Anda di halaman 1dari 12

Tips-Tips dalam Menjaga Kesehatan Reproduksi Wanita

Mengingat pentingnya fungsi organ reproduksi bagi wanita, sudah seharusnya


kesehatannya dijaga dengan baik. Oleh karena itu, beberapa tips di bawah ini bisa
dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita:

1. Bersihkan organ intim dengan benar


Cara membersihkan vagina yang benar adalah dengan membasuhnya dari depan ke
belakang (dari arah vagina menuju anus), terutama setelah buang air kecil dan besar.
Jika dibersihkan dengan tidak tepat, kuman dari anus bisa terbawa menuju vagina. Hal
ini bisa menimbulkan infeksi pada vagina.
Selain itu, disarankan untuk tidak menggunakan sabun khusus kewanitaan yang
mengandung alkohol, pewangi, atau antiseptik. Sabun jenis tersebut dapat
menyebabkan iritasi dan membunuh bakteri normal di vagina.

2. Konsumsi makanan sehat


Konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang agar tubuh mendapatkan energi
dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menunjang kesehatan organ reproduksi.
Beberapa asupan nutrisi yang penting bagi kesehatan reproduksi wanita adalah
protein, lemak sehat, antioksidan, serat, serta vitamin dan mineral, seperti
selenium, folat, zat besi, dan zinc. Nutrisi-nutrisi tersebut bisa diperoleh dari buah-
buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, daging, dan ikan.
Selain itu, hindari konsumsi makanan cepat saji dan cukupi juga kebutuhan cairan
tubuh dengan mengonsumsi sekitar 8 gelas air per hari. Jika Anda suka mengonsumsi
kafein, batasi agar tidak melebihi 2 cangkir kopi per hari.

3. Kelola stres
Stres berlebihan dapat berdampak pada depresi, gangguan cemas, hingga gangguan
kesuburan. Oleh karena itu, penting untuk mengurangi stres agar tidak berdampak lebih
lanjut pada kesehatan reproduksi.
Jika Anda sering merasa stres, coba lakukan relaksasi atau hal-hal yang membuat
Anda senang. Misalnya, jalan-jalan, olahraga, atau mencoba pijatan, atau yoga.

4. Jaga berat badan


Jagalah agar berat badan tetap ideal atau sesuai dengan indeks massa tubuh (IMT).
Berat badan berlebih (obesitas) atau justru terlalu rendah dapat mengganggu ovulasi
dan produksi hormon yang mengatur kesuburan seorang wanita.
5. Lakukan kebiasaan sehat lainnya
Mempraktekkan kebiasaan sehari-hari seperti di bawah ini juga berpengaruh besar
terhadap kesehatan reproduksi wanita:

 Berhenti merokok. Merokok dapat mengurangi jumlah dan kualitas sel telur, serta
mengganggu kesehatan rahim.
 Hindari minuman beralkohol. Mengonsumsi minuman beralkohol dapat
meningkatkan risiko gangguan ovulasi.
 Istirahat yang cukup. Orang dewasa, baik pria maupun wanita, membutuhkan
waktu tidur selama 7-9 jam setiap malamnya.
 Hindari penggunaan obat-obatan dan suplemen, termasuk obat herbal, di luar
anjuran dokter.
 Gunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.
 Hindari perilaku seks berisiko, yaitu hubungan seks tanpa kondom dan sering
berganti pasangan seksual. Hal ini penting untuk mencegah penyakit menular
seksual.

