Possible
Cause/
Symptom
Diperlukan Root Cause Analysis (RCA) untuk memahami dan menyelesaikan permasalahan.
Training overview RCA Techniques
Pareto
Ishikawa/ Chart
5 Why’s Fishbone
Analysis Diagram
Fault Tree
Analysis
Failure
Mode & Scatter
Mind Effect Plot
Cause & Diagram
Mapping Analysis Effect
(FMEA) Method
5 Whys
Training overview
Ishikawa Diagram
Untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat yang menjadi akar suatu permasalahan
Why?
Contoh ilustrasi sederhana :
Why? 1. Saya terlambat
2. Mobil saya mogok di jalan
3. Bensin habis.
Why? 4. Lupa belum isi bensin.
5. Tidak melakukan daily check kendaraan
Why? Notes : 5 hanya “rule of thumb”, terkadang kita perlu menanyakan lebih/kurang dari 5
CORRECTIVE;PREVENTIVE
CONTAINMENT;CORRECTION Action Plan : Non Business As Susual)
(Action Plan : Mengembalikan ke keadaan semula)
Correction Action Immediate action to fix of the most obvious problem to remove the nonconformity.
For example, rework, repair.
Corrective Action Concrete action to remove the root cause and prevent a concrete problem from
ever happening again.
Preventive Action Proactive action to prevent a potential problem happening in the future.
5 Why’s Cause Mapping
Problem Why? Why? Why? Why? Why?
Response time ke Team sales Cek stock Data stok di system Belum adanya
customer lambat membutuhkan Identifikasi sering mekanisme
memerlukan lead seringkali tidak
(3x24 jam) waktu lama dalam tertukar antara 1 penomoran stock
time yang panjang akurat, sehingga
memproses barang dengan lainnya secara proper
sales perlu
pesanan melakukan cek fisik
Tidak secara rutin Belum ada job
melakukan stock desc/prosedur yang
opname menyatakan secara
jelas mengenai stock
opname
Rekap quotation Belum adanya system
Customer order
memerlukan lead untuk mengcapture
melalui telp/email
time yang panjang inquiry secara otomatis
Challenge & Tips :
Challenge Tips
Kecenderungan untuk berhenti hanya pada Symptom dan - Mampu membedakan antara symptom & root cause
seringkali berujung pada non-actionable causes (bersifat - Diperlukan tambahan data/analisa, atau bahkan
mengembalikan ke keadaaan normal) kembali ke beberapa why sebelumnya
- Jika tidak yakin dengan jawaban, tanyakan “Why” sekali
lagi.
- Pertanyaan “Why” bisa ditanyakan lebih variatif, tidak
hanya sekedar “Mengapa gejala dapat terjadi”
Orang yang berbeda akan menemukan penyebab yang - Pastikan penyelidik maupun SME memiliki pengetahuan
berbeda untuk masalah yang sama yang cukup terhadap permasalahan
- In some cases, diperlukan diskusi dengan pihak-pihak
yang terlibat
- Penggunaan kata “dan” pada symptom sebaiknya
dipisahkan karena akan menghasilkan analisa lanjutan
yang berbeda
Analisa root cause yang muncul menjadi banyak - Gunakan Ishikawa diagram
- Lakukan prinsip pareto (80-20 rule) untuk mencari
penyebab paling dominan
Chapter 3. Ishikawa/Fishbone Diagram
5 Why’s and Ishikawa : Practical Guidelines for Effective Root Cause Analysis
What is Ishikawa Diagram?
Ishikawa Diagram atau biasa dikenal dengan
Fishbone Diagram adalah alat visual untuk
mengidentifikasi dan mengeksplorasi secara
detail semua possible cause yang terkait
dengan suatu permasalahan/kondisi dan
menemukan akar masalahnya.
Category 4 Category 6
Category 5
Production (8M)
Marketing (7P)
Services (5S)
Project
Ishikawa Steps (2)
Category 2 - Cari possible causenya
Category 1 Category 3 - Letakkan sesuai kategori masing-
masing
Cause 1
Cause 1 Cause 1
Category 4 Category 6
Category 5
Ishikawa Steps (3)
Category 2 - Lanjutkan terus hingga mendapatkan root
Category 1 Category 3 cause.
Cause 1.2 - Teknik ini biasanya dikombinasikan dengan
Cause 1.2.1 Cause 1 5 Why/Brainstorming/Data Gathering
Cause 1.2.2
Cause 1 Cause 1 (Check sheet, process map, pareto,dll)
Cause 1.1.1
Cause 1.1
Cause 2 Cause 2
Cause 2
Main problem/
1 possible cause Major Contributing
(secondary cause) dapat
memiliki lebih dari 1 Cause 2 Cause 2 Cause 2 Factor
tertiary cause
Cause 1 Cause 1
Cause 1
Category 4 Category 6
Category 5
Tidak terdapat
prosedur stock
opname
Contoh
Data tidak akurat
Tidak secara rutin
Belum ada melakukan stock opname
Machine Berantakan
mekanisme
Method Mother Nature
pnomoran stock
2 Housekeeping area
Identifikasi barang
sering tertukar
1 3 gudang dilakukan 3
hari 1x
Komputer
Perlu cek lambat Barang sulit
fisik Tidak pernah dicari
dilakukan
Preventive
Maintenance Sudah habis masa
ekonomisnya
Cek Stock
Sales baru belum
terbiasa
memerlukan lead
Jumlah yang dicek
Briefing saat
onboarding kurang
komprehensif
sangat banyak
time panjang
inexperienced Informasi di Progress tidak
rekapan tidak
tertata rapih terpantau
Turnover tinggi
Belum ada system
Diinput secara
monitoring
Sales sering
berganti-ganti 4 manual
6
personil
5 Measurement Data progress
Man Power sering tidak dibuat
Material
Ishikawa Steps (4)
Mencari sebab yang paling dominan atau sebab paling mungkin
Sebagai contoh, berdasarkan frekuensi munculnya penyebab; berdasarkan dampak yang ditimbulkan
Quantitative Qualitative
(Pareto) (Voting)
Tidak terdapat
prosedur stock
Ilustrasi
opname
Data tidak akurat - Lingkari yang disepakati paling
Tidak secara rutin dominan
Belum ada melakukan stock opname
Machine Berantakan - Buat action plannya
mekanisme
Method Mother Nature
pnomoran stock
2 Housekeeping area
Identifikasi barang
sering tertukar
1 3 gudang dilakukan 3
hari 1x
Komputer
Perlu cek lambat Barang sulit
fisik Tidak pernah dicari
dilakukan
Preventive
Maintenance Sudah habis masa
ekonomisnya
Cek Stock
Sales baru belum
terbiasa
memerlukan lead
Jumlah yang dicek
Briefing saat
onboarding kurang
komprehensif
sangat banyak
time panjang
inexperienced Informasi di Progress tidak
rekapan tidak
tertata rapih terpantau
Turnover tinggi
Belum ada system
Diinput secara
monitoring
Sales sering
berganti-ganti 4 manual
6
personil
5 Measurement Data progress
Man Power sering tidak dibuat
Material
Thank you.
Questions or further discussion, please feel free to contact :
NENA NIKITA
081937877700
nenanikita89@gmail.com