Anda di halaman 1dari 19

KAJIAN POSTMODERNISME PADA NOVEL “MARYAMAH

KARPOV” KARYA ANDREA HIRATA

Radfan Faisal
Jawa Pos
Abstrak

Perkembangan dunia sastra mengalami pergolakan beberapa tahun terakhir.


Pergolakan tersebut tidak dapat dipisahkan dari konteks modernisasi,
khususnya dalam bidang filsafat, ilmu, seni dan kebudayaan. Manusia
merasa tidak puas dan tidak dapat bertahan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kapitalisme, serta cara berpikir modern. Realitas
tersebut menyebabkan pemikiran modernisme dianggap sudah usang dan
harus diganti dengan paradigma baru yang disebut postmodernisme.
Penelitian ini bermaksud untuk mengungkapkan aspek-aspek dan
ciri-ciri postmodernisme yang terkandung dalam novel “Maryamah Karpov”
karya Andrea Hirata. Berdasarkan permasalahan tersebut maka rumusan
masalah penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut 1) bagaimanakah
aspek-aspek postmodernisme yang diungkap dalam novel “Maryamah
Karpov” karya Andrea Hirata, (2) bagaimanakah ciri-ciri postmodernisme
yang diungkap dalam novel “Maryamah Karpov” karya Andrea Hirata.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif yang bersifat eksploratif. Teknik penelitian yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif yang menghasilkan data-data tertulis atau lisan dan menafsirkan
data sesuai dengan teori postmodernisme menurut Jean-Francois Lyotard.
Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam novel
”Maryamah Karpov” Karya Andrea Hirata mengungkapkan 1) aspek
postmodernisme meliputi, menekankan pentingnya bahasa dalam kehidupan
manusia, mengurangi kekaguman terhadap ilmu pengetahuan, kapitalisme,
dan teknologi, menerima dan peka terhadap agama baru (agama lain),
mendorong kebangkitan golongan tertindas, seperti golongan ras, kelas
sosial yang tersisihkan, 2) ciri-ciri postmodernisme antara lain, parodi,
pastiche, ironi, kitsch, camp.

Kata kunci: Kajian, Postmodernisme, Novel.

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 396


I. PENDAHULUAN postmodernisme. Dasar filosofis pendekatan
1.1 Latar Belakang sosiologis adalah adanya hubungan hakiki
Karya sastra lahir karena adanya antara karya sastra dengan masyarakat.
dorongan-dorongan asasi yang sesuai Hubungan-hubungan yang dimaksudkan
dengan dorongan kodrat insaniah seseorang disebabkan oleh: a) karya sastra dihasilkan
sebagai manusia. Kodrat manusia sebagai oleh pengarang, b) pengarang adalah
insaniah itu adalah keinginan manusia untuk anggota masyarakat itu sendiri, c) pengarang
mengungkapkan diri, untuk menaruh minat memanfaatkan kekayaan yang ada dalam
pada realitas kehidupan, dan pada dunia masyarakat, dan d) hasil karya sastra itu
khayal yang diangankan sebagai dunia dimanfatkan kembali oleh masyarakat.
nyata. Sejalan dengan kodrat insaniah Sehingga semangat yang dibagun
seseorang itulah, maka dunia sastra sebagai postmodernisme dan sosiologi dalam dunia
dunia pengarang penuh dengan realitas sastra saling berkaitan karena memiliki
kehidupan, sebab pengarang dalam objek penelitian yang sama yaitu masyarakat
menciptakan karyanya berpijak pada dua dan segala sesuatu yang dihasilkan
dunia yang berbeda. Pada satu sisi berpijak masyarakat itu sendiri (Ratna, 2008:60).
pada dunia seni, sedang di sisi lain berpijak Ada beberapa asumsi yang
pada dunia ilmu. Sastra sebagai seni bisa memunculkan postmodernisme sebagai
dinikmati sedangkan sebagai dunia ilmu, sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan
sastra bisa diteliti dan di deskripsikan. Ilmu masyarakat sosial, antara lain: 1)
tentang sastra meneliti sifat-sifat yang postmodernisme adalah pergerakan ide yang
terdapat di dalam teks-teks sastra, dan menggantikan ide-ide zaman modern (yang
bagaimana teks-teks tersebut berfungsi di mengutamakan rasio, objektivitas, dan
dalam masyarakat (Aminuddin, 1991:12). kemajuan); 2) postmodernisme memiliki
Dalam kaitannya dengan cita-cita, ingin meningkatkan kondisi
perkembangan zaman, beberapa dekade ini ekonomi dan sosial, kesadaran akan
dunia sastra mengalami pergolakan. peristiwa sejarah dan perkembangan dalam
Pergolakan tersebut tidak bisa dipisahkan agama, penyiaran seni dan budaya (Ahmed,
dari konteks modernisasi, khususnya dalam 1994: 22); 3) postmodernisme bersifat lebih
bidang filsafat, ilmu, seni dan kebudayaan. populis karena menghilangkan batas-batas
Manusia merasa tidak puas dan tidak dapat antara budaya tinggi (high culture) dan
bertahan dengan perkembangan ilmu budaya massa (mass/popular culture).
pengetahuan dan teknologi, kapitalisme, Berdasarkan asumsi inilah peneliti merasa
serta cara berpikir modern. Modernisme perlu melakukan penelitian tentang
dianggap sudah usang dan harus diganti postmodernisme.
dengan paradigma baru yang disebut Alasan pemilihan Novel “Maryamah
postmodernisme. Karpov” karya Andrea Hirata, karena novel
Postmodernisme erat kaitannya terakhir dari tetralogi Laskar Pelangi ini
dengan sosiologi sastra, pendekatan adalah novel yang sangat dinantikan
sosiologis sangat dipertimbangkan pada era kehadirannya oleh penikmat sastra beberapa

