Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA TN. M DENGAN DIAGNOSA HIV/AIDS
DI RUANG PENYAKIT DALAM RS MITRA KELUARGA

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. NAMA : DEVI PUSPITA


NPM : 4002190006
2. NAMA : SHILVI SEPRIANELA H
NPM : 4002190016
3. NAMA : SULISTIAWATI
NPM : 4002190018
4. NAMA : TAOFIK MEGA P
NPM : 4002190020

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA PUTERA BANJAR
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

Jl. Mayjen Lili Kusuma No. 33 Sumanding Wetan Kota Banjar – Jawa Barat
Tlp (0265) 741100, Fak (0265) 744043
Web: http://stikesbp.ac.id e-mail: www.stikes_binaputera@gmail.com

Format Askep HIV AIDS Page 1


I. PENGKAJIAN

1.1 Identitas Klien


 Nama : Tn. M
 Umur : 55 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Status Perkawinan : Menikah
 Pendidikan : SMA Sederajad
 Pekerjaan : Buruh Pabrik
 Agama : Islam
 Suku Bangsa : Indonesia
 No. Rekam Medik : 111213
 Tgl masuk : 08 Febuari 2021
 Tgl pengkajian : 08 Febuari 2021
 Diagnose medis : HIV/AIDS
 Alamat : Depok

1.2 Identitas Penanggung Jawab Klien


 Nama : An. N
 Umur : 30 Tahun
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Pendidikam : SMA Sederajad
 Pekerjaan : Wiraswasta
 Hubungan dengan klien : Anak
 Alamat : Depok

1.3 Riwayat Penyakit


 Keluhan Utama :
Diare. Pasien mengalami diare sejak dua hari yang lalu, pasien memiliki riwayat
HIV/AIDS sejak 1 tahun yang lalu, pengobatan selama ini menggunakan
pengobatan medis dan alternative.
 Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengalami diare sejak dua hari yang lalu, pasien memiliki riwayat
HIV/AIDS sejak 1 tahun yang lalu.
 Riwayat penyakit dahulu :
Pasien memiliki riwayat HIV/AIDS sejak 1 tahun yang lalu, pengobatan selama
ini menggunakan pengobatan medis dan alternative.
 Riwayat penyakit keluarga (Sertakan Genogram) :

Format Askep HIV AIDS Page 2


Pasien mengatakan istrinya meninggal 6 bulan yang lalu dengan penyakit yang
sama dengan pasien.

1.4 Riwayat Activity Daily Living


No Kebutuhan Sebelum Sakit Selama Sakit
1 Nutrisi  BB/TB:  BB/TB :
BB/TB 54kg/160c 45kg/160c
Diet m m
Kemampuan  Mampu  Mampu
Mengunyah mengunya mengunya
Menelan h dan hdan
Bantuan total/sebagian menelan menelan
Frekuensi makan  Mandiri  Mandiri
Porsi makan
Makan yang menimbulkan  3x sehari  2x sehari
alergi  1 porsi  setengah
Makanan yang disukai penuh porsi
 Tidak ada  Tidak ada
 Sup bayam  Sup bayam

2 Cairan (seimbang)  Air putih 8  Intake


Intake gelas oral : Air
Oral perhari putih 3-4
Jenis (2180 gelas
Jml …cc/hari cc),Mandiri perhari(ku
Bantuan total/sebagian rang lebih

Format Askep HIV AIDS Page 3


Intravena 2000 cc,
Jenis bantuan
Jml…..cc/hari sebagian
Output
Jenis  Tidak ada
Jml…..cc/hari
 Intravena :
RL 20
tts/menit
 Output
:urine
1400cc/24  Output :
jam urine
850cc/ 24
jam

3 Eliminasi BAB BAB


BAB  2x sehari  1x sehari
Frekuensi  Bentuk  Bentuk
Konsistensi seperti lembek
Warna sosis ada
Keluhan retakan
Bantuan/sebagian  Berwarna  Warna
BAK kuning kuning
Frekuensi  Tdk ada
Konsistensi keluhan
Warna  Mandiri  Mandiri
Keluhan BAK BAK
Bantuan/sebagian  4-8x/hari  jarang
 Warna  Warna
kuning kuning
jenih
 Tdk ada
keluhan
 Mandiri  Mandiri

