Anda di halaman 1dari 9

ANALISA SENSITIVITAS RESPON KONSUMEN TERHADAP

EKSTENSIFIKASI MEREK (BRAND EXTENSION) PADA MARGARINE


MEREK FILMA DI SURABAYA

Diah Dharmayanti
Staf Pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya

Abstrak: Keberhasilan minyak goreng merek Filma di pasaran dapat memicu konsumen untuk juga membeli margarine
merek Filma. Margarine merek Filma merupakan hasil perluasan merek (brand extension) yang dilakukan oleh PT. Sinar
Mas Group dari produk lama minyak goreng Filma. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar tingkat sensitivitas
respon konsumen terhadap kehadiran margarine merek Filma. Hasil penelitian menunjukkan sensitivitas respon konsumen
terhadap brand extension dari minyak goreng menjadi margarine adalah 5,86 yang termasuk dalam kategori sensitif.
Perubahan stimuli perluasan merek (brand extension) dari minyak goreng ke margarine Filma berdasarkan atribut produk
dan tahapan hierarchi of effect menunjukkan nilai positif 71. Nilai positif ini menunjukkan bahwa stimuli yang melekat pada
margarine Filma mendapat respon lebih tinggi dari para konsumen dibandingkan dengan minyak goreng Filma yang telah
ada sebelumnya.

Kata kunci: sensitivitas, respon, perluasan merek.

Abstract: Filma margarine as one of brand extension that Sinar Mas Group Ltd from old product Filma cooking oil. If brand
extension have been done is not exact it will be to threten previously product. The success of Filma cooking oil in the market
make possible to trigger consumer to buy Filma margarine. To based on his background then examination to known how big
the sensitivity and consumer respond toward brand extension to Filma margarine in Surabaya. The result of examination
shows sensitivity consumer respond for brand extension from Filma cooking oil to Filma margarine is 5,86. Calculation the
change of brand extension stimuli from cooking oil to margarine based on product atribute and phase from hierarchial of
effect show positive score 71. Positive sign show that answering score from Filma margarine higher than or bigger than
Filma cooking oil. It’s mean stimuli for Filma margarine have been good responded by consumer.

Keywords: sensitivity, response, brand extension.

PENDAHULUAN ke wilayah margarine. Dengan adanya generalisasi


stimulus pada merek Filma, konsumen diharapkan
Semakin banyaknya merek yang mulai kehilang- masih memiliki persepsi yang sama dengan minyak
an staying power mereka dan semakin banyaknya goreng sehingga konsumen pun akan memiliki
produk yang saat ini cenderung menjadi komoditas pandangan yang serupa terhadap Filma margarine
membuat perusahaan tidak lagi dapat mengelola sebagai produk baru. Generalisasi stimulus terjadi
merek dengan bertumpu pada manajemen merek pada saat respon terhadap suatu stimulus
yang konvensional. dibangkitkan stimulus lain yang serupa tetapi berbeda
Pemain di pasar margarine saat ini masih sedikit (Simamora,2003:154).
(± 6 merek)jika dibandingkan dengan pasar minyak Stimuli dari minyak goreng merek Filma yang
goreng yang sudah banyak dipenuhi merek-merek sudah terbentuk dan dikenal oleh banyak konsumen,
baru (± 20 merek). Pasarnya pun masih cukup seperti baik untuk kesehatan, non kolesterol, kan-
berpotensi untuk dibidik. Bahkan dari sisi product dungan asam lemak tak jenuh omega 9 dan omega 6,
benefit, pasar margarine masih bisa dimaksimalkan serta harga bersaing. Filma membidik pasar kelas
artinya selain untuk menumis, mengoles roti dan menengah atas yang concern dengan kesehatan
membuat kue, masyarakat masih dapat diedukasi lagi berusia 25-45 tahun sehingga Filma memilih unsur
untuk menggunakan margarine sebagai pengikat kesehatan sebagai diferensiasi produknya. Diharap-
bumbu masak. kan dengan dikenalnya produk Filma sebagai ‘miyak
Sinar Mas Group masuk ke pasar margarine goreng yang baik untuk kesehatan’ akan mengangkat
dengan menggunakan strategi perluasan merek respon dari Filma Margarine yang juga dicirikan
(brand extension) Filma yang sudah kuat di pasar dengan hal yang sama yaitu sebagai ‘margarine
sebagai merek minyak goreng. Dengan memanfaat- bernutrisi’. Positioning ini dibuktikan dengan kan-
kan merek yang sudah kuat di pasar minyak goreng, dungan Omega 6, Omega 9, dan provitamin A yang
PT. SMART Tbk (PT.Sinar Mas Agro Resources & ada dalam produk margarine merek Filma (Majalah
Technology Tbk) mengekstensifikasi produk Filma Mix 2006,36). Adapun Omega 6 bermanfaat untuk
Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
65
66 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 65-73

