Anda di halaman 1dari 4

Bentuk acuan (Chartered Standard) Produk Hasil Pertanian

Kelompok 5 : Bujur Telor (Ovate)


Anggota :
1. Belgist Zavelia Putri (201910220311101)
2. Syifa Uzahroh (201910220311102)
3. Umi mualimah (201910220311103)

1. Terong Belanda (Solanum betaceum)

Terong Belanda (Solanum betaceum) adalah jenis tanaman anggota keluarga


terung-terungan (Solanaceae) yang mulai di kembangkan di Bogor Jawa Barat sejak
tahun 1941. Di Indonesia terung ini mungkin pertama kali dibawa dan dikembangkan
di Indonesia oleh orang Belanda pada waktu itu sehingga dikenal dengan nama terung
belanda, padahal buah tersebut berasal dari daerah Amazon di Amerika Latin. Terung
belanda memiliki ciri-ciri bau seperti lembu kutub, panjang tangkai daunnya
mencapai 7–10 cm. Bunga terung belanda berada dalam rangkaian kecil di ketiak
daun, dekat ujung cabang, berwarna merah jambu sampai biru muda, harum,
berdiameter kira-kira 1 cm.
Ciri lain dari tanaman terong belanda juga dapat dilihat dari bagian-bagian
bunga yang berbilangan lima, daun mahkota berbentuk genta, bercuping lima, benang
sari 5 utas, berada di depan daun mahkota, kepala sari tersembunyi dalam runjung
yang bertentangan dengan putik, bakal buah beruang dua, dengan banyak bakal biji,
dan kepala putik yang kecil. Buah terung belanda berbentuk bulat telur sungsang atau
bulat telur, berukuran 3–10 cm x 3–5 cm, meruncing ke dua ujungnya,
bergelantungan, bertangkai panjang, daun kelopaknya tidak rontok. Kulit buah tipis,
licin, berwarna lembayung kemerah-merahan, merah jingga sampai kekuning-
kuningan, daging buahnya mengandung banyak sari buah, agak asam, berwarna
kehitam-hitaman sampai kekuningkuningan. Bijinya bulat pipih, tipis, dan keras.
Terong belanda memiliki karakteristik :
A. Kekerasan
Isi dari terong Belanda memiliki tingkat kekerasan rendah, sehingga isinya
sangat lembut jika dikonsumsi.
Skor : 3/5
B. Kepaduan
 Kerapuham : Terong Belanda memiliki tingkat kerapuhan rendah
Skor : 0/5
 Kekenyalan : Isi terong Belanda memiliki tingkat kekenyalan rendah
Skor : 2/5
C. Viskositas
Isi terong Belanda tidak berbentuk cair sehingga viskositas kental
Skor : 1/5
D. Ukuran dan Bentuk
Ukuran terong Belanda lebih banyak sedang seperti ukuran telur pada
umumnya dan bertekstur sedikit kasar.
Skor : 3/5
E. Kadar Air
Terong Belanda memiliki kadar air yang cukup, terutama saat dikonsumsi
untuk masakan rumahan.
Skor : 3/5

2. Anggur Varietas Baru

Buah anggur memiliki nilai gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, anggur
merupakan tanaman yang dapat mengatasi dampak negative pada tubuh. Dalam setiap
100 gr buah anggur memiliki kandungan vitamin C sebesar 23,23 mg, selain
kandungan vitamin C anggur juga mengandung senyawa flavonoid, polifenol, dan
saponin yang dapat berperan sebagai antioksidan dan mampu menangkal radikal
bebas, sebab kandungan dalam anggur mengandung sekitar 85% yang berperan
sebagai antioksidan yang biasa dikenal sebagai penangkal radikal bebas. Kemudian
anggur juga berkhasiat bagi tubuh, kulit buah anggur mengandung 50–100 mikrogram
zat resveratrol yang dapat mencegah penggumpalan darah, obat kanker, dan pencegah
sakit jantung dengan cara kerja zat resveratrol yang dapat dihambat oleh enzim yang
mampu mestimulat dan menekan respon imun. Saponin pada buah anggur mempunyai
kandungan magnesium yang tinggi dan bermanfaat pada pergerakan feses, kemudian
untuk kandungan flavonoid dapat sebagai antioksidan yang mampu mencegah kanker
dan mempunyai efek anti mikroba.
Anggur varietas baru memiliki karakteristik :
A. Kekerasan
Kekerasan yang dimiliki buah anggur berada ditingkat soft, yang mana kekerasan
Buah anggur itu lunak.
Skor : 2/5
B. Kepaduan
 kerapuhannya ada di bagian crunchy, dengan tekstur kerapuhan buah anggur
yang renyah.
Skor : 4/5
 kekenyalannya tergolong tender, atau tidak terlalu kenyal dan alot
Skor :1/5
 kelengketan yang dimiliki anggur hampir tidak memiliki kelengketan, dengan
tekstur yang berair.
Skor : 0/5
C. Viskositas
Untuk buah anggur tidak berbentuk cair, sehingga viskositas yang dimiliki
mendapatkan.
Skor : 0/5
D. Bentuk dan Ukuran
Buah anggur varietas baru memiliki bentuk ovate atau bujur telur, yaitu bentuk
yang seperti telur dan melebar pada bagian pangkal buah.
Skor : 5/5
E. Kelembaban
Cita rasa buah anggur sangat manis segar namun tidak terlalu berair atau watery.
Skor : 3/5

3. Labu Siam (Sechium edule)

Labu siam (Sechium edule) merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis
msupun sub tropis awal nya terkenal di wilayah selatan Meksiko dan Amerika
Tengah. Labu siam memiliki kandungan pektin sebesar 6,7%. Labu siam juga
merupakan sayuran buah dengan kandungan nutrisi, kaya akan mineral dan vitamin.
Kandungan potasiumnya yang cukup tinggi mempunyai potensi sebagai bahan pangan
untuk penurun tensi, kadar kalsium dan vitamin C yang cukup baik. Bentuk
ovate/bujur telur merupakan bentuk yang dimiliki oleh labu siam pada saat labu siam
masih muda atau belum terlalu matang. Labu siam memiliki morfologi
permukaaannya berlekuk, berwarna hijau muda ketika masih muda dengan tekstur
garis-garis, ketika sudah semakin matang warna bagian luar berubah menjadi hijau
pucat sampai putih.
Labu siam memiliki karakteristik :
A. Kekerasan
Daging labu siam memiliki tingkat kekerasan yang sangat keras
Skor : 5/5
B. Kepaduan
 Kerapuhan : labu siam memiliki kerapuhan yang rendah
Skor : 2/5
 Kekenyalan : labu siam memiliki kekenyalan yang rendah
Skor : 3/5
C. Adhesiveness
Labu siam memiliki tingkat kelengketan yang rendah.
Skor : 2/5
D. Ukuran dan bentuk
Labu siam memiliki ukuran 4-10 cm, bentuk labu siam permukaannya
memiliki kekasaran yang rendah.
Skor : 4/5
E. Kelembaban
Labu siam memiliki tingkat kelembaban yang sedang.
Skor : 3/5

Anda mungkin juga menyukai