Istirahat tidur  7-8  7-8


Lama tidur jam/hari jam/hari
Kesulitan memulai tidur  Tdk ada  Sulit
Gangguan tidur memulai
kesulitan
Kebiasaan sebelum tidur tidur
 Tdk ada  Tidak
gangguan tenang
 Membaca  Membaca
doa tidur doa tidur

Format Askep HIV AIDS Page 4


5 Personal Hygiene  Mandi  Mandi
Mandi 2x/hari 1x/hari
Frekuensi  Mandiri  Bantuan
Bantuan total/sebagian sebagian
Kebiasaan mandi  Gosok gigi  Gosok gigi
Gosok gigi 2x sehari 1x sehari
Cuci rambut  Cuci  Cuci
Guntimg kuku rambut 1x rambut 3x
Ganti pakaian sehari seminggu
 Gunting  Gunting
kuku kuku
Seminggu Seminggu
sekali sekali
 Ganti baju  Ganti baju
2x sehari 1x sehari
6 Aktivitas  Sehat  Terbatas
Mobilisasi fisik  Pereganga  Tidak ada
Olah raga n di pagi (hanya
Rekreasi hari menghabis
kan waktu
dengan
berbaring)
 Jalan jalan  Mengobrol
santai ke dengan
taman anaknya

1.5 Data Fisik


 Keadaan umum klien : Pasien tampak cemas dan lemah
 Pemeriksaan TTV
 Suhu : 38,3 °C
 Nadi : 100 x/Menit
 Pernafasan : 20 x/menit
 Tekanan darah : 80/60 mmHg
 Kesadaran (GCS) : Composmentis

 Pengkajian Sistem :
1. System Pernafasan
Inspeksi : Epnea
Palpasi : Vocal fremetus
Perkusi : Suara paru Resonan(Sonor)
Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, tidak terdengar
suara nafas tambahan seperti weezing

2. System Kardiovaskuler
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada udema pada
ekstremitas

Format Askep HIV AIDS Page 5


Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada intrakosta
Perkusi : Tidak terdengar suara pekak
Auskultasi : Suara jantung s1 – s2 normal

3. System Persyarafan
Inspeksi : Tidak adanya deformitas ditubuh,bagian
tubuh kiri dari kanan sama
ukurannya,tidak ada gerakan abnormal
seperti tremor,khorea,atetose,distonia
balismus,spasme,tuk,fasikulasi dan
miokloni.
Palpasi : Tidak adanya nyeri tekan
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji

4. System Pencernaan
Inspeksi : Mukosa bibir kering, kemampuan
menelan baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara timpani diseluruh lapang perut
Auskultasi : Peristaltic usus lebih dari
28x/menit

5. System Perkemihan
Inspeksi : Tidak ada lesi, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak terdapat udema anasarka
Perkusi : Bunyi pekak
Auskultasi : Tidak terdengar suara

6. System Imunologi hematologi


Inspeksi : Wajah klien tampak lemas
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji

7. System Endokrin
Inspeksi : Bentuk kepala normal, wajah simetris,
kulit kepala bersih, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan

Format Askep HIV AIDS Page 6


Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak adanya bunyi “bruit” diatas kelenjar
tiroid

8. Sistem Muskuloskeletal
Inspeksi : Bentuk ekstremitas atas simetris,
ekstremitas bawah simetris, pertumbuhan
tulang belakang normal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji

9. System Reproduki
Inspeksi : Pada penis terdapat vena dorsal,adanya
kutil kelamin di sekitaran penis,skrotum
berwarna lebih gelap dengan permukaan
kasar
Palpasi : Pada penis tidak adanya nyeri teraba
lunak,Pada testis teraba halus kenyal.
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji

10. System Integgumen


Inspeksi : Warna kulit sawo matang,tidak adanya
edema,terdapat ruam disekitar dada,kuku
bersih.
Palpasi : Kulit kering,tidak ada nyeri tekan,turgor
kulit buruk,
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji

11. System Pancaindera


Inspeksi : Pada mata reflek pupil normal.Pada
bagian kulit terdapat lesi di bagian dada
berbentuk lonjong dengan Batasan yang
tegas.Padabagian telinga tidak ada
pembengkakan.Pada bagian hidung tidak
adanya pembengkakan.Pada bagian mulut
tidak adanya gangguan
Palpasi : Pada bagian kulit ketika ditekan dengan
jari dan diangkat kembali warna lesi
kembali kesemula
Perkusi : Tidak dikaji

