Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH

OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH


SMA NEGERI 1 CIMAHI

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Pengelolaan
Laboratorium Kimia Sekolah yang diampu oleh:

Dr. Wiji, M.Si.

disusun oleh :
kelompok 12

Erwan Prasetya (1501380)

Fenny Tri Mardiani (1501003)

Nurhanipah (1500699)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2018
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan belajar mengajar, selain penilaian kognitif dan afektif terdapat pula
penilaian psikomotorik guna mengetahui keterampilan siswa selama proses
pembelajaran (Kuncono, 2010). Peniliain psikomotorik untuk mata pelajaran ipa
khususnya kimia biasanya dilakukan dengan praktikum atau percobaan, maka
diperlukan suatu laboratorium untuk menunjang kegiatan pembelajaran selain
dilakukan di dalam kelas. (Kuncono, 2010).
Kimia pada hakikatnya terdiri dari dua dimensi, yaitu ilmu kimia sebagai
proses dan produk. Pendekatan keterampilan proses dalam kegiatan pembelajaran
menekankan pada pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan
dan mengkomunikasikan hasilnya (SamiAsih, 2013). Salah satu sarana dan
prasarana pendukung dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran kimia adalah
laboratorium. (Depdiknas, 2005). Sarana dan prasarana sekolah sebagai salah
satu faktor yang mempengaruhi mutu dalam proses belajar mengajar harus
memenuhi standar minimum. Standar sarana dan prasarana untuk SMA/MA
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007
tentang Standar Sarana dan Prasarana (Hidayat, 2010).
Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2007 menyebutkan bahwa ruang
laboratorium IPA memiliki fungsi sebagai tempat diadakannya kegiatan
pembelajaran IPA dalam bentuk praktik dengan menggunakan alat-alat khusus.
Laboratorium IPA yaitu suatu tempat dimana guru dan peserta didik melakukan
percobaan atau penelitian, dan laboratorium tidak identik dengan ruangan gedung
tetapi dapat berupa kebun, lapangan, ataupun ruangan terbuka. (Kuncono, 2010).
Laboratorium minimal memiliki fasilitas yang seharusnya tersedia, yaitu cahaya
memadai dalam ruangan dan terdapat air yang bersih. Sedangkan sarana minimal
yang tersedia, yaitu perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, dan
perlengkapan lain seperti instalasi listrik, P3K, pemadam kebakaran, tempat
sampah, serta jam di dinding (Permendiknas, 2007).
Sedangkan menurut Kuncono (2010) standar sarana dan prasarana
laboratorium kimia minimal memiliki ruangan kegiatan belajar mengajar yang
memiliki meja dan kursi, ruangan persiapan untuk melakukan kegiatan persiapan
praktikum, ruangan gudang untuk penyimpanan alat atau perkakas dan bahan-
bahan kimia, ruangan timbang untuk menyimpan timbangan, ruang asam untuk
menyimpan zat kimia dan tempat untuk mereaksikan zat kimia yang memiliki
sifat berbahaya seperti korosi, dan ruang pembimbing praktikum yang
diperuntukkan untuk asisten atau pembimbing praktikum untuk mengkoreksi
laporan.
Laboratorium memiliki peranan penting dalam pendidikan kimia karena
mampu menumbuhkan ketertarikan siswa dalam kegiatan laboratorium (Hofstein
dan Naaman, 2007). Oleh karena itu pemanfaatan labotarium harus dimanfaatkan
secara efektif sebagai salah satu prasyarat dalam kegiatan pembelajaran yang
diharapkan. Efektivitas standar laboratorium perlu diketahui karena ketersediaan
sarana dan prasarana laboratorium dari segi kuantitas dan kualitas berdampak
pada keberhasilan pembelajaran kimia (SamiAsih, 2013).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah
yang diangkat adalah “Bagaimana standar sarana dan prasarana laboratorium di
SMA Negeri 1 Cimahi?”. Rumusan masalah tersebut kemudian dikembangkan
melalui pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kesesuaian sarana dan prasarana laboratorium SMA Negeri 1
Cimahi dengan standar operasional prosedur yang telah dibuat?
2. Bagaimana penyimpanan alat dan bahan di laboratorium SMA Negeri 1
Cimahi?
3. Bagaimana ketersediaan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk praktikum di
laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi?
4. Bagaimana struktur organisasi dan kinerja tenaga laboratorium SMA
Negeri 1 Cimahi?
5. Bagaimana desain laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi?
6. Bagaimana keselamatan kerja dan pengolahan limbah di laboratorium
SMA Negeri 1 Cimahi?
C. Tujuan
Berdasarkan masalah dan beberapa pertanyaan penelitian yang telah
dipaparkan, maka tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui keadaan
sarana dan prasarana laboratorium di SMA Negeri 1 Cimahi.

D. Manfaat
Melalui laporan observasi laboratorium kimia sekolah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan gambaran tentang standar sarana dan prasarana laboratorium
di SMA Negeri 1 Cimahi.
2. Memberikan pertimbangan kepada guru dan laboran dalam mengelola
laboratorium sesuai standar sarana dan prasarana laboratorium.
3. Memberikan referensi kepada penulis lain untuk mengembangkan
penulisan standar sarana dan prasarana lainnya dalam ruang lingkup
sekolah.

E. Tempat Dan Waktu Observasi


a. Tempat observasi : Laboratorium Kimia dan Biologi SMAN 1 Cimahi
b. Waktu observasi : Rabu, 12 Desember 2018.
BAB II
INSTRUMEN OBSERVASI LABORATORIUM KIMIA SEKOLAH

A. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cimahi
Alamat : Jalan Pacinan No. 22 A Kota Cimahi, Propinsi Jawa
Barat, Kecamatan Cimahi Tengah, Kelurahan Cimahi,
Kodepos 40525
Nomor Telepon : 022-66654778
Ruang : Laboratorium Kimia dan Biologi

Lab
SMAN 1
Cimahi

SMA Negeri 1 Cimahi memiliki akreditasi A yang terdiri atas 1461 siswa,
124 guru, 3 jurusan, 30 kelas, 110 pelajaran dan 11 ekstrakurikuler. SMAN 1
Cimahi terletak di tengah-tengah lingkungan padat masyarakat, pasar dan dekat
dengan Alun-Alun Kota Cimahi. Sekolah ini berbatasan langung dengan
sebuah gereja.
Laboratorium kimia yang ada di SMA Negeri 1 Cimahi merupakan
laboratorium yang bergabung dengan laboratorium biologi, namun alat dan
bahan yang tersedia didominasi oleh alat dan bahan kimia. Laboratorium ini
terletak di lantai dua, dekat dengan lapangan sekolah yang terbuka. Sehingga,
laboratorium ini mendapatkan ventilasi dan pencahayaan yang baik. Namun,
karena laboratorium ini dekat dengan lapangan sekolah maka akan banyak
siswa yang melakukan aktivitas olahraga seperti bermain sepak bola dan bola
basket yang mana jika tendangan dan lemparan bola salah sasaran mengarah ke
laboratorium, maka akan membahayakan siswa, guru dan laboran yang sedang
melakukan praktikum.

