemedia baru.Biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas.Bentuk ujungnya lingkaran (loop) dan disebut inoculating loop dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle (Hafsan, 2014).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
9. Cawan petri Berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme.Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.Cawan petri tersedia dalam berbagai ukuran yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml (Andriani, 2016). Sumber : Dokumentai pribadi, 2019 10. Gelas beaker Alat ini merupakan wadah penampung yang digunakan untuk mengaduk, mencampur, dan memanaskan cairan, dapat juga digunakan untuk preparasi media-media, menampung aquades dan lain-lain (Wardiyah, 2016).
Sumber : Dokumentai pribadi, 2019
Daftar Pustaka Andriani, Ririn. “Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerja dan Keberhasilan Praktikum”. Jurnal Mikrobiologi Vol. 1 No. 1 (2016): h 1-7. Hafsan. “Mikrobiologi Analitik”. Makassar: Alauddin University Press.2014. Nema, R., dkk.“ An animal cell culture: Advance technology for modern research”. Bioscience and Biotechology. 2011;3: 219-226. Robin, dkk “The Stem Cell Laboratory: Design, Equipment, and Oversight”. Method Mol Biol. 2011;767: 3-13. Tirtasari, dkk.“Uji Kalibrasi (Ketidakpastian Pengukuran) Neraca Analitik di Laboratorium Biologi FMIPA UNNES”. Indonesian Journal Of Chemical Science Vol. 6 No. 2 (2017): h 151-155. Wardiyah. “Praktikum Kimia Dasar”. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2016.