Makalah Kelompok 4 (Pendekatan Ordinal)
Makalah Kelompok 4 (Pendekatan Ordinal)
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah teori
ekonomi miko. Adapun penyusunan Makalah ini bermaksud untuk memenuhi
tugas mata kuliah teori ekonomi mikro.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan,
tentu hasil Makalah yang kami susun masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kami meminta maaf apabila terdapat kesalahan dan hal-hal yang
mengganjal di hati mengenai Makalah yang kami susun ini. Akhir kata kami
mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguana.
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3
C. TUJUAN...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4
A. Teori Prilaku Konsumen.......................................................................................................4
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen....................................................4
C. Pendekatan Konsumsi Ordinal.............................................................................................4
BAB III PENUTUP.........................................................................................................................7
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................7
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu kegiatan ekonomi yang dibahas dalam ilmu ekonomi adalah mengenai
konsumsi atau pemenuhan terhadap kebutuhan manusia. Menurut Rosyidi,2 konsumsi
secara umum diartikan sebagai penggunaan barang-barang dan jasa-jasa yang secara
langsung akan memenuhi kebutuhan manusia.
Selanjutnya Sadono Sukirno mendefinisikan konsumsi sebagai pembelanjaan
yang dilakukan oleh rumah tangga atas barang-barang dan jasa-jasa akhir dengan tujuan
untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pekerjaan tersebut.
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan utility (nilai guna) barang dan jasa.
Barang meliputi barang tahan lama dan barang tidak tahan lama. Barang konsumsi
menurut kebutuhannya yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan
penyempurna. Penggunaan suatu barang dan jasa yang telah diproduksi, sebagai
konsumen, sebagai unit pengkonsumsi dan peminta yang utama dalam teori ekonomi.
Unit yang mengkonsumsi dapat berupa pembelian suatu barang dan jasa yang dilakukan
oleh individu, kelompok maupun pemerintah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik
kebutuhan jasmani maupun rohani.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah konsep teori perilku konsumen?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku konsumen?
3. Apa yang dimaksud dengan pendekatan konsumsi ordinal
C. TUJUAN
1. Menambah ilmu pengetahuan untuk para pembaca dan pengkaji tentang konsep
“Teori konsumsi pendekatan ordinal”
2. Menambah pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempngaruhi perilaku
konsumen
3. Menamah pengetahuan tentang pendekatan konsumsi ordinal
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya
semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat
kepuasan yang dimilikinya.Pendekatan ordinal membutuhkan tolak ukur
pembanding yang disebut dengan indeferentkurve. Kurva Indeferent adalah Kurva
yang menghubungkan titik – titik kombinasi dua macam barang yang ingin
dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
4. menghubungkan titik – titik kombinasi dua macam barang yang ingin dikonsumsi
oleh seorang individu pada tingkat kepuasan yang sama.
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi , tetapi
antara data tersebut terdapat hubungan. Data ordinal, selain memiliki nama (atribut), juga
memiliki peringkat atau urutan. Angka yang diberikan mengandung tingkatan. Ia digunakan
untuk mengurutkan objek dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi, atau sebaliknya.
Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap objek, tetapi hanya memberikan peringkat
saja.
Pendekatan Ordinal
Pendekatan konsumen ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak perlu
diukur,cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya
guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Dalam teori konsumen dengan
pendekatan ordinal asumsi dasar seorang konsumen adalah :
• konsumen rasional, mempunyai skala prefensi dan mampu merangking kebutuhan yang
dimikinya
• konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin
banyak barang menunjukan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan
pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari kepuasan.
5
Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis kurva indeference. Manfaat yang
diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitatif/tidak dapat diukur.
Pendekatan ini muncul karena adanya keterbatasan-keterbatasan yang ada pada pendekatan
cardinal, meskipun bukan bearti pendekatan cardinal tidak memiliki kelebihan
Kepuasan konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan kepuasan pada
kenyataannya pengukuran semacam ini sulit dilakukan
Persamaan cardinal dan ordianal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam
mengkonsumsi barang-barang yag harganya tertentu dengan pendapatan konsimen yang tertentu
pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utulity)
Pendekatan ordinal membutuhkan tolak ukur pembanding yang disebut dengan indeferent kurve.
Kurva indeferent adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi dua macam barang
yang ingin dikonsumsi oleh seorang individu pada tingkat yang sama.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perilaku konsumen ini didasarkan pada teori perilaku konsumen Yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapat yang diperolehnya, dapat membeli berbagai
barang dan jasa sehingga tercapai keputusan tertentu sesuai dengan apa yang di
harapkannya. Menurut pendekatan ordinal daya guna sesuatu barang tidak perlu diukur,
cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya
guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
DAFTAR PUSTAKA
http://senjayakertiawan.wordprees.com/2012/12/05/pendekatan-perilaku-konsumen-
pendekatan-ordinal-dan-kardinal/Februari 2021