Format Askep HIV AIDS Page 7


Auskultasi : Tidak dikaji

12. System Persepsi sensori


Inspeksi : Pada kelopak mata tidak adanya
pembengkakan,pada iris mata terdapat
warna agak putih(atrofi),pupil berukuran
3-5 mm.Pada telinga simetris antara
keduanya
Palpasi : Pada telinga tidak adanya nyeri dan
pembengkakan.
Perkusi : Tidak dikaji
Auskultasi : Tidak dikaji

1.6 Data Psikologis


1) Prilaku verbal
 Cara menjawab : Pasien mampu menjawab pertanyaan yang
diberikan dengan nada yang sedikit tinggi
 Cara memberi informasi : Pasien memberikan informasi tanpa
adanya penolakan
2) Prilaku non verbal
 Pasien dibantu dalam melakukan aktifitas
 Prilaku non verbal klien, pasien terkadang terlihat melamun
3) Keadaan emosi , keadaan emosi pasien sering terlihat marah
4) Persepsi penyakit, pasien beranggapan bahwa penyakit yang
dideritanya saat ini merupakan hukuman atas perbuatannya dimasa lalu
5) Konsep diri, pasien sebagai laki-laki yang tinggal sendirian dirumahnya
6) Adaptasi , pasien dapat beradaptasi dan menyadari bahwa saat ini
sedang berada di rumah sakit
7) Mekanisme pertahanan diri, pasien selalu berusaha untuk tidak
memikirkan tentang penyakitnya
1.7 Data Sosial
1) Pola komunikasi , komunikasi pasien dengan perawat baik hanya selalu
mengenakan nada yang sedikit tinggi
2) Orang yang berharga bagi pasien , orang yang paling berharga bagi
pasien adalah kedua anaknya saat ini setelah istrinya meninggal 6 bulan
yang lalu
3) Hubungan dengan keluarga dan masyarakat , hubungan pasien dengan
keluarga dan masyarakat terbatas

1.8 Data Spiritual


1) Keyakinan,pasien beragama islam

Format Askep HIV AIDS Page 8


2) Ketaatan beribadah ,pasien mengatakan selalu melaksanakan solat 5
waktu setiap harinya
3) Keyakinan terhadap penyembuhan,pasien yakin bahwa penyakitnya
selain HIV/AIDS dapat disembuhkan

1.9 Informasi Penunjang


 Pemeriksaan Laboratorium :Hematokrit meningkat
 Terapi Obat yang didapat
No Nama Obat Dosis Cara Pemberian
1 Abacavir 300 mg Oral
2 Lamivudine 300 mg Oral
3 Zidovudine 300 mg Oral

II. ANALISIS DATA

No Data Penyebab (Etiologi) Masalah Keperawatan


1 DS : Kekurangan volume
Pasien mengatakan Diare cairan berhubungan
diare sejak 2 hari dengan diare
yang lalu, minum air Hilangnya volume
putih 3-4 gelas
cairan
sehari

DO : Ganguan
Turgor kulit keseimbangan cairan
menurun,
membrane mukosa Dehidrasi
kering, BAB lembek.
 Keseimbangan
negatif antara
asupan dan
keluaran
 Penurunan
berat badan
 Kulit atau
memebrn
mukosa kering
 Penurunan
keluaran urine
atau keluaran
urine
berlebihan
 Haus mual dan
aorksia

Format Askep HIV AIDS Page 9


Volume cairan

2 DS : Kehilangan orang Penyesuanaian


Pasien mengatakan terdekat berhubungan dengan fase
Istrinya berduka yang tidak
meninggal 6 bulan
lengkap ditandai dengan
yang lalu
periode syok yang
DO: panjang dan
Pasien tampak ketidakpercayaan.
berbicara dengan
nada marah dan
sesekali melamun
3 DS : Kurang nafsu makan Perubahan nutrisi kurang
Pasien mengatakan dari kebutuhan tubuh
tidak nafsu makan berhubungan dengan
dan hanya makan Asupan kurang penurunan nafsu makan
setengah porsi