perkembangan otak anak di usia pertumbuhan, rangsangan lingkungan, yang dapat memulai atau
Omega 9 bermanfaat untuk membantu menurunkan membimbing tingkah laku orang tersebut”. Sedang-
kadar kolesterol jahat dalam darah, dan Provitamin A kan menurut Engel, Blackwell, Minniard (1994:336)
berfungsi sebagai anti oksidan yang baik untuk mendefinisikan respon sebagai ”Suatu evaluasi
kesehatan sel-sel tubuh, seperti mencegah penyakit menyeluruh yang memungkinkan orang bertindak
kanker, mata, dan kulit. Hal ini juga diperkuat dengan dengan cara menguntungkan atau tidak menguntung-
tagline yang berbunyi “Jelas Lezatnya, Jelas kan secara konsisten berkenaan dengan obyek yang
Nutrisinya”. Selain itu untuk menunjang positioning- diberikan”.
nya, margarine ini mempunyai 2 varian yaitu Filma
regular dan Filma tanpa garam, dimana Filma regular Hubungan Respon Konsumen dan Perilaku
adalah margarine dengan garam dan bercita rasa gurih Konsumen
yang dapat dikonsumsi oleh semua orang, dan Filma
tanpa garam khusus untuk penderita tekanan darah Implikasi pemasaran dari hubungan respon dan
tinggi, jantung, dan yang sedang berdiet. perilaku berkaitan dengan pengukuran komponen–
Berdasarkan hal tersebut, maka dari penelitian komponen kognitif (berpikir) dan afektif (perasaan)
terhadap merek induk yang diharapkan akan men- dari respon pembeli, hasil pengukuran dapat dida-
dukung keberhasilan merek perluasan dalam mema- yagunakan untuk meramalkan perilaku. Perilaku
suki pasar margarine, akan membuktikan apakah pembeli juga dapat dipengaruhi melalui komponen
konsumen saat membeli margarine merek Filma kognitif dan afektif.
masih dipengaruhi oleh stimuli dari minyak goreng
merek Filma atau tidak. Dimensi-dimensi Respon:
RUMUSAN MASALAH a. Tahap
“Seberapa besar tingkat sensitivitas dan arah Model apapun yang digunakan, yang namanya
respon dari konsumen terhadap perluasan merek respons, selalu terbagi ke dalam tiga area, yaitu area
(brand extension) pada margarine merek Filma di kognitif, area afektif, dan area behavior/perilaku.
Surabaya?” Ketiga area ini bisa dibagi ke dalam tahap, tergantung
model yang digunakan. Dalam model AIDA,
TUJUAN PENELITIAN misalnya respons memiliki empat tahap, yaitu
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat attention, interest, desire, dan action. Sebuah stimulus
sensitivitas dan arah respon konsumen terhadap dapat mempengaruhi satu, beberapa, atau semua
perluasan merek (brand extension) pada margarine tahap.
merek Filma di Surabaya.
b. Panjang
MANFAAT PENELITIAN
Sebuah stimulus dapat menciptakan respons yang
Penelitian ini bermanfaat bagi: panjang atau pendek. Panjang sebuah respons adalah
Universitas Kristen Petra sebagai masukan jumlah tahap yang dipengaruhi stimulus. Misalkan
konsep dan pengetahuan sehingga dapat digunakan peneliti menggunakan model AIDA, maka panjang
sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya oleh maksimal respons adalah empat. Dengan model
peneliti-peneliti yang tertarik pada masalah terkait. hierarchy-of–effect, panjang respons adalah enam.
Panjang maksimal stimulus tergantung model yang
TINJAUAN PUSTAKA digunakan. Panjang maksimal dan minimal respons
pada setiap model adalah sama.
Respon Konsumen
Respon memainkan peranan utama dalam mem- c. Arah
bentuk perilaku, dimana respon terhadap merek Bila menggunakan sudut pandang perusahaan,
sering mempengaruhi apakah konsumen akan mem- ada dua arah respons, yaitu positif dan negatif.
beli atau tidak. Respon positif terhadap merek tertentu Respons positif terjadi kalau respons mengarah pada
akan memungkinkan konsumen melakukan pembeli- perilaku yang diinginkan perusahaan. Kalau meng-
an terhadap merek itu, dan sebaliknya respon negatif gunakan model AIDA, maka respons positif adalah
akan menghalangi konsumen dalam melakukan
perhatian, berminat, ingin, dan bertindak. Sedangkan
pembelian. Menurut Swastha dan Handoko (1997:
respons negatif menjadi bingung, tidak berminat,
91): “Respon adalah predisposisi (keadaan mudah
tidak ingin, dan tidak bertindak.
terpengaruh) untuk memberikan tanggapan terhadap

Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Dharmayanti: Analisa Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek 67

d. Lebar f. Kecepatan
Lebar menyatakan: “Seberapa besar respons Kecepatan memberikan respons berbeda-beda.
yang terjadi pada setiap tahap?”. Dalam model Ada yang sampai pada tahap pembelian begitu
hierarchy-of–effect, seseorang sudah sampai pada mendapat stimuli. Adapula yang setelah waktu yang
tahap penyukaan dan respons positif. Yang menjadi sangat lama baru melakukan pembelian. Bahkan, ada
pertanyaan adalah seberapa suka dia, cukup suka, yang tidak sampai pada tahap pembelian sama sekali.
suka atau sangat suka. Jika respons negatif, apakah
cukup tidak suka, tidak suka, atau sangat tidak suka. g. Lama bertahan
Lebar maksimal tergantung pada skala yang
Ada respons sesaat, adapula respons yang
digunakan. Dalam pembahasan ini peneliti meng-
berlangsung dalam jangka panjang. Dalam persepsi
gunakan skala lima kelas. Perbedaan tingkatan terjadi
respons yang berlangsung sesaat dinamakan sensasi.
secara merata. Lihat Tabel 1 dan Tabel 2.
Maka,promosi yang dapat merangsang respons dalam
waktu singkat digolongkan promosi yang sensasional.
Tabel 1. Tingkatan-tingkatan Respon Positif
TAHAP Lebar = 1 Lebar = 2 Lebar = 3 Persepsi Konsumen
RESPONS
Awareness Brand Familiar with Top of mind Menurut Kotler dan Amstrong (1997:40), per-
Recognition brand sepsi adalah proses, yang dengan proses itu konsumen
Knowledge Tahu sedikit Tahu banyak Tahu semuanya memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan
Liking Cukup suka Suka Sangat suka
Preference Second brand Together with The only one (top-
stimuli untuk membentuk gambaran dunia yang
Alternatives other brand of heart) penuh arti. Stimuli adalah setiap input yang dapat
alternative ditangkap oleh indera, seperti produk, kemasan,
Conviction Cukup yakin Yakin Sangat yakin merek, iklan, dan harga. Stimuli tersebut diterima oleh
Purchase Sekedar Pembeli teratur Pembeli teratur pancaindera, seperti mata, telinga, mulut, hidung, dan
mencoba sekaligus
mempromosikan
kulit.

Sensitivitas Respon
Tabel 2. Tingkatan-tingkatan Respon Negatif
TAHAP Lebar = 1 Lebar = 2 Lebar = 3
Menurut Simamora (2003:201) sensitivitas res-
RESPONS pon adalah “Tingkat perubahan respon sebagai
Awareness Samar-samar Lupa tapi masih Lupa sama sekali dampak perubahan stimuli. Tingkat perubahan dihi-
bisa diingatkan tung dengan persentase. Jadi, sensitivitas respon
Knowledge Cukpu bingung Bingung Sangat bingung adalah persentase perubahan stimuli”.
Liking Cukup tidak Tidak suka Sangat tidak suka Secara matematis, kalimat ini dapat ditulis menjadi :
suka
Preference Merek yang Menghindari Memusuhi merek % ∆R
tidak dipilih merek Sr =
% ∆S
Conviction Cukup tidak Tidak yakin Sangat tidak yakin
yakin di mana:
Purchase Mengurangi Berhenti Mengembalikan
pembelian membeli produk yang
Sr = Sensitivitas Respon
kembali sudah dibeli ∆R = Perubahan Respon
Sumber : Simamora (2003:137) ∆S = Perubahan Stimuli
Merek
e. Kekuatan
Merek adalah nama, istilah, simbol, dan rancang-
Untuk mengukur kekuatan respons, harus
an, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksud-
memperhatikan dua dimensi, yaitu panjang dan lebar.
kan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari
Dengan mengalihkan kedua dimensi ini, diperboleh-
seseorang atau kelompok penjual, dan untuk mem-
kan kekuatan respons.
bedakannya dari produk pesaing. Menurut Aaker
Jadi, Br i = ∑ Pr (1997:9) merek adalah nama atau simbol yang
bersifat membedakan (seperti logo,cap,kemasan)
Keterangan:
dengan demikian membedakannya dari barang atau
Bri = Kekuatan respons
jasa yang dihasilkan oleh kompetitor,serta melindungi
Pri = Panjang respons
konsumen maupun produsen dari para kompetitor
X = Menyatakan jumlah tahap yang dilalui
yang berusaha memberikan produk-produk yang
Lri = Lebar respons
tampak identik.

Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
68 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 65-73

Strategi Merek produk lain. Perluasan merek merupakan strategi


alamiah bagi perusahaan yang sedang tumbuh dan
Menurut Kotler (1997:71) perusahaan memiliki
mengeksploitasi asetnya. Perluasan merek dapat
lima pilihan strategi merek, yaitu:
dilakukan dengan cara menggunakan asset tersebut
1. Perluasan lini (Line Extension)
untuk penetrasi pada kategori produk baru atau
Perluasan lini terjadi jika perusahaan memper-
memberi lisensinya kepada produk lain atau
kenalkan unit produk tambahan dalam kategori
mengakuisisi sebuah perusahaan yang mempunyai
produk yang sama dengan merek yang sama,
merek yang bisa dijadikan landasan bagi perusahaan.
biasanya dengan tampilan baru seperti rasa,
Perluasan merek secara umum dapat dibedakan
bentuk, warna baru, tambahan, ukuran kemasan,
menjadi dua kategori, yaitu:
dan lainnya.
1. Perluasan lini (line extension)
2. Perluasan merek (Brand Extension)
Artinya perusahaan membuat produk baru dengan
Perluasan merek terjadi jika perusahaan memutus-
menggunakan merek lama yang terdapat pada
kan untuk menggunakan merek yang sudah ada
merek induk. Meskipun target pasar produk yang
pada produknya dalam satu kategori baru. Brand
baru tersebut berbeda, tetapi kategori produknya
Extension memberikan keuntungan karena merek
sudah dilayani oleh merek induk.
baru tersebut umumnya lebih cepat diterima
2. Perluasan kategori (category extension)
(karena sudah dikenal sebelumnya). Hal ini
Artinya perusahaan tetap menggunakan merek
memudahkan perusahaan memasuki pasar dengan
induk yang lama untuk memasuki kategori produk
kategori produk baru. Perluasan merek dapat
yang sama sekali berbeda dari yang sedang
menghemat banyak biaya iklan yang biasanya
dilayani oleh merek induk.
diperlukan untuk membiasakan konsumen dengan
suatu merek baru.
Keuntungan dan Kerugian Perluasan Merek
3. Multi merek (Multi brand)
Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan Keuntungan dari perluasan merek menurut Keller
memperkenalkan berbagai merek tambahan dalam (1998:455), adalah:
kategori produk yang sama. Tujuannya adalah 1. Memfasilitasi penerimaan produk
untuk membuat kesan, feature serta daya tarik a. Mengurangi resiko yang dirasakan konsumen,
yang lain kepada konsumen sehingga lebih b. Meningkatkan kemungkinan memperoleh dis-
banyak pilihan. tribusi dan trial, c. Meningkatkan efisiensi penge-
4. Merek baru (New Brand) luaran promosi, d. Mengurangi biaya perkenalan
Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan dan program pemasaran lanjutan, e. Menghindari
tidak memiliki satu pun merek yang sesuai dengan biaya pengembangan merek baru untuk
produk yang akan dihasilkan atau citra dari merek melakukan riset konsumen yang diperlukan dan
tersebut tidak membantu untuk produk baru mempekerjakan personal yang berketrampilan
tersebut. untuk mendesain nama merek yang berkualitas,
5. Merek bersama (Co-Brand) logo, simbol, pengemasan, ciri, dan slogan yang
Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah bisa sangat mahal dan tidak ada jaminan sukses, f.
meningkatkan strategi co-branding (kerjasama Efisiensi pengemasan dan pelabelan, g. Mengijin-
branding). Co-branding terjadi apabila dua merek kan konsumen untuk mencari variasi.
terkenal atau lebih digabung dalam satu pena- 2. Menyediakan manfaat timbal balik pada merek
waran dengan tujuan agar merek yang satu dapat asal
memperkuat merek yang lain sehingga dapat a. Memperjelas arti merek, b. Meningkatkan citra
menarik minat konsumen. merek, c. Membawa pelanggan baru ke dalam
brand franchise, d. Mengaktifkan kembali merek,
New Product e. Mengijinkan perluasan merek berikutnya.
Exiting Product
Category Kerugian dari perluasan merek adalah: 1. Dapat
Exiting Brand Line Extension Brand Extension membingungkan atau menyebabkan konsumen
New Brand Multi Brand New Brand frustasi, 2. Dapat mengancam ketahanan retailer, 3.
Gambar 1. Brand Strategy (Kotler,1997:68) Dapat merusak citra merek, 4. Dapat sukses tetapi
mengkanibalisasi penjualan merek asal, 5. Dapat
Perluasan Merek (Brand Extension) sukses tapi mengurangi identifikasi dengan satu
kategori lain, 6. Dapat sukses tapi merusak citra
Menurut Aaker (1997:255), perluasan merek merek asal, 7. Dapat merusak arti merek, 8. Dapat
adalah penggunaan sebuah merek yang telah mapan membatalkan kesempatan mengembangkan merek
pada suatu kelas produk untuk memasuki kelas baru.

Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Dharmayanti: Analisa Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek 69

Cara Melakukan Perluasan Merek tahun keatas. Pengambilan sampel menggunakan


1. Mengidentifikasi asosiasi-asosiasi merek, tehnik non probability sampling dengan purposive
2. Mengidentifikasi produk-produk yang berkaitan sampling. Dalam penelitian ini metode survey
dengan asosiasiasosiasi merek, dan dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang
3. Memilih calon terbaik dari daftar produk tersebut disebarkan secara langsung kepada 80 orang
untuk menguji konsep dan pengembangan produk pengguna minyak goreng sekaligus margarine merek
baru. Filma.