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 397


tahun terakhir, setelah kesuksesan tiga novel 1.2 Fokus Masalah
sebelumnya. Novel yang tetap konsisten Novel merupakan salah satu jenis
dengan sastra Melayu yang diramu kata-kata karya sastra yang memiliki cerita yang
jenaka, serta pendeskripsian yang cerdas sangat panjang serta terbagun atas dua aspek
tentang lingkungan masyarakat di Belitong yakni aspek intrinsik dan ekstrinsik. Novel
ini merupakan cultural literary non fiction yang berjudul “Maryamah Karpov” karya
yaitu sebuah karya non fiksi yang digarap Andrea Hirata dapat dikaji atau dianalisis
secara sastra berdasarkan pendekatan dengan menggunakan beberapa pendekatan.
budaya. Novel Maryamah Karpov yang Aspek intrinsik merupakan aspek yang
diangkat dari cerita nyata dipengaruhi membangun karya sastra dari dalam karya
perubahan sosial serta konflik dan wacana sastra itu sendiri yang meliputi tema,
pluralisme yang kental di Indonesia sebagai plot/alur, tokoh dan perwatakan,
negara majemuk. Ini sangat bermanfaat setting/latar, gaya bahasa, sudut pandang
demi hubungan yang lebih baik tanpa (point of view), amanat, sedangkan aspek
adanya perbedaaan suku, ras, agama serta ekstrinsik merupakan aspek yang
strata sosial agar konflik horizontal dapat membangun karya sastra dari luar tubuh
diminimalisasikan. karya sastra seperti psikologi baik psikologi
Kajian ini tergolong baru dalam pengarang, pembaca, ekonomi, sosial
penelitian yang dihubungkan dengan budaya, politik, subjektivitas individu
kesusasteraan, diharapkan penelitian ini pengarang, dan bahkan unsur biografi
menjadi salah satu referensi dalam mengkaji pengarang.
teks sastra dengan kajian postmodernisme. “Postmodernisme adalah pegeseran
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti nilai yang menyertai budaya massa dari
memfokuskan “Kajian Postmodernisme produksi ke konsumsi, dari pencipta ke
Pada Novel Maryamah Karpov Karya penerima, dari karya ke teks, dari seniman
Andrea Hirata” yang lebih dispesifikasi ke penikmat. Pergeseran juga terjadi dari
pada aspek-aspek dan ciri-ciri keseriusan (intelektualitas) ke nilai-nilai
postmodernisme. Novel ini merupakan permainan (populer), dari kedalaman ke
sebuah memoar, yaitu novel yang berisikan permukaan, dari universal ke partikular,
catatan-catatan peristiwa masa lampau kebangkian nilai-nilai estetis, munculnya
tentang pengalaman hidup seseorang. politik representasi yang menentang struktur
Sepengatahuan peneliti belum ada yang otoritas, dan kebangkitan kembali tradisi,
mengkaji atau membahas novel “Maryamah primordial, dan nilai-nilai masyarakat lama
Karpov” dalam bentuk skripsi, dengan lainnya (Ratna, 2008:151).
menggunakan kajian postmodernisme. Hal Konsep dasarnya sangat sederhana
ini yang mendasari peneliti mengkaji novel yakni postmodernisme menghapus
ini secara lebih kompehensif. perbedaan antar budaya tinggi dan budaya
rendah, antara penampilan dan kenyataan,
serta lebih mendorong kebangkitan
golongan tertindas, seperti golongan ras,

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 398


gender, kelas sosial yang tersisihkan (Ratna, 2) Bagaimanakah ciri-ciri postmodernisme
2009:147). yang diungkap dalam novel “Maryamah
Fokus permasalahan ini antara lain: Karpov” karya Andrea Hirata?
a) aspek-aspek postmodernisme yang
terdapat dalam novel 1.4 TUJUAN PENELITIAN
b) ciri-ciri postmodernisme yang 1.4.1 Tujuan Umum
terdapat dalam novel Secara umum penelitian ini bertujuan
Adapun indikator dari aspek-aspek utnuk memperoleh deskripsi objektif kajian
postmodernisme meliputi ekletisisme, postmodernisme dalam novel “Maryamah
parodi, pastiche, ironi, camp. Sedangkan Karpov” karya Andrea Hirata.
indikator dari ciri-ciri postmodernisme yang 1.4.2 Tujuan Khusus
terdapat dalam novel ini antara lain Secara khusus penelitian ini
mengurangi kekaguman terhadap ilmu bertujuan untuk memperoleh deskripsi
pengetahuan, kapitalisme, dan teknologi, objektif tentang:
menekankan pentingnya bahasa bagi 1) Aspek-aspek postmodernisme yang
kehidupan sehari-hari, menerima dan peka terdapat dalam novel “Maryamah
terhadap agama lain serta mendorong Karpov” karya Andrea Hirata;
kebangkitan golongan tertindas, seperti 2) Ciri-ciri postmodernisme yang terdapat
golongan ras, kelas sosial yang tersisihkan. dalam novel “Maryamah Karpov” karya
Kejadian dalam novel “Maryamah Andrea Hirata;
Karpov” karya Andrea Hirata tersebut erat
kaitannya dengan kondisi modernisasi 1.5 MANFAAT PENELITIAN
selama ini yang mempengaruhi Penelitian ini diharapkan berhasil
kesusasteraan di Indonesia khususnya. dengan baik, yaitu dapat mencapai tujuan
Perdebatan masalah sastra yang juga dengan optimal, menghasilkan laporan
dipengaruhi keadaan sosial, politik, ekonomi secara sistematis dan bermanfaat secara
dan budaya “memaksa” hampir semua umum. Adapun manfaat yang dapat
bidang untuk mengikuti arus perubahan diperoleh dari penelitian ini dibedakan
global. Interpretasi serta ketajaman analisis menjadi dua antara lain:
peneliti mutlak diperlukan agar kajian yang
dihasilkan lebih optimal dan obyektif. 1.5.1 Manfaat Teoritis
Secara teroritis penelitian ini memiliki
1.3 RUMUSAN MASALAH manfaat sebagai berikut:
Masalah dalam penelitian ini a. Memberikan gambaran yang konkrit
dirumuskan sebagai berikut: tentang teori postmodernisme dan
1) Bagaimanakah aspek-aspek penerapannya dalam pengkajian karya
postmodernisme yang diungkap dalam sastra.
novel “Maryamah Karpov” karya b. Memberikan pemahaman bahwa kajian
Andrea Hirata? postmodernisme akan memberikan

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 399


kontribusi pada perkuliahan sastra budaya tinggi dengan budaya rendah,
terutama kritik sastra. antara penampilan dan kenyataan, dan
c. Memperkaya kajian interdisipliner segala oposisi biner lainnya yang
sastra dengan ilmu filsafat. selama ini dijunjung tinggi oleh teori
sosial dan filsafat konvensional. Dengan
1.5.2 Manfaat Praktis demikian, posmodern secara umum
Secara praktis penelitian ini memiliki adalah proses dediferensiasi dan
manfaat sebagai berikut: munculnya peleburan di segala bidang
1) Memberikan wawasan kepada pembaca (Jean Baudrillard dalam Munir Fuady,
tentang aspek-aspek dan ciri-ciri 2005: 98);
postmodernisme. 4) Aspek adalah tanda, sudut pandang,
2) Sebagai bahan masukan pemikiran bagi kategori gramatikal verba yang
peneliti yang lain untuk melakukan menunjukkan lama dan jenis perbuatan
penelitian yang sejenis dengan fokus (Departemen Pendidikan dan
yang lebih luas. Kebudayaan, 1990: 62);
3) Manfaat lainnya yang berhubungan 5) Ciri-ciri adalah tanda khas yang
dengan pengajaran sastra, yakni hasil membedakan sesuatu dari yang lain
penelitian dapat diterapkan sebagai (Departemen Pendidikan dan
materi alternatif di dalam mata pelajaran Kebudayaan, 1990: 191);
Bahasa dan Sastra Indonesia. 6) Maryamah Karpov adalah novel
keempat karya Andrea Hirata yang
1.6 DEFINISI OPERASIONAL diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada
Istilah-istilah yang ada dalam November 2008. Maryamah Karpov
penelitian ini perlu ditegaskan agar tidak merupakan buku terakhir dari Tetralogi
menimbulkan salah persepsi atau salah Laskar Pelangi (Tanzil, 2008);
penafsiran. Istilah yang dimaksud adalah: 7) Andrea Hirata adalah penulis muda
1) Novel merupakan pengungkapan dari kelahiran Belitong, sastrawan lulusan
fragmen kehidupan manusia (dalam Sorbonne University ini menulis
jangka yang lebih panjang) dimana tetralogi Laskar Pelangi yang berisi
terjadi konflik-konflik yang akhirnya empat buah novel antara lain Laskar
menyebabkan terjadinya perubahan Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan
jalan hidup antara para pelakunya Maryamah Karpov (Tanzil, 2008).
(Esten, 1990: 12);
2) Tokoh adalah subjek yang memiliki II. LANDASAN TEORI
peranan penting dalam sebuah cerita Landasan teori dalam penelitian ini
sehingga cerita memiliki bentuk atau digunakan sebagai landasan berfikir yang
unsur-unsur yang utuh (Aminuddin, dapat mengarahkan pelaksanaan penelitian.
1981: 79); Landasan teori disusun berdasarkan sumber-
3) Postmodernisme adalah meleburnya sumber yang berkaitan dengan penelitian ini
batas wilayah dan pembedaan antar berupa buku acuan dan referensi yang