B. Analisis Sarana
Petunjuk pengisian : Beri tanda centang () untuk opsi yang tersedia.
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
1. Kursi Kuat, stabil, aman, dan 1buah/siswa,  Kursi bulat
mudah dipindahkan ditambah 1 hitam : 45
buah/ guru. buah
2. Meja kerja Kuat, stabil, dan aman. 1 buah/7 siswa  6 buah
Ukuran memadai untuk
menampung kegiatan
siswa secara
berkelompok
maksimum 7 orang
3. Meja Luas meja Rasio: 1 buah/lab 
demonstrasi memungkinkan untuk Standar:Kuat,
melakukan demonstrasi stabil, dan aman.
dan menampung
peralatan dan bahan
yang diperlukan. Tinggi
meja memungkinkan
seluruh siswa dapat
mengamati percobaan
yang didemonstrasikan.
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
4. Meja Kuat, stabil, dan aman. Rasio: 1 buah/lab 
persiapan Ukuran memadai untuk
menyiapkan materi
percobaan
5. Lemari alat Kuat, stabil, dan aman. Rasio: 1 buah/lab  8 buah
Tertutup dan dapat
dikunci. Ukuran
memadai untuk
menampung semua alat.
6. Lemari bahan Kuat, stabil, dan aman. Rasio: 2 buah/lab 
Cukup untuk
menyimpan seluruh
bahan, tidak mudah
berkarat, rak tersangga
dengan kuat. Pintu
geser, berkunci.
7. Lemari asam Kuat, stabil, dan aman. Rasio: 1 buah/lab -
Ukuran ruang dalam .
Iemari minimum 0,9 m
x 0,6 m x 0,9 m. Tinggi
bidang kerja dari lantai
70 cm. Materi tahan
karat, tahan asam,
mempunyai pintu kaca
yang dapat dibuka-tutup
sebagian, mempunyai
pencahayaan yang baik,
saluran buangan gas
langsung keluar dan
terpompa, mempunyai
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
saluran air bersih dan
buangan
8. Bak cuci Tersedia air bersih Rasio: 1 buah/lab  1 set
dalam jumlah yang
memadai.
9. Botol zat Bertutup. Volume: 100 Rasio: Masing-  Volume :
ml, 250 ml, dan 500 ml. masing 24 100 mL 2
buah/lab buah; 250 mL
13 buah; 500
mL tidak
tersedia.
10. Pipet tetes Ujung panjang, dengan Rasio: 100  Panjang :
karet. Ukuran 20 cm. buah/labStandar: 18 cm 100
buah; 15 cm
10 buah.
11. Batang Diameter: 5 mm dan 10 Rasio: Masing-  Panjang :
pengaduk mm, panjang 20 cm. masing 25 45 mm 7 buah;
buah/lab Standar 180 mm 27
buah
12. Gelas kimia Volume: 50 ml, 150 ml, Rasio: Masing-  Volume 150
dan 250 ml. masing 12 mL 11 buah;
buah/lab

13. Gelas kimia Volume: 500ml, 1000 Rasio: Masing-  Volume 2000
ml, dan 2000 ml masing 3 mL 1 buah.
buah/lab
14. Labu Volume 250 ml. Rasio: 25 
erlenmeyer buah/lab
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
15. Labu takar Volume: 50ml, 100 ml, Rasio: Masing- -
dan 1000 ml. masing 50, 50,
dan 3 buah/lab
16. Pipet volume Skala permanen. Rasio: Masing-  volume 10 mL
Volume: 5 ml dan 10 masing 30 25 buah.
ml. buah/lab
17. Pipet Skala hermanen. Rasio: Masing- -
seukuran Volume: 10 ml, 25 ml, masing 30
dan 50 ml. buah/lab
18. Corong Diameter: 5 cm dan 10 Rasio: Masing-  Diameter :
cm. masing 30 dan 3 6 cm 8 buah;
buah/lab 7.5 cm 1 buah;
9 cm buah.
19. Mortar Bahan keramik, bagian Rasio: Masing-  Diameter :
dalam berglasur. masing 6 dan 1 8 cm 26 buah;
Diameter: 7cm dan buah/lab 10 cm 4 buah;
15cm. 15 cm 8 buah
20. Botol semprot Bahan plastik lentur. Rasio: 15  Volume :
Volume 500 ml. buah/lab 200 mL 12
buah; 500 mL
4 buah.
21. Gelas ukur Volume: 10 ml, 50 ml, Rasio: Masing-  Volume :
100 ml, 500 ml, dan masing 15, 15, 50 mL 5 buah;
1000 ml. 15, 3, dan 3 500 mL 2
buah/lab buah; 1000 mL
Standar: 1 buah.
22. Buret+ klem Skala permanen, tangan Rasio: 10 
klem buret mudah buah/lab
digerakkan, kelas B.
Volume 50 ml.
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
23. Statif + klem Besi, tahan karat, stabil, Rasio: Masing-  Statif 12 buah
kuat, permukaan halus. masing 10
Klem boss clamp. buah/lab

