Anda di halaman 1dari 2

1.

Kasus Posisi

Olivia adalah keturunan cina yang lahir dan menetap di tanah Minangkabau, ia tidak
ingin di panggil atau disebut sebagai orang cina karena merasa ia adalah orang padang. Disisi
lain juga ia jatuh cinta pada seorang pemuda pariaman asli. Hal ini menjadi suatu masalah
karena orang padang tidak berkenan jika ada keluarga atau kerabat menikah selain dengan
urang awak atau orang padang juga. Permasalahan ini semakin sulit Ketika Yusril ingin
dijodohkan dengan Ana, yaitu anak dari mamak di kerabat Yusril, mamak ini juga telah
menyekolahkan Yusril hingga menjadi dokter sehingga selain dalam adat bahwa kemenakan
harus menuruti apa yang dikatakan mamak, Yusril juga telah berhutang budi kepada mamak.
Dalam adat Minangkabau, mamak bertanggung jawab atas kemenakannya dan
menganggap kemenakannya harus menuruti apa yang dikatakan olehnya. Dalam cerita ini
juga memperlihatkan bahwa Olivia berasal dari keluarga yang tidak berada, sedangkan ia
jatuh cinta pada Yusril laki-laki pariaman yang jika menikah harus membelinya atau dengan
kata lain membayar uang panjampui, apalagi Yusril yang lulusan sarjana kedokteran yang
mana di adat pariaman harga uang panjampui yang harus dibayar untuk seorang Dokter dan
Insyinyur adalah yang paling mahal diantara profesi lainnya. Hal ini membuat Olivia putus
asa terhadap hubungannya dengan Yusril karena tahu ia bukan orang berada.
Mamak meminta ibu Yusril untuk mencegah Yusril menikah dengan Olivia karena
dia keturunan Cina. Di keluarga Yusril juga belum ada yang menikah dengan Cina, jika tetap
menikah maka kerabat-kerabarnya akan membenci keluarga Yusril dalam artian keluarganya
akan dikucilkan oleh kerabat-kerabatnya. Namun akhirnya mamak dan kerabat lainnya setuju
untuk Yusril menikah dengan Olivia, tetapi mereka meminta uang panjampui yang sangat
mahal yaitu 40.000.000,- dan ini yang menjadi permasalahan. Tak lama kemudian, mamak
merenung dan memutuskan untuk merelakan Yusril menikah dengan Olivia walau dengan
berat hati. Ia tidak lagi mempermasalahkan uang panjampui dan akan menanggung biaya
perkawinan Yusril dan Olivia. Mamak tidak ingin hanya karena permasalahan uang
panjampui, ikatan mamak dengan kemenakannya putus.

2. Uang panjampui adalah uang lamaran yang diberikan oleh pihak calon istri kepada pihak
calon suami sehingga suami menjadi dibawah kekuasaan kerabat istri dengan kata lain
sebagai uang pelepasan hak untuk keluarga pria terutama orang tuanya yang telah
menghidupinya maupun menyekolahkannya. Makin tinggi pendidikannya makin tinggi
harga uang panjampui yang harus diberikan.

3. Perbedaannya uang panjampui diberikan oleh pihak istri kepada pihak suami yang
besarannya ditentukan oleh pihak suami dan uang itu akan diberikan kepada orang tua
suami. Sedangkan mas kawin atau mahar diberikan oleh pihak suami kepada pihak istri
yang besarannya disepakati bersama antara kedua belah pihak dan mahar tersebut
menjadi milik istri.

4. Mamak adalah paman dalam adat Minangkabau, saudara laki-laki dari ibu baik kakak
ataupun adiknya. Tugasnya dan kewajibannya adalah membimbing kemenakan,
memelihara dan mengambangkan harta pusaka serta mewakili keluarga dalam urusan
keluarga. Membimbing kemenakan dalam adat, agama dan perilaku sehari-hari. Jika
kemenakan melakukan kesalahan, mamak akan ikut malu.

5. Jika keluarga Olivia tidak dapat membayar uang panjampui kepada keluarga Yusril maka
pada dasarnya menurut adat mereka tidak dapat melangsungkan pernikahan. Namun jika
kerabat Yusril dapat merelakannya dengan tidak membayar uang penjampui, maka bisa
saja melangsungkan pernikahan. Karena menurut saya pada dasarnya pemberian uang
panjampui itu kembali lagi kepada kesepakatan pihak pria, jika mereka rela pihak
perempuan tidak membayar uang panjampui hal itu tidak menjadi masalah.

Anda mungkin juga menyukai