HUBUNGAN ANTAR KONSEP Definisi Operasional dan Pengukuran


Respon biasanya memainkan peranan dalam Penelitian ini menggunakan model Hierarchy-of-
membentuk perilaku konsumen. Respons bisa Effect karena mencakup area pengetahuan, area
mencakup area pengetahuan (cognitive response), perasaan dan area tindakan. Hierarchy-of-Effect
area perasaan (affective response), dan area tindakan terdiri dari 6 tahap yang terbagi dalam 3 area dan
(behavioral response). Respon positif terhadap merek dapat mencakup semua pertanyaan yang mendukung
tertentu akan memungkinkan konsumen melakukan penelitian serta dapat menggambarkan proses
pembelian terhadap merek itu, dan sebaliknya respon pengenalan merek sampai pada tahap pembelian
negatif akan menghalangi konsumen dalam melaku- secara lebih detail sesuai dengan maksud penelitian.
kan pembelian. Sedangkan sensitivitas respon me- Definisi operasional variabel yang akan diteliti adalah
rupakan tingkat kepekaan atau perubahan kesadaran sebagai berikut:
konsumen terhadap kehadiran suatu produk (dalam 1. Sensitifitas respon adalah tingkat perubahan
hal ini merek baru) yang mempengaruhi perilakunya
respon sebagai dampak perluasan merek marga-
dalam memenuhi kebutuhannya sebagai dampak
adanya perluasan merek margarine Filma. rine Filma. Tingkat perubahan dihitung dengan
persentase. Dinyatakan sensitif apabila memiliki
KERANGKA BERPIKIR nilai sensitifitas lebih dari 1 dan sebaliknya apabila
tidak sensitif maka nilai sensitifitas kurang dari 1.
2. Respon Konsumen adalah reaksi terhadap keha-
diran produk baru yaitu margarine dengan merek
Filma, meliputi:
a. Tahap adalah Brand awareness (kesadaran),
knowledge (pengetahuan), liking (kesukaan),
preference (kecenderungan), conviction (keya-
kinan), purchase (tindakan).
b. Panjang ada 6 (enam) dilihat dari banyaknya
tahap yang digunakan.
c. Arah ada 2 (dua) arah respon, yaitu respon
positif dan respon negatif. Dimana respon
positif adalah mengenali, mengetahui, menyu-
kai, memiliki kecenderungan, yakin dan
bertindak (melakukan pembelian) sedangkan
respon negatif adalah tidak mengenali, tidak
mengetahui, tidak menyukai, tidak memiliki
HIPOTESA
kecenderungan, tidak yakin dan tidak bertin-
Diduga konsumen sensitif dan memiliki arah dak (tidak melakukan pembelian).
respon positif terhadap brand extension dari minyak d. Lebar ada 5 (lima) yaitu STS (sangat tidak
goreng merek Filma menjadi margarine merek Filma. setuju), TS (tidak setuju), C (cukup), S (setuju),
SS (sangat setuju).
METODE PENELITIAN e. Kekuatan adalah Bri.
3. Perluasan merek yang dilakukan oleh Sinar Mas
Populasi danTehnik Penarikan Sampling Group terhadap merek Filma termasuk perluasan
Populasi penelitian ini adalah konsumen perse- kategori yaitu tetap menggunakan merek induk
orangan yang menggunakan minyak goreng Filma yang lama untuk memasuki kategori produk yang
minimal selama 3 bulan dan pernah membeli berbeda dari yang dilayani oleh merek induk
margarine merek Filma minimal 1 sachet, berusia 20 sekarang ditunjukkan dengan indikator:

Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
70 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 65-73

