1 PB
1 PB
Abstract
Macroscopic fungi have an important role for human life, economic aspect, food
requirement, medicine, educational and science aspect. The study aims to record the
species diversity of macroscopic fungi at arboretum Sylva Universitas Tanjungpura.
The researcher time was conducted for two weeks in May 2017 using Purposive
Sampling method. Result of research from all 0,0625 ha found 30 species of
macroscopic fungi from with the total of 1.652 individuals from 21 genus and 12
families. The 12 families found included: Polyporeacea, Ganodermaceae,
Rigidoporaceae, Cortinariaceae, Auriculariaceae, Coprinaceae, Sclerodermataceae,
Agaricaeae, Schizophyllaceae, Phallaceae, dan Geastraceae. The fungi from the most
Polyporaceae family are found at arboretum Sylva Universitas Tanjungpura. The 30
species found, fungi were used as food ingredients of 10%, medicines (13,33%),
souvenirs (3,33%), not edible (50%), toxic (10%), and unknow fungi (13,33%).
Keyword : Ecological Function, Ectomikoriza, Hexagonia tenuis, Utilization
969
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
970
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
nama jenis, dan tempat tumbuh jamur termasuk dalam 21 genus dan 12 famili
ditemukan, serta didokumentasi foto. dari divisi basidiomycota. Sebagaimana
HASIL DAN PEMBAHASAN tersaji pada Gambar 1. Penyebaran
Keanekaragaman Jenis Jamur jumlah jenis dan individu jamur
Makroskopis makroskopis.
Hasil penelitian yang dilakukan,
ditemukan 30 jenis jamur yang
Jumlah spesies Berdasarkan Famili
Geastraceae
Phallaceae
Schizophyllaceae
Agaricaeae
Sclerodermataceae
Coprinaceae
Auriculariaceae
Cortinariaceae
Rigidoporaceae
Ganodermaceae
Tricholomataceae
Polyporaceae
0 2 4 6 8 10
Jumlah spesies
Gambar 1. Penyebaran jumlah jenis jamur dari famili yang ditemukan di kawasan
Arboretum.
971
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
Jenis jamur yang mendominasi adalah pada kayu dan ranting yang telah mati.
H. tenuis, M. olivaceomarginata, R. Menurut Sudirman (1995) jamur sangat
microporus, dan Gymnopilus sp. Hal ini erat hubungannya dengan pelapukan kayu.
menunjukkan bahwa jenis-jenis yang Jamur tumbuh dengan memanfaatkan
ditemukan dapat tumbuh dengan baik pada sumber bahan makanan yang berasal dari
lokasi tersebut. Pada saat penelitian, jamur pelapukan kayu atau lingkungan
banyak dijumpai dan tumbuh bergerombol sekitarnya, baik kayu yang sedang
972
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
mengalami pelapukan ataupun kayu yang jenis. Semakin tinggi nilai indeks
telah lapuk. dominansi (C>1) suatu komunitas dalam
Pola dominansi jamur makroskopis satu kawasan tertentu, menunjukkan
yang ada di kawasan Arboretum adalah bahwa komunitas yang ada hanya
tidak didominasi oleh satu jenis. Hal ini didominasi oleh satu jenis. Begitu juga
sependapat dengan penelitian Juminarti sebaliknya semakin rendah nilai indeks
(2011) di kawasan Hutan Adat Pengajit dominansi (C<1) suatu komunitas,
Desa Sahan, yang menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa komunitas yang ada
pola dominansi jamur makroskopis yang didominasi oleh lebih dari satu jenis
ada di kawasan tersebut adalah menyebar (Odum, 1993).
atau tidak terjadi pemusatan pada suatu
973
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
974
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
Jamur yang dapat dijadikan bahan bekas gigitan organisme lain dan
makanan, di antaranya yaitu A. auricula- sebagainya.
judae, P. indusiatus, dan P. populinus. A. Jamur makroskopis beracun yang
auricula judae biasanya dicampur dengan ditemukan di arboretum Sylva Universitas
masakan lain seperti rebung atau sop, Tanjungpura terdapat 3 jenis yaitu S.
karena jika dimakan begitu saja akan citrinum, I. asterospora dan L. atrodisca.
terasa hambar. Jamur- jamur yang dapat Dikatakan beracun, karena jamur ini
dimakan biasanya memiliki ciri-ciri yang memiliki zat berbahaya yang terkandung
umum seperti warna jamur yang tidak didalamnya, sehingga menimbulkan efek
mencolok, tidak memiliki bau, terdapat samping seperti mual, sakit perut dll.