24. Kaca arloji Diameter 10 cm. Rasio: 10  9 buah.


buah/lab
25. Corong pisah Bahan gelas. Volume Rasio: 10  6 buah.
100 ml. buah/lab
26. Alat destilasi Bahan gelas. Volume Rasio: 2 set/lab 
labu 100 ml.
27. Neraca Ketelitian 10 mg. Rasio: 2 set/lab  1 set
28. pHmeter Ketelitian 0,2 (analog) Rasio: 2 set/lab  8 set
dan 0,1 (digital).
29. Centrifuge Menggunakan daya Rasio: 1 buah/lab  2 buah
listrik, minimum 4
tabung.
30. Barometer Untuk di dinding lab, Rasio: 1 buah/lab 
dilengkapi termometer.
31. Termometer Dapat mengukur suhu 0- Rasio: 6 buah/lab  2 buah
100 °C, ketelitan 1°C,
tidak mengandung
merkuri.
32. Multimeter Dapat mengukur Rasio: 6 buah/lab  5 buah
AC/DC, 10 tegangan, arus dan
kilo ohm/volt hambatan. Batas ukur
arus minimum 100mA-
5 A. Batas minimum
ukur tegangan untukDC
100mV-50 V. Batas
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
minimum ukur tegangan
untuk AC 0-250 V
33. Pembakar Bahan gelas, bertutup. Rasio: 8 buah/lab  Berjumlah 25
spiritus buah
34. Kaki tiga + Tinggi disesuaikan Rasio: 8 buah/lab  Ukuran kecil
alas kasa tinggi pembakar 13 buah;
kawat spiritus. ukurang
sedang 5 buah;
ukuran besar 9
buah; kasa 17
buah
35. Stopwatch Ketelitian 0,2 detik. Rasio: 6 buah/lab -
36. Kalorimeter Dapat memberikan data Rasio: 6 buah/lab  23 buah
tekanan tetap untuk pembelajaran
entalpi reaksi.
Kapasitas panas bahan
rendah.
Volume 250 ml.
37. Tabung reaksi Gelas. Volume 20 ml. Rasio: 100  217 buah
buah/lab
38. Rak tabung Kayu. Kapasitas Rasio: 7 buah/lab  17 buah
reaksi minimum 10 tabung.
39. Sikat tabung Bulu halus. Diameter 1 Rasio: 10  39 buah
reaksi cm buah/lab
40. Tabung Kaca, ukuran sesuai Rasio: 8 buah/lab  10 buah
centrifuge dengan centrifuge.
41. Tabel Poster, kertas 220 gram, Rasio: 1 buah/lab  5 buah
Periodik laminasi, dapat
Unsur-unsur digantung.
42. Model Minimum dapat Rasio: 6 set/lab  24 set
molekul menunjukkan atom
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
hidrogen, oksigen,
nitrogen, sulfur dan
karbon, serta dapat
dirangkai menjadi
molekul.
43. Papan tulis Kuat, stabil, dan aman. Rasio: 1 buah/lab 
Ukuran minimum 90
cm x 200 cm.
Ditempatkan pada
posisi yang
memungkinkan seluruh
siswa melihatnya
dengan jelas.
44. Kotak kontak 1buah untuk tiap meja Rasio: 9 buah/lab  Berjumlah 2
siswa, 2 buah untuk buah; terminal
meja demo, 2 buah berjumlah 3
untuk di ruang buah. Letak
persiapan. kotak kontak
tidak di meja
siswa.
45. Alat Mudah dioperasikan. Rasio: 1 buah/lab -
pemadam
kebakaran
46. Peralatan P3K Terdiri dari kotak P3K Rasio: 1 buah/lab 
dan isinya tidak
kadaluarsa termasuk
obat P3K untuk luka
bakar dan luka terbuka.
47. Tempat Rasio: 1 buah/lab  2 buah
sampah
48. Jam dinding Rasio: 1 buah/lab 
Jumlah
No. Sarana Spesifikasi Keterangan
Standar Sarana Tersedia
49. Manual Rasio: 6  3 buah
percobaan buah/perc.

Sarana dan prasarana yang ada di laboratorium kimia di sekolah harus


memenuhi persyaratan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana bahwa sarana di dalam laboratorium kimia harus tersedia
alat- alat yang mendukung kegiatan pembelajaran dalam bentuk percobaan.
Di laboratorium kimia SMA Negeri 1 Cimahi sebagian besar sudah
memenuhi standar. Dari ketersediaan peralatan laboratorium yang sudah memadai
serta alat- alat yang menunjang pembelajaran di laboratorium. Sebagian besar
peralatan yang tersedia jumlahnya sudah sesuai dengan jumlah standar bahkan
melebihi yang ditentukan, tetapi ada beberapa alat yang jumlahnya kurang dari
standar seperti gelas kimia, bahkan ada juga yang tidak tersedia seperti pipet
seukuran dan stopwatch yang memang jarang digunakan oleh siswa.
Di laboratorium ini pun tidak tersedia alat pemadam kebakaran, selimut api,
dan peralatan keselamatan lainnya. Padahal peralatan tersebut sangat penting dan
dapat digunakan ketika terjadi kecelakan kerja di laboratorium. Peralatan yang
tersedia di laboratorium pun dalam keadaan baik dan berfungsi dengan baik.
13

C. Analisis Bahan Lab (Keterangan : PA = Pro Analisa, sebagai reagen primer/sekunder)


No. No. No. Nama Spesifikasi Jumlah Ket.
Rumus Kimia
Urut Induk Kode Zat PA teknis Wujud Baik Rusak Merek Penyimpanan
@500 mL x 2
1. KA Akuades H2O Cair LB2
botol
Alumunium
2. Al2(SO4)3 Padat 1 botol LB1/ Rak 5
Sulfat
Barium Klorida
3. KBK BaCl2. 2H2O Padat 1 botol LB1 / Rak 2
Dihidrat
Barium
4. KBH Ba(OH)2 Padat 1 botol LB1 / Rak 2
Hidroksida
5. KKK Kalsium Klorida CaCl2 Padat 1 botol
6. KKO Kalsium Oksida CaO Padat 2 botol LB1 / Rak 2
Kalsium CaO2Cl2
7. KKH Padat 1 botol LB1/Rak 1
Hopoklorit
Kobalt (II)
8. KKOB CoCl2 Padat 1 botol LB1/Rak 1
Klorida
Kalsium
9. KKHD Ca(OH)2 Padat 6 botol LB1/ Rak 2
Hidroksida
KUR
10. Urea CO(NH2)2 Padat 1 botol (1 kg) LB1/Rak 4
1/PTH
No. No. No. Nama Spesifikasi Jumlah Ket.
Rumus Kimia
Urut Induk Kode Zat PA teknis Wujud Baik Rusak Merek Penyimpanan
11. KUR 2/ Urea CO(NH2)2 Padat 1 botol (1 kg) LB1/Rak 4
12. KNA Natrium Asetat CH3COONa Padat 4 botol LB1 / Rak 5
13. KCC Charcoal Padat 1 botol LB1 / Rak 5
Tembaga (II)
14. KTK CuCl2.H2O Padat 1 botol LB1/ Rak 1
Klorida Hidrat
Tembaga (II)
15. KTS CuSO4 Padat 5 botol LB1/ Rak 3
Sulfat
16. KAS Aseton C3H6O Cair 1 botol LB2/ Rak 10
KET 95% 1 botol (2500
17. C2H5OH Cair LB2/Rak 10
1/2500 Etanol mL)
KET 96% @1 L x 2
18. C2H5OH Cair LB2/Rak 10
2/1000 Etanol botol
KAA
@500 mL x 3
19. 1/500P Asam Asetat CH3COOH Cair LB2 / Rak 7
botol
DK
KAA
20. 2/1000 Asam Asetat CH3COOH Cair 1 botol (1 L) LB2 / Rak 7
KD
21. KGL Gelatin Padat 1 botol LB1 / Rak 5
No. No. No. Nama Spesifikasi Jumlah Ket.
Rumus Kimia
Urut Induk Kode Zat PA teknis Wujud Baik Rusak Merek Penyimpanan
22. KAO Asam Oksalat H2C2O4 Padat 3 botol LB1 / Rak 5
36%
23. KAK HCl Cair 10 botol LB2/ Rak 2
Asam Klorida
Hidrogen H2O2
24. KHP Cair 1 botol LB2/ Rak 1
Peroksida
95-98% H2SO4
25. KASL Cair 5 botol LB2/ Rak 2
Asam Sulfat
KBr
26. KKB Kalium Bromida Padat 2 botol LB1 / Rak 5

KKI 1 botol (500


27. KI Padat LB1/Rak 3
1/500 Kalium Iodida gram)
KKI
28. KI Padat 1 botol (1 kg) LB1/Rak 3
2/1000 Kalium Iodida
KCl
29. KKL Kalum Klorida Padat 6 botol LB1/Rak 1

