Anda di halaman 1dari 6

KARAKTERISTIK BURUNG CENDRAWASIH

Burung cendrawasih memiliki kabel ekor yang tipis dan


Cendrawasih (Paradisaea guilielmi) berbentuk melengkung dengan ukuran kurang lebih 30
Kerajaan Animalia cm. Selain itu, burung ini menghasilkan suara yang cukup
Filum Chordata melengking keras saat terbang. Burung ini memiliki bulu
Kelas Aves mereja dengan tujuan untuk perlindungan diri,
Ordo Passeriformes
mempercantik tubuhnya dan untuk terbang.
Famili Paradisaeidae Bulu burung cendrawasih jantan biasanya lebih panjang
Genus Astrapia, Cicinnnurus, Drepanornis, Epimachus, dibandingkan pada jenis kelamin betina. Sedangkan untuk
Lophorina, Lycocorax, Paradisaea, Manucodia, Paradigalla,
Paradisaea, Parotia, Pteridophora, Semioptera, Seleucidis kematangan seksual, jenis burung ini membutuhkan waktu
yang lama. Bulu pada burung dewasa akan tumbuh
sempurna jika burung sudah melewati usia hingga 7
tahun.
PAKAN TERBAIK UNTUK BURUNG CENDRAWASIH

Ada beberapa jenis makanan yang


disarankan untuk burung
cendrawasih, agar burung cepat
tanggap dan tumbuh dengan sehat.
Berikut ini makanan burung
cendrawasih yang wajib dicoba,
diantaranya: pepaya, buah matoa,
buah pala. Burung ini selain
menyukai makanan dari jenis
buah-buahan, ia juga menyukai
biji-bijan dan serangga.
Tingkah Laku Burung Cendrawasih

Cendrawasih kuning kecil beraktifitas dalam


kelompok kecil atau lek, dapat dijumpai umumnya
dengan komposisi betina lebih banyak. Beberapa jenis
cendrawasih dapat terlihat dalam kelompok kecil atau
sendirian (soliter), sedangkan pada jenis cenderawasih
kuning kecil pada umumnya dapat ditemukan lebih
dari satu, baik itu sepasang (jantan dan betina) ataupun
jenis kelamin yang sama. Tanda-tanda dewasa pada
burung jantan yaitu ditandai dengan tumbuhnya bulu-
bulu hiasan berwarna putih kuning. Perilaku bersuara
pada burung jantan dapat ditengarai sebagai
penguasaan tempat tersebut maupun suatu tanda untuk
mencari pasangan kepada betina untuk aktivitas
reproduksi. Dalam satu area lek terdapat beberapa
jantan menari dan saling berkompetisi untuk menarik
perhatian betina, jantan yang dominan akan menguasai
area pertunjukkan.
Siklus Hidup Burung Cendrawasih

Pada burung cendrawasih jantan akan matang


secara seksual ketika mencapai umur 2 tahun.
Sedangkan burung cendrawasih jantan antara
umur 4 tahun hingga 6 tahun. Setelah itu
mereka akan melakukan proses perkawinan,
biasanya terjadi pada bulan September hingga
November.
Burung jenis ini tidak menghasilkan banyak
telur, kurang lebih hanya 1 sampai 2 butir
dengan masa inkubasi kurang lebih 20 hari.
Burung cendrawasih jantan dan betina yang
usianya masih kecil, pada umumnya memiliki
ukuran 6,3 inch dengan berat mulai dari 1,8
gram sampai 2,2 ons.
Habitat Burung Cendrawasih

Cendrawasih umumnya menghuni kawasan


hutan dataran rendah hingga pegunungan di
daerah Indonesia Timur. Habitatnya berada di
hutan hujan triopis dengan vegetasi lebat di
wilayah kelupauan Selat Tores, Pulau Papua
(Indonesia dan Papua Nugini) serta Australia
Timur.
Burung ini menyukai kawasan dengan tegakan
tinggi dan percabangan yang agak rapat serta
terdapat beberapa jenis tumbuhan merambat
disekitarnya. Beberapa jenis pohon yang
dijadikan tempat tinggal Cenderawasih adalah
pohon beringin (Ficus benjamina), Myristica
sp., Pandaus sp., Instia sp., Palaquium sp., dan
Hapololobus sp.
Sebaran Populasi Burung Cendrawasih

Burung Cendrawasih secara umum tersebar di Indonesia


bagian timur, Papua Nugini dan Australia bagian timur.
Sedangkan sebaran jenis spesies tertentu kadang terbatas
dan endemik pada pulau-pulau tertentu.
Misalnya Cendrawasih Kuning Kecil (Paradisaea
minor) yang hidup di pulau Papua dan tersebar mulai
bagian barat meliputi Waigeo, Salawati, Batanta,
Kofiau, Misool, Gagi, Gebe, kemudian kepualaun di
Teluk Cendrawasih seperti Numfor, Biak, Yapen, dan
Meosnum, hingga keplauan Aru sampai barat daya
Papua. Ada pula Burung Cendrawasih endemik yang
hanya ditemukan di Kepulauan Maluku dan Pulau
Seram. Cendrawasih Gagak (Lycocorax pyrrhopterus)
yang bisa ditemukan di kepulauan Maluku Utara,
kemudian Cendrawasih Bidadari Halmahera
(Semioptera wallacii) yang bisa ditemukan di Taman
Nasional Ake Tajawe.

Anda mungkin juga menyukai