DOSEN PENGAJAR :
Catur Puspawati, ST., M. KM
DOSEN PENGAJAR :
Catur Puspawati, ST., M.KM.
Fitri Andayani, SKM, M.Sc.PH
Tugiyo, SKM, M.Si
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 6
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa sebab atas segala rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, makalah Penyehatan Tanah dan
Pengelolaan Sampah-B dengan sub bahasan mengenai “Aspek Manajemen Dan
Peraturan Perundangan Dalam Pengelolaan Sampah” ini dapat diselesaikan tepat
waktu. Meskipun kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan didalamnya.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada ibu Catur Puspitawati,
ST., M.KM dan ibu Fitri Andayani, SKM, M.Sc.PH yang telah membimbing dan
memberikan tugas ini. Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat
memberikan manfaat, serta memberikan ilmu dan wawasan yang baru dan
mendalam dalam bidang Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah-B
khususnya dibidang aspek manajemen dan peraturan perundang undangan dalam
pengelolaan sampah.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca untuk kemudian makalah kami ini dapat kami
perbaiki dan menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ketersediaan lahan, juga kebutuhan tambahan produksi pangan. Belum lagi
ada peningkatan kebutuhan energi. Pada masingmasing kebutuhan ini ada
implikasi pada lingkungan. Terlepas dari implikasi yang muncul akibat
pembangunan dan industrialisasi, yang tampak nyata adalah angka
pertumbuhan penduduk yang menunjukkan kenaikan dari tahun ke tahun.
Laju pertumbuhan penduduk yang pada gilirannya akan meningkatkan
beragam kebutuhan dan sejalan dengan itu akan meningkatkan jumlah
buangan/residu atau sisa, baik dari proses konsumsi maupun hasil dari
aktifitas yang dilakukan, berupa sampah.
1. Secara sederhana, sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak
diinginkan (akhirnya dibuang) setelah suatu proses selesai atau berakhir,
sehingga dapat dinyatakan bahwa sampah adalah konsep yang ditujukan
pada manusia sekaligus konsekuensi dari adanya olah aktifitas manusia.
2. Terkait pada peningkatan volume sampah adalah jenis dan ragam,
spesifikasi serta karakteristik sampah yang bertambah dari waktu ke
waktu seiring bermunculannya material dan bahan bahan baru yang pada
gilirannya membutuhkan sistem pengolahan dan penanganan yang
berbeda dari sebelumnya, semisal sampah plastik atau sampah elektronik,
belum lagi buangan lainnya yang dikategorikan sebagai limbah terutama
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang tentunya membutuhkan
penanganan khusus dan lebih spesifik dibandingkan sampah domestik
lainnya. Oleh sebab itu, permasalahan kebersihan dan kesehatan
lingkungan (termasuk sampah) merupakan permasalahan kompleks yang
tengah dihadapi oleh semua negara, tak terkecuali Indonesia. Indonesia
sebagai negara berpenduduk terpadat ke 4 (empat) diperhadapkan pada
permasalahan pengelolaan sampah yang mencapai 200.000 ton / hari
3. Bahkan berdasarkan Riset yang dipublikasikan di jurnal Science pada 13
Februari 2015 terungkap bahwa Indonesia merupakan penyumbang
terbesar kedua sampah plastik di lautan
4. Sementara itu, terjadinya ketidakseimbangan antara buangan (sampah
yang dihasilkan), pengangkutan, dan pengelolaan secara umum
2
menjadikan permasalahan ini menjadi kian kompleks khususnya di kota-
kota besar di Indonesia.
1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
kuliah daring mata kuliah Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Sampah - B,
serta mengetahui dan memahami materi “Aspek Manajemen Dan Peraturan
Perundangan Dalam Pengelolaan Sampah”
Dengan sub materi yang dibahas :
1. Pengertian dan konsep manajemen
2. Aspek-aspek manajemen dalam pengelolaan sampah
3. Undang-undang pengelolaan sampah
4. Peraturan pemerintah tentang pengelolaan sampah
5. Peraturan daerah tentang pengelolaan sampah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
(planning), mengorganisasikan (organizing), mengarahkan
(actuating) dan pengawasan (controlling) atau bisa disingkat
POAC diatas. Dari banyaknya pendapat semua memiliki kriteria
tujuan yang sama yaitu efektifitaas dan efisiensi, yang
membedakannya hanya tahapan saja. Akan tetapi semua itu
mencakup hal yang sama.
5
dilakukan maka kecenderungan pelanggan tidak membayar akan
meningkat.
6
3. Prinsip pengotor membayar - prinsip pengotor membayar adalah
prinsip di mana pihak pencemar membayar dampak dari
aktivitasnya ke lingkungan. Sehubungan dengan pengelolaan
limbah, umumnya merujuk kepada penghasil sampah untuk
membayar sesuai dengan volume dan jenis sampah yang
dibuang.
