Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN DISKUSI SESI-1

NAMA : HERMANSYAH

NIM : 859131085

MATA KULIAH : PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni menimbulkan kebutuhan,


aspirasi, dan sikap hidup yang baru yang berpengaruh terhadap sistem dan isi
pendidikan. Proses pendidikan tidak hanya mewariskan nilai dan hasil kebudayaan
lama, tetapi juga mempersiapkan siswa agar mampu hidup di masa sekarang dan masa
yang akan datang.

Masalah 1

Jelaskan hakikat filsafat dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum

Masalah 2

Jelaskan bagaimana tuntutan dan kebutuhan masyarakat dalam kaitannya dengan


upaya pemenuhannya melalui pendidikan.

JAWABAN
1. Kurikulum pada hakikatnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh
karena tujuan pendidikan itu sangat diwarnai oleh falsafah/pandangan hidup
yang dianut suatu bangsa maka kurikulum yang dikembangkan juga akan
mencerminkan falsafah/pandangan hidup tersebut.
Dalam hal ini, sudah jelas terdapat keterkaitan yang sangat erat antar kurikulum
pendidikan di suatu Negara tertentu dengan filsafat Negara yang dianutnya.
Apabila suatu Negara mengalami perubahan dalam hal pandangan hidupnya,
maka hal ini juga secara langsung mempengaruhi terhadap kurikulum yang ada.
Meskipun banyak aliran filsafat yang dapat dijadikan referensi oleh para
pengembang kurikulum dalam melaksanakan tugasnya, akan tetapi kita sebagai
bangsa Indonesia harus tetap berkomitmen untuk menggunakan pancasila sebagai
landasan dalam penyusunan kurikulum tersebut. Tentunya dengan
memperhatikan sila-sila pancasila sebagai acuan dalam merancang,
menginplementasikan dan mengevaluasi kurikulum.
2. Sekolah berfungsi utk mempersiapkan anak didik agar mereka dapat berperan
aktif di masyarakat. Oleh karena itu, kurikulum sebagai alat dan pedoman dalam
proses pendidikan di sekolah harus relevan dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat. Dengan demikian dalam konteks ini sekolah bukan hanya berfungsi
untuk mewariskan kebudayaan dan nilai-nilai suatu masyarakat, akan tetapi juga
sekolah berfungsi untuk mempersiapkan anak didik dalam kehidupan masyarakat.
Oleh karenanya, kurikulum bukan hanya berisi berbagai nilai suatu masyarakat
akan tetapi bermuatan segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakatnya.
Masyarakat tidak bersifat statis. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, masyarakat selalu mengalami perubahan, bergerak menuju
perkembangan yang semakin kompleks. Perubahan bukan hanya terjadi pada
sistem nilai, akan tetapi juga pada pola kehidupan, struktur sosial, kebutuhan, dan
tuntutan masyarakat.
Dalam kehidupan sosial yang semakin kompleks tersebut, maka muncul pula
berbagai kekuatan kelompok yang dapat memberikan tekanan terhadp
penyelenggaraan dan praktik pendidikan termasuk di dalamnya tekanan-tekanan
dalam proses pengembangan isi kurikulum sebagai alat dan pedoman
penyelenggaraan pendidikan. Kesulitan para pengembangan kurikulum adalah
manakalah setiap kelompok sosial itu memberikan masukan dan tuntutan yang
berbeda sesuai dengan kepentingan kelompoknya, seperti misalnya tuntutan
golongan agama, politik, militer, industry, dan lain sebagainya. Bukan hanya itu
pertentangan-pertentangan pun sering terjadi sehubungan dengan cara pandang
yang berbeda tentang makana pendidikan setiap kelompok tersebut. Misalkan
cara pandang kelompok agamawan atau kelompok budayawan yang lebih
menekankan pendidikan di sekolah sebagai proses penanaman budi pekerti
berbeda dengan cara pandang kelompok industriawan yang lebih menekankan
pendidikan di sekolah sebagai wadah untuk membentuk generasi manusia yang
siap pakai dengan sejumlah keterampilan teknis sesuai dengan tuntutan industri.
Cara pandang yang berbeda semacam ini tentu saja memunjulkan kriteria
keberhasilan itu tidak pernah memuaskan semua golongan sosial. Walaupun
dirasakan sangat susah, para pengembang kurikulum mestinya memperhatikan
setiap tuntutan dan tekanan masyarakat yang berbeda itu. Oleh sebab itu,
menyerap berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat merupakan salah satu
langkah penting dalam proses penyusunan suatu kurikulum. Dalam konteks inilah
pengembang kurikulum perlu menjalankan peran evaluatif dan peran kritisnya
dalam menentukan muatan kurikulum.

Anda mungkin juga menyukai