Kalium KOH
30. KKH Padat 2 botol LB1 / Rak 2
Hidroksida
K2CrO4
31. KKKR Kalium Kromat Padat 3 botol LB1 / Rak 5
No. No. No. Nama Spesifikasi Jumlah Ket.
Rumus Kimia
Urut Induk Kode Zat PA teknis Wujud Baik Rusak Merek Penyimpanan
K2Cr2O7
32. KKBK Kalium Bikromat Padat 1 botol LB1 / Rak 5

Kalium KMnO4
33. KKP Padat 1 botol LB1 / Rak 5
Permanganat
KSCN
34. KKT Kalium Tiosianat Padat 1 botol LB1 / Rak 5

35. KLB Lakmus Biru Padat @80 x 3 pak L5/Rak 2


36. KLM Lakmus Merah Padat @80 x 3 pak L5/Rak 2
Magnesium
37. KMK Klorida Heksa MgCl2.6H2O Padat 1 botol LB1/Rak 1
Hidrat
Magnesium Mg(OH)2
38. KMH Padat 1 botol LB1/ Rak 2
Hidroksida
Magnesium MgSO4
39. KMS Padat 3 botol LB1/ Rak 3
Sulfat
Mangan (IV) MnO2
40. KMO Padat 2 botol LB1/ Rak 2
Oksida
KNH Natrium NaOH @500 gram x
41. Padat LB1/ Rak 2
1/500 Hidroksida 3 botol
No. No. No. Nama Spesifikasi Jumlah Ket.
Rumus Kimia
Urut Induk Kode Zat PA teknis Wujud Baik Rusak Merek Penyimpanan
KNH
Natrium NaOH @500 gram x
42. 2/500P Padat LB1/ Rak 2
Hidroksida 5 botol
DK
NaCl
43. KNK Natrium Klorida Padat 4 botol LB1/Rak 1

NaOCN
44. KNS Natrium Sianat Padat 1 botol LB1 / Rak 5

Na2SO4
45. KNSL Natrium Sulfat Padat 5 botol LB1/ Rak 3

Natrium Na2S2O3
46. KNT Padat 5 botol LB1 / Rak 3
Tiosulfat
47. KNTR Natrium Tartat Padat 1 botol LB1 / Rak 5
Amonium NH4Cl
48. KAK Padat 4 botol LB1/ Rak 1
Klorida
Amonium (NH4)6Mo7O24.4H
49. KAMO 2O Padat 1 botol LB1 / Rak 5
Molibdat
KAM
NH3 1 botol (±250
50. 1/Bratac Amonia Padat LB2/ Rak 1
mL)
hem
No. No. No. Nama Spesifikasi Jumlah Ket.
Rumus Kimia
Urut Induk Kode Zat PA teknis Wujud Baik Rusak Merek Penyimpanan
KAM NH3 1 botol (500
51. Amonia Padat LB2/ Rak 1
2/Pudak mL)
1 botol (± 500
52. KPP Phenolpthalein Cair LB1/ Rak 7
mL)
53. KPM Pita Magnesium Padat 1 rol (25-gm) LB1/ Rak 4
Timbal (II) PbI2
54. KTI Padat 1 botol LB1 / Rak 5
Iodida
Timbal (II) PbO
55. KTO Padat 1 botol LB1 / Rak 5
Oksida
Pb(NO3)2
56. KTN Timbal (II) Nitrat Padat 1 botol LB1 / Rak 5

Stronsium
SrCl2.6H2O
57. KSK Klorida Padat 4 botol LB1/ Rak 1
Heksahidrat
58. KSS Sodium Sitrat Padat 1 botol LB1 / Rak 5
@ 1 kg x 2
59. KVA Vaseline Padat LB2/ Rak 5
botol
ZnSO4
60. KSS Seng (II) Sulfat Padat 1 botol LB1 / Rak 3
19

Dari hasil observasi yang sudah dilakukan bahwa pada poin bahan-bahan kimia di
laboratorium ini, sudah memenuhi bahan-bahan kimia standar yang harus ada pada
laboratorium kimia sekolah. Bahan-bahan kimia disini sudah disesuaikan untuk
menyediakan bahan kimia pada praktikum-praktikum kimia yang harus dipenuhi pada
sekolah yang bergantung pada Kompetensi Dasar yang ada di Kurikulum 2013.
Pada bagian pelabelan atau identitas bahan-bahan kimia saja yang masih kurang, seperti
halnya tidak tercantum nomor induk dan nomor urut dari masing-masing bahan yang ada,
tidak tercantumnya hal ini akan membuat data administrasi menjadi kurang teratur. Baik ini
nanti masalah pengadaaan bahan kimia, pemeriksaan berkala bahan kimia yang masih layak
digunakan, dan lain sebagainya. Namun di sekolah ini, untuk mengsiasati hal itu, dibuatlah
suatu nomor kode yang ada pada tiap bahan kimia tersebut. Kemudian bahan kimia yang ada
di sekolah ini pun masih kurang dalam hal menuliskan data spesifikasi dari bahan kimia
tersebut, seperti wujud, untuk pro analitik atau tidak. Sebab spesifikasi bahan disini juga
sangat penting untuk nantinya mempermudah dalam proses penyimpanan dan penanganan
bahan. Untuk masalah penyimpanan bahan-bahan kimia ini sudah melakukan pemisahan dan
pengaturannya, sudah membagi rak penyimpanan mana jika bahan ini bersifat oksidator, rak
penyimpanan mana jika bahan kimia ini mudah meledak, dan lain sebagainya. Ini akan
mempermudah nantinya dalam menjaga keamanan dan keselamatan di laboratorium.
Secara garis besar, bahwa bahan-bahan kimia yang ada pada sekolah ini dalam kondisi
baik dan terawat, sehingga nantinya pada saat pelaksaanan kerja di laboratorium akan terlihat
rapihnya. Jadi tidak ada bahan-bahan kimia di sekolah ini yang dalam kondisi buruk,
bahannya siap pakai. Laboran disini selalu mengontrol bahan-bahan kimia mana saja yang
sudah harus diganti, dibuang, dan diperiksa. Sehingga tidak ada bahan kimia yang rusak saat
dilakukan praktikum di laboratorium.
D. Daftar Praktikum Dan Keperluan Alat Bahan
a. Ketersedianan LKS (dibuat guru/laboran)
LKS Alat Bahan/Zat
No. Acara Praktikum
(/X) Nama Jumlah Nama Jumlah
1. Penentuan Perubahan  Kalorimeter 1 Larutan 25 ml
Entalpi Reaksi dengan Sederhana NaOH
Kalorimeter Sederhana Gelas Kimia 2 Larutan 50 ml
HCl
Termometer 1
2. Hubungan Antara pH  Gelas Kimia 1 buah Larutan 50 ml
dengan Kekuatan HCl 1M
Asam-Basa Pipet Tetes 6 buah Larutan 50 ml
CH3COOH
1M
pH Meter 1 buah H2SO4 1M 50 ml
Digital
Larutan 50 ml
KOH 1M
Larutan 50 ml
Mg(OH)2
1M
Larutan 50 ml
NH4OH 1M
3. Pengujian Sifat  Gelas Kimia 3 buah Larutan 30 ml
Larutan Berdasarkan 50 ml H2SO4 1M
Daya Hantar Listrik Batu Baterai 3 buah Larutan 30 ml
HCl 1M
Bola Lampu 1 buah Larutan 30 ml
5 watt CH3COOH
1M
Kabel Secuku Larutan 30 ml
pnya NaOH 1M
LKS Alat Bahan/Zat
No. Acara Praktikum
(/X) Nama Jumlah Nama Jumlah
Elektroda 2 buah Larutan 30 ml
Karbon NH4OH 1M
Larutan 30 ml
NaCl 1M