975
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
Jamur beracun lainnya terdapat pada jenis yang bermanfaat sebagai bahan makanan,
A. Phalloides yaitu jamur beracun yang obat-obatan dan kandungan kimia pada
paling berbahaya karena dapat jamur makroskopis, juga pengenalan
menyebabkan kematian akibat efek toksik substrat dan keadaan lingkungan yang
yang ditimbulkan. Jamur yang dapat dibutuhkan. Kemudian juga perlu
dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dilakukan penelitian mengenai
antara lain G. lucidum, G. applanatum, G. etnomikologi, pengenalan substrat dan
tropicum dan A. regosum, Chan et al keadaan lingkungan yang dibutuhkan.
(2015), menyatakan bahwa A. regosum
DAFTAR PUSTAKA
dimanfaatkan oleh orang Cina untuk Agus GTK. 2002. Budidaya Jamur
mengurangi peradangan, sakit perut dan Konsumsi. Agromedia Pustaka.
mencegah kanker. Jamur yang dapat Jakarta
dimanfaatkan sebagai hiasan atau souvenir Chan PM, Tam YS, Chua KH,
hanya ditemukan jenis jamur M. Sabaratnam V, dan Kuppusamy UR.
xanthopus dari famili Polyporaceae. Jamur 2015. Attenuation of Inflammatory
ini biasanya dalam bentuk hiasan bunga Mediators (TNF-α and Nitric Oxide)
atau pelengkap hiasan yang berbentuk and Up-Regulation of IL-10 by
souvenir. Agus (2002) menyatakan bahwa Wild and Domesticated Basidiocarp
of Amauroderma regosum (Blume
jamur M. xanthopus selain memiliki tubuh
& T. Nees) Torrend in LPS-
buah yang cantik juga mampu bertahan Stimulated RAW264.7 Cells. Jurnal
lama karna tubuh buahnya keras dan Penelitian. Mushroom Research
kering. Centre, Faculty of Science, Faculty
Kesimpulan of Medicine. University of Malaya.
Terdapat 30 jenis jamur makroskopis Gandjar I, Sjamsuridzal W, dan Oetari A.
basidiomycota yang termasuk ke dalam 21 2006. Mikologi Dasar dan Terapan.
genus dan 12 famili, didominasi oleh Yayasan Obor Indonesia. Jakarta
famili Polyporaceae. Jamur makroskopis Juminarti L. 2011. Keanekaragaman Jenis
yang ditemukan di kawasan Arboretum Jamur Kayu Makroskopis dalam
Sylva Universitas Tanjungpura mampu Kawasan Hutan Adat Pengajit Desa
tumbuh dengan baik pada kayu atau Sahan Kecamatan Seluas
ranting yang mati. Jamur yang ada di Kabupaten Bengkayang. Skripsi
Fakultas Kehutanan Universitas
kawasan tersebut memiliki manfaat yang Tanjungpura. Pontianak
sangat beragam, baik sebagai bahan
Kurniatin L. 2007. Keanekaragaman Jenis
makanan, obat-obatan, maupun souvenir.
Jamur Kayu di Gunung Poteng
Namun ada juga jamur yang ditemukan dalam Kawasan Cagar Alam Raya
beracun. Pasi Singkawang Kalimantan Barat.
Saran Skripsi Fakultas Kehutanan
Mengingat banyaknya jenis jamur Universitas Tanjungpura. Pontianak.
yang ditemukan di kawasan ini, maka Muniarti N. 2010. Keanekaragaman Jenis
perlu adanya cara pembudidayaan jamur Jamur Kayu Makroskopis di Hutan
976
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (4) : 969 - 977
977