Anda di halaman 1dari 5

Belimbing ( Averrhoa carambola ) – Tanaman belimbing adalah salah tanaman

buah yang populer dan juga sudah banyak dikenal banyak masyarakat. Tanaman
belimbing ini memang sangat banyak ditemukan di berbagai daerah manapun baik
di perdesaan maupun perkotaan, tanaman belimbing ini juga memiliki jenis dan
varietes yang beragam, namun ada dua jenis belimbing yang terkenal di Indonesia
belimbing manis dan belimbing wuluh. Kedua belimbing ini sangat berbeda mulai
dari bentuk, ukuran dan juga warna.

Belimbing manis ini memiliki nama latin Averrhoa carambola yang termasuk
kedalam famili Oxalidaceae dengan ordo Geraniales.
https://tarmiziblog.blogspot.com/2014/07/belimbing-manis.html
Tanaman Averrhoa carambola L. atau lebih di kenal dengan nama belimbing
manis ini merupakan tanaman asli dari daratan asia tenggara. Di negara Malaysia
dan India ditemukan pusat sumber genetik (germ plasm) tanaman belimbing ini.
Di Indonesia sendiri, terdapat plasma nutfah belimbing yang tumbuh liar berada di
Salian dan Maluku. Selanjutnya tanaman belimbing di budidayakan di berbagai
daerah hingga sekarang. Belimbing manis memiliki kekerabatan dekat dengan
belimbing wuluh atau belimbing asam (A. bilimbiL.) Struktur morfologi tanaman
belimbing manis terdiri atas akar, batang, cabang, ranting, bunga, buah dan biji.
Perakaran tanaman belimbing manis cukup dalam dan menyebar kesegala arah.
Batangnya berkayu keras, tidak teratur, bergaris tengah antara 20-35cm, tajuk
pohonnya rendah, kulit batang licin (halus) dan berwarna cokelat keabu–abuan
atau kelabu tua. Tinggi tanaman antara 5–12 cm memiliki cabang dan ranting
yang banyak, tumbuhnya menyudut (angular). Daunnya termasuk dalam daun
majemuk. Tangkai daunnya pendek, pangkal daun agak besar pada bagian
atasnya. Panjang daun sekitar 18 cm, pada setiap daun terdapan 1-2 anak daun
yang letaknya selang seling secara berlawanan. Anak daun panjangnya sekitar
1,5–9 cm, lebar 1–4,5 cm, berbentuk lonjong, bagian pangkalnya bulat dan
ujungnya runcing. Setiap anak daun mempunyai 3–10 pasang tulang daun lateral
(Rukmana,2006). Bunga belimbing manis memiliki 5 helai daun bunga (sepala),
berbentuk bujur telur memanjang dengan buku pendek bergabung dalam satu
kuncup. Bunga mempunyai 4-5 tangkai putik (stylus) sepanjang 0,2cm yang
mempunyai beberapa rambut panjang. Letak daun bunga tegak, pada bagian
pangkalnya lepas, dan pada bagian agak tengah menyatu (berdekatan). Kepala sari
(anthera) berwarna putih kekuningan, ukurannya kecil dan terdiri dari dua ruang.
Bakal buah (ovarium) berwarna putih kehijauan, beralur, terdiri dari lima bagian,
dan berbulu sepanjang tepinya. Memiliki panjang antara 0,15–0,22 cm, memiliki
2-4 bakal biji (ovule) 10 dalam tiap ruang, dan berwarna hijau muda. Buah
belimbing manis berupa buah buni, berbentuk lonjong dengan 5 rusuk
(belimbingan) yang tajam, mengilap, dan berlilin. Ukuran buah memiliki panjang
mencapai 15 cm, berdiameter 8-12 cm , dan beratnya berkisar 200–500 gram.
Setiap buah mengandung 8–10 biji yang terletak pada pangkal buah. Biji
belimbing manis berbentuk pipih lonjong dengan ujung runcing, panjangnya 0,7–
1,2 cm, tertutup oleh aril yang berlendir, dan testanya berwarna coklat muda
mengilap dan tipis (Rukmana,2006). Kandungan kimia dalam belimbing manis
per 100 gram bahan makanan yang dapat dimakan dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Kandungan kimia Buah Belimbing Manis

KOMPONEN KANDUNGAN

Kalori (kal) 36

Protein (gr) 0,4

Lemak (gr) 0,4

Karbohdrat (gr) 8,8

Kalsium (mg) 4

Fosfor (mg) 12

Besi (mg) 1,1

Vitamin A (S.I) 170

Vitamin B1 (mg) 0,03

Vitamin C (mg) 35

Air (g) 90

Sumber : Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1981).