Di sekolah ini sebenarnya sudah tercantum praktikum-praktikum apa saja yang ada
selama 1 tahun ajaran, baik kelas 10, 11, dan 12 yang telah mengikuti standar praktikum yang
ada pada KD di kurikulum 2013. Akan tetapi untuk prosedur praktikum yang didapatkan
pada saat observasi hanya beberapa saja, yang mana berbentuk LKS praktikum. Untuk
prosedur- prosedur praktikum yang lain tidak didapatkan, karena LKS-LKS praktikumnya
sedang dilakukan rekapan data, jadi tidak bisa untuk diperlihatkan. Jadi berdasarkan prosedur
praktikum yang didapatkan yang disesuaikan pada KD, yakni sebagai berikut:
1. Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi dengan Kalorimeter Sederhana
Prosedur praktikum ini telah memenuhi KD 4.4 untuk kelas 11.
2. Hubungan Antara pH dengan Kekuatan Asam-Basa
Prosedur praktikum ini telah memenuhi KD 3.10 untuk kelas 11.
3. Pengujian Sifat Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik
Prosedur praktikum ini telah memenuhi KD 4.8 untuk kelas 10.
Untuk prosedur praktikum yang lain belum bisa didapatkan, sehingga tidak bisa
dihubungkan pada KD nya cocok atau tidak. Prosedur praktikum ini ditulis atau dibuat untuk
tiap kelompok, jadi tidak dalam prosedur praktikum satu kelas atau individu. Sehingga dalam
pembagian banyak jumlah alat dan bahan telah disesuaikan untuk satu kelompok saja.
Panduan praktikum atau prosedur yang diberikan saat observasi ini tidak sepenuhnya
mengacu sesuai dengan model pembelajaran yang dilakukan oleh gurunya, layaknya hanya
berupa prosedur pengantar.

E. Penyimpanan Alat dan Bahan


No. Spesifikasi Ketersediaan Deskripsi
1. Lemari bahan Tersedia Lemari berbahan dasar seng dan kaca.
2. Lemari bahan Tidak tersedia Semua bahan-bahan disatukan dalam satu
berbahaya lemari yang sama.
3. Label bahan Tersedia Label bahan terdiri atas merek, nama zat,
wujud zat, rumus kimia dan massa zat.
4. Lemari alat kaca Tersedia Lemari alat kaca berbahan dasar seng.
Alat-alat kaca dikelompokkan berdasarkan
jenisnya.
5. Lemari alat listrik Tersedia Alat listrik yang tersedia yaitu termometer
digital, neraca analitik digital dan
electronic centrifuge. Alat-alat ini
disimpan di rak paling bawah.
6. Lemari alat kayu Tersedia Alat-alat kayu (seperti tang penjepit kayu)
disatukan penyimpanannya dengan alat-
alat plastik (seperti botol semprot).
7. Lemari alat logam Tersedia Lemari berbahan dasar kayu dan kaca.
8. Tabel penyimpanan Tersedia Dibuat oleh laboran dalam bentuk soft file
alat dan bahan dan tabel alat dan bahan ditempelkan pada
setiap lemari alat dan bahan.

Penyimpanan alat di laboratorium disimpan menurut jenisnya dan bahan disimpan sesuai
dengan sifat zat tersebut agar tidak mudah bereaksi dengan zat lain. Di laboratorium SMA
Negeri 1 Cimahi, terdapat beberapa lemari yang tersedia untuk peralatan kimia di
laboratorium yang digunakan juga untuk peralatan praktikum biologi. Penyimpanan alat
disimpan dalam lemari yang dapat menampung berbagai alat menurut jenisnya. Dalam satu
lemari terdapat rak- rak atau bagian yang berfungsi untuk memisahkan alat-alat berdasarkan
jenisnya. Alat-alat yang ringan seperti pipet tetes, gelas kimia ditempatkan di rak bagian atas,
sedangkan untuk alat-alat yang rawan pecah disimpan di rak bagian bawah. Di luar pintu
lemari dipasangkan label nama-nama alat yang ada di dalam lemari berikut spesifikasinya.
Penyimpanan bahan disimpan secara terpisah didalam ruangan khusus dekat meja laboran.
Tetapi bahan-bahan yang sering digunakan praktikum disimpan didekat peralatan praktikum
untuk memudahkan dalam pengambilannya. Sebagian besar penyimpanan alat dan bahan
belum memenuhi standar karena peralatan disatukan dalam satu lemari, hanya dipisahkan
dengan rak saja. Hanya saja penyimpanan bahan-bahan kimia diletakkan dekat meja laboran,
penyimpanan tersebut dikarenakan ruangan yang tersedia tidak begitu luas untuk
penyimpanan khusus bahan-bahan kimia sehingga ruangan untuk persiapan dengan meja
laboran disatukan.
F. Analisis Prasarana
No. Prasarana Tersedia Deskripsi
1. Fungsi ruang lab Pembelajaran :
 Praktikum
Non-praktikum
2. Luas Bangunan 63 m2
3. Daya Tampung  40 murid
4. Rasio minimum ± 1,6 m2 / peserta didik
5. Pencahayaan  Baik
6. Ventilasi  Setiap jendela di laboratorium memiliki
ventilasi yang baik.
7. Ruang Alat dan  Baik
bahan
8. Ruang Asam - Tidak tersedia
9. Ruang timbangan  Baik

