ATURAN TENTANG BPJS KESEHATAN BAGI PEKERJA PENERIMA UPAH (PPU)
SESUAI “PERPRES NO 82 TAHUN 2018”
Total iuran 5% dari upah per bulan (Pasal 31)
- 4% dibayarkan oleh pemberi kerja (Perusahaan) - 1% dibayarkan oleh peserta Dasar Perhitungan Upah (Pasal 33) - Upah yang dimaksud : Gaji Pokok + Tunjangan Tetap. Batasan Upah Untuk Perhitungan Prosentase Iuran (Pasal 32) - Batasan Upah Tertinggi : Rp. 8.000.000 (Apabila Upah >8 Juta, perhitungaan iuran tetap dihitung seperti upah 8 Juta) - Batasan Upah Terendah : “UMK” Iuran Bagi Anggota Keluarga Peserta PPU (Pasal 36) - Maksimal 5 orang anggota dalam kepesertaan PPU. (Suami, Istri & 3 Anak) - Iuran diluar anggota kepesertaan dibayar oleh peserta sebesar 1% dari upah per orang, per bulan. (Untuk Orangtua, Mertua dan Anak ke-4 dst) Peserta PPU yang di PHK (Pasal 27) - Tetap memperoleh hak Manfaat Jaminan Kesehatan paling lama 6 bulan setelah PHK tanpa membayar iuran. - PHK yang dimaksud : a. PHK yang sudah ada putusan pengadilan (dibuktikan dg akta pengadilan) b. PHK karena penggabungan perusahaan (dibuktikan dg akta notaris) c. PHK karena perusahaan pailit (dibuktikan dg putusan kepailitan, pengadilan) d. PHK karena pekerja mengalami sakit berkepanjangan (bukti dg surat dokter) Klasifikasi tingkat kelas (Pasal 50) - Kelas I : Untuk peserta PPU dengan upah lebih dari Rp. 4.000.000 - Kelas II : Untuk peserta PPU dengan upah UMK sampai dengan Rp. 4.000.000 - Kelas III : Untuk peserta PPU yang di PHK Untuk peserta PBI Untuk peserta PBPU/Mandiri Naik Kelas (Pasal 51-52) - Peserta PPU dapat naik kelas (Ruangan) dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan atau membayar selisih biaya yg dijamin oleh BPJS dengan biaya yg harus dibayar. - Selisih biaya dapat dibayarkan oleh : a. Peserta yang Bersangkutan b. Pemberi Kerja c. Asuransi Kesehatan Tambahan