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 400


dibutuhkan sebagai pendukung. Bahan- konflik utama yang akan diselesaikan di
bahan pustaka tersebut dimanfaatkan akhir cerita.
semaksimal mungkin untuk membantu Perbedaan dengan penelitian
memecahkan permasalahan penelitian, agar terdahulu adalah, penelitian ini
arah penelitian menjadi lebih jelas dan dapat menggunakan pendekatan
diselesaikan dengan baik. postmodernisme dengan fokus penelitian
Masalah-masalah yang dibahas pada aspek-aspek serta ciri-ciri
dalam landasan teori ini adalah: (1) postmodernisme yang diungkap dalam
gambaran tentang novel, (2) gambaran Novel “Maryamah Karpov” Karya Andrea
tentang unsur-unsur intrinsik karya sastra, Hirata. Di dalam karya cultural literary non
(3) postmodernisme, (4) aspek-aspek fiction ini, Andrea Hirata mengungkapkan
postmodernisme, dan (5) ciri-ciri budaya posmodernisme yang kental. Dengan
postmodernisme. kajian posmodernisme ini peneliti bertujuan
Beberapa masalah yang akan mengkaji novel ini dengan lebih
dibahas, pada hakikatnya digunakan sebagai komprehensif, terutama dari segi aspek-
konsep dasar untuk membantu penelitian aspek dan ciri-ciri postmodernisme.
sesuai dengan kerangka berfikir demi hasil
atau tujuan yang telah ditetapkan. Uraian 2.2 Pengertian Novel
lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut. Novel berasal dari kata novellus
yang diturunkan dari kata novies yang
2.1 Peneliti Terdahulu Dan Beberapa berarti baru. Dikatakan baru karena novel
Pendapat Tentang Novel Yang Dikaji kemunculannya lebih akhir dibandingkan
Adapun peneliti terdahulu yang dengan bentuk-bentuk karya sastra lainnya
menganalisis Novel “Maryamah Karpov” (Sugiarti, 2002: 114). Menurut Surana
Karya Andrea Hirata dilakukan oleh Uni (1980: 100) novel adalah suatu genre sastra
Silvy dengan judul “Analisis Novel yang melukiskan kejadian yang luar biasa,
Maryamah Karpov dengan Pendekatan yang berakhir dengan perubahan nasib tokoh
Sosiologi Sastra”. Dalam menganalisis, utamanya.
analisis difokuskan pada konteks sosial 2.2.1 JENIS NOVEL
pengarang, sastra sebagai karya sastra, sastra Menurut Surana (1980: 97-99) jenis
sebagai cermin masyarakat, dan fungsi novel jika diklasifikasikan berdasarkan isi
sosial sastra. Dalam analisis tersebut, judul, ada sebelas, yaitu: (1) novel sejarah, (2)
plot, isi cerita sampai fokus penceritaan novel bartenders, (3) novel psikologi, (4)
menurut sudut pandang Andrea Hirata novel detektif, (5) novel adat, (6) novel
juga diteliti. Menurut Uni novel-novel daerah, (7) novel picisan, (8) novel sosial,
Andrea Hirata umumnya tidak memiliki satu (9) novel keluarga, (10) novel propaganda,
pertanyaan utama yang hendak dijawab dan (11) novel perjuangan.
sebagaimana selalu ada dalam novel-novel Jika melihat isi yang terkandung
lain pada umumnya. Maksudnya adalah dalam novel “Maryamah Karpov” karya
Andrea Hirata maka novel ini digolongkan

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 401


novel sosial. Dikatakan demikian karena 2.2.3 Unsur-Unsur Intrinsik Karya Sastra
novel ini menceritakan tentang perjuangan Unsur intrinsik karya sastra adalah
seseorang yang mempunyai cita-cita tinggi unsur yang berkenaan dengan eksistensi
untuk menggapai pendidikan dan cinta, sastra sebagai struktur verbal yang otonom.
karakter humanisasi yang kuat itulah yang Atau dapat dikatakan unsur intrinsik adalah
membuat peneliti dengan tegas memasukkan unsur yang berkenaan dengan sastra sebagai
novel penggugah semangat ini ke dalam objek yang mandiri dan memiliki dunianya
novel sosial. sendiri. Dengan kata lain bahwa unsur
2.2.2 Unsur Pembangun Novel intrinsik karya sastra adalah unsur yang
Unsur-unsur pembangun novel yang membangun karya sastra dari dalam, unsur-
dimaksud dalam hal ini berkaitan dengan unsur tersebut dipaparkan sebagai berikut.
unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik 1) Tema adalah dasar atau makna suatu
karya sastra. Mengingat novel termasuk cerita atau novel. Secara garis besar
salah satu karya fiksi, maka unsur-unsur tema dapat dibagi menjadi dua macam
yang terkandung dalam karya sastra lainnya yaitu tema tradisional dan tema modern.
juga berlaku pada novel, baik itu unsur 2) Alur dan plot adalah struktur rangkaian
intrinsiknya maupun unsur ekstrinsiknya. kejadian dalam cerita yang disusun
Sebagai karya sastra bercirikan sebagai interelasi fungsional yang
prosa, maka novel mengandung unsur-unsur sekaligus menandai urutan bagian-
yang saling berkaitan, seperti yang bagian dalam keseluruhan fiksi.
dikemukakan oleh Teeuw (1984:123), 3) Penokohan adalah cara pengarang
bahwa karya sastra merupakan suatu bentuk menampilkan tokoh atau pelaku.
keseluruhan yang berkaitan jalinan tetap 4) Perwatakan dalam suatu cerita adalah
antar unsur-unsur itu disebut sebagai pemberian sifat baik lahir maupun batin
struktur. Sebuah struktur karya sastra pada seorang pelaku atau tokoh yang
merupakan keseluruhan. Oleh karena itu terdapat dalam cerita.
novel sebagai karya fiksi yang bercirikan 5) Suasana adalah daya pesona suatu
prosa di dalamnya mengandung dua unsur cerita, warna dasar cerita yang
yaitu unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. membantu menegaskan maksud
Unsur instrinsik meliputi alur, tema, setting, pengarang.
sudut pandang, perwatakan atau penokohan 6) Setting cerita adalah gambaran tempat,
dan diksi. Sedangkan unsur ekstrinsik waktu, atau segala situasi di tempat
meliputi historis, sosial, budaya, ekonomi, terjadinya peristiwa.
politik, filsafat, keagamaan, percintaan dan 7) Sudut pandang atau yang lebih dikenal
moral. dengan point of view pada dasarnya
Unsur-unsur pembangun novel yang adalah bagaimana pengarang menilai
berkaitan dengan unsur ekstrinsik karya fiksi atau melihat suatu kejadian dan
adalah (1) historis, (2) sosiologis, (3) peristiwa.
psikologis, (4) filosofis, (5) religius. 8) Gaya adalah cara khusus atau khas
pengungkapan seseorang. Cara