Sarana dan prasarana yang ada di laboratorium kimia sekolah harus memenuhi
persyaratan sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
Laboratorium kimia SMA Negeri 1 Cimahi dapat digunakan untuk praktikum dan
nonpraktikum. Untuk nonpraktikum biasanya digunakan oleh guru sebagai tempat untuk
melakukan remedial.
Menurut BNSP (2007) rasio minimum ruang laboratorium kimia adalah 2,4 m2/peserta
didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum
ruang laboratorium adalah 48 m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18 m2.
Lebar ruang laboratorium kimia minimum adalah 5 m.
Ruangan laboratorium kimia SMA Negeri 1 Cimahi memiliki ukuran 14 m x 4,5 m
dengan total luasnya 63 m2. Jika luas ruangan laboratorium kimia SMAN 1 Cimahi dibagi
dengan 2,4 m2, maka hanya bisa menampung 27 siswa saja. Sedangkan, siswa dalam satu
kelasnya berjumlah sekitar 35-40 siswa. Oleh karena itu, laboratorium tidak memenuhi
standar laboratorium kimia sekolah yang baik.
Jendela di laboratorium kimia SMA Negeri 1 Cimahi cukup besar dan jumlahnya
banyak. Sehingga, pencahayaan di laboratorium ini tergolong baik. Begitu pula dengan
ventilasi udara
yang tersedia di bagian atas kaca jendela sesuai dengan jumlah jendela. Adapun penyimpanan
alat dan bahan disimpan dalam masing-masing lemari alat dan lemari bahan dan
dikelompokkan sesuai dengan jenisnya alat dan bahannya. Seperti alat berbahan dasar kaca,
logam, kayu, instrumen dipisahkan dalam lemari yang berbeda. Untuk bahan berwujud padat
dan cair dipisahkan dalam lemari yang berbeda pula. Lemari alat disimpan di dekat dengan
meja praktikum dan di ruang laboran. Sedangkan lemari bahan disimpan di ruang laboran.
Ruang asam tidak tersedia di laboratorium ini. Hal tersebut disebabkan karena
terbatasnya biaya dan ruang penyimpanan. Laboratorium kimia SMA Negeri 1 Cimahi
tergolong sempit, sehingga jika diperlukan ruang asam maka perlu adanya pelebaran ruang.
Ruang penimbangan dilakukan di meja preparasi yang terletak di ruang laboran.
Penimbangan menggunakan neraca analitik yang dimiliki oleh laboran, karena neraca analitik
yang tersedia di laboratorium tidak ada kabel untuk dihubungkan ke listrik, sehingga tidak
pernah digunakan.
G. Analisis Tenaga Kerja
Diagram Organisasi Tenaga lab

STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Sekolah

Drs. Doddy Suwarto, M.M

Wakasek Kurikulum
Wakasek Sarana Prasarana
Dra. Dewi Lengkawati
Rachmannudin, S. Pd

Koordinator Laboratorium

Rizkia Hanifa N. F, S. Pd.

Laboran

Rizkia Hanifa N. F, S. Pd.

Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran

Kimia Biologi

Siswa-Siswi

SMAN 1 Cimahi
No. Pertanyaan Keterangan
1. Kelengkapan tenaga kerja laboratorium Kepala Lab
- Teknisi Lab
Laboran
Teknisi lab disini
dinamakan koodinator lab
Kinerja Tenaga Kerja Laboratorium

a. Tugas Kepala Lab


Menyusun Prosedur Operasi Standar (POS) kerja
1. 
laboratorium

2. Menyusun jadwal kegiatan laboratorium 

3. Menyusun laporan kegiatan laboratorium 

Membuat rincian dan rumusan tugas dari teknisi,


4. 
laboran
5. Menyusun jadwal kerja teknisi dan laboran 
b. Tugas Teknisi/Koor Lab

1 Menyusun rencana kebutuhan bahan praktikum 

2. Menyusun rencana kebutuhan peralatan praktikum 

3. Membuat daftar bahan yang diperlukan di laboratorium 

Membuat daftar suku cadang yang diperlukan di


3. 
laboratorium
Merencanakan kebutuhan bahan untuk perawatan dan
4. -
perbaikan peralatan laboratorium
Merencanakan kebutuhan perkakas untuk perawatan
5. -
dan perbaikan peralatan laboratorium

6. Membuat jadwal perawatan peralatan laboratorium 


No. Pertanyaan Keterangan

8. Membuat daftar bahan yang ada di laboratorium 

9. Membuat daftar peralatan yang ada di laboratorium 

10. Membuat daftar fasilitas yang ada di laboratorium 

11. Menyusun petunjuk penyimpanan bahan praktikum 

12. Menyusun petunjuk penyimpanan peralatan praktikum 

13. Menyusun petunjuk peletakan fasilitas laboratorium 

14. Membuat laporan kegiatan laboratorium 

c. Tugas laboran

Menyiapkan paket bahan yang siap pakai untuk


1. 
kegiatan praktikum
Menyiapkan paket rangkaian peralatan yang akan
2. 
digunakan untuk kegiatan praktikum

3. Menyusun petunjuk kegiatan praktikum 

Melakukan pemantauan berkala pada kondisi peralatan


4.. 
dan bahan di laboratorium
Melakukan perawatan peralatan dan bahan sesuai
5. 
jadwal

6. Memperbaiki kerusakan peralatan laboratorium 

Membersihkan diri sebelum dan sesudah melakukan


7. 
tugas di laboratorium
Membersihkan lingkungan kerja sebelum dan sesudah
8. 
melakukan tugas di laboratorium
No. Pertanyaan Keterangan
Melaksanakan petunjuk khusus Standar Operasional
9. Pelaksanaan (SOP) penanganan Bahan Berbahaya 
Beracun (B3)
Memasang rambu-rambu B3 pada tempat penyimpanan
10. 
bahan praktikum
Melaksanakan Petunjuk Operasional Standar (POS)
11. 
tentang pengelolaan lingkungan

12. Menyediakan kotak P3K di laboratorium 

13. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan 

Membantu mengoperasikan instrumen yang dibutuhkan


14. 
saat praktikum

15. Memasang tabel periodik 

16. Menjelaskan prosedur praktikum 

Mengatur penempatan secara baik untuk disimpan,


17. 
dirawat, dan digunakan dalam kegiatan berikutnya.

Dalam struktur organisasi laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi, dipimpin oleh kepala
sekolah yang nantinya berkoordinasi dengan wakasek kurikulum dan wakasek sarana dan
prasarana. Wakasek kurikulum akan berkordinasi dengan koordinator laboran untuk bertugas
menyusun program kerja di dalam Laboratorium yang sistematis terencana dan berkelanjutan,
kemudian mengatur jadwal penggunaan laboratorium dan menjamin kelancaran praktikum.
Wakasek sarana dan prasarana akan berkoordinasi dengan kepala laboratorium untuk
menyusun program kerja di dalam Laboratorium yang sistematis terencana dan berkelanjutan,
kemudian mengatur pengadaan alat dan bahan laboratorium dan menjamin kelancaran
praktikum.
Namun, posisi kepala laboratorium yang menjabat sebelumnya merupakan guru biologi
dan saat ini telah pensiun, maka secara tidak langsung laboran sekaligus menjabat sebagai
kepala laboratorium. Laboran akan berkoordinasi langsung dengan wakasek dan juga guru
mata pelajaran kimia atau biologi. Selain itu laboran juga bertugas untuk mengerjakan
adminitrasi tentang alat/bahan yang ada di laboratorium minimal setahun sekali dan
mempersiapkan/menyimpan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran. Guru mata
pelajaran bertugas untuk melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di Laboratorium
kemudian guru harus mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum
maksimal tiga hari sebelum praktikum berlangsung.
Struktur organisasi pengelolahan laboratorium di SMA Negeri 1 Cimahi sudah cukup
baik dan sesuai dengan SOP Laboratorium Sekolah yang berlaku di SMAN 1 Cimahi. Dari
mulai petinggi sekolah sampai siswa. Hanya saja dalam organisasi tersebut tidak ada bagian
teknisi yang seharusnya ada dan berdampingan dengan laboran. Jika ada kerusakan atau perlu
dilakukan kalibrasi alat, maka laboran akan memanggil teknisi laboratorium yang sudah biasa
untuk memperbaiki alat di laboratorium ini. Sehingga, ada beberapa tugas teknisi yang dapat
dilakukan oleh laboran dan ada yang tidak dapat dilakukan yaitu pada tugas merencanakan
kebutuhan bahan dan perkakas untuk perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium.
Seharusnya, laboran tidak memiliki rangkap jabatan sebagai kepala laboratorium dan
teknisi laboratorium. Karena setiap jabatan tersebut sudah memiliki tugasnya dan masing-
masing. Adanya rangkap jabatan seperti itu maka kinerja dari laboran/kepala
laboratorium/teknisi laboratorium itu sendiri. Mengingat tugas yang dilakukan sangat banyak
yaitu menyediakan keperluan praktikum pada mata pelajaran kimia dan biologi serta fisika
(untuk laboratorium fisika yang ada di lantai 1).
30