a. Kesadaran konsumen terhadap merek Filma ANALISIS DAN PEMBAHASAN


sebagai merek yang mudah diingat, mudah
dikenali dan memiliki ciri khas, Analisa Sensitivitas
b. Pengetahuan konsumen tentang merek Filma A. Kekuatan Respon Brand Extension dari Minyak
sebagai merek yang mudah dimengerti tujuannya, goreng ke Margarine Filma
informasi yang tersedia mudah diserap dan
deskripsi tentang merek tersebut jelas, Mengukur respon dapat diketahui dari jawaban
c. Tingkat kesukaan konsumen pada merek Filma responden sebelumnya pada pengukuran panjang dari
setelah adanya perluasan yaitumerek tersebut proses hierachial of terhadap masing-masing atribut
menjadi lebih disukai, diminati dan menjadi merek yang diakui sebagai keunggulan minyak goreng dan
favorit, margarine merek Filma. Analisis kekuatan dilakukan
d. Kecenderungan konsumen terhadap tingkat secara agregat pada 80 responden dengan memberi-
pemilihan merek Filma, kan bobot pada tiap jawaban dari sangat setuju, skor 4
e. Keyakinan dan jaminan yang ada pada merek sampai sangat tidak setuju, dengan skor 0.
Filma, Tabel 3. Tabel Kekuatan Respon pada minyak
f. Tindakan konsumen dalam membeli dan memakai goreng Filma (Ro)
merekFilma.
Tahap Pilihan Jawaban BRI
Panjang
Item dalam 1 2 3 4 5 Skor
Respon
ALAT ANALISIS model Lb=0 Lb=1 Lb=2 Lb=3 Lb=4
1 Brand 221
1 8 9 3 18 36
awareness 80
Respon saat ini 2 Knowledge 2 12 8 6 21 26 80 187
n 3 Liking 3 16 9 3 20 27 80 183
Rs = Pri x (∑ Pri x Lri ) 4 Preferensi 4 18 6 4 16 33 80 194
5 Conviction 5 22 6 3 12 33 80 180
i =1
6 Purchase 6 24 12 3 19 17 80 143
Ket: Rs = Kekuatan respon, Pri = Panjang respon Total respon 1108
tahap ke-i n yang menyatakan jumlah tahap yang
dilalui, Lri = Lebar respon tahap ke-i Pada tahap brand awareness menunjukkan skor
Analisis sensitifitas dengan rumus berikut, Sima- total adalah 221. Skor ini merupakan hasil perkalian
mora (2003:201): dari jawaban dengan masing-masing lebar dari mulai
% ∆R 0 sampai 4 yaitu (8*0)+(9*1)+(3*2)+(18*3)+(36*4).
Sr = Dari hasil ini menunjukkan sekitar 70% responden
% ∆S
memiliki awareness yang tinggi terhadap nama merek
Ket: Sr = Sensitivitas respon, ∆R = Perubahan
“Filma” sebagai merek yang sudah lama ada. Hal ini
respon, ∆S = Perubahan stimuli
disebabkan minyak goreng Filma sudah lama
Perubahan respon dan stimuli
diproduksi sejak tahun 1992. Pada tahap knowledge
Perubahan respon, dapat ditulis dengan rumus
menunjukkan skor total adalah 187 merupakan hasil
berikut, Simamora (2003:201):
perkalian dari jawaban yaitu (12*0)+(8*1)+(6*2)+
∆R = R1 - R0 (21*3)+(26*4). Secara dominan jawaban dari respon-
Ket: R1 = Respon setelah perubahan, R0 = den adalah setuju. Ini menunjukkan pengetahuan
Respon sebelumnya responden mengenai minyak goreng Filma sebagai
Perubahan stimuli dihitung dengan rumus: minyak goreng kesehatan cukup baik. Pada tahap
∆S = S1 - S0 liking, dengan skor total 183 menunjukkan responden
Ket: S1 = Stimuli yang baru S0 = Stimuli se- secara umum menyukai merek minyak goreng Filma.
belumnya Meskipun dalam tahap preference menunjukkan
Sensitivitas Respon dengan skor total adalah 194, ternyata masih ada
sekitar 30% responden yang tidak akan menjadikan
R1 - R 0 Filma sebagai merek pilihan mereka saat akan
x100% ∆R S0
R0 Sr = x membeli.
Sr = ∆S R 0
S1 - S0 Pada tahap conviction, keyakinan 45% respon-
x100%
S0 den akan minyak goreng Filma adalah baik menun-
jukkan fenomena begitu ketatnya persaingan atribut
R1 - R 0 S ∂R R produk yang memperkuat merek suatu minyak
Sr = x 0 Sr = x
R0 S1 -S0 lim ∆S→ 0 ∂S S goreng, dengan adanya alternatif lain selain kese-
hatan, yang menunjukkan keunggulan suatu minyak
goreng. Pada tahap purchase,masih adanya 45%
Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Dharmayanti: Analisa Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek 71