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 402


bagaimana seorang pengarang memilih absolut, totalitas, teleologi, oposisi biner,
tema, persoalan, meninjau peristiwa dan subjek, kemajuan sejarah linear yang
menceritakannya dalam sebuah cerita, disebutnya grand narrative telah kehilangan
itulah gaya pengarang. legitimasi (Awuy, 1995: 158-161).
Tidak ada lagi perbedaan antara seni
2.3 SEJARAH POSTMODERNISME rendah dan seni tinggi, seni populer
Sejarah filsafat bergulir sampai pada (popular art) dan seni murni (fine art).
satu titik yang memiliki makna penting bagi Estetika seni postmodern ditandai dengan
kelahiran era modernitas. Renaisance lahir aspek-aspek pastiche (peminjaman dan
sebagai jawaban terhadap kejumudan dan penggunaan berbagai sumber seni masa
kebekuan pemikiran abad pertengahan yang lalu), parodi (distorsi dan permainan
disebabkan oleh gerakan humanisme Italia makna), kitsch (reproduksi gaya, bentuk dan
abad ke-14 M. Makna penting Renaisance ikon), serta camp (pengelabuhan identitas
dalam sejarah filsafat Barat adalah dan penopengan (Pilliang, 1998: 109).
peranannya sebagai tempat persemaian Menurut Sarup (2007:220)
benih pencerahan abad ke-18 M yang pergeseran modernisme ke postmodernisme
menjadi embrio kebudayaan modern (Hayat: sejatinya tidaklah melalui revolusi yang
2007). tiba-tiba. Titik kulminasi terjadi ketika era
Seorang filsuf besar yang modernisme dianggap tidak lagi mampu
menjejakkan pengaruhnya pada masa ini menjawab kebutuhan manusia secara utuh.
adalah Rene Descartes yang dijuluki Bapak Rasionalitas yang menjadi semangat dalam
Rasionalisme, sekaligus arsitek utama modernisme justru dalam beberapa kurun
filsafat modern. Rumusan terkenal dari waktu terakhir telah membawa dampak yang
pemikiran Descartes adalah diktum, cogito buruk bagi keberlangsungan hidup umat
ergo sum yang berarti “aku berpikir maka manusia. Dalam keadaan dimana
aku ada”. Dengan diktum ini, rasio sekali modernisme mengalami “krisis identitas”
lagi diyakini mampu mengatasi kekuatan tersebut pada akhirnya postmodernisme
metafisis dan transendental. Kemampuan memainkan perannya. Postmodernisme
rasio inilah yang menjadi kunci kebenaran adalah suatu pergerakan ide yang
pengetahuan dan kebudayaan modern menggantikan ide-ide zaman modern (yang
(Ratna, 2008: 149). mengutamakan rasio, objektivitas, dan
Jean Francois Lyotard seorang filsuf kemajuan).
Perancis dalam bukunya The Postmodern Posmodern ingin memiliki cita-cita,
Condition: A Report on Knowledge (1984) yaitu meningkatkan kondisi ekonomi dan
menolak ide dasar filsafat modern semenjak sosial, kesadaran akan peristiwa sejarah dan
era Renaisans hingga sekarang yang perkembangan dalam bidang penyiaran.
dilegitimasikan oleh prinsip kesatuan Posmodern mengkritik modernisme yang
ontologis (Awuy, 1995: 158). Lyotard dianggap telah menyebabkan desentralisasi
menyatakan prinsip-prinsip yang di bidang ekonomi dan teknologi, apalagi
menegakkan modernisme: rasio, ego, ide hal ini ditambah dengan pengaruh

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 403


globalisasi. Selain itu, posmodern 5) Pastiche adalah mimpi atau angan-
menganggap media yang ada saat ini hanya angan, imitasi murni tanpa pretensi
berkutat pada masalah yang sama dan saling apa-apa. Teks pastiche mengimitasi
meniru satu sama lain. Dalam bidang teks-teks masa lalu untuk
kesenian, misalnya muncul penolakan estetis mengangkat dan
dan ideologis terhadap gerakan seni modern, mengapresiasikannya.
seperti: penolakan terhadap ekspresionisme 6) Ironi adalah kejadian atau situasi
abstrak dalam lukisan. Dalam kesusasteraan, yang bertentangan dengan yang
muncul penolakan atas keyakinan adanya diharapkan atau yang seharusnya
representasi final dalam novel dan juga atas terjadi, tetapi sudah menjadi suratan
aliran puisi (Lestari: 2007). takdir.
7) Semangat bermain-main yang berarti
2.4.1 Aspek-Aspek Postmodernisme teks atau kata-kata sengaja
Beberapa aspek sentral yang dipermainkan agar tercipta suasana
diasosiasikan dengan postmodernisme yang dramatik.
dalam seni (Jean-Francois Lyotard dalam 8) Kitsch adalah seni rendahan yang
Sarup, 2007: 226) antara lain: berselera rendah dengan
1) Penghapusan batas antara seni dan mereproduksi gaya, bentuk dan ikon
kehidupan sehari-hari. atau pergeseran penekanan dari isi ke
2) Tidak ada lagi perbedaan antara seni bentuk atau gaya.
rendah dan seni tinggi, seni populer 9) Camp adalah pengelabuhan identitas
(popular art) dan seni murni (fine dan penopengan. Satu model
art). estetisme, yaitu satu cara melihat
3) Ekskletisisme yaitu derajat nol dari dunia sebagai satu fenomena estetik.
kebudayaan umum kontemporer: Contoh: penggunaan elemen-elemen
contohnya, orang mendengarkan art noveau dan art deco dalam
musik reggae di Amerika, menonton bangunan-bangunan sekarang.
film cowboy di Arab, menyantap Mc 10) Transformasi realitas menjadi citra
Donald untuk makan siang dan 11) Fragmentasi waktu menjadi
masakan lokal untuk makan malam, rangkaian masa kini
menggunakan parfum Paris di Tokyo
dan pakaian retro di Hongkong. 2.4.2 CIRI-CIRI POSTMODERNISME
4) Parodi yaitu satu bentuk dialog, yaitu Menurut Jean-Francois Lyotard
satu teks bertemu dan berdialog (dalam Sarup, 2007: 222) bahwa ciri dari
dengan teks lainnya. Tujuan dari postmodern antara lain:
parodi adalah untuk 1) Menginginkan penghargaan besar
mengekspresikan perasaan puas, terhadap alam.
tidak senang, tidak nyaman 2) Menekankan pentingnya bahasa
berkenaan dengan intensitas gaya dalam kehidupan manusia.
atau karya masa lalu yang dirujuk.

