Panduan Praktikum Penyehatan Tanah
Panduan Praktikum Penyehatan Tanah
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan panduan praktikum
mata kuliah penyehatan tanah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Linda Barus selaku Dosen Penyehatan
Tanah yang telah membimbing kami dalam menyusun panduan praktikum.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Halama
n Cover.......................................................................................................................I
Kata Pengantar............................................................................................................Ii
Daftar Pustaka............................................................................................................Iii
Praktikum I Konstruksi Tanah..............................................................................1
Praktikum II Kelembapan......................................................................................13
Praktikum III Ph Tanah...........................................................................................22
Praktikum IV Biopori...............................................................................................34
PRAKTIKUM I
KONSTRUKSI TANAH
I. Tinjauan Pustaka
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang
yang membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi.
Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang
menyediakan hara dan air di bumi. selain itu, Tanah juga merupakan
tempat hidup berbagai mikroorganisme yang ada di bumi dan juga
merupakan tempat berpijak bagi sebagian mahluk hidup yang ada di
darat. Dari segi klimatologi , tanah memegang peranan penting sebagai
penyimpan air dan mencegah terjadinya erosi.
1
(makropori) terisi udara dan pori berukuran kecil (mikropori). Tanah
dalam konteks kajian geografis adalah tanah sebagaii tubuh alam yang
menyelimuti permukaan bumi dengan berbagai sifat dan perwatakannya
yang khas dalam hal proses pemnbentukan, keterpadapatan, dinamika
dari waktu ke waktu , serta manfaatnya bagi kehidupan manusia. Semua
orang yang hidup di permukaan bumi telah mengenal wujud tanah, akan
tetapi bnyaknya ragam tanah, sifat persebaran tanah yang khas di
permukaan bumi, serta ragam pemanfaatannya menjadikan tanah
sebagai obyek yang besar. Tanah adalah tubuh alam gembur yang
menyelimuti sebagian besar permukaan bumi dan mempunyai sifat dan
karakteristik fisik,kimia,biologi,serta morfologi yang khas sebagai
akibat dari serangan panjang tanah tidak sama dengan kurun waktu
pembentukan batuan.
Tubuh tanah terbentuk dari campuran bahan organik dan mineral. Tanah
non-organik atau tanah mineral terbentuk dari batuan sehingga ia
mengandung mineral. Sebaliknya, tanah organik terbentuk dari pemadatan
terhadap bahan organik yang terdegradasi. Tanah organik mempunyai
warna yang gelap (hitam) dan merupakan pembentuk utama dari lahan
gambut. Tanah organik ini akan terus mengalami proses panjang selama
ratusan tahun untuk menjadi batu bara.
Tanah organik cenderung memiliki keasaman tinggi karena mengandung
beberapa asam organik hasil dekomposisi berbagai bahan organik. Tanah
ini biasanya memiliki kandungan mineral yang rendah. Pasokan mineral
yang bisa didapat oleh tanah organilk yaitu berasal dari aliran air atau hasil
dekomposisi jaringan makhluk hidup. Tanah organik dapat ditanami
karena memiliki sifat fisik gembur sehingga mampu menyimpan cukup
air. Namun karena memiliki keasaman yang tinggi sebagian besar tanaman
yang menggunakan media tanah ini tidak bisa tumbuh secara maksimal.
Tanah non-organik didominasi oleh mineral.
Tanah dalam konteks kajian geografis adalah tanah sebagaii tubuh alam
yang menyelimuti permukaan bumi dengan berbagai sifat dan
perwatakannya yang khas dalam hal proses pemnbentukan,
keterpadapatan, dinamika dari waktu ke waktu , serta manfaatnya bagi
kehidupan manusia. Semua orang yang hidup di permukaan bumi telah
mengenal wujud tanah, akan tetapi bnyaknya ragam tanah, sifat persebaran
tanah yang khas di permukaan bumi, serta ragam pemanfaatannya
menjadikan tanah sebagai obyek yang besar. Tanah adalah tubuh alam
gembur yang menyelimuti sebagian besar permukaan bumi dan
mempunyai sifat dan karakteristik fisik,kimia,biologi,serta morfologi yang
khas sebagai akibat dari serangan panjang tanah tidak sama dengan kurun
waktu pembentukan batuan.