DO : BB menurun
Berat badan pasien
menurun dan
tampak lemas Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
4 DS : Penyakit Ansietas berhubungan
Pasien mengatakan dengan ancaman pada
ada perasaa cemas Thalamus konsep pribadi ancaman
terhadap kematian,perubahan
kondisinya saat ini. Amigdala pada kesehatan atau
status sosi ekonomi,
DO : Emosi negatif fungsi peran. Ditandai
Wajah pasien dengan peningkatan
tampak cemas Ansietas tegangan,
ketakutan,perasaan tidak
berdaya atau putus asa.
5 DS : Produksi hormon Kelelahan berhubungan
Pasien merasa Tiroid meningkat dengan penurunan
lemah produksi energy
Hipermetamobolik metabolisme,peningkatan
DO : kebutuhan energy (status
Pasien tampak hipermetaolik).Ditandai

Format Askep HIV AIDS Page 10


lemah,hanya Meningkat nya dengan ketidakmampuan
menghabiskan kebutuhan energi untuk mempertahankan
waktu dengan rutinitas sehari
berbaring hari,kelesuan/tanpa
kelelahan gairah.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnosa Kep
1 Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diare
2 Penyesuanaian berhubungan dengan fase berduka yang tidak lengkap
ditandai dengan periode syok yang panjang dan ketidakpercayaan.
3 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan nafsu makan
4 Ansietas berhubungan dengan ancaman pada konsep pribadi ancaman
kematian,perubahan pada kesehatan atau status sosi ekonomi, fungsi peran.
Ditandai dengan peningkatan tegangan, ketakutan,perasaan tidak berdaya
atau putus asa.
5 Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energy
metabolisme,peningkatan kebutuhan energy (status hipermetaolik).Ditandai
dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan rutinitas sehari
hari,kelesuan/tanpa gairah.

IV. RENCANA KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan dan Intervensi Rasional


o. Keperawatan Kriteria
1 Kekurangan Mempertaha Pantau Mempertahankan
volume cairan nkan hidrasi pemasukan oral keseimbangan
berhubungan dibuktikan dan memasukan cairan,mengurangi
dengan diare oleh cairan sedikitnya rasa haus,dan
membran 2500 ml/hari melembabkan
mukosa membran mukosa.
lembab,turgo
r kulit
baik,tana-
tanda vital
setabil,haluar
an urine
adekuat
secara
pribadi.
2 Penyesuanaian Melakukan Dorong untuk Penting untuk
berhubungan perubahan mengungkapkan menyampaikan rasa

Format Askep HIV AIDS Page 11


dengan fase gaya hidup perasaan,reaksi percaya dalam tentang
berduka yang tidak yang akan penolakan,syok pada rasa
lengkap ditandai memungkink dan rasa takut/percaya pasien
an adanya takut.dengarkan secara
dengan periode
adaptasi tanpa umum.Perkiraan masa
syok yang panjang terhadap menghakimi,men depan berfokus pada
dan situasi erima ekspresi aspek aspek negatif
ketidakpercayaan. kehidupan perasaan yang mungkin terjadi.
yang pasien.Hindari
sekarang. menggantungkan
pada
kemungkinan
masa datang.
3 Perubahan nutrisi Mempertaha Menyarankan Melibatkan pasien
kurang dari nkan berat makanan dari dalam rencana
kebutuhan tubuh badan atau rumah,Sediakan memberikan perasaan
berhubungan memperlihat makanan yang control lingkungan dan
dengan penurunan kan sedikit tapi mungkin
nafsu makan peningkatan sering berupa meningkatkan
berat badan makanan padat pemasukan.
yang nutrisi,tidak
mengacu bersifat asam dan
pada tujuan juga minuman
yang yang disukai
diinginkan. pasien
Catat
waktu,kapan
napsu makan
menjadi baik dan
pada waktu itu
usahakan
usahakan
menyajikan porsi
makanan yang
lebih besar.
4 Ansietas Menunjukan - Berikan -Membantu pasien
berhubungan rentang lingkungan untuk merasa diterima
dengan ancaman normal dan terbuka dimana pada kondisi sekarang
pada konsep perasaan dan pasien akan tanpa perasaan
pribadi ancaman berkurangny merasa aman dihakimi dan
kematian,perubaha a rasa untuk meningkatkan
n pada kesehatan takut/ansieta mendiskusikan perasaan harga diri
atau status sosi s perasaan atau dan kontrol.
ekonomi, fungsi menahan diri -Menciptakan interaksi
peran. Ditandai untuk berbica. interpersonal yang
dengan -Berikan dan lebih baik dan
peningkatan informasi yang menurunkan ansietas
tegangan, dapat di percaya dan rasa takut.
ketakutan,perasaan dan