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 404


3) Mengurangi kekaguman terhadap tersebut bisa terjadi di mana saja kita berada.
ilmu pengetahuan, kapitalisme, dan Pengadopsian perilaku atau penggunaan
teknologi. benda dari negara lain menjadi ciri utama
dari ekletisisme. Hal itu terlihat dalam
4) Menerima tantangan agama lain
kutipan berikut:
terhadap agama dominan. ”Kadang kala tombol tuning radio
5) Menerima dan peka terhadap agama philips kecil itu diputar Ayah menuju
baru (agama lain). Hilversum, Holland, atau menuju
6) Menggeser dominasi kulit putih di London. BBC samar-samar, sayup-sayup
dunia barat. sampai, naik turun serupa gelombang
7) Mendorong kebangkitan golongan sinus, menggambarkan berita dari
tempat-tempat asing yang tak kukenal”
tertindas, seperti golongan ras, kelas
(MP/AP/007/2008).
sosial yang tersisihkan. 9) Pada kutipan tersebut
8) Menumbuhkan kesadaran akan menggambarkan aktifitas tokoh yang
pentingnya interdependensi secara menggunakan radio dan saluran
radikal dari semua pihak dengan cara transmisi luar negeri, namun
yang dapat terpikirkan. dinikmati di negeri sendiri. Radio
philips produksi Cina merambah
IV. PEMBAHASAN pasar Indonesia, konsumen philips
4.1 PENGANTAR
yang rata-rata orang Indonesia
Novel “Maryamah Karpov” karya
menjadikan benda ini sebagai
Andrea Hirata ini merupakan cultural
refleksi dari ekskletisisme. Pada
literary non-fiction yaitu karya non-fiksi
kutipan “kadang kala tombol tuning
yang digarap secara sastra, novel yang di
radio philips kecil itu diputar ayah
kategorikan sebagai novel sosial ini
menuju Hilversum, Hollan, atau
banyak mengandung unsur-unsur
menuju London BBC” dapat
postmodernisme. Realitas yang ada
diartikan sebuah perilaku tokoh
mengenai modernisme dalam dunia seni
seorang warga lokal dengan
mendapatkan tantangan yang luar biasa
penggunaan benda dari negara lain.
ketika dihadapkan dengan filsafat baru,
4.2.2 PARODI
yakni postmodernisme. Berbeda dengan
Peristiwa dalam novel “Maryamah
filsafat modern yang berusaha memutlakkan
Karpov” karya Andrea Hirata
kebenaran hanya berdasarkan rasio dan ilmu
terdapat aspek postmodernisme yaitu
pengetahuan, postmodernisme justru
parodi. Parodi ini dapat di cermati
memberikan pernyataan bahwa tidak ada
melalui satu bentuk dialog, cerita
kebenaran yang bersifat mutlak dan
berupa teks atau verbal yang
universal.
mengekspresikan perasaan puas,
4.2 Aspek-Aspek Postmodernisme
4.2.1 Ekletisisme tidak senang, tidak nyaman
Ekletisime dapat dicermati dari berkenaan dengan intensitas gaya
kebiasaan memadukan kebudayaan asing ke seperti sindiran atau humor yang
dalam kebudayaan bangsa sendiri, aktifitas dibangun berdasarkan perasaan.

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 405


Parodi juga terbentuk dari sifat kompetitif. Peristiwa dalam novel
mendramatisasi kejadian yang ”Maryamah Karpov” erat kaitannya
dibangun dari perasaan manusia, dengan dunia seni yang
sindiran-sindiran dalam parodi mereproduksi gaya atau benda yang
digunakan sebagian orang untuk berupa ikon atau lambang.
menjelaskan suatu hal yang tidak di 4.2.3 PASTICHE
hiraukan oleh orang kebanyakan. Hal Tokoh Ayah dalam novel ”Maryamah
itu terdapat dalam kutipan. Karpov” digambarkan sebagai tokoh
yang memetaforakan rasa patuh pada
“Persoalan gigi bukan perkara
orang tuanya dalam setiap kata-katanya.
sederhana. Ini perkara serius, Boi! Gambaran tentang perilaku yang dimiliki
Bagaimana kalian bisa bersaing oleh tokoh kepatuhan dan ketaatan yang
dengan daerah lain pada masa ditujukan kepada kedua orang tuanya
pembangunan ini kalau gigi-gigi sebagai petuah yang harus dijunjung
kalian tonggos begitu!” tinggi. Hal itu terlihat dalam kutipan
(MP/AP/095/2008). berikut:
”Katanya, ia selalu menempatkan setiap
Pada kutipan di atas diceritakan
kata ayah bundanya di atas nampan
ketua Karmun yang menjabat pualam, membungkus dengan tilam”
sebagai kepala desa tidak tahu lagi (MP/AP/001/2008).
dengan cara apa membujuk 10) Pada kutipan di atas mencerminkan
warganya untuk memeriksakan gigi adanya imitasi murni. Teks pastiche
mereka di klinik. Model sindiran mengimitasikan benda menjadi
dalam kutipan di atas digunakan gambaran kata-kata. Pada kutipan di
untuk menyadarkan warganya yang atas tokoh ayah mengatakan akan
masih enggan memeriksakan selalu menempatkan setiap kata
giginya, sebagian besar warga orang tuanya di atas nampan pualam,
Belitong lebih mempercayakan membungkus dengan tilam. Tokoh
penyakitnya pada dukun daripada ayah selalu mematuhi perintah orang
dokter. Pada kutipan ”bagaimana tuanya, dan menganggap setiap kata
kalian bisa bersaing dengan daerah yang diberikan orang tuanya sebagai
lain pada masa pembangunan ini petuah yang harus dijunjung tinggi.
kalau gigi-gigi kalian tonggos” dapat Arti kata menaruh di atas nampan
pula diartikan sebagai bentuk pualam yaitu menjunjung tinggi.
sindiran dengan interpretasi lain. Nampan pualam biasanya dalam adat
Ketua Karmun sebagai Kepala Desa Melayu sebagai tempat makanan
di daerah terpencil menginginkan yang terbaik dan diletakkan ditempat
warganya untuk menunjukkan “gigi” tertinggi. Membungkus dengan tilam
dan mampu bersaing dengan daerah berarti menyimpan erat-erat dalam
lain, gigi dalam artian kemampuan hati, tilam yang dalam adat melayu
yang harus dimiliki setiap orang agar adalah sebuah daun pepohonan di
memiliki daya saing yang semakin dalam hutan di sekitar Belitong yang