7
Gambar: Aspek-Aspek Pengelolaan Sampah Kota
8
- Bentuk lembaga dan organisasi pengelola
- Tata-cara penyelenggaraan pengelolaan
- Besaran tarif jasa pelayanan atau retribusi
3. Teknik Operasional
Berdasarkan SNI 19-2454-2002, tata cara teknik operasional
pengelolaan sampah perkotaan meliputi dasar-dasar perencanaan
untuk:
1) Daerah pelayanan
2) Tingkat pelayanan
3) Teknik operasional, mulai dari:
(1) Pewadahan sampah
(2) Pengumpulan sampah
(3) Pemindahan sampah
(4) Pengangkutan sampah
(5) Pengolahan dan pemilahan sampah
(6) Pembuangan akhir sampah
9
Kegiatan pemilahan dan daur ulang semaksimal mungkin
dilakukan sejak dari pewadahan sampai dengan pembuangan akhir
sampah.
4. Pembiayaan / Retribusi
Sebagaimana kegiatan yang lain, maka komponen pembiayaan
sistem pengelolaan sampah kota secara ideal dihitung berdasarkan:
- Biaya investasi
- Biaya operasi dan pemeliharaan
- Biaya manajemen
- Biaya untuk pengembangan
- Biaya penyuluhan dan pembinaan masyarakat.
10
Tanpa adanya partisipasi masyarakat penghasil sampah,
semua program pengelolaan sampah yang direncanakan akan sia-
sia. Salah satu pendekatan kepada masyarakat untuk dapat
membantu program pemerintah dalam kebersihan adalah
bagaimana membiasakan masyarakat kepada tingkah laku yang
sesuai dengan tujuan program itu. Hal ini antara lain menyangkut:
- Bagaimana merubah persepsi masyarakat terhadap
pengelolaan sampah yang tertib dan teratur.
- Faktor-faktor sosial, struktur, dan budaya setempat.
- Kebiasaan dalam pengelolaan sampah selama ini.
11
mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola
konsumsi masyarakat memberikan kontribusi dalam menimbulkan
jenis sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan
yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam semakin
beragam. Substansi UU ini yang terkait dengan langsung mengenai
pengelolan sampah yaitu Pasal 19 mengatur mengenai pengelolaan
sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga.
Pasal tersebut menyebutkan bahwa pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri atas pengurangan
sampah dan penanganan sampah.
A. Dalam hal pengurangan sampah, lebih lanjut disebutkan dalam
Pasal 20 sebagai berikut :
Pengurangan sampah yang dimaksud dalam meliputi kegiatan:
1. pembatasan timbulan sampah;
2. pendauran ulang sampah; dan/atau
3. pemanfaatan kembali sampah.
12
D. Pasal 20 ayat (4) mengatur mengenai masyarakat dalam
melakukan kegiatan pengurangan sampah yaitu menggunakan
bahan yang dapat diguna ulang, didaur ulang, dan/atau mudah
diurai oleh proses alam.
13
ancaman kesehatan bagi masyarakat. Maka sekarang digunakan
paradigma baru yang memandang sampah sebagai sumber daya yang
seharusnya diolah kembali sehingga menghasilkan pendapatan yang
bermuara pada kesempatan terbukanya lapangan kerja baru dan
kesempatan mendapatkan penghasilan baru.
14
lainnya), mengguna ulang sampah dari sumbernya dan/atau di
tempat pengolahan, dan daur ulang sampah di sumbernya dan atau
di tempat pengolahan. Pengurangan sampah akan diatur dalam
Peraturan Menteri tersendiri.
2. Penanganan sampah, yaitu rangkaian kegiatan penaganan sampah
yang mencakup pemilahan (pengelompokan dan pemisahan
sampah menurut jenis dan sifatnya), pengumpulan (memindahkan
sampah dari sumber sampah ke TPS atau tempat pengolahan
sampah terpadu), pengangkutan (kegiatan memindahkan sampah
dari sumber, TPS atua tempat pengolahan sampah terpadu,
pengolahan hasil akhir (mengubah bentuk, komposisi, karateristik
dan jumlah sampah agar diproses lebih lanjut, dimanfaatkan atau
dikembalikan alam dan pemprosesan aktif kegiatan pengolahan
sampah atau residu hasil pengolahan sebelumnya agar dapat
dikembalikan ke media lingkungan.
15
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 4 tahun 2015 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Peraturan Gubernur DI Yogyakarta No. 99 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penggunaan Fasilitas dan Jasa Pelayanan
Pengelolaan Sampah di Tempat Pemrosesan Akhir Regional pada
Balai Pengelolaan Infrastruktur Sanitasi dan Air Minum
PPerkotaan
Peraturan Daerah DI Yogyakarta No. 3 Tahun 2013 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 10 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah
Peraturan Daerah Kota Yogyakarta No. 36 Tahun 2012 tentang
Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman No. 13 Tahun 2011 tentang
Retribusi
Pearturan Daerah Kabupaten Bantul No. 15 tahun 2011 tentang
Pengelolaan Sampah
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul No. 17 Tahun 2010 tentang
Ijin Usaha Pembuangan Sampah ke TPA Piyungan
Surat Perjanjian No. 07/Perj/BT/2001, 05/PK.KDH/2001 dan
02/PK.KDH/2001 tentang Pengelolaan Sampah di TPA Piyungan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/31007687/diktatsampah-2010-bag-1-
3.pdf?1363970109=&response-content-Enri Damanhuri – Tri Padmi:
Program Studi Teknik Lingkungan FTSL ITB(3104 versi 2010)
18