10.1Tujuan
1. Mengetahui persamaan dan perbedaan karakter morfologi serbuksari dalam satu
suku
2. Mengetahui karakter palinologi yang memiliki nilai sebagai bukti taksonomi
BENTUK POLEN
UKURAN POLEN
TIPE APERTUR
1. Sulkus, kerutan memanjang yang tegak lurus terhadap sumbu panjang yang
memanjang, terdapat di daerah polar
2. Kolpus, kerutan yang memanjang dengan sudut tegak lurus terhadap bidang
equator
3. Ruga, Kerutan yang memanjang dengan arah yang berbeda dari kedua tipe di
atas
4. Porus, aperture bundar.
10.3 Prosedur
1. Ambilah bagian benang sari dari setiap bunga masukkan ke tabung sentrifuge
yang berisi laruatan asam asetat 25%. Asam asetat ini berfungsi untuk
melepaskan stoplat (selubung) yang melapisi eksin. Rendam selama 1 jam.
Selanjutnya sample disentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 2000 rpm
untuk mengendapkan butir pollen.
2. Sampel yang sudah disentrifugasi selanjutnya dicuci dengan air, dan
disentrifugasi kembali dengan menggunakan air untuk membuang sisa asam
asetat. Setelah asam asetat dibersihkan, sample ditetesi gliserin untuk
mengembalikan bentuk butir polen yang memipih setelah proses sentrifugasi.
Setelah itu sample ditetesi aniline sulfat untuk memberikan warna pada polen.
3. Untuk pembuatan preparat selanjutnya dipanaskan kanada balsam dengan
menggunakan hot plate. Sediakan kaca objek, Masukkan ose ke dalam vaselin.
Kemudian ose dimasukkan ke dalam larutan sample, dan teteskan ke atas kaca
obyek. Untuk meletakkan kaca penutup, letakkan kanada balsam ditepi tetesan
sample. Selanjutnya tutup dengan kaca penutup. Selama proses tersebut, kaca
obyek diletakkan di atas hot plate agar kanada balsam tidak membeku.
4. Amati preparat di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah terlebih dahulu
untuk mendapatkan obyek yang terfokus, kemudian secara bertahap dengan
perbesaran yang kuat.
5. Fotolah dengan kamera digital.
Catatan: Untuk setiap jenis gunakan ose, pinset dan tabung yang berbeda, agar polen
setiap jenis tumbuhan tersebut tidak tercampur. Jika menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 1000X jangan lupa menetesi minyak imersi pada kaca penutup.
LEMBAR PENGAMATAN
GAMBAR MORFOLOGI
Bentuk butir polen dan morfologi exine beberapa jenis Globba dengan SEM. G.
hasselthii (D1, D2), G. fecunda (E1, E2) dan G. astrosanguina (F1, F2)
Bentuk butir polen dan morfologi exine beberapa jenis Globba dengan SEM. G.
aurantica (H1, H2), G. multifolia (E1, E2) dan G. paniculata (F1, F2)
PEMBAHASAN
Butir polen dari jenis-jenis Globba yang diteliti bersifat isopolar berbentuk bulat
dengan. Ukuran polen bervariasi dengan ukuran polen yang paling kecil ditemukan
pada G. atrosanguinea dengan rerata panjang sumbu polar 38,08 μm (26,8–44 μm)
dan panjang sumbu equatorial 39,63 μm (32,5–45,9 μm). Tiga bentuk butir polen
yang berbeda ditemukan pada 9 jenis Globba, yaitu: oblate, prolate, dan spheroidal.
Pada umumnya butir polen Globba berbentuk oblate. Bentuk butir polen prolate
Multifolia memiliki butir polen berbentuk spheroidal. Butir polen Globba ada yang
memiliki aperture dan ada yang tidak. Lima jenis Globba (G. variabilis, G. hasseltii,
spina merupakan karakter diagnostik morfologi polen yang ditemukan pada Globba
dengan ukurannya yang bervariasi antar jenis. Spina terpanjang dijumpai pada G.
leuchanta (2,10 μm) diikuti oleh G. aurantiaca (1,94 μm), G. paniculata (1,77 μm), G.
hasseltii (1,70 μm), G. Multifolia (1,59 μm), G. atrosanguinea (1,55 μm), G. fecunda
(1,53 μm), G. patens (1,43 μm). Spina terpendek (1.17 μm) ditemukan pada G.
Variabilis.
Berbeda dengan genus Amomum dan Cornukaempferia yang butir polen dari
semua jenisnya bersifat inaperturate, lima jenis Globba yang diamati (G. variabilis,
Zingiberaceae) di Thailand (Saensouk et al., 2009) yang hanya memiliki dua tipe
Sumatra Barat dijumpai empat tipe ornamentasi eksin, yaitu: tipe echinateretikulate
bersifat konservatif dan dapat digunakan sebagai pembeda antar genera. Zingiber
memiliki permukaan exine menyerupai pola otak (cerebroid) yang tidak dimiliki oleh
genera lain. Permukaan exine berduri dijumpai pada Amomum (kecuali Amomum
uliginosum) dan pada Globba. Genus Etlingera memiliki permukaan exine yang
gundul (psilate) (data belum dipublikasi). Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1. Ditemukan tiga variasi tipe bentuk butir polen Globba yaitu oblate yang
atau literatur yang bersumber dari buku panduan identifikasi, jurnal dan skripsi
penelitian. Hasil identifikasi ditampilkan dalam bentuk foto dan disajikan dalam
bentuk tabel. Berbagai variasi polen dapat digunakan untuk mengetahui arah evolusi
suatu tumbuhan, sifat polen yang mudah melekat pada berbagai benda membantu
bahwa polen adalah penyebab utama alergi pernafasan. Oleh karena itu data
taksonomi, sejarah vegetasi dan evolusi flora. Selain itu juga dapat menunjang
beberapa data antara lain kriminologi, medis dan melittopalinologi yaitu studi
kandungan polen.
Tanggal Praktikum :
Nilai :
Paraf Assiten :
Daftar Pustaka
Aprianty, N. Ma. D., & Kriswiyanti, E. (2008). INTISARI ’ Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui variasi ukuran panjang aksis polar, diameter bidang ekuatorial, dan indek P/E
serbuk sari Kembang Sepatu. Journal of Biology Udayana University, 9(1), 14–18.