Menjaga kesehatan reproduksi wanita tak hanya berguna untuk mencegah penyakit di
area tersebut, tapi juga berhubungan dengan kesuburan dan memperbesar peluang
untuk hamil. Yuk, jaga kesehatan organ intim Anda mulai dari sekarang. Selain itu,
jangan lupa untuk rutin memeriksakan diri ke dokter untuk melakukan check-up.
Terakhir diperbarui: 5 Agustus 2019
Ditinjau oleh: dr. Kevin Adrian
Referensi
González-Rodríguez, et al. (2018). Nutrition and Fertility. 35(Spec No6), pp. 7-10.
Panth, et al. (2018). The Influence of Diet on Fertility and the Implications for Public Health
Nutrition in the United States. Frontiers in Public Health. 6, pp. 211.
Rooney, K.L. & Domar, A.D. (2018). The Relationship Between Stress and Infertility. Dialogues
in Clinical Neuroscience. 20(1), pp. 41–47.
Centers for Disease Control and Prevention (2017). Reproductive Health. Women's
Reproductive Health.
National Health Service UK (2018). Live Well. Keeping your Vagina Clean and Healthy.
Victoria State Government Australia (2017). Better Health Channel. Reproductive System.
Mayo Clinic (2018). Female Fertility: Why Lifestyle Choices Count.
National Sleep Foundation. How Much Sleep Do We Really Need?
Ferguson, S. Healthline (2019). How to Clean Your Vagina and Vulva.
Kidshealth, Nemours (2019). For Teens. Female Reproductive System.
Stöppler, M.C. MedicineNet. Female Reproductive System.
Miranda, A.M. Medscape (2018). Drugs & Diseases. Female Reproductive Organ Anatomy.
McGuinness, D. Parents. Fertility Help: 11 Things to Try Before Seeing a Doctor.
Gurevich, R. Verywell family (2019). Fertility Foods to Boost Your Odds of Conception.

   
aik pria maupun wanita, organ reproduksi adalah bagian tubuh yang harus dijaga
kesehatannya. Selama ini, sebagian orang mungkin hanya memerhatikan aspek
kebersihannya. Padahal, masih ada banyak cara menjaga kesehatan reproduksi yang
penting untuk dilakukan.

Bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi? Apa saja dampak yang ditimbulkan
jika mengabaikannya? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Cara menjaga kesehatan organ reproduksi

Selain dapat meminimalkan terjadinya penyakit, kesehatan reproduksi juga


berpengaruh pada aktivitas seksual dan tingkat kesuburan. Berikut enam cara menjaga
kesehatan reproduksi yang bisa kamu terapkan:

1. Minum air yang cukup

Cara menjaga kesehatan reproduksi yang pertama adalah dengan mencukupi asupan
cairan. Kekurangan cairan atau dehidrasi bisa menganggu proses metabolisme tubuh.

Dilansir dari Healthline,  asupan cairan yang cukup dapat mencegah berbagai


gangguan pada sistem reproduksi, salah satunya adalah infeksi saluran kemih.
Penyakit ini tak pandang jenis kelamin. Namun, wanita lebih rentan mengalami
kondisi tersebut.

Dengan memastikan asupan cairan tercukupi, pembentukan urine akan semakin


optimal. Urine bisa membantu tubuh untuk mengeluarkan zat sisa dan limbah yang
mungkin membahayakan.

Jumlah asupan cairan yang disarankan untuk orang dewasa adalah delapan gelas


berukuran 230 ml per hari, setara 2 liter air.

Baca juga: Jangan Malas Minum Air Putih! Cek Manfaatnya bagi Tubuh di Sini

2. Menjaga kebersihan area genital

Organ genital adalah bagian sistem reproduksi yang terlibat langsung dengan dunia
luar. Dari sini, kuman, bakteri, dan virus bisa masuk dan berjalan lebih jauh ke saluran
kemih dan bagian tubuh lainnya.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan area genital. Jangan biarkan
keringat menumpuk, karena dapat menjadi sarang kuman dan bakteri.
Berikut anjuran dari Kementerian Kesehatan tentang menjaga kebersihan area
genital:

 Gunakan handuk yang kering, bersih, lembut, dan tidak lembap.


 Pilih celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
 Ganti celana dalam  minimal dua kali dalam sehari.
 Untuk wanita, setelah buang air kecil, bersihkan alat kelamin dari arah
depan ke belakang agar kuman dan bakteri dari anus tidak terbawa
masuk ke organ reproduksi.
 Untuk pria, sunat atau khitan bisa meminimalkan terjadinya kanker penis
dan penularan infeksi menular seksual.