Belimbing Manis Belimbing Manis obat batuk, malaria, kencing manis,


kolesterol tinggi, hipertensi, dan Kencing kurang lancar Oleh Tarmizi, B.Sc,
S.Pd

Belimbing manis (Averhoa carambola L) termasuk keluarga Oxalidaceae. Di


Sumatera dikenal sebagai asom jobring, belimbing manis, balimbing manih, dan
asam sewa.. Sosok tanaman Belimbing manis termasuk tanaman buah dengan
tinggi pohon bisa sampai 4-7 meter. Kadang-kadang tumbuh liar dan dapat
ditemukan di dataran rendah sampai perbukitan dengan ketinggian kurang dari
500 meter di atas permukaan laut. Bercabang banyak yang arahnya agak mendatar
sehingga tampak rindang. Bentuk daunnya majemuk menyirip ganjil dengan anak
daun berbentuk bulat telur, ujung runcing, tepi rata, permukaan atas mengkilap,
permukaan bawah buram, panjang 1,75-9 cm, lebar 1,25-4,5 cm. Bunganya
berbentuk malai bewarna merah keunguan yang keluar dari ketiak daun dan di
ujung cabang. Ada juga yang keluar dari dahannya, berbunga sepanjang tahun,
buahnya berusuk lima, bila dipotong melintang buahnya berbentuk bintang,
berdaging dan banyak mengandung air. Bila sudah masak akan bewarna kuning
sampai jingga dan rasanya masam sampai manis. Bijinya putih kotor kecoklatan,
gepeng, benbentuk elips dengan kedua ujungnya yang lancip. Tanaman belimbing
manis dapat dibudidayakan dengan biji, cangkok atau juga okulasi. Kandungan
dan khasiatnya Simplisian belimbing manis biasanya dari bunganya yang dikenal
sebagai Averhoae flos. Kandungan kimianya antara lain glukosida, vitamin B dan
vitamin C. Akar belimbing manis digunakan untuk obat penawar racun. Buahnya
sebagai peluruh air seni, penurun tekanan darah, peluruh liur, pencegah mual, dan
penghenti pendarahan. Bunganya untuk peluruh dahak atau obat batuk. Daun
belimbing manis dimanfaatkan untuk penurun panas atau demam (Depkes RI,
1985). Sedangkan menurut Prof. Hembing, bunga belimbing manis juga
berkhasiat anti malaria, batang dan daunnya anti radang, peluruh kemih, dan
penurun panas. Akarnya penghilang rasa sakit dan antirematik. kegunaan Buah
belimbing manis berguna untuk obat batuk, sakit tenggorokan, pembesaran limpa
akibat malaria, tekanan darah tinggi, kencing batu, kencing manis. Bunganya
untuk malaria. Batang dan daun belimbing manis untuk influenza, diare, air kemih
sedikit, luka terpukul, koreng, dan bisul. Akarnya untuk sakit persendian dan sakit
kepala kronis. Belimbing adalah salah satu jenis buah yang banyak dijumpai dan
banyak dijual di pasar serta mudah menanamnya, bahkan bagi Anda yang
mempunyai tanah kosong dapat menanamnya di pekarangan atau bahkan di pot
bunga yang agak besar. Buah belimbing dalarn keadaan muda berasa masam dan
setelah matang berasa manis. Pada umumnya buah ini dimakan dalam bentuk
segar atau sebagai campuran rujak. Dilihat dari komposisi zat gizi, belimbing
banyak menganclung Vitamin B, Vitamin C, asarn oksalat dan kalsium oksalat.
Dalarn pengobatan tradisional, sari buah belimbing sering diaiinak;in sebagai obat
demam, pengatur pengeiuaran kelenjar ludah meningkatkan selera makan dan
dapat meninglka ge rakan -peristaltik usus.

Cara pemakaian

Buah belimbing manis segar dimakan. Dapat pula dijus atau digodok lalu
diminum. Ini untuk peluruh air seni, penurun tekanan darah, peluruh liur dan
pencegah mual.

Untuk obat batuk dan malaria ·

 Bunga belimbing manis 9-24 gram digodok lalu diminum. ·


 Daun belimbing manis 9-12 gram digodok lalu diminum. Ini untuk
influenza, diare, air kemih sedikit. ·
 Akar belimbing manis 12-15 gram (yang segar 30-45 gram) digodok atau
direndam dalam arak, lalu diminum. Ini untuk sakit persendian dan sakit
kepala kronis.

Obat kencing manis, kolesterol tinggi, hipertensi

Dua buah belimbing manis yang telah masak dimakan sesudah makan, lakukan
pagi dan sore.

Kencing kurang lancar

30 gram daun segar dari belimbing manis dicuci bersih lalu digodok, airnya
diminum sebagai pengganti teh.

https://tarmiziblog.blogspot.com/2014/07/belimbing-manis.html

Anda mungkin juga menyukai