Anda di halaman 1dari 7

Makalah

MANAJEMEN PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu : Aat Hidayat, M.Pd.I

Disusun Oleh:

Kelompok 11

1. Maurina fajry ilhamia (1610110375)


2. Khoirotun Nisak (1610110384)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2017
A. Pendahuluan

Manajemen pendidikan memiliki peranan strategis dalam membentuk peradaban


manusia. Peradaban manusia yang sudah ada adalah adalah bentukan dari manusia –
manusia yang pernah melalui proses pendidikan. Disinilah titik krusial manajemen
pendidikan. Output dari sebuah proses pendidikan sangat ditentukan bagaimana tempat
pendidikan tersebut dikelola. Adanya beragam pengelolaan pendidikan dan dalam
rentang waktu yang panjang kini telah melahirkan sebuah ilmu tersendiri yaitu ilmu
manajemen pendidikan.

Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian ,


pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi penggunaan sumber-
sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif
dan efisien. Manajemen pendidikan adalah keseluruhan (proses) yang membuat sumber-
sumber personil dan materiil sesuai yang tersedia dan efektif bagi tercapainya tujuan-
tujuan bersama. Proses ini meliputi perencanaan, organisasi, koordinasi, pengawasan,
penyelenggaraan dan pelayanan dari segala sesuatu mengenai urusan sekolah yang
berlangsung berhubungan dengan pendidikan sekolah seperti kurikulum, guru, murid,
metode-metode, alat-alat pelajaran, dan bimbingan.1

B. Ayat Al-Qur’an dan terjemahannya


1. Q.S As-Sajdah : 5-6

‫ض ثُ َّم يَ ْع ُر ُج اِلَ ْي ِه فِي يَوْ ِم َكانَ ِم ْقدَا ُرهُ اَ ْلفَ َسنَ ِة ِم َّما‬
ِ ْ‫يُ َدبِّ َر اَالَ ْم َر ِمنَ ال َّس َما ِء اِلَى االَر‬
ِ ‫ب َوال َّشهَا َد ِة ْال َع ِزي ِْز الر‬
)6(‫َّح ْي ُم‬ ِ ‫ك عَالِ ُم ْال َغ ْي‬
َ ِ‫) ذل‬5( َ‫تَ ُع ُّدون‬

Artinya:
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu
naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu (5) itulah tuhan yang maha mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, yang maha perkasa lagi maha penyayang”.(6)
(QS. As-Sajdah : 5-6)

1
Afid Baharudin,Pengertian Fungsi dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan,http//.wordpress.com,
diakses pada 18 November 2017 pukul 18.30.
2. Q.S Al-Baqarah : 164
‫ك الَّتِى تَجْ ِرى فِى‬ ِ ‫ار َو ْالفُ ْل‬
tِ َ‫ف الَّ ْي ِل َوالنَّه‬
ِ َ‫اختِل‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬
ْ ‫ض َو‬ ِ ‫ق ال َّس َم َوا‬ِ ‫اِ َّن فِى َخ ْل‬
َ َّ‫ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْنفَ ُع الن‬
ِ ْ‫اس َو َما اَ ْنزَ َل هللاُ ِمنَ ال َّس َما ِء ِم ْن َّما ِء فَاَحْ يَابِ ِه االَر‬
‫ض بَ ْع َد‬
‫ب ال ُم َس َّخ ِر بَ ْينَال ّس َما ِء‬
ِ ‫ح َوال َّس َحا‬ tِ ‫ث فِ ْيهَا ِم ْن ُكلِّ دَابّ ٍة َوتَصْ ِري‬
ِ َ‫ْف الرِّ ي‬ َّ َ‫َموْ تِهَا َوب‬
َ‫ت لِقَوْ ٍم يَ ْعقِلُوْ ن‬ ِ ْ‫َوااْل َر‬
ٍ َ‫ض اَل َي‬
Artinya : “ sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih
bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi
sesudah mati (kering) dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi, sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesarran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (Q.S Al-
Baqarah:164)
C. Penafsiran Ayat

