Disusun Oleh :
PAMEKASAN
2021
I. Tujuan Praktikum
Asam asetil salisilat atau yang lebih dikenal dengan aspirin merupakan salah satu
turunan dari asam salisilat. Asam asetil salisilat adalah obat yang paling sering digunakan
untuk meredakan nyeri ringan sampai sedang yang sebabnyaberagam, tetapi tidak efektif
untuk menghilangkan nyeri organ dalam (visceralpain), seperti infarktus miokardiumatau
kolik batu ginjal atau empedu (Darsono,2002).
Untuk menetapkan titik akhir pada proses netralisasi ini digunakan indikator.
Menurut W. Ostwal, indikator adalah suatu senyawa organik kompleks dalam bentuk asam
atau dalam bentuk basa yang mampu berada dalam keadaan dua macam bentuk warna yang
berbeda dan dapat saling berubah warna dari bentuk satu ke bentuk yang lain ada konsentrasi
H+ tertentu atau pada pH tertentu (W. Charles, 1991).
Pemerian bahan
• NaOH (Kemenkes RI,2020:1224)
Pemerian : Putih atau praktis putih, massa melebur, berbentuk pelet kecil,
serpihan atau batang atau bentuk lain. Keras, rapuh dan menunjukkan pecahan
hablur. Jika terpapar di udara, akan cepat menyerap karbon dioksida dan lembab.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol.
Alat :
1. Erlenmeyer 250 ml
2. Buret 50 ml
3. Labu ukur 500 ml
4. Gelas ukur
5. Gelas kimia 100 ml
6. Neraca analitik
7. Pipet tetes
8. Corong
9. Mortir dan stemper
Bahan :
1. Sampel tablet asetosal
2. Natrium hidroksida 0,1 N
3. Asam klorida 0,1 N
5. Indikator fenolftalein
6. Etanol 95%
IV. Prosedur Praktikum
- Preparasi
1. Diambil 3 biji tablet aspirin
2. Ditimbang masing-masing tablet
3. Digerus hingga halus
4. Diambil sebanyak rata-rata penimbangan (1)
Percobaan ke 1 :
Kadar Asetosal (mg/tablet)
Mgrek HCl = Mgrek NaOH (Mgrek asetosal)
(MHCl x VHCl (blanko)) – (MHCl x VHCl (sampel)) = Massa Asetosal / BE Asetosal
MHCl (VHCl (blanko)) – VHCl (sampel)) = Massa Asetosal / BE Asetosal
0,1 (8,7 – 1,75) = m. Asetosal /90
0,1 x 6,95 = m. Asetosal / 90
0,695 x 90 = m. Asetosal
m. Asetosal = 62,55 mg
Percobaan ke 2 :
Kadar Asetosal (mg/tablet)
Mgrek HCl = Mgrek NaOH (Mgrek asetosal)
(MHCl x VHCl (blanko)) – (MHCl x VHCl (sampel)) = Massa Asetosal / BE Asetosal
MHCl (VHCl (blanko)) – VHCl (sampel)) = Massa Asetosal / BE Asetosal
0,1 (8,7 – 1,7) = m. Asetosal /90
0,1 x 7 = m. Asetosal / 90
0,7 x 90 = m. Asetosal
m. Asetosal = 63 gram
Larutan Blangko
Setelah dilakukan titrasi pada larutan blanko NaOH, larutan titrat berubah dari warna
merah keunguan menjadi bening membutuhkan 8,7 mL NaOH.
VI. Pembahasan
Pertama melakukan prosedur yang pertama yaitu menghitung rata-rata 3 tablet dan
didapatkan hasil 0,23 gram. Lalu, ketiga tablet tersebut digerus dan diambil sebanyak rata-
rata (0,23 gram), selanjutnya adalah memasukkan sampel obat ke dalam beaker glass
kemudian ditambah 25 mL NaOH dan 5 mL etanol 95%, kemudian panaskan selama kurang
lebih 10 menit, lalu diamkan hingga dingin. Setelah dingin larutan diambil 10 mL dan
ditambahkan indicator pp, kemudian dititrasi dengan menggunakan larutan HCl 0,1 N
dengan dua kali pengulangan untuk mendapatkan hasil yang akurat. Selanjutnya adalah
melakukan prosedur yang kedua yaitu pengecekan blanko berupa larutan NaOH tanpa
sampel yang dititrasi dengan HCl 0,1 N juga. Setelah dilakukan langkah-langkah tersebut,
dilakukan perhitungan dan didapatkan hasil kadar asam asetilsalisilat atau asetosal sebanyak
27,2% sampai 27,4% per tabletnya.,
VII. Kesimpulan