H. Desain Lab
31

Laboratorium kimia sekolah dibangun berdasarkan tujuan tertentu. Artinya


sebelum laboratorium dibangun, maka harus diketahui terlebih dahulu untuk
keperluan apa dan untuk dipakai siapa laboratorium tersebut. Pada umumnya,
bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium kimia sekolah didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah untuk melakukan
aktivitas. Di samping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat perhatian
karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya digunakan untuk
percobaan yang bersifat individual atau kelompok.
1. Jenis Laboratorium
Ada dua laboratorium di SMA Negeri 1 Cimahi, yaitu laboratorium kimia dan
biologi di lantai 2 dan laboratorium fisika di lantai 1. Kedua laboratorium ini
letaknya dekat dengan lapangan SMA Negeri 1 Cimahi. Pada laboratorium kimia
dan biologi ini lebih sering digunakan untuk praktikum kimia, sehingga alat dan
bahan yang tersedia pun didominasi oleh alat dan bahan untuk kebutuhan
praktikum kimia.

2. Tata Letak Laboratorium


Ruangan laboratorium kimia SMA Negeri 1 Cimahi memiliki ukuran 14 m x
4,5 m dengan total luasnya 63 m2. Jika luas ruangan laboratorium kimia SMAN 1
Cimahi dibagi dengan 2,4 m2, maka hanya bisa menampung 27 siswa saja.
Sedangkan, siswa dalam satu kelasnya berjumlah sekitar 35-40 siswa. Menurut
BNSP (2007) rasio minimum ruang laboratorium kimia adalah 2,4 m 2/peserta
didik. Untuk rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang,
luas minimum ruang laboratorium adalah 48 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan persiapan 18 m2. Lebar ruang laboratorium kimia minimum
adalah 5 m. Oleh karena itu, desain laboratorium ini tidak memenuhi standar
laboratorium kimia sekolah yang baik.
Letak laboratorium ini dekat dengan lapangan sekolah sehingga ventilasi
udara dan pembuangan gas-gas dari bahan kimia pun langsung terbuang ke luar.
Selain itu, jika terjadi kebakaran atau gempa saat kegiatan praktikum berlangsung,
maka para siswa, guru dan laboran dapat langsung melarikan diri ke lapangan
sekolah.
Pada lapangan sekolah juga tersedia gerbang keluar yang besar, yang
berhubungan langsung dengan lingkungan luar sekolah.
Lemari alat dan lemari bahan diletakkan terpisah, yatu lemari alat terletak di
sekitar ruang prakrikum dan lemari bahan terletak di ruang laboran. Lemari bahan
diletakan di ruang laboran karena pada ruang laboran juga tersedia meja
persiapan. Sehingga, untuk melakukan persiapan bahan-bahan praktikum akan
lebih mudah.

3. Fasilitas Laboratorium
Laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk
memudahkan pemakai laboratorium dalam melakukan aktivitas. Fasilitas tersebut
berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum berupa pencahayaan,
ventilasi, air, bak cuci, dan aliran listrik. Sedangkan fasilitas khusus berupa meja
praktikum, meja demonstrasi, meja guru, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari
bahan, ruang penimbangan, kotak P3K dan sebagainya.

I. Analisis Keselamatan Kerja


No. Keselamatan Kerja Tersedia Tidak Keterangan
1. Googles  Hanya dilakukan praktikum kimia
sekolah yang tidak menggunakan
bahan-bahan berbahaya.
2. Masker  Masker sekali pakai.

3. Jas laboratorium  Jas laboratorium berlengan panjang,


disimpan dalam lemari jas lab dan
tersedia berbagai ukuran.
5. Sarung tangan  Sarung tangan berbahan karet.
6. Keran untuk cuci mata  Untuk mencuci mata menggunakan air
yang tersedia di bak cuci
7. Shower 

8. Pemadam api  Belum disediakan oleh kepala


9. Ember pasir  laboratorium dan pihak sekolah.
10. Selimut api 
No. Keselamatan Kerja Tersedia Tidak Keterangan
11. Lampu emergency 

12. Emergency signs and 


placards

13. Pendeteksi kebakaran 

14. Absorben (penetral 


asam atau basa)
15. Kotak P3K  Berisi obat-obatan seperti betadine,
perban, handsaplas, dll. Kotak P3K
disimpan di ruang laboran.
16. Tempat untuk botol-  Botol berbahan kaca, berwarna coklat
botol bahan kimia dan tidak berwarna.

17. Tempat untuk  Tempat pecahan kaca dibuat dari


pecahan kaca kardus bekas

18. MSDS  Sebagai dokumen pribadi laboran.

Pada hasil observasi yang dilakukan bahwa salah satu kekurangan yang ada
pada laboratorium di sekolah ini adalah tentang masalah keamanan dan
keselamatan kerja di laboratorium. Terlihat bahwasannya di laboratorium ini,
perlengkapan keamanan dan keselamatan kerja sederhana rata-rata sudah
disediakan atau sudah ada seperti jaslab, sarung tangan, masker, kotak P3K,
tempat pecahan kaca atau botol-botol bahan kimia, dan lain sebagainnya. Akan
tetapi untuk perlengkapan dan fasilitas keselamatan dan keamanan vital lainnya
belum ada, seperti shower, eyewash, pemadam kebakaran, lampu emergency, dan
lain sebagainya. Ditakutkan dengan belum adanya perlengkapan dan fasilitas ini
keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium ini akan terjadi masalah, tidak
ada prosedur tambahan jika terjadi kecelakaan di laboratorium. Minimal sudah
ada shower dan alat pemadam kebakaran. Sehingga jika terjadi kebakaran atau api
di laboratorium tidak akan sulit menanganinya.
Di laboratorium ini sudah dilengkapi dengan MSDS dari bahan-bahan
yang digunakan selama praktikum, jadi penanganan bahannya akan paham,
namun
dengan tidak adanya perlengkapan pendukung lainnya seperti yang sudah
disebutkan tadi, nantinya akan timbul masalah. Kemudian jika laboratorium ini
nantinya akan dilengkapi dengan perlengkapan keamanan dan keselamatan yang
kurang, memposisikan perlengkapan atau fasilitas itu harus pada tempat yang
sesuai dengan standar desain laboratorium yang sesuai dengan ISO.