3. Rajin olahraga

Cara menjaga kesehatan reproduksi berikutnya adalah dengan rutin


berolahraga. Studi yang terbit pada Journal of Reproductive and
Biomedicine  memaparkan, olahraga bisa membawa efek positif bagi organ reproduksi
pria maupun wanita.

Pada pria, olahraga dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi dan meningkatkan
proses pembentukan sperma atau spermatogenesis. Dua hal tersebut sangat
memengaruhi tingkat kesuburan pria.

Sedangkan untuk wanita, aktif bergerak dapat membantu meredakan berbagai masalah
yang muncul ketika haid, misalnya kram atau nyeri perut. Jika siklus menstruasi tidak
teratur, olahraga juga bisa menjadi solusi untuk mengatasi hal tersebut.

4. Batasi rokok dan alkohol

Tak sedikit pria dan wanita yang rutin merokok dan mengonsumsi alkohol. Padahal,
dua hal tersebut bisa berdampak serius pada kesehatan organ reproduksi. Rokok dan
alkohol sama-sama mengandung zat yang dikategorikan sebagai ‘perusak’.

Dilansir dari News Scientist,  pada wanita, rokok dan alkohol bisa menyebabkan
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, nyeri saat haid, serta
mempercepat gejala menopause.

Sedangkan pada pria, merokok dan konsumsi alkohol dapat memicu impotensi atau
disfungsi ereksi, penurunan hormon testosteron, dan berdampak serius pada tingkat
kesuburan.  
Ada efek yang lebih berbahaya dari beberapa dampak buruk di atas, yaitu risiko
terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan kardiovaskular lainnya.

Baca juga: Awas! Sering Minum Alkohol Bisa Picu 8 Penyakit Berbahaya Ini

5. Tidur yang cukup

Tidur adalah waktu yang tepat bagi tubuh untuk mengembalikan atau me-reset  fungsi
terbaiknya, termasuk pada organ reproduksi.

Menurut sebuah publikasi di Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat,


kurang tidur bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon seks, baik pada pria
maupun wanita.

Lalu, berapa lama durasi tidur yang baik untuk orang dewasa? Kementerian
Kesehatan menjelaskan, durasi tidur ideal bagi pria maupun wanita dewasa (18-40
tahun) adalah 7 hingga 8 jam dalam sehari.  

6. Perhatikan pola dan asupan makan

Cara menjaga kesehatan reproduksi yang terakhir adalah dengan memerhatikan pola
dan asupan makanan, yaitu dengan:

 Perbanyak sayur dan buah


 Hindari lemak trans dan lemak jahat
 Perbanyak asupan makanan yang mengandung serat
 Rajin makan produk laut
 Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet
 Batasi konsumsi gula dan garam, tapi tidak meninggalkannya secara
keseluruhan
 Konsumsi karbohidrat tidak hanya dari nasi

Nah, itulah enam cara menjaga kesehatan reproduksi yang bisa kamu terapkan. Tidak
hanya meminimalkan terjadinya penyakit, menjaga organ reproduksi juga bisa
mendukung aktivitas seksual dan tingkat kesuburanmu. Tetap jaga kesehatan, ya!

Jaga kesehatan kamu dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra
dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya! Kini,
semua informasi kesehatan ada di genggamanmu!
#Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi #Cara Menjaga Organ
Reproduksi#Kesehatan Organ Reproduksi #Kesehatan Reproduksi#Menjaga
Kesehatan Organ Reproduksi#Menjaga Kesehatan Reproduksi
Reference