Format Askep HIV AIDS Page 12


tidak berdaya atau konsisten,juga
putus asa. dukungan untuk
orang terdekat.
5 Kelelahan -Melaporkan Bantu memenuhi Rasa lemas dapat
berhubungan peningkatan kebutuhan membuat AKS tidak
dengan penurunan energy perawatan mugkin bagi pasien
produksi energy - pribadi, untuk
metabolisme,penin Melaksanaka perthankan menyelesaikannya.Meli
gkatan kebutuhan n AKS tempat tidur ndungi pasien dari
energy (status (Aktifitas dalam posisi cedera selama aktifita.
hipermetaolik).Dita kehidupan rendah dan
ndai dengan sehari hari) tempat lalu
ketidakmampuan lalang bebas
untuk perabotan,bantu
mempertahankan dengan ambulasi
rutinitas sehari
hari,kelesuan/tanp
a gairah.

V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


a. Format Catatan Implementasi & Evaluasi
TTD &
Tangg
Diagnosa Evaluasi Nama
al & Implementasi
Keperawatan (SOAP) Jelas
Waktu
Perawat
Senin, Kekurangan volume 1. Memantau S: Shilvi
8 cairan berhubungan frekuensi Pasien
februa dengan diare BAB klien mengatakan
2. Menganjurka diare sejak 2
ri
n kepada hari yang
2021 klien agar lalu, minum
pukul klien banyak air putih 3-4
14:00 minum gelas sehari
WIB 3. Menganjurka
n agar klien O:
banyak
Turgor kulit
istirahat
menurun,
membrane
mukosa
kering, BAB
lembek.

A:
Masalah
diare
teratasi

Format Askep HIV AIDS Page 13


P:
Intervensi
dihentikan

S: Shilvi
Pasien
mengatakan
Istrinya
meninggal 6
Melakukan tahapan bulan yang
penyangkalan : lalu
1. Mendorong
pasien O:
mengungkap Pasien
Senin,
Penyesuanaian kan perasaan tampak
8 2. Mendengarka berbicara
berhubungan dengan
februa n pasien dengan
fase berduka yang
ri dengan
tidak lengkap ditandai nada marah
2021 penuh
dengan periode syok perhatian dan sesekali
pukul
yang panjang dan 3. Amati respon melamun
17:00
ketidakpercayaan. pasien
WIB
selama bicara A :
4. Meningkatka Masalah
n kesadaran
belum
pasien secara
bertahap teratasi

P:
Melanjutkan
ke tahap
selanjutnya
Selasa, Perubahan nutrisi 1. Menganjurka S: Devi
9 kurang dari n pasien Pasien
februa kebutuhan tubuh membawa mengatakan
makanan
ri berhubungan dengan tidak nafsu
kesukaan
2021 penurunan nafsu dari rumah makan dan
pukul makan yang padat hanya
08:00 dan kaya makan
WIB nutrisi setengah
2. Mencatat porsi
kapan waktu
pasien
O:
merasa
napsu Berat badan
makannya pasien

Format Askep HIV AIDS Page 14


menurun
dan tampak
lemas

A:
bertambah Masalah
teratasi

P:
Intervensi
dihentikan
S: Devi
Pasien
mengatakan
ada perasaa
cemas
Ansietas berhubungan 1. Mengajak terhadap
dengan ancaman pada pasien kondisinya
konsep pribadi berjalan jalan saat ini.
Selasa, keruangan
ancaman
9 terbuka
kematian,perubahan untuk O:
februa
pada kesehatan atau mendiskusik Wajah
ri
status sosi ekonomi, an pasien
2021
fungsi peran. Ditandai masalahnya tampak
pukul 2. Berkolaboras cemas
dengan peningkatan
09:00 i dengan
tegangan,
WIB anak pasien
ketakutan,perasaan untuk A:
tidak berdaya atau memberikan Masalah
putus asa. dukungan belum
teratasi

P:
Melanjutkan
intervensi
Selasa, Kelelahan 1. Bantu pasien S: Devi
9 berhubungan dengan dalam Pasien
februa penurunan produksi memenuhi merasa
kebutuhanny
ri energy lemah
a
2021 metabolisme,peningka 2. Mengatur
pukul tan kebutuhan energy posisi tidur O:
14:00 (status yang nyaman Pasien
WIB hipermetaolik).Ditand bagi pasien tampak
ai dengan lemah,hanya

Format Askep HIV AIDS Page 15


menghabisk
an waktu
dengan
ketidakmampuan berbaring
untuk
mempertahankan A:
rutinitas sehari Masalah
hari,kelesuan/tanpa teratasi
gairah.
P:
Intervensi
dihentikan

b. Rencana Satuan Acara Penyuluhan (PENKES – PROMKES)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan/Topik : Kelelahan, kekurangan volume cairan, gangguan citra

tubuh.