Q.S As-Sajdah : 5-6

Ayat di atas menegaskan bahwa : Dia Yang Maha Kuasa itu senantiasa
mengatur dengan sangat baik, semua urusan ciptaan-Nya dari langit yakni
tempat yang sangat tinggi ke bumi, kemudian ia yakini urusan itu naikkepada-
Nya dalam satu hari yang kadarnya yakni lamanya adalah seribu tahun menurut
perhitungan kamu. Itu dia-lah Tuhan yang Maha Mengetahui yang goid dan
yang nyata, yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.
Kata (‫ )يدبر‬yudabbir terambil dari akar kata ( ‫ )دبر‬dubur yang berarti
belakang, kata ini digunakan untuk menjelaskan pemikiran atau pengaturan
sedemikian rupa sehingga apa yang terjadi di belakang yakni kesudahan,
dampak atau akibatnya telah diperhitungkan dengan matang sehingga hasilnya
sesuai dengan yang dikehendaki.
Yang dimaksud dengan ‫ االمر‬atau urusan adalah kondisi sesuatu serta
sifat dan ciri-cirinya sekaligus sistem yang mengaturnya. Huruf ‫ ال‬pada kata ini
mengandung arti jenis, sehingga mencakup semua makhluk.
Kata ‫ يعرج‬atau naik yang dimaksud adalah kembalinya penentuan segala
sesuatu kepada Allah Swt. Penggunaan kata ini merupakan ilustrasi. Sesuatu
yang mempunyai kedudukan yang sangat terhormat, dilukiskan sebagai berada
di tempat yang tinggi. Sedang yang terhormat itu bila akan bertemu dengan
selainnya. Ia dilukiskan dengan kata turun. Itu sebabnya Allah melukiskan Al-
Qur’an sebagai diturunkan oleh Allah.
Ibn ‘Asyur memahami firman Allah diatas dalam arti semua pengaturan
makhluk dari langit sampai ke bumi sejak masa penciptaan langit dan bumi itu
serta apa yang terdapat antara keduanya, masing-masing berada dengan
mantapsebagaimana pengaturan Allah atasnya. Yang lenyap atau yang tinggi
sampai hancurnya langit dan bumi semuanya pada akhirnya terhimpun dan
kembali kepada Allah dengan cara kembali dan kesudahan akhir yang sesuai
dengan ciri dan sifat-sifatnya masing-masing sebagaimana dikehendaki oleh
Allah melalui pengaturan-Nya. Kesudahan itulah yang dimaksud dengan ya’ruju
ilaihi/naik kepada-Nya.
Menurut pakar tafsir al-Alusi, yang dimaksud dengan ya’ruju ilaihi/naik
kepada-Nya adalah pemantapan pengetahuannya tentang semua urusan itu, atau
tercatatnya amal-amal dalam catatan para malaikat.2
Q.S Al-Baqarah:164

ِ ْ‫ت َوااْل َر‬


‫ض‬ ِ ‫( اِ َّن فِى خَ ْل‬Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan
ِ ‫ق ال َّس َم َوا‬
bumi) yaitu dalam ketinggian, kelembutan, dan keluasannya, serta bintang-
bintang yang bergerak dan yang diam, juga peredaran pada garis edarnya,
dataran rendah dan dataran tinggi, gunung, laut, gurun pasir, kesunyian,
keramaian, dan segala manfaat yang terdapat di dalamnya, pergantian siang dan
malam satu pergi yang lain datang menggantikannya dengan tidak saling
mendahului dan tidak sedikitpun mengalami keterlambatan meskipun hanya
sekejap. Sebagaimana firman Allah dalam Q.SYasin : 40
ٍ َ‫ار َو ُكلٌّ فِى فَل‬
َ‫ك يَ ْسبَحُون‬ ُ ِ‫اَل ال َّش ْمسُ يَ ْنبَ ِغ ْي لَهَا اَ ْن تُ ْد ِركَ ْالقَ َم َر َوالَالَّ ْي ُل َساب‬.
ِ َ‫ق النَّه‬
Artinya : “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan
malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis
edarnya.”

2
M.Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah volume 11, (Jakarta: Lentera Hati, 2005), hlm. 180-181
Terkadang yang satu panjang dan yang lain pendek. Terkadang yang satu
mengambil bagian yang lain, lalu saling menggantikan.

َ َّ‫ك الَّتِى تَجْ ِرى فِى ْالبَحْ ِر بِ َما يَ ْنفَ ُع الن‬


‫اس‬ ِ ‫( َو ْالفُ ْل‬Dan bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia), artinya dalam penghamparan laut
oleh Allah Ta’ala sehingga bahtera itu dapat berlayar dari satu sisi ke sisi yang
lain untuk kepentingan kehidupan manusia dan agar mereka dapat mengambil
manfaat dari penduduk suatu daerah dan membawanya ke daerah lain silih
berganti.

ِ ْ‫( َو َما اَ ْن َز َل هللاُ ِمنَ ال َّس َما ِء ِم ْن َّما ِء فَاَحْ يَابِ ِه االَر‬Dan apa yang Allah
t‫ض بَ ْع َد َموْ تِهَا‬
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati). Hal ini seperti firman Allah “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang
besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan kami
keluarkan darinya biji-bijian, maka darinyalah mereka makan, dan dari diri
mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Q.S Yasin: 33-36)

