Anda di halaman 1dari 8

TANTANGAN DALAM PELAYANAN BIDAN KOMUNITAS DENGAN HAMBATAN

FASILITAS KESEHATAN

Dosen Pengampu : Umianita Risca W, SST.,MPH

Disusun Oleh :

Kelompok III

1. Ayu Ambarwati (30719003)

2. Fikah Listy A. (30719009)

3. Natalia Della (30719015)

4. Reva Stevana E. (30719022)

5. Shofie Faridhotun N (30719027)

6. Wulan Virda O. (30719031)

PRODI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TAHUN AJARAN 2020/2021

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hambatan Fasilitas Kesehatan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu Umianita Riska
W,SST., SST.,MPH pada mata kuliah Kesehatan Masyarakat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang tantangan dalam pelayanan bidan komunitas dengan hambatan fasilitas
kesehatan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Umianita Riska W,SST., SST.,MPH , selaku Dosen Pengampu
pada Mata Kuliah Askeb komunitas yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 16 Maret 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,
kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya (Depkes RI, 2009).

Kebutuhan pelayanan kesehatan sebagai kebutuhan masyarakat berarti memperhatikan keberadaan atau
lokasi masyarakat itu sendiri. Kepadatan atau sebaran masyarakat sangat menentukan besar kecilnya
kebutuhan pelayanan kesehatan. Lokasi fasilitas kesehatan dibuat agar memberikan kemudahan
masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut. Pelayanan kesehatan dapat terlaksana jika masyarakat
mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang terdekat. Berbeda halnya yang terjadi di Desa Naniari,
Kecamatan Taniwel, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, ibu yang akan melahirkan harus ditandu
kerabat dan keluarganya demi mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak di puskesmas terdekat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa penyebab utama kurangnya fasilitas kesehatan yang merata?


2. Bagaiman dampak yang terjadi pada kurangnya fasilitas kesehatan?
3. Bagaimana peran bidan dalam menyikapi hal tersebut?
4. Bagaimana penyelesaian dari hambatan yang terjadi karena kurangnya fasilitas kesehatan?

C. Tujuan

1. Mengetahui penyebab dan dampak dalam jangka lama jika hambatan ini tidak segera ditangani.
2. Mengetahui pernah bidan dalam bidang pelayanan jika dalam prakteknya terhambat oleh fasilitas
kesehatan.
3. Memecahkan masalah yang terjadi akibat kurangnya fasilitas kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penyebab utama kurangnya fasilitas kesehatan

Di desa yang terletak di wilayah pergunungan ini tidak ada akses jalan yang
menghubungkan setiap desa dengan kecamatan. Itu masalahnya, akses transportasi tidak ada,
tidak ada jalan, pemerintah daerah sebenarnya telah berencana membangun akses jalan di wilayah
itu, namun hingga kini belum terealisasi. Itu karena kepala dinas pekerjaan umum beralasan tidak
boleh membongkar hutan lindung untuk jalan. Selaku wakil rakyat yang mewakili masyarakat
pergunungan di wilayah itu,

Anggota DPRD Kabupaten seram bagian barat, Jodis Rumahsol mengaku akan
memperjuangkan agar warga bisa menikmati pembangunan. Dulu, kata Johanes, terdapat sebuah
puskesmas pembantu (pustu) di desa tersebut. Namun, tak da petugas medis yang mau bekerja di
sana. Jarak ke Puskesmas Taniwel itu sekitar 10 kilometer petugas tidak mau di sana.

B. Dampak yang terjadi kurangnya fasilitas kesehatan

Banyak kasus orang meninggal karena tidak cepat tertolong oleh tenaga medis. Susahnya
masyarkat untuk mengantar orang dalam keadaan darurat berjalan sekitar 10 kilometer untuk
dapat kepuskesmas, dampak yang dialami juga dapat berpengaruh dalam kesehatan ibu hamil dan
bayinya untuk memeriksakan kandungannya harus menempuh jalan kaki terlebih dahulu dalam
kilometer yang sangat jauh. Dan juga dalam kelahiranya nanti.

C. Peran Bidan

Bidan berperan penting dalam upaya menurunkan AKI dan AKB di Indonesia, namun
harus didukung oleh SDM serta sarana dan prasarana yang memadai. Sayangnya, adanya
tenaga kesehatan belum merata di beberapa daerah. Hal ini dikarenakan akses dan
infrastruktur yang tidak memadai, serta akses transportasi yang tidak ada, sehingga
menjadikan alasan petugas kesehatan tidak mau ditempatkan di desa tersebut.
D. Penyelesaian

menurut saya, yang terpenting adalah akses ke desa tersebut, apabila akses transportasi
mudah maka akan petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan akan lebih mudah untuk
membantu pasien, dan juga hal ini memudahkan warga untuk mendapatakan fasilitas
kesehatan yang layak. Serta mengadakan kerjasama lintas sektor dalam penyediaan angkutan
transportasi dalam kegawatdaruratan, contohnya menyiapkan sarana dan prasarana sederhana
berupa tandu apabila jalur transportasi tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 untuk membawa
pasien dalam keadaan gawatdarurat ke fasilitas terdekat seperti puskesmas.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Penyebab utama hambatan fasilitas kesehatan di desa tersebut adalah akses transportasi tidak ada,
tidak ada jalan, pemerintah daerah telah berencana membangun akses jalan di wilayah itu, namun
hingga kini belum terealisasi. Sehingga dengan keadaan seperti itu petugas kesehatan tentu saja
akan kesulitan dalam melakukan tugasnya. Hal ini juga akan berdampak pada peran bidan yang
seharusnya bisa menurunkan AKI dan AKB di Indonesia , namun terhambat karena akses dan
infrastruktur serta akses transportasi yang tidak memadai.

Saran

Untuk mengembangkan pelayanan kesehatan , disini peran pemerintah sangat dibutuhkan.


Sebaiknya pemerintah segera menindaklanjuti hal tersebut. Misalnya dengan memberikan dan
menyiapkan akses transportasi menuju ke puskesmas.. Agar para tenaga medis tidak terhambat
dalam menjalankan profesinya. Dengan begitu dampak negatif dari hambatan fasilitas kesehatan
ini akan teratasi.

DAFTAR PUSTAKA
https://regional.kompas.com/read/2021/03/02/054100878/ibu-yang-hendak-melahirkan-
ditandu-lewati-jalan-berbukit-selama-6-jam-bukan

Anda mungkin juga menyukai