Sub pokok Bahasan : perawatan diri pada klien dengan hiv/aids

Sasaran : klien dengan hiv/aids yang mengalami kelelahan ,

kekurangan volume cairan dan gangguan citra tubuh

Tempat : Di halaman RS Mitra Keluarga

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Maret 2021

Waktu : 09.00 s/d selesai

Pemateri : Perawat stikes bina putera banjar

Tujuan Interaksi Umum

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan klien dapat mengetahui pentingnya

perawatan diri pada klien dengan HIV.

Tujuan Interaksi Khusus

Format Askep HIV AIDS Page 16


Setelah diberikan penyuluhan, klien mampu:

a. Menjelaskan perawatan diri HIV/AIDS

b. Menjelaskan pengertian HIV/AIDS

c. Menyebutkan penyebab HIV/AIDS

d. Mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS

Metode : Ceramah, tanya jawab dan demontrasi

Media Penyuluhan : Modul

Materi Penyuluhan : Terlampir

Proses pengajaran

No Kegiatan pendidik Kegiatan Metode Waktu


peserta didik
Pre Interaksi :
1. Membuka Menjawab Ceramah 10 Menit
pertemuan Salam
dengan
mengucapkan
salam Mendengarkan
2. Memperkanalka Memperhatikan
n diri
3. Mengucapkan
terimakasih atas
waktu yang telah
diberikan
4. Menjelaskan
tema & tujuan
kegiatan
5. Menyampaikan
kontrak waktu
6. Apersepsi
(Memberikan
pertanyaan
mengenai materi
yang akan
diberikan)
7. Memberikan
sedikit gambaran
mengenai

Format Askep HIV AIDS Page 17


informasi yang
akan disampaikan
pada penyuluhan
kali ini.
Interaksi
Menjelaskan materi Mendengarkan Ceramah & 30 Menit
penyuluhan tentang : Memperhatikan Demonstras
a. Menjelaskan i
pengertian
perawatan diri
b. Menjelasakan
pengertian
HIV/AIDS
c. Menyebutkan
penyebab HIV
d. Menyebutkan
tanda dan
gejala HIV
Post Interaksi
1. Memberikan Menjawab Ceramah 25 Menit
kesempatan
tanya jawab
2. Melakukan
evalausi
3. Menyampaikan
kesimpulan Mendengarkan
materi &
4. Mengucapkan Memperhatikan
terimakasih atas
perhatiannya
Mengucapkan
salam penutup