J. Analisis Pengolahan Limbah


No. Pertanyaan Jawaban
1. Adakah tempat pembuangan sampah/limbah ? Tersedia
2. Terbuat dari apa tempat pembuangan sampah/ Terbuat dari plastik
limbah?
3. Dimanakah letak tempat pembuangan sampah/ Di dalam laboratorium
limbah?
4. Apakah dipisahkan antara limbah kertas atau Ya
padatan dan cairan?
5. Bagaimana mengolah limbah cair lab? Di encerkan terlebih dahulu
kemudian dibuang kedalam bak
cuci. Pembuangan dilakukan secara
berkala. Seperti asam, basa dan
larutan lainnya.
6. Bagaimana mengolah limbah berbahaya lab? Di encerkan terlebih dahulu
kemudian dibuang kedalam bak cuci
7. Bagaimana mengolah limbah padatan/sampah Langsung dibuang ke tempat
kering lab? sampah.

Di laboratorium IPA sekolah SMA Negeri 1 Cimahi ini sudah tersedia tempat
pembuangan sampah yang jumlahnya sudah memenuhi standar. Tempat
pembuangan sampah ini terbuat dari wadah/tong plastik yang tidak terpakai
kemudian di kreasikan menjadi tempat sampah. Terdapat 2 tempat sampah, 1
tempat sampah di lab khusus untuk sampah-sampah plastik dan kertas dan 1
tempat sampah yang berada diluar laboratorium. Pembuangan sampah sudah
dipilah terlebih dahulu supaya mudah dalam pengolahannya. Dalam pengolahan
limbah zat kimia yang digunakan, terlebih dahulu diencerkan agar tidak
mencemari lingkungan sekitar kemudian dibuang ke dalam bak cuci. Karena
pemakaian bahan kimia di SMA tidak banyak menggunakan bahan yang
berbahaya jadi pengolahannya dapat dibuang langsung ke bak cuci dan disiram
dengan air mengalir agar tidak ada zat yang masih tersisa.

BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi ke laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi, dapat
simipulkan bahwa :
1. Sarana dan prasarana laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi secara umum
sudah sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah dibuat.
Ketidaksesuaian sarana dan prasarana yang ada disebabkan karena
terbatasnya biaya dan luas ruangan.
2. Penyimpanan alat dan bahan di laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi
diletakakkan dalam masing-masing lemari alat dan lemari bahan. lemari
alat diletakakkan di sekitar ruang praktikum dan lemari bahan diletakkan
di ruang persiapan. Alat-alat dikelompokkan berdasarkan jenis bahannya.
Begitu pula dengan bahan-bahan yang dipisahkan berdasarkan wujudnya.
3. Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk praktikum di laboratorium SMA Negeri
1 Cimahi disediakan oleh masing-masing guru kimia atau biologi dan
diberikan kepada laboran maksimal tiga hari sebelum dilaksanakan
praktikum.
4. Pada struktur organisasi dan kinerja tenaga laboratorium SMA Negeri 1
Cimahi, laboran di laboratorium ini merangkap sebagai kepala laboratoium
karena menggantikan kepala laboratorium yang sudah pensiun. Tidak
terdapat teknisi laboratorium karena perbaikan dan kalibrasi alat tidak
sering dilakukan.
5. Desain laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi belum memenuhi standar
laboratorium kimia sekolah yaitu dari segi luas bangunan dan rasio
minimum. Desain dari laboratorium ini merupakan desain untuk
laboratorium kimia dan biologi.
6. Beberapa alat-alat keselamatan kerja serta pengolahan limbah cair dan
padat di laboratorium SMA Negeri 1 Cimahi banyak yang tidak sesuai
dengan standar yang ada.

B. Saran
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, dapat digunakan menjadi bahan
evaluasi oleh sekolah tersebut. Untuk observasi berikutnya, sebaiknya
ditelusuri dengan jelas penyebab kondisi sarana dan prasarana laboratorium
yang tidak sesuai dengan standar pemerintah seperti dengan mewawancarai
pejabat- pejabat sekolah yang bertanggung jawab sehingga dapat ditemukan
titik terang masalah.
37

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2005). Undang – Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.. Jakarta.

Hidayat, A. (2010) Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, dan Aplikasi dalam


Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung: Pustaka Educa.

Hofstein, A & R.M. Naaman. (2007). The laboratory in science education: the state of the art.
Journal the Royal Society of Chemistry, 8. (2), 105-107.

Kuncono. (2010). Manajemen Laboratorium IPA. Bengkulu: Unit Penerbitan FKIP UNIB

Permendiknas No. 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA.

SamiAsih, L. (2013). Analisis Standar Laboratorium Kimia dan Efektivitasnya Terhadap


Capaian Kompentensi Adaptif di SMK Negeri 2 Negara. E-Journal Program
Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA. Volume 3 tahun
2013.

Tanpa Nama. (t.t.). Profil Sekolah SMA Negeri 1 Cimahi. [Online]. Diakses dari
http://smansachi.siap-sekolah.com/sekolah-profil/
LAMPIRAN

Gambar 1. Tampak depan SMA Negeri 1 Gambar 2. Laboratorium kimia dan biologi

Cimahi terletak di lantai 2

Gambar 3. Ruang laboratorium dilihat saat Gambar 4. Lemari penyimpanan alat yang ada
awal masuk (depan pintu masuk) di dalam Laboratorium

Gambar 5. Lemari penyimpanan jas Gambar 6. Lemari penyimpanan alat yang ada
laboratorium di dalam Laboratorium
Gambar 7. Lemari penyimpanan alat yang Gambar 8. Lemari penyimpanan alat yang ada
ada di dalam Laboratorium di dalam Laboratorium

Gambar 9. Lemari penyimpanan alat yang Gambar 10. Lemari penyimpanan bahan padat
ada di dalam Laboratorium yang ada di dalam Laboratorium
Gambar 11. Lemari bahan cair yang ada di Gambar 12. Meja persiapan
dalam Laboratorium

Gambar 13. Ruang laboran Gambar 14. Ruang praktikum dilihat dari
ruang laboran

Gambar 15. Bak cuci Gambar 16. Ruang laboratorium


Gambar 17. Barometer di laboratorium Gambar 18. Sistem periodik unsur

Gambar 19. Struktur organisasi di Gambar 20. Tata tertib yang berlaku di
laboratorium Laboratorium

Gambar 21. Contoh LKS Praktikum Gambar 22. Papan tulis

Anda mungkin juga menyukai