1. Kementerian Kesehatan, diakses 30 September 2020, Pentingnya


Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi.
2. Kementerian Kesehatan, diakses 30 September 2020, Berapa takaran
normal air agar tidak kekurangan cairan dalam tubuh?
3. Kementerian Kesehatan, diakses 30 September 2020, Kebutuhan Tidur
Sesuai Usia.
4. Washington University Physicians, 5 ways to improve your reproductive
health.
5. Hert and Essex Fertility Centre, diakses 30 September 2020, Diet for
Health Egg and Sperm.
6. Prostace Cancer, diakses 30 September 2020, diakses 30 September
2020, Five Tips To Keep The Male Reproductive System Healthy.
7. Healthline, diakses 30 September 2020, Water Can Reduce UTI Risk… If
You Drink 6 Glasses a Day.
8. News Scientist, diakses 30 September 2020, Smoking has ‘shocking’
impact on reproductive health.
9. National Center for Biotechnology Information (NCBI), diakses 30
September 2020, Alcohol’s effects on male reproduction.
10. National Center for Biotechnology Information (NCBI), diakses 30
September 2020, Sleep and Reproductive Health.
11. RBMO Journal, diakses 30 September 2020, Physical activity and its
effects on reproduction.

Perlu diingat bahwa organ reproduksi bukan hanya penis dan vagina. Organ
lain seperti testis serta indung telur maupun rahim juga merupakan bagian
dari sistem ini. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatannya, Anda sebaiknya
melakukannya dari berbagai sisi.Cara menjaga kesehatan reproduksi untuk
pria maupun wanita antara lain dengan:
 Mengonsumsi makanan bergizi
 Selalu menjaga kebersihan alat vital
 Rutin berolahraga
 Beristirahat yang cukup
 Mengurangi konsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi
 Menggunakan alat pelindung saat sedang berolahraga
 Menghindari kebiasaan buruk

Ini cara menjaga kesehatan reproduksi selengkapnya


Berikut ini penjelasan lengkap tentang beberapa cara yang perlu dilakukan
agar kesehatan organ reproduksi senantiasa terjaga.

Mengonsumsi sumber omega-3 bisa jadi cara menjaga kesehatan reproduksi

1. Mengonsumsi makanan bergizi


Ada beberapa makanan yang dianggap baik untuk kesehatan sistem
reproduksi. Pada perempuan, makanan seperti salmon ataupun ikan berlemak
lain yang banyak mengandung asam lemak Omega-3, sangat disarankan
untuk dikonsumsi.Omega-3 akan mengurangi terjadinya inflamasi atau
peradangan di tubuh, termasuk pada organ-organ pencernaan.
Bagi perempuan yang berencana memiliki momongan, mengonsumsi
suplemen asam folat juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko janin
mengalami cacat tabung saraf dan gangguan perkembangan otak.Sementara
itu untuk pria, makanan yang dianggap baik untuk kesehatan sistem
reproduksi adalah yang kaya akan mineral zinc.Sebab, mineral yang satu ini
dinilai dapat mengurangi risiko terjadinya kanker prostat, menambah jumlah
sperma yang diproduksi, dan meningatkan fungsi seksual.Contoh makanan
yang mengandung zinc antara lain tiram, kerang, daging tanpa lemak, dan
biji-bijian.

2. Selalu menjaga kebersihan alat vital


Baik untuk laki-laki maupun perempuan, menjaga kebersihan alat vital adalah
wajib hukumnya. Dengan mempraktikkan cara membersihkan yang benar,
maka Anda sudah mengurangi risiko infeksi di alat
reproduksi.Menurut Kementerian Kesehatan RI, beberapa langkah di bawah ini
dapat Anda lakukan untuk senantiasa menjaga kebersihan alat reproduksi.

 Saat mengeringkan alat kelamin yang basah, gunakan handuk yang


lembut, kering, dan tidak berbau ataupun lembap.
 Memilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang dapat menyerap
keringat dengan baik
 Mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari
 Bagi perempuan, sesudah buang air, basuh alat kelamin dari arah depan
ke belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke organ
reproduksi.
 Laki-laki untuk menjalani khitan atau sunat untuk menurunkan risiko
terjadinya penularan penyakit menular seksual dan risiko
terjadinya kanker penis.