Menjawab
Salam

EVALUASI
1. Pertanyaan

a) Jelaskan apa itu HIV/AIDS

b) Jelaskan penyebab HIV/AIDS

c) Jelaskan tanda dan gejala tentang HIV/AIDS

d) Jelaskan bagaimana perawatan diri pada HIV/AIDS

Format Askep HIV AIDS Page 18


LAMPIRAN MATERI
HIV/AIDS

1. Latar Belakang

HIV adalah penyakit menular pembunuh nomor satu di dunia. Menurut data dari
World Health Organization (WHO) tahun 2017 menyatakan bahwa 940.000 orang
meninggal karena HIV. Ada sekitar 36,9 juta orang yang hidup dengan HIV pada akhir tahun
2017 dengan 1,8 juta orang menjadi terinfeksi baru pada tahun 2017 secara global. Lebih
dari 30% dari semua infeksi HIV baru secara global diperkirakan terjadi di kalangan remaja
usia 15 hingga 25 tahun. Diikuti dengan anak-anak yang terinfeksi saat lahir tumbuh
menjadi remaja yang harus berurusan dengan status HIV positif mereka. Menggabungkan
keduanya, ada 5 juta remaja yang hidup dengan HIV (WHO, 2017). Pada tahun 2017, angka
kejadian Infeksi HIV dan AIDS baru pada remaja di ASIA dan Pasifik menunjukkan bahwa
terdapat 250.000 remaja yang menderita HIV dan AIDS. Infeksi HIV baru telah mengalami
penurunan sebesar 14% sejak tahun 2010. Ada penurunan 39% orang meninggal
karena HIV & AIDS (UNAIDS, 2017). Menurut data Direktorat Jenderal Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Kemenkes RI menyatakan bahwa jumlah kasusu HIV dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2017 mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kasus
HIV.
Di Indonesia pada tahun 2016 tercatat 41.250 kasus dan data terakhir hingga
Desember 2017 tercatat 48.300 kasus. Sedangkan kasus AIDS di Indonesia pada tahun
2016 tercatat 10.146 kasus dan data terakhir hingga Desember 2017 tercatat 9.280
kasus. Presentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun
(69,2%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (16,7%), kelompok umur ≥50 tahun
(7,6%), kelompok umur 15-19 tahun sebesar 4%, dan umur <15 tahun sebesar 2,5%.
Kejadian HIV mengalami peningkatan sementara untuk kejadian AIDS mengalami
penurunan. Adanya penurunan tersebut bukan berarti HIV dan AIDS merupakan
penyakit yang tidak berbahaya lagi. Mengingat dalam kasus ini berlaku Teori Ice Berg
atau sering disebut juga Teori Gunung Es, artinya bahwa angka-angka yang tersaji dari
sumber adalah 25% dari fakta yang ada dan 75% lainnya tersembunyi karena berbagai
macam faktor (Dirjen P2P Kemenkes RI, 2017).
Daerah Istimewa Yogyakarta menempati urutan ke-9 sebagai provinsi dengan
penderita HIV dan AIDS terbanyak. Jumlah kasus HIV dan AIDS di DIY pada tahun 2017
meningkat menjadi 2676 pada laki-laki dan 1261 pada perempuan, sedangkan yang
sudah positif AIDS adalah 985 pada laki-laki dan 490 pada perempuan. Kasus HIV paling
banyak ditemukan pada penduduk usia 20-29 tahun sebanyak 180 dan pada usia 15-19
tahun sebanyak 27 orang, 7 diantaranya sudah masuk AIDS. Faktor risiko HIV dan AIDS
yang paling banyak ditemukan di DIY adalah heteroseksual sebanyak 48%, IDU’s
(Injecting Drug User’s) 12%, homoseks 6%, biseksual 1%, perinatal 3%,transfusi 7%,
serta 23% lainnya tidak diketahui penyebabnya (Dinas Kesehatan DIY, 2017).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan DIY, sampai pada triwulan kedua tahun 2018,
sudah ditemukan 315 penderita HIV baru dengan 39 di antaranya sudah masuk ke
AIDS. Pada tahun 2018 penderita HIV didominasi kalangan mahasiswa. Penderita HIV
Format Askep HIV AIDS Page 19
dari kalangan mahasiswa sebanyak 739 dan kalangan swasta berada di angka 667.
Penderita HIV rentang usia 20 - 29 berjumlah 1402 orang. Kabupaten dengan jumlah
penderita terbanyak yaitu Kota Yogyakarta, kedua di Kabupaten Sleman dan ketiga di
Kabupaten Bantul (Dinas Kesehatan DIY, 2018). Berdasarkan hasil studi pendahuluan
yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 1 November 2018 di Dinas Kabupaten Kota
Yogyakarta dari tahun 2004-2018 jumlah penderita sebanyak 1133 dan sebanyak 263
sudah masuk AIDS. Angka kejadian HIV sampai dengan tahun 2018 di Kota Yogyakarta
pada remaja usia 15-19 tahun sebanyak 22 orang, sedangkan remaja usia 20-29 tahun
sebanyak 386 orang.
Menurut survei BKKBN 56% remaja telah melakukan hubungan seks pranikah.
Penularan HIV dan AIDS di Indonesia masih tergolong tinggi, terutama di usia produktif.
Survei Litbang Kesehatan bekerjasama dengan UNESCO menunjukkan sebanyak 5,6%
remaja Indonesia sudah melakukan seks pranikah. Dalam penelitian yang dilakukan
oleh Inggit Rahayu, dkk menunjukkan bahwa rendahnya pengetahuan HIV/AIDS
dikalangan remaja mempengaruhi sikap remaja pada perilaku seksual pranikah
sehingga dapat meningkatkan kerentanan remaja untuk tertular HIV/AIDS

Format Askep HIV AIDS Page 20

Anda mungkin juga menyukai