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 406


digunakan untuk membungkus ada dalam sebuah pepatah ”sudah jatuh
nampan pualam. Konon, makanan tertimpa tangga”.
yang diletakkan dalam nampan 4.2.5 CAMP
Camp dilihat sebagai pengelabuhan
pualam dan dibungkus dengan daun
identitas dan penopengan. Camp menjadi
tilam akan awet selama satu bulan. bagian dari tradisi untuk menyebutkan
Imitasi juga terdapat dalam sesuatu yang pernah muncul dan muncul
arsitektur, hal itu dimaksudkan untuk kembali. Camp dalam arsitektur
menggambarkan keadaan yang telah kontemporer yang mengakulturasi unsur
dipikirkan sebelumnya. lama dengan yang baru, kemajuan teknologi
4.2.4 IRONI visualisasi atau pencitraan. Camp hanya
Peristiwa dalam novel ”Maryamah dipakai untuk menampilkan suasana sebagai
Karpov” terdapat unsur ironi atau kejadian pembentuk kesan saja yang dapat dilihat
yang bertentangan dengan harapannya akan pada gaya arsitektur yaitu penggunaan
tetapi sudah menjadi takdirnya. Hal itu elemen-elemen dekoratif yang indah. Hal itu
terlihat dalam kutipan berikut: dibuktikan dalam kutipan di bawah ini:
”Oleh karena itu, seumpama di koran- ”Ruang ujian sidang tesis itu sendiri
koran tersiar berita tentang seorang pria terletak di ujung selasar dalam bangunan
yang sedang bersepeda santai pada minggu yang terpisah semacam paviliun, tapi
pagi yang cerah ceria, tra la la, tri li li, atapnya menjulang mancung mirip atap
sekonyong-konyong, tak tahu kenapa, gereja-gereja Anglikan” (MP/AP/018/2008).
sepedanya oleng dan ia tertungging ke Pada kutipan di atas esensi camp sebagai
dalam sumur angker gelap gulita, tak dapat wacana reaksi tampak pada gerakan
dipakai lagi, dalamnya dua belas meter, arsitektur dalam yang timbul karena kritik
perigi sarang jin, bekas tentara Jepang terhadap industri modern. Pengadopsian
mencemplungkan pribumi. Lelaki periang gaya arsitektur tanpa mengubah desain
itu pun berteriak-teriak panik minta tolong. merupakan sesuatu yang bersifat massal.
Tak ada yang mendengar jeritannya, selama
Seni arsitektur sebagai movement structure
empat puluh hari empat puluh malam”
(MP/AP/001/2008). oleh seniman merupakan identitas camp
Kutipan tersebut menggambarkan yang merekonstruksi makna alamiah pada
sebuah peristiwa menghebohkan yang di desain arsitektur terdahulu. Tradisi peniruan
alami seseorang yang sedang dalam dalam arsitektur di pandang menyelamatkan
perjalanan. Pada kutipan di atas pria yang esensi dan makna desain menjadi lebih
sedang bersepeda tidak mengharapkan
berjiwa serta eksklusif, karena subjektivitas
kejadian sepedanya yang oleng sampai
tertungging ke dalam sumur angker gelap kreator kembali di akomodir dalam desain
gulita bekas tentara Jepang membunuh yang diciptakan. Arsitektur tersebut
pribumi. Tidak ada yang mendengar menggambarkan kemiripan atau penopengan
teriakannya selama empat puluh hari empat dalam bentuk bangunan yang mengadopsi
puluh malam. Tidak ada satu orang pun gaya arsitektur bangunan lain.
yang menginginkan peristiwa tersebut
menimpa hidupnya, akan tetapi takdir tidak
4.3 CIRI-CIRI POSMODERNISME
bisa ditebak. Dapat di ibaratkan orang
4.3.1 MENEKANKAN PENTINGNYA
tersebut mengalami kejadian seperti yang
BAHASA DALAM KEHIDUPAN
MANUSIA.
Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 407
Peristiwa dalam novel ”Maryamah Tokoh dalam novel ”Maryamah
Karpov” karya Andrea Hirata ini memiliki Karpov” karya Andrea Hirata ini
kelebihan yaitu menekankan pentingnya mencerminkan rasa antipati pada kemajuan
bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa teknologi dan perkembangan ilmu
adalah alat komunikasi yang penting dalam pengetahuan. Hal tersebut terdapat dalam
kehidupan manusia. Seandainya tidak ada kutipan.
bahasa, manusia akan sangat sulit ”Kasihan Bang Zaitun, ditinggalkan istri-
berinteraksi dan berkomunikasi dengan istri, dikhianati teknologi musik”
orang lain. Bahasa mutlak diperlukan agar (MP/CP/065/2008).
interaksi yang diinginkan dapat terjalin Pada kutipan di atas Tokoh Zaitun
dengan baik. Terbukti dari penggunaannya menjadi korban dari teknologi musik yang
untuk percakapan sehari-hari, tentu peran semakin berkembang pesat. Sebagai
bahasa sangat signifikan dalam proses pimpinan orkes musik Melayu di kampung
penyampaian pesan. Tidak hanya dalam Belitong dirugikan oleh perkembangan
bentuk lisan, tapi juga dalam bentuk tulisan. teknologi musik yang lebih modern.
Hal itu terdapat dalam kutipan. Peralatan musik yang digunakan oleh
”Rasanya baru kemarin aku tiba di kelompok orkes musik Melayu pimpinan
terminal bus Gallieni bersama sepupuku Tokoh Zaitun masih sederhana, yaitu
Arai, terbata-bata membaca nama stasiun gendang, gitar, tamborin serta alat musik
metro, kesana kemari membawa Pocket tradisional. Seiring modernisasi yang juga
Reference Dictionary, mencocok-cocokkan merambah dunia musik, akhirnya orkes
beberapa kata Inggris padanan Prancis Melayu seperti itu kurang mendapat
dengan penjual kebab imigran Turki. Belajar perhatian dan cenderung ditinggalkan oleh
tersendat-sendat menyengaukan-nyengaukan masyarakat, hal itu yang menyebabkan orkes
suara agar orang Prancis paham” Tokoh Zaitun menjadi bangkrut karena tidak
(MP/CP/032/2008). ada lagi yang berminat dan menggunakan
Tokoh Ikal dalam kutipan di atas jasanya. Keuangan keluarga yang selama ini
menyadari betapa pentingnya sebuah bahasa mengandalkan dari bermusik otomatis
agar komunikasi dapat terlaksana dengan terhenti, apalagi Ia harus menghidupi empat
baik dan tidak satu arah. Dengan orang istri. Akhirnya istri-istri yang selama
mengetahui dan memahami bahasa, manusia ini setia mendampingi meninggalkannya
akan sangat terbantu untuk mencapai karena ia tidak memiliki pekerjaan.
tujuannya. Sosialisasi dengan orang lain Modernisasi menjadi penyebab rusaknya
sangat tergantung dengan bahasa yang tatanan sosial yang selama ini terjalin,
digunakan. Tokoh Ikal menyiasati manusia menjadi individualistik dan
kekurangannya dalam beberapa bahasa cenderung kebarat-baratan.
dengan membawa kamus yang digunakan 4.3.3 MENERIMA DAN PEKA
sebagai panduan dalam memahami bahasa TERHADAP AGAMA BARU (AGAMA
orang lain. Ada orang-orang yang tentu LAIN).
tidak dapat menggunakan bahasa verbal, Peristiwa dalam novel ”Maryamah
karena itu dibuatlah kode-kode khusus agar Karpov” karya Andrea Hirata ini memiliki
komunikasi tetap dapat berjalan dengan kelebihan dalam hal pluralisme dan
baik. keterbukaannya dalam menyikapi dan ber
4.3.2 MENGURANGI KEKAGUMAN interaksi dengan agama atau kepercayaan
TERHADAP ILMU PENGETAHUAN, lain selain agama Islam sebagai agama
KAPITALISME, DAN TEKNOLOGI. mayoritas. Setiap manusia bebas memilih