responden yang tidak akan memakai merek Filma margarine Filma sebagai R1 dengan respon pada
sebagai minyak goreng pada masa yang akan datang minyak goreng Filma sebagai R0.
meskipun secara dominan masih dikuasai konsumen rumus: ∆R = (R1 – Ro)
yang akan memakai Filma sebagai minyak goreng
pada masa yang akan datang. Adanya responden yang Tabel 5. Perubahan Kekuatan Respon Perluasan
tidak memakai minyak goreng Filma pada masa yang Merek Sebelum Perubahan (Ro) dan
akan datang karena beberapa hal seperti manfaat yang Sesudah Perubahan (R1)
dirasa kurang sesuai, dan minyak goreng merupakan %
Item Tahap dalam model Ro R1 ∆R
produk yang sangat memungkinkan konsumen perubahan
berpindah merek, sebagai salah satu cara untuk 1 Brand awareness 221 174 -47 21.3%
2 Knowledge 187 177 -10 5.3%
memenuhi kebutuhan mencari variasi. 3 Liking 183 209 26 14.2%
4 Preferensi 194 205 11 5.7%
Tabel 4. Tabel Kekuatan Respon pada margarine 5 Conviction 180 219 39 21.6%
Filma (R1) 6 Purchase 143 202 59 41.3%
Total 1108 1186 135 17.3%
Tahap dalam Panjang Pilihan Jawaban
Item model Respon 1 2 3 4 5
Lb=0 Lb=
Lb=2 Lb=3 Lb=4
BRI Skor Hasil perhitungan ∆R menunjukkan perubahan
1 Brand awareness 1
1
15 18 10 12 25 80 174
kekuatan respon brand extension dari minyak goreng
2 Knowledge 2 14 17 7 22 20 80 177 ke margarine Filma adalah positif 135. Tanda positif
3
4
Liking
Preferensi
3
4
9
8
10 12
9 19
21
18
28
26
80
80
209
205
menunjukkan bahwa skor jawaban pada margarine
5 Conviction 5 5 15 6 24 30 80 219 Filma lebih tinggi atau besar dibandingkan pada
6 Purchase 6 12 7 11 27 23 80 202
Total respon 1186
minyak goreng Filma, hal ini berarti adanya brand
extension direspon dengan baik oleh konsumen
Pada tahap brand awareness dengan skor total minyak goreng dan margarine Filma, secara khusus
adalah 174. Skor ini merupakan hasil perkalian dari responden.
jawaban dengan masing-masing lebar dari mulai 0 Hasil yang menunjukkan perubahan terbesar
sampai 4 yaitu (15*0)+(18*1)+(10*2)+(12*3)+(25*4) pada purchase atau pemakaian merek, menunjukkan
menunjukkan lebih banyak responden menyatakan bahwa pemakaian merek Filma dari minyak goreng
sangat setuju ketika ditanyakan mengetahui merek ke margarine mampu menghasilkan perubahan yang
Filma sebagai margarine. Hal ini dapat dipahami nyata karena tahap purchase merupakan tahap yang
karena persyaratan responden adalah pemakai minyak paling menunjukkan perubahan respon konsumen
goreng Filma dan pernah menggunakan Filma terhadap brand extension.
margarine. Pada tahap knowledge, menunjukkan Selanjutnya perlu diketahui perubahan Kekuatan
pengetahuan yang cukup responden mengenai Stimuli Perluasan Merek Sebelum Perubahan(So) dan
margarine Filma meskipun masih tergolong produk Sesudah Perubahan(S1). Hasil perhitungan menun-
keluaran baru. Sedangkan pada tahap liking,dengan jukkan perubahan kekuatan stimuli terbesar brand
skor total 209. Dari hasil ini menunjukkan 63% extension pada tahap awareness adalah pada
responden menyukai merek margarine Filma, hal ini pernyataan memiliki merek yang sudah dikenal lama
diperkuat dengan kesukaan mereka pada minyak oleh konsumen (23), sehingga meskipun merek Filma
goreng Filma. telah dikenal sebagai minyak goreng tetapi adanya
Nilai tertinggi dicapai pada tahap conviction,hal margarine Filma akan lebih memperkuat awareness
ini dapat menggambarkan keyakinan responden yang konsumen terhadap merek Filma. Dalam tahap
dipengaruhi oleh kepercayaan mereka terhadap knowledge, hal yang paling diketahui adalah penge-
minyak goreng Filma yang lebih mengutamakan tahuan konsumen mengenai kandungan omega 6 dan
kesehatan juga terdapat pada margarine Filma. 9 yang terdapat pada margarine Filma (-17).
Dalam tahap purchase terlihat keinginan responden Perubahan kekuatan terbesar pada tahap liking
untuk memakai merek Filma sebagai margarine adalah memiliki desain kemasan yang praktis,mudah
cukup besar, hal ini dapat didukung dengan penga- dibawa dengan ukuran yang bervariasi (11).
laman mereka terhadap minyak goreng Filma yang Sedangkan keberadaan merek Filma yang mampu
dapat memberi manfaat lebih. bertahan dalam benak konsumen(13) serta manfaat
lebih sebagai produk yang mengutamakan kesehatan
B. Penghitungan Perubahan Kekuatan Respon Brand (18),menjadi stimuli terbesar pada tahap preference
Extension dari minyak goreng ke margarine Filma dan conviction. Dan perubahan stimuli dalam
Menghitung perubahan respon responden dari purchase terbesar adalah pernyataan mampu meme-
brand extension minyak goreng Filma ke margarine nuhi kebutuhan kesehatan dan dan selera konsumen
(23).
Filma dilakukan dengan mengurangkan respon pada
Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
72 JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN, VOL. 1, NO. 2, OKTOBER 2006: 65-73