1. Latosol
adalah tanah yang telah mengalami pelapukan lanjut dengan
kandungan bahan organik, mineral primer dan unsur hara rendah,
bereaksi masam (pH 4.5 – 5.5), terjadi akumulasi seskuioksida,
tanah berwarna merah, coklat kemerahan hingga coklat kekuningan
atau kuning. Tanah terdapat mulai dari daerah pantai hingga 900 m
dengan curah hujan antara 2500 – 7000 mm per tahun. Tanah ini
cocok untuk tanaman palawija, padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis
tanah ini banyak terdapat di Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali,
Jawa, Minahasa, dan Papua
2. Regosol
3. Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan tanah hasil pelapukan bahan-bahan
organik dan mengandung banyak bahan organik. Biasanya bersifat
subur. Tanah jenis ini dibagi empat, yaitu:
1. Tanah Humus
2. Tanah Gambut
merupakan tanah hasil pembusukan yang kurang sempurna di
daerah yang selalu tergenang air seperti rawa. Tanah ini kurang
baik untuk pertanian karena kurang subur dan selalu tergenang air.
Tanah gambut banyak terdapat di Kalimantan Barat, pantai timur
Sumatra, dan pantai selatan-barat Papua.
3. Andosol
4. Tanah Sawah
METERAN
WADAH(AQUA
GELAS)
SENDOK SEMEN
B. Bahan
NAMA BAHAN GAMBAR
TANAH
Warna tanah merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah
ditentukan dilapang. Warna tanah mencerminkan beberapa sifat tanah.
Kandungan bahan organik yang tinggi pada tanah akan menimbulkan
warna lebih gelap. Tanah dengan drainase yang jelek atau sering
jenuhair berwarna kelabu. Tanah yang mengalami dehidratasi senyawa
besiakan berwarna merah.Warna tanah akan berpengaruh pada
keseimbangan panas dankelembaban tanah. Hal ini secara tidak
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme
dan struktur tanah. (Maslul,2003)
V. Kesimpulan
Dari praktikum diatas kita dapat mengetahui jenis tanahnya yaitu
Termasuk kedalam tanah Latosol. Latosol adalah tanah yang telah
mengalami pelapukan lanjut dengan kandungan bahan organik,
mineral primer dan unsur hara rendah, bereaksi masam (pH 4.5 –
5.5), terjadi akumulasi seskuioksida, tanah berwarna merah, coklat
kemerahan hingga coklat kekuningan atau kuning. Tanah terdapat
mulai dari daerah pantai hingga 900 m dengan curah hujan antara
2500 – 7000 mm per tahun. Tanah ini cocok untuk tanaman palawija,
padi, kelapa, karet, kopi, dll. Jenis tanah ini banyak terdapat di
Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bali, Jawa, Minahasa, dan Papua.
DAFTAR PUSTAKA
http://farahatikahgeografitanah.blogspot.com/p/pengertian-tanah.html.
Di akses 20 oktober 2019 pukul 15.00 wib
PRAKTIKUM II
KELEMBAPAN
I. Tinjauan Pustaka
Tanah adalah bagian yang terdapat pada kerak bumi yang tersusun atas
mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu penunjang yang
membantu kehidupan semua mahluk hidup yang ada di bumi. Tanah sangat
mendukung terhadap kehidupan tanaman yang menyediakan hara dan air di
bumi. selain itu, Tanah juga merupakan tempat hidup berbagai
mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat berpijak bagi
sebagian mahluk hidup yang ada di darat. Dari segi klimatologi.
Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagian atau seluruh pori – pori
tanah yang berada di atas water table (Jamulya dan Suratman, 1993).
Definisi yang lain menyebutkan bahwa kelembaban tanah menyatakan
jumlah air yang tersimpan di antara pori – pori tanah. kelembaban tanah
sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan
tanah, transpirasi dan perkolasi (Suyono dan Sudarmadil, 1997).