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 408


sekte dan tafsir tertentu dalam beragama. pada kutipan berikut.
Tidak seharusnya ada intervensi dan ”Tak percaya, bahwa akhirnya
menjadi hakim yang bisa memutus tentang setelah membanting tulang-belulang tiga
sesat dan tidaknya suatu tafsir dan ritual puluh satu tahun, ada juga orang yang
peribadatan. Budaya pluralis masyarakat membicarakan soal kedudukannya. Selama
Belitong menjadi kekuatan demi tiga puluh satu tahun itu Ayah tak pernah
terwujudnya kebersamaan karena pluralisme naik pangkat, tak pernah, sejak ia menjadi
agama bukan tindakan kriminalisasi kecuali kuli meskapai dari usia belasan”
di dalam peribadatannya terdapat unsur (MP/CP/003/2008).
kekerasan yang merendahkan martabat Kutipan di atas menggambarkan
manusia Berbagai agama dan kepercayaan tokoh Tokoh Ikal yang sangat miris melihat
yang dianut dapat berjalan berdampingan kehidupan ayahnya yang tidak pernah naik
tanpa ada permasalahan yang ditimbulkan. pangkat selama tiga puluh satu tahun
Hal tersebut dapat terlihat pada kutipan pengabdiannya mendulang timah. Tokoh
berikut Ikal pun mendorong ayahnya untuk
”Tapi bukankah sudah lewat? Maret mengemban amanah yang diberikan
kemarin suku sawang dengan agama mandornya karena itu merupakan hak setiap
kepercayaan mereka, sudah buang sial ke pekerja. Mendorong golongan tertindas serta
laut lewat ritual muang jong yang magis itu” termajinalkan memang kental terdapat
(MP/CP/112/2008). dalam novel ”Maryamah Karpov”.
Kutipan di atas menunjukkan Kebersamaan orang-orang yang
masyarakat peka dan peduli terhadap terpinggirkan lebih terjaga karena tidak
lingkungannya, dimana setiap bulan Maret memiliki kepentingan politis, dan solidaritas
mereka mengetahui jika suku sawangan serta soliditasnya tanpa pamrih.
melakukan ritual agama dan Dari hasil analisis di atas yang
kepercayaannya. Masyarakat Belitong angat dominan dari novel ”Maryamah Karpov”
menghargai perbedaan yang ada diantara karya Andrea Hirata yaitu aspek-aspek
mereka. Bagi masyarakat Belitong postmodernisme yang terdiri dari
kebersamaan lebih diutamakan, dengan ekletisisme, parodi, pastiche, ironi, dan
prinsip tenggang rasa dan saling menerima camp sebanyak 23 kutipan. Sedangkan ciri-
atas semua perbedaan menciptakan ciri postmodernisme yang terdiri dari,
kerukunan yang tidak semu. menekankan pentingnya bahasa dalam
4.3.4 MENDORONG KEBANGKITAN kehidupan manusia, mengurangi kekaguman
GOLONGAN TERTINDAS, SEPERTI terhadap ilmu pengetahuan, kapitalisme, dan
GOLONGAN RAS, KELAS SOSIAL teknologi, menerima dan peka terhadap
YANG TERSISIHKAN. agama baru (agama lain), mendorong
Peristiwa yang terdapat dalam novel kebangkitan golongan tertindas, seperti
ini menggambarkan kepedulian tokoh yang golongan ras, kaum termarjinalkan, dan
satu dengan tokoh yang lain. Tokoh Tokoh kelas sosial yang tersisihkan ditemukan
Ikal sangat peka terhadap lingkungan sebanyak 28 kutipan.
sekitarnya, mudah tersentuh perasaannya
saat melihat penderitaan orang lain dan itu
dilakukan dengan memberikan kepedulian
yang menimpa ayahnya. Hal ini dapat dilihat

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 409


Tabel 4.1
Peta Konsep Aspek-Aspek dan Ciri-Ciri Postmodernisme dalam Novel Maryamah Karpov
Karya Andrea Hirata
No Masalah Indikator Deskripsi
- Aktifitas tokoh yang mendengarkan siaran radio luar negeri
- Aktifitas tokoh yang mengkonsumsi makanan dari negara
lain
Ekletisisme - Aktifitas tokoh yang mendengarkan lagu karya musisi luar
negeri
- Aktifitas tokoh yang memakai minyak rambut produksi luar
negeri
- Permasalahan gigi, yaitu kiasan yang berarti kekuatan untuk
bersaing dengan orang lain
- Kop surat yang berlambang gerigi besar dan palu yang
berarti pekerja keras
- Aktifitas tokoh yang membualkan rusa sebesar kerbau
bunting yang memutuskan jaring kawat adalah kiasan yang
berarti masyarakat Belitong bertipe pekerja keras seperti
rusa dari pagi sampai malam namun masih bisa bersantai-
Parodi
santai di warung kopi seperti kerbau yang dicerminkan
Aspek- sebagai hewan yang lamban
aspek - Ekspresi tokoh yang dikiaskan seperti nelayan paceklik
1 sedang buang sauh adalah ekspresi wajah tokoh yang
postmod
ernisme muram karena tidak senang dengan orang lain
- Mengandaikan wajah tokoh dengan ikan kerapu adalah
cerminan dari tokoh yang suka menggunakan topi dari
tulang ikan kerapu
- Aktifitas tokoh yang mencerminkan benda pada sebuah
kata-kata, seperti menempatkan di atas nampan pualam dan
membungkus dengan tilam berarti
Pastiche
- Mematuhi perintah orang tuanya, dan menganggap setiap
kata yang diberikan orang tuanya sebagai petuah yang harus
dijunjung tinggi
- Tokoh melupakan impiannya untuk naik pangkat, padahal ia
sudah mendapatkan surat pengangkatan yang setelah
diketahui ternyata salah alamat.
Ironi - Aktifitas tokoh yang mengkonsumsi duku tanpa sengaja biji
duku masuk ke lubang hidungnya sehingga menyebabkan ia
meninggal
- Seseorang yang sedang asik menonton televisi akhirnya