Hasil perhitungan menunjukkan perubahan ke- 2. Oleh karena nilai kekuatan respon dan atribut
kuatan atribut dari minyak goreng ke margarine Filma lebih tinggi pada margarine Filma maka arah
adalah positif 71. Tanda positif menunjukkan bahwa perubahannya adalah positif. Dengan adanya
skor jawaban pada margarine Filma lebih tinggi atau perluasan merek dari minyak goreng ke margarine
besar dibandingkan pada minyak goreng Filma yang Filma mampu membuat responden sensitif serta
berarti brand extension ke margarine Filma berhasil memberikan respon positif untuk menggunakan
meningkatkan respon dari minyak goreng ke margarine tersebut setelah mencoba minyak
margarine Filma. goreng Filma. Dengan perubahan respon yang
positif tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
C. Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Brand
penelitian ini menunjukkan sensitif positif.
Extension Margarine Filma
Sensitivitas responden pada brand extension dari SARAN
minyak goreng ke margarine Filma diperoleh dari
hasil perhitungan sebagai berikut: 1 Pengukuran kekuatan respon konsumen atas
awareness, knowledge, liking, preference, convic-
Ro = 1108 R1 = 1186 ∆R = 1186 – 1108 = 78 tion dan purchace pada margarine Filma lebih
So = 5911 S1 = 5982 ∆S = 5982 – 5911 = 71 tinggi sehingga perusahaan perlu mengedukasi
di mana: pasar serta mempertahankan positioning merek
Ro = respon minyak goreng Filma Filma sebagai merek yang mengutamakan kese-
R1 = respon margarine Filma hatan sehingga diharapkan dapat lebih meningkat-
∆R = perubahan respon brand extension dari minyak kan awareness, knowledge, liking, preference,
goreng ke maragrain conviction dan purchace margarine Filma.
So = stimuli pada minyak goreng Filma 2 Brand extension yang dilakukan Sinar Mas Group
S1 = stimuli pada margarine Filma dapat juga dilakukan pada produk lain yang
∆S = perubahan stimuli brand extension dari mempunyai positioning yang tepat dan telah
minyak goreng ke margarine Filma diterima konsumen, sehingga dengan strategi
∆R . S 0 brand extension yang dilakukan dapat mengang-
Sr =
∆S . R0 kat citra produk yang lama.
78.5911
Sr = DAFTAR PUSTAKA
71.1108

Sensitivitas Respon = 5,86 Aaker, David, A., 1997, Manajemen Ekuitas Merek,
Terjemahan,Jakarta: Penerbit Utama
Berdasarkan perhitungan di atas menunjukkan
bahwa sensitivitas respon konsumen dari minyak Assael, Henry, 1995, Consumer Behavior and
goreng ke margarine Filma adalah 5,86 maka oleh Marketing Action, Fifth Edition, Ohio: South
karena sensitivitas ini lebih besar dari 1, dapat Western College Publishing
digolongkan dalam ukuran sensitif (Simamora, Durianto, Darmadi, Sugiarto, Tony Sitinjak, 2001,
2003). Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset
Ekuitas dan Perilaku Merek, Jakarta: PT.
KESIMPULAN Gramedia Pustaka Utama
Dick, A.S dan Basu, K., 1994, “Customer Loyalty:
1. Sensitivitas respon konsumen atas brand Toward an Integrated Conceptual Frame-
extension dari minyak goreng ke margarine Filma work”, Journal of The Academy Marketing
adalah 5,86. Oleh karena sensitivitas ini lebih Science, Vol.22, p.99-113.
besar dari 1 maka termasuk dalam ukuran sensitif,
berdasarkan hukum elastisitas (sensitivitas) sema- Engel, James F., Roger D.Blackwell, Paul D. Miniard
kin mendekati angka nol (0) merupakan kurva 1993, Consumer Behaviour, Seventh Edition,
sempurna atau tergolong sensitif. Dengan demi- Orlando: The Dryden Press.
kian responden yang telah memakai minyak
Hair-Jr., Joseph F., Rolph E. Anderson, Ronald L.
goreng Filma, dengan adanya produk margarine Tatham, and William C. Black, 1998, Multi-
menjadi sensitif atau merespon dengan penge- variate Data Analysis, New Jersey: Prentice
nalan, pengetahun, kesukaan, pilihan, keyakinan Hall.
dan keputusan pembelian terhadap margarine
Filma.
Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR
Dharmayanti: Analisa Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek 73

Kotler, Philip, 2000, Marketing Management, The


Milenium Edition, Ten edition, USA : Prentice
Hall, Inc.
Schiffman, Leon G, Leslie Lazar Kanuk, 1997,
Consumer Behaviour, United States of Ame-
rica: Prentice Hall, Inc.
Tjiptono, Fandy, 2005, Brand Management and
Strategy, Edisi 1, Yogyakarta, Andi.
Rangkuti, Freddy, 2002, The Power of Brand: Tehnik
Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengem-
bangan Merek, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Simmamora, Bilson, 2002, Panduan Riset Perilaku
Konsumen, Jakarta: PT.Gramedia Pustaka
Utama
Simmamora, Bilson, 2003, Membongkar Kotak
Hitam Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama

Jurusan Manajemen Pemasaran, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra


http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=MAR

Anda mungkin juga menyukai