Kelembaban tanah memiliki peranan yang penting bagi pemerintah untuk
mengetahui informasi seperti potensi aliran permukaan dan pengendali
banjir, kegagalan erosi tanah dan kemiringan lereng, manajemen sumber
daya air, geoteknik, dan kualitas air. Kelembaban tanah merupakan salah
satu variabel kunci pada perubahan dari air dan energi panas di antara
permukaan dan atmosfer melalui evaporasi dan transpirasi (Arnold, 1999).
Informasi kelembaban tanah juga dapat dipergunakan untuk manajemen
sumber daya air, peringatan awal kekeringan, penjadwalan irigasi, dan
perkiraan cuaca (Arnold, 1999). Selain itu, kelembaban tanah penting bagi
para pakar pertanian. Defisit dalam kelembaban dapat menuju pada
kelayuan tanaman dan tindakan perbaikan tepat pada waktunya melalui
irigasi dapat menyelamatkan tanaman pertanian (Lo, 1996). Pertumbuhan
vegetasi memerlukan tingkat kelembaban tanah tertentu. Oleh karenanya,
dapat dikatakan bahwa kelembaban tanah pada tingkat tertentu dapat
menentukan bentuk tata guna lahan. Peristiwa kekeringan yang terjadi di
suatu daerah juga lebih banyak berkaitan dengan berapa besar tingkat
kelembaban yang ada di dalam tanah daripada jumlah kejadian hujan yang
turun di tempat tersebut. Namun demikian, perlu juga diketahui bahwa
tingkat kelembaban tanah yang tinggi dapat menimbulkan permasalahan
dalam hal kegiatan pemanenan hasil pertanian atau kehutanan yang
menggunakan alat – alat mekanik (Asdak, 2004). Setiap jenis tanah,
tergantung tekstur dan penyebaran pori – pori tanah, memperlihatkan variasi
karakteristik kelembaban tanah. Tekstur tanah biasanya mengacu pada
jumlah fraksi tanah yang dikandungnya. Sedangkan kecenderungan butir –
butir tanah membentuk gumpalan tanah atau menunjukan keremahan tanah
dalam hal ini menandakan struktur tanah. Struktur tanah dipengaruhi oleh
tekstur tanah, bahan organik, dan cacing tanah. Tanah pasir atau berpasir
tidak mempunyai struktur (Asdak, 2004). Sifat fisik tanah ini berperan
dalam hal kemampuannya menyimpan air, misalnya pada tanah berpasir
kapasitas menyimpan air sangat rendah, sehingga tanaman akan segera
menghabiskan persediaan air dan akan menjadi kering lebih cepat daripada
tanaman yang tumbuh pada tanah lempung. Jadi besar kecilnya kemampuan
tanah untuk menyimpan air ini akan menentukan kandungan kelembaban
tanahnya (Hoffer, 1978 dalam Kusworo, 1998).
II. Alat dan Bahan
A. Alat :
1. Auger
2. Soil Moist pH Detector
3. Sekop
4. Wadah
B. Bahan
1. Tanah
2. Air
A. Hasil Pengamatan
V. Kesimpulan
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada pengukuran kelembaban pada tanah tanpa air di dapatkan 6,6
2. Pada pengukuran kelembaban pada tanah dengan air di dapatkan 7,1
Daftar Pustaka
Hans.Jeanny,2010http://www.bestairdehumd.com/new/apa-itu
kelembaban/( diakses tanggal 6 September 2019 pukul 13.08 WIB )
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2008/02/definisi-tanah-fungsi-dan-
profil- tanah.html ( diakses tanggal 6 September 2019 pukul 13.08
WIB ) https://www.generasibiologi.com/2016/03/kadar-lengas-atau-
kelembaban-tanah.html ( diakses tanggal 6 September 2019 pukul 13.08
WIB )
PRAKTIKUM III
pH TANAH
I. Tinjauan Pustaka
Reaksi tanah adalah sifat kimia tanah yang paling penting untuk diamati
karena berpengaruh terhadap serangkaian proses-proses kimiawi dalam
tanah, antara lain proses pembentukkan mineral lempung, reaksi kimia dan
biokimiawi tanah, serta penentuan status hara dalam tanah. Reaksi tanah
menunjukan perimbangan konsentrasi asam-basa dalam tanah dan
keasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai pH.