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 410


No Masalah Indikator Deskripsi
mendapat musibah yang tidak disangka-sangka
- Perwujudan camp dapat dilihat pada arsitektur yang meniru
Camp
bangunan lain
Menekanka - Aktifitas tokoh memiliki kelemahan dalam penguasaan
n bahasa asing, akibatnya ia kesulitan berkomunikasi dengan
pentingnya orang lain.
bahasa
Mengurangi - Aktifitas tokoh yang memilih untuk mengabdi di pedalaman
kekaguman daripada melanjutkan studi di luar negeri
pada ilmu - Aktifitas tokoh yang tidak menyukai kemajuan teknologi
pengetahua musik karena ia tidak menguasainya
n, teknologi - Aktifitas tokoh yang tidak menyukai gaya penampilan
dan kebarat-baratan
kapitalisme
Ciri-ciri
- Aktifitas masyarakat yang mempunyai sikap suka menolong
2 postmod Menerima
dalam pembuatan tempat ibadah
ernisme dan peka
- Aktifitas masyarakat yang dapat menerima keberadaan
terhadap
agama atau kepercayaan minoritas
agama baru
- Aktifitas masyarakat yang tidak saling mengganggu apabila
(lain)
umat agama lain sedang melakukan ritual keagamaan
Mendorong - Aktifitas tokoh yang menaruh perhatian pada sahabatnya
kebangkitan karena ia terusir dari kampunngya
golongan - Aktifitas tokoh yang memberikan semangat dan jalan
tertindas kepada temannya untuk meraih cita-citanya
dan kelas
sosial
rendah
lain; (1) menekankan pentingnya bahasa
V. PENUTUP dalam kehidupan manusia; (2)
5.1 KESIMPULAN mengurangi kekaguman terhadap ilmu
Berdasarkan hasil analisis data pada pengetahuan, kapitalisme, dan
bab IV dapat dikemukakan kesimpulan teknologi; (3) menerima dan peka
sebagai berikut: terhadap agama baru (agama lain); (4)
1) Aspek-aspek postmodernisme yang mendorong kebangkitan golongan
diungkap dalam novel “Maryamah tertindas, seperti golongan ras, kaum
Karpov” karya Andrea Hirata meliputi; termarjinalkan, dan kelas sosial yang
(1) ekletisisme; (2) parodi; (3) pastiche; tersisihkan.
(4) ironi; dan (5) camp. 5.2 Saran
2) Ciri-ciri postmodernisme yang Penelitian terhadap novel
diungkap dalam novel “Maryamah “Maryamah Karpov” karya Andrea Hirata
Karpov” karya Andrea Hirata antara dengan menggunakan fokus kajian

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 411


postmodernisme ini merupakan penelitian dan ciri postmodernisme yang berupa
yang pertama bagi peneliti. Berdasarkan penghargaan terhadap alam serta
hasil penelitian ini maka saran-saran yang memberikan kepedulian kepada
perlu dikemukakan adalah sebagai berikut. golongan tertindas dan rakyat
1. Bagi pengajaran Sastra terpinggirkan. Oleh karena itu untuk
Hasil penelitian ini berupa memahami sebuah karya sastra,
deskripsi tentang kajian sebaiknnya para pembaca pada
postmodernisme pada tokoh dan umumnya dan para pecinta sastra
peristiwa dalam novel “Maryamah khususnya untuk dapat mengkaji novel
Karpov” karya Andrea Hirata. Oleh 88 dengan sangat komprehensif sehingga
karena itu, diharapkan penelitian ini dapat memperkaya khazanah tentang
dapat digunakan sebagai bahan masalah-masalah kehidupan.
pengajaran oleh para guru Bahasa dan 3. Bagi peneliti selanjutnya
Sastra Indonesia di sekolah, sehingga Penelitian ini hanya dibatasi pada
para siswa dapat mengenal nilai-nilai masalah kajian dengan dengan fokus
sosial yang ada pada karya sastra penelitian aspek-aspek dan ciri-ciri
khususnya novel. postmodernisme. “Maryamah Karpov”
2. Bagi pembaca karya Andrea Hirata. Oleh sebab itu,
Hasil penelitian ini dapat alangkah baiknya perlu diadakan
dijadikan sebagai bahan kajian terhadap penelitian lanjutan dengan ruang
filsafat postmodernisme dengan fokus lingkup kajian yang lebih luas ditinjau
penelitian pada aspek-aspek dan ciri-ciri dari sudut yang berbeda, sehingga
postmodernisme, serta dapat dijadikan diperoleh hasil dan informasi yang
sebagai pengetahuan dalam apresiasi terbaru dan menyeluruh.
sastra. Novel “Maryamah Karpov”
karya Andrea Hirata mengandung aspek

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 412


DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Akbar S. 1994. Postmodernisme (Bahaya dan Harapan Bagi Islam). Bandung: Mizan.

Ali, Muhammad. 1987. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.

Aminuddin. 1984. Pengantar Memahami Unsur-unsur dalam Karya Sastra. Malang: IKIP
Malang.

Aminuddin. 1991. Pengantar Apresiasi karya Sastra. Bandung: CV. Sinar Baru

Arikunto, Suharsimi. 1992. Metodologi Penelitian. Jakarta: Dian Aksara.

Darmodihardjo, Darji dkk. 1988. Santiaji Pancasila. Surabaya: Usaha Nasional.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.1996. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta.

Gunakaya, Widiada. 1988. Sosiologi dan Antropologi. Bandung: Ganeca Exact.

Hirata, Andrea. 2008. Maryamah Karpov. Yogyakarta: Bentang

Hirata, Andrea. 2008. Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang

Huda, Nurul. “Jameson, Postmodernisme, dan Logika Kapitalisme Lanjut” (Online)


http://nurulhuda.wordpress.com/ (diakses tanggal 02 Maret 2008).

Lyotard, J. F. 1984. The Postmodern Condition: A Report on Knowledge. Manchester:


Manchester University Press

Mahadewa, Mahayana. “Perkembangan Teori Sastra Mutakhir” (Online) http://mahayana-


mahadewa.com/?p=348 (diakses tanggal 14 Juni 2010).

Mangunwijaya, Y. B. 1988. Sastra dan Religiusitas. Yogyakarta: Kanisius

Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Sarup, Madan. 2007. Posstrukturalisme&Posmodernisme. Yogyakarta: Jendela

Semi, Atar. 1993. Metodologi Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.

Sudijono. 1984. Pengetahuan dan Apresiasi Sastra. Malang: FPBS IKIP

Sugiarti. 2002. Kajian Prosa Fiksi. Malang.

Sumarjo, Jakob dan Saini. 1988. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta: PT. Gramedia.

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 413


Summer, Sammy. “Perkembangan Kritik Sastra Indonesia” (Online) http://www.sammy-
summer.co.cc/2010/05/mengkritik-kritik-sastra.html (diakses tanggal 14 Juni 2008).

Surana, F. X. 1980. Ikhtisar Teori dan Apresiasi sastra Indonesia. Solo: Tiga Serangkai.

Teeuw. 1983. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: PT. Gramedia

Yudiono, K. S. 1986. Telaah Kritik Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa

Jurnal Artikulasi Vol.7 No.1 Februari | 414

Anda mungkin juga menyukai