ِ ْ‫ء َوااْل َر‬tِ ‫ب ال ُم َس َّخ ِر بَ ْينَال ّس َما‬


ٍ َ‫ض اَل َي‬
‫ت‬ ِ ‫ح َوالس ََّحا‬
ِ َ‫ْف ال ِّري‬ َّ َ‫َوب‬
ِ ‫ث فِ ْيهَا ِم ْن ُك ِّل دَابّ ٍة َوتَصْ ِري‬
َ‫لِقَوْ ٍم يَ ْعقِلُوْ ن‬
( Dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan
awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh terdapat tanda-tanda
keesaan dan kebesarran Allah bagi kaum yang memikirkan). Hal ini senada
dengan firman Allah, “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi
melainkan Allah lah yang memberi rezeki, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang
nyata (lauh mahfud).” (Q.S Hud: 6)
“Dan mengisarkan angin” Yakni kadang-kadang angin itu membawa
rahmat, terkadang membawa azab, dan terkadang membawa kegembiraan
berupa hujan yang kemudian mengalir ke berbagai tujuannya. “Dan penaklukan
antara langit dan bumi,” Maksudnya bergerak antara langit dan bumi dan
ditaklukkan kepada wilayah dan daerah yang dikehendaki Allah sebagai perkara
yang dikelola-Nya. Benar-benar terdapat tanda-tanda kebesaran
Allah,menunjukkan kepada kewahdaniatan Allah, sebagaimana Dia berfirman,
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit, bumi, dan pergantian malam dan siang
merupakan tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang memikirkannya.”3
D. Asbabun Nuzul
Q.S Al-Baqarah:164
Ibnu Abbas berkata, “suatu ketika, kaum kafir Quraisy berujar kepada
Rasulullah, mintalah kepada Allah agar Dia mengubah bukit shafa menjadi
emas,sehingga kita memiliki kekuatan untuk menghadapi musuh. Lalu Allah
menurunkan Al-Qur’an surat Al-Maidah:115 untuk menyanggupi permintaan
mereka dengan syarat apabila mereka kufur setelah dipenuhi permintaan mereka,
Allah akan memberikan siksaan yang belum pernah diberikan kepada yang lain
di alam ini, maka bersabdalah nabi Muhammad Saw : “Wahai Tuhanku,
biarkanlah aku menyeru kepada kaumku sehari demi sehari. Oleh sebab itu
turunlah ayat ini.”(HR. Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Mardawaih)4
E. Kontekstualisasi
Q.S As-Sajdah: 5-6
Allah adalah pengatur (manajer) alam semesta ini. Keteraturan alam raya
ini merupakan bukti kebesaran Allah dalam mengelola alam ini. Namun, karena
manusia yang diciptakan oleh Allah dan telah dijadikan khalifah di bumi maka
dia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana
Allah mengatur alam raya ini. Sementara pengertian manajemen adalah proses
mengkoordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efisien
dan efektif. Koordinasi adalah sebuah proses saling mengerti antara dua orang
atau lebih untuk melaksanakan suatu hal.
Q.S Al-Baqarah: 164
Setiap muslim percaya bahwa tata kerja alam raya berjalan konsisten
sesuai dengan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah dan semua proses
penciptaan alam semesta ini sepenuhnya berada dalam kendali atau rencana
Allah, Allah telah memberikan bentuk yang sempurna hukum dan fenomena-
Nya teratur dan dapat meliputi ruang yang Maha luas sampai pada unsur yang
terkecil dalam alam semesta, tunduk kepada satu pola dan susunan yang sama.
3
M.Nasib Ar-Rifa’i, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, (Jakarta: Gema
Insani,1999), Hlm. 263-264.
4
Penafsir Al-Qur’an Departemen Agama RI, Al-Qur’an Hidayah Al-Qur’an Tafsir Per Kata Tajwid Kode
Angka, (Jakarta: Kalim,2012), Hlm. 26.
Sungguh hanya Allah yang menciptakan alam semesta ini dengan berjuta galaksi
bintang dan planetyang tunduk pada aturan yang ditetapkan untuk mereka secara
sempurna.
Penciptaan alam semesta termasuk salah satu perkara yang penting, tidak
hanya termasuk pemikiran Islam, penciptaan alam semesta ini secara teratur
mengumpamakan tentang manajemen pendidikan karena proses penciptaan alam
semesta sudah diatur oleh Allah, dengan memperlihatkan pergantian siang dan
malam.
F. Nilai Moral
G. Penutup
Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses perencanaan,
pengorganisasian , pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan untuk optimasi
penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-tugas dalam mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Surat yang berkaitan dengan
manajemen pendidikan ini adalah Q.S As-Sajdah: 5-6 dan Q.S Al-Baqarah: 164
surat itu menerangkan tentang pembentukan alam semesta dan mengatur segala
isi alam semesta ini, jadi surat tersebut mengajarkan bahwa pendidikan perlu
adanya peraturan dan perencanaan untuk mengontrol atau mengatur proses
jalannya sebuah pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Baharudin,Afid,Pengertian Fungsi dan Ruang Lingkup Manajemen


Pendidikan.http//.wordpress.com.diakses pada 18 November 2017 pukul 18.30.
Shihab,M.Quraish, Tafsir al-Misbah volume 11. Jakarta: Lentera Hati, 2005.
Ar-Rifa’i ,M.Nasib, Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir Jilid
1.Jakarta: Gema Insani,1999.
Penafsir Al-Qur’an Departemen Agama RI, Al-Qur’an Hidayah Al-Qur’an Tafsir Per
Kata Tajwid Kode Angka. Jakarta: Kalim,2012.

Anda mungkin juga menyukai