Penentuan pH tanah merupakan salah satu uji penting yang dapat
digunakan untuk mendiagnosa masalah pertumbuhan seperangkat faktor
utama kimia tertentu untuk menentukan pH terukur pada tanah.
- Alat
1. Auger
2. Meteran
3. Sekop
4. pH meter
- Bahan
1. Tanah
2. Air
Hasil
V. Kesimpulan
Http://petanimudaberdasi.blogspot.com/2016/09/laporan-ph-tanah-dasar-
dasar-ilmu- tanah.html
Tan, H. Kim. 1998. Dasar-dasar Kimia Tanah. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta.
http://www.laporanpraktikum.com/2018/03/laporan-praktikum-penentuan-ph-
tanah.html
Bunting. 1981. Konservasi Tanah dan Air. CV. Pustaka buana: Bandung.
I. Tinjauan Pustaka
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir
dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini
dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut
Pertanian Bogor. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan
membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik
untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada
lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya
mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi sederhana ini
kemudian disebut dengan nama biopori.
5.Kompos yang terbantuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir
musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.
Banjir merupakan musuh tahunan warga di sejumlah daerah di tanah air.
Pembukaan lahan, perataan tanah untuk pembangunan pemukiman dan
prasarana lainnya mengakibatkan pemadatan tanah, berkurangnnya sumber
bahan organik tanah, serta rusaknya liang-liang bekas penembusan dan
galian fauna tanah.
Pada 100 m2 bidang kedap dengan intensitas hujan lebat 50 mm/jam dan
laju peresapan air per lubang 3 l/menit atau 180 l/jam, perlu dibuat lubang
resapan biopori sebanyak (50 x 10)/180 atau 28 lubang.
Apabila lubang biopori dibuat dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100
cm, maka setiap lubang dapat menampung sampah organik lebih kurang
7,8 l. Setiap lubang dapat diisi sampah organik selama 2 sampai 3 hari.
Dengan demikian 28 lubang yang dibuat tersebut baru dapat dipenuhi
sampah organik selama 56 sampai 84 hari.
Dalam selang waktu tersebut, lubang biopori yang diisi sampah organik
awal sudah menjadi kompos dan siap untuk dipanen. Setelah diambil
komposnya, lubang biopori tersebut dapat diisi lagi dengan sampah
organik baru, begitu seterusnya.
Adanya genangan air yang terus menerus ini merupakan habitat yang baik
bagi berkembang biaknya berbagai jenis nyamuk yang dapat menjadi
pembawa penyakit, seperti malaria dan demam berdarah dengue.
Pembuatan lubang resapan biopori dapat meresapkan genangan air
tersebut, sehingga mengurangi tempat berkembang biaknya nyamuk.
Auger
Bor
Sekop
Meteran
Pipa PVC
Dup
B. Bahan
NAMA BAHAN GAMBAR
Adukan semen
Sampah organik
Air
A. Hasil Pengamatan
Dari hasil praktikum diatas kita telah mengetahui proses
pembuatan lubang biopori dan manfaat lubang biopori tersebut
sesuai ketentuan yang ada.
B. pembahasan
pada praktikum pertama yaitu pembuatan lubang biopori.menurut
Kartika Chrysti S (2014) biopori adalah lubang-lubang kecil pada
tanah yang terbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah
seperti cacing atau pergerakan akar-akar didalam tanah. Lubang
tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air.jadi
air hujan tidak langsung masuk kesaluran pembuangan air,tetapi
meresap kedalam tanah melalui lubang tersebut.
V. Kesimpulan
kita telah dapat menguasai teknik pembuatan biopori.
Kita telah membuktikan manfaat biopori.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/4531983/laporan_biopori
Di Akses Pada Jum‟at 25 Oktober 2019 pukul 19.36 WIB
https://www.slideshare.net/mobile/hariyatunnisa/praktikum-
pembuatan-lubang-biopori
Di Akses Pada Jum‟at 25 Oktober 2019 pukul 20.10 WIB
http://nonieasti.blogspot.com/2011/07/makalah-biopori.html
Di Akses Pada Jum‟at 25 Oktober 2019 pukul 21.10 WIB
LAMPIRAN