3. Rutin berolahraga
Berolahraga baik bagi organ-organ reproduksi. Selain bisa meningkatkan
stamina, kegiatan ini dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit yang kerap
berhubungan dengan gangguan organ reproduksi seperti diabetes.
4. Mengurangi konsumsi makanan dengan indeks glikemik yang tinggi
Indeks glikemik adalah nilai yang menggambarkan kemampuan sebuah
makanan maupun minuman dalam meningkatkan kadar gula darah di dalam
tubuh. Semakin tinggi indeks glikemiknya, maka semakin mudah pula asupan
tersebut memicu kenaikan gula darah.Dengan menghindari makanan dengan
indeks glikemik yang tinggi, maka risiko Anda mengalami gangguan kadar
gula darah, bisa berkurang.Hal ini terutama perlu dilakukan bagi perempuan
yang memiliki penyakit organ reproduksi seperti polycystic ovary syndrome
(PCOS).PCOS akan membuat tubuh mengalami resistensi insulin, sehingga
kadarnya tidak seimbang dan memicu penumpukan gula dalam darah.
Penyakit ini juga akan berpengaruh pada kesuburan dan gangguan siklus
menstruasi.

Istirahat yang cukup untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi

5. Beristirahat yang cukup


Istirahat yang cukup seringkali tidak dianggap penting. Padahal, ini perlu
dilakukan untuk membantu meredakan stres, dan mengistirahatkan sementara
sebagian organ di tubuh agar fungsinya terjaga dengan baik. Anda disarankan
untuk beristirahat setidaknya 7-9 jam setiap malamnya.

6. Menggunakan alat pelindung saat sedang berolahraga


Selain menjaga kesehatannya dari dalam, Anda juga perlu menjaga kesehatan
organ reproduksi dari luar, terutama saat sedang melakukan kegiatan yang
berisiko terjadi benturan, termasuk olahraga.Gunakanlah pelindung di bagian
organ vital untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan parah saat terjadi
benturan keras.

7. Menghindari kebiasaan buruk


Kebiasaan buruk seperti merokok dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol
juga perlu dihindari untuk menjaga organ reproduksi tetap sehat. Keduanya
telah terbukti sama-sama bisa meningkatkan risiko gangguan pada sistem
reproduksi baik pada pria maupun wanita.

Baca Juga
Ini Sebabnya Keputihan Berwarna Coklat Bisa Muncul Tidak Ingin Operasi? Ini
Cara Alami Mengobati Kista BartholinWarna Vagina Dapat Berubah, Seperti
Apa Warna yang Normal?
Catatan dari SehatQ
Mempraktikkan cara menjaga kesehatan reproduksi perlu dilakukan dengan
serius. Anda juga disarankan untuk memeriksakan kondisi kesehatan
reproduksi secara rutin ke dokter sebagai langkah pencegahan dan deteksi
dini terhadap gangguan kesehatan.Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang
kesehatan sistem reproduksi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi
kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google
Play.
kesehatan organ intimorgan intim wanitakesehatan vaginareproduksi pria

Referensi

Kementerian Kesehatan RI. https://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-


menjaga-kebersihan-alat-reproduksi
Diakses pada 18 Januari 2021Washington University Physicians.
https://fertility.wustl.edu/5-ways-to-improve-your-reproductive-health/
Diakses pada 18 Januari 2021CK12.
https://www.ck12.org/biology/reproductive-system-
health/lesson/Reproductive-System-Health-MS-LS/?referrer=concept_details
Diakses pada 18 Januari 2021Medicine Net.
https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=81714
Diakses pada 18 Januari 2021

Begini Cara Mengajarkan Kesehatan Reproduksi pada Anak


Menjaga kesehatan reproduksi sama pentingnya dengan menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Organ
reproduksi yang tidak dijaga dan dirawat dengan baik, dapat memicu berbagai masalah kesehatan, bahkan dapat
mengakibatkan infertilitas. Anak perempuan atau laki-laki memiliki tanggung jawab yang sama untuk memelihara
kesehatan organ seksualnya. Begini langkah yang dapat ibu lakukan:

1.Ajarkan untuk Membersihkan Organ Intim

Langkah pertama dan yang paling efektif adalah mengajarkan anak untuk membersihkan organ intim setelah buang
air kecil atau besar. Kebiasaan sepele ini akan berdampak besar bagi kesehatan organ reproduksinya kelak. Pada
anak perempuan, ajarkan untuk membersihkan organ intim dari depan ke belakang, bukan sebaliknya. Jelaskan
bahwa membersihkan organ intim dari belakang ke depan akan menyebabkan terbawanya kotoran dari anus menuju
vagina.

2.Ajarkan untuk Sering Mengganti Dalaman

Langkah selanjutnya yang dapat ibu lakukan adalah mengajarkan anak untuk sering mengganti celana dalam. Jika
malas untuk menggantinya, maka akan memicu timbulnya gatal-gatal dan jamur. Ajarkan anak untuk membiasakan
diri mengganti celana dalam minimal 2 kali dalam sehari.

3.Biasakan Mengonsumsi Makanan Sehat

Kesehatan organ vital juga ditunjang dengan mengonsumsi makanan sehat. Beberapa nutrisi penting yang
dibutuhkan adalah serat, protein, vitamin, antioksidan, serta folat. Kandungan-kandungan tersebut dapat diperoleh
dari asupan daging, susu, ikan, kacang-kacangan, telur, buah-buahan, serta sayuran. Jangan lupa untuk mencukupi
asupan air putih, serta hindari konsumsi kafein, ya!

Baca juga: Ini 4 Bentuk Tes Kesuburan Pada Wanita

4.Tanamkan Jika Seks Bebas adalah Perilaku Menyimpang

Ajarkan anak jika seks bebas adalah perilaku menyimpang. Katakan pada anak jika seks bebas dapat memicu
penularan penyakit seksual. Beritahu juga pada anak untuk setia pada satu pasangan seksual serta menjaga
kebersihan area intim sebelum dan sesudah berhubungan.

5.Ajak Anak Berolahraga Secara Teratur

Selain mengonsumsi makanan sehat, langkah menjaga kesehatan organ vital juga dapat dilakukan dengan rutin
berolahraga. Melakukan aktivitas tersebut secara teratur dapat mencegah obesitas, meningkatkan stamina, serta
menyehatkan organ reproduksi seseorang. Rutin berolahraga juga dapat meningkatkan peluang kehamilan pada
wanita.
6.Sunat atau Khitan

Sunat atau khitan dikenal sebagai kewajiban laki-laki muslim. Namun, tahukah ibu jika anak laki-laki sangat
disarankan untuk melakukannya? Sunat bertujuan untuk menghindari risiko infeksi yang disebabkan oleh
menumpuknya kotoran di bawah kulit kulup penis, yang terletak di ujungnya.

Baca juga: Pria dan Wanita, Ini Tips Jaga Kebersihan Alat Kelamin

Itulah beberapa langkah dalam mengajarkan anak menjaga kesehatan reproduksi yang dimilikinya. Selain beberapa
langkah tersebut, ibu dapat menunjang kesehatan organ reproduksi anak dengan melakukan pemeriksaan ke dokter
di rumah sakit terdekat guna mencegah masalah infertilitas, seperti endometriosis pada perempuan dan infeksi testis
pada laki-laki.

Pemeriksaan organ reproduksi biasanya dilakukan dengan melakukan USG, HSG, tes penyakit kelamin, tes darah,
dan lain-lain. Jangan lupa menghimbau anak untuk beristirahat dengan cukup, serta mengelola stres dengan baik.
Stres menjadi salah satu faktor yang sangat memengaruhi kesehatan organ reproduksi, baik perempuan maupun laki-
laki.

Referensi:
NIH. Diakses pada 2020. Reproductive Health.
CDC. Diakses pada 2020. Common Reproductive Health Concerns for Women.
WHO. Diakses pada 2020. Reproductive health.

Anda mungkin juga menyukai