Anda di halaman 1dari 13

TUGAS EKONOMI MASJID

Nama :Devi Rizki Nurseptianti

NPM : D2.1901552

Kelas :Akuntansi A

Tkt/smt :2/4

KELOMPOK 1
Makna Dan Fungsi Masjid
 Makna Masjid
Menurut maknanya asal kata masjid adalah sujudan, Fi’il Madinya sajada (ia telah berbuat
sujud), jika Fiíl sajada diberi awalan Ma-menjadi Isim Makan (yang menunjukan tempat)
yaitu Masjidu atau Masjid.
 Fungsi Masjid
1. Tempat Shalat (Sujud).
2. Tempat muslim berkumpul untuk memberi dan menerima Addin (Cara hidup).
3. Tempat mengumumkan hal-hal penting yang menyangkut hidup masyarakat.
4. Tempat perpustakaan untuk mereka yang ingin memperluas pengetahun yang
mendalam atau haus akan ilmu.
5. Tempat Baitul maal, kas negara atau kas masyarakat Muslim untuk membiayai segala
sesuatu yang menyangkut kesejahteraan kesatuan sosial muslim.

Strategi Rasullulah SAW dalam mengembangkan addin dan meng-Islamkan ummat setelah
kurang lebih 12 tahun menjalankan tugas kerasullannya beliau hijrah ke Madinah. Hal ini
akibat tekanan dari yang kuat kaum musyrikin Makkah saat itu.Pada hari senin, 12 Rabi’ul
awal (28 Juli tahun 622 Masehi) Rasulullah meninggalkan Makkah dan menuju Quba,
sebelah selatan yatsrib (Sekarang bernama Madinah ). Dengan hijrahnya beliau maka
berlakulah kalender Islam (Hijriyah).Peristiwa-peristiwa kurun Madinah ini dimulai dengan
dibangunnya Masjid Quba.

Ada empat hal yang dilakukan Rasulullah SAW di dalam membangun ummat, yang disebut
implementasi manajemen masjid yaitu :

1. Memperkenalkan Siapa Allah SWT


2. Membangun Masjid
3. Memakmurkan Masjid
4. Meluangkan Waktu di Masjid

Hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan ummat:

 Masjid belum berfungsi sebagaimana mestinya.


 Jemaah masjid cenderung menurun.
 Kemiskinan.
 Kebodohan.
 Pengangguran.
 Terjerat renternir.dll

KELOMPOK 2

Sistem Ekonomi Kapitalis

Ekonomi berasal dari bahasa Yunani, Oiku-Nomos yang berarti aturan-aturan rumah
tangga. Pada dasarnya menerangkan tentang prinsip-prinsip dalam menggunakan pendapatan
rumah tangga sehingga menciptakan kepuasan yang maksimum kepada rumah tangga
tersebut.

Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset-aset produktif dan atau
faktor-faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu atau swasta.

Menurut Milton H. Spencer, kapitalis merupakan sistem organisasi ekonomi yang


dicirikan oleh hak milik individu (private ownership) atas alat-alat produksi dan distribusi
dan pemanfaatannya untuk mencapai laba dalam kondisi yang kompetitif.

Peranan Harga dalam SistemEkonomi Kapitalis.

1. Peranan Harga dalam Produksi


Dalam hal produksi, tentunya harga akan menentukan siapa saja produsen yang
diperbolehkan untuk masuk ke dalam area produksi dan siapa saja
yang tidak diperbolehkan masuk.
2. Peranan Harga dalam Konsumsi
Dalam bidang konsumsi, harga adalah alat pengendali yang akan menentukan
kemampuan konsumen dalam memenuhi beragam kebutuhan dan keinginannya akan suatu
barang.
3. Peranan Harga dalam Distribusi
Dalam ekonomi kapitalis, struktur harga akan digunakan sebagai titik pertemuan antara
penawaran produsen dan permintaan konsumen.

Kekurangan Sistem Ekonomi Kapitalis

1. Beban pemerintah akan lebih berat dibandingkan dengan sektor swasta.


2. Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan yang seharusnya didapatkan.
3. Tidak ada kejelasan mengenai batasan pengaruh pemerintah dalam kegiatan
perekonomian.
4. Ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya pengelolaan sumber daya alam
dann manusia.

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis

1. Diakuinya setiap hak individu.


2. Penetapan harga dalam perekonomian akan terkendali.
3. Sektor ekonomi diarahkan untuk kepentingan masyarakat.
4. Terdapat sebuah kebebasan dalam usaha.
5. Kestabilan ekonomi terjamin.

Tiga Kerangka Dasar Sistem Ekonomi Kapitalis

1. Scarcity : Kelangkaan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan.


2. Value : Barang dan jasa yang dihasilkan memiliki nilai.
3. Price : Barang dan jasa meimiliki harga dan berperan dalam produksi-distribusi-
konsumsi.

Masalah Ekonomi menurut Kapitalismen adalah kebutuhan akan barang dan jasa, solusi
pemenuhannya melalui dua skala, yaitu peningkatan jumlah produksi (skala mikro), dan
pertumbuhan ekonomi (skala makro).

Faktor-faktor Peentu Peningkatan Produksi

 Penawaran (Supply) dan permintaan (Demand).


Kedua faktor tersebut diuraikan sebagai berikut :
a. Beban produksi adalah penawaran terdiri dari :
 Modal
 Bahan baku
 Biaya tenaga kerja
 Biaya sewa/bunga
 Pajak, dll.
Inilah faktor penentu bagi penawaran (supply) yang diukur oleh harga jika :

S naik harga naik D turun

S turun harga turun D naik

b. Guna (kegunaan) barang bagi konsumen merupakan faktor penentu permintaan


(demand) yang diukur oleh harga jika :
D naik harga turun S turun
D turun harga naik S naik

Standar Nilai Barang:

1. Berkaitan dengan kegunaannya bagi individu (nilai guna/utility value), dan akumulasi
setiap marginal utility barang yang dikonsumsikannya akan menghasilkan kepuasan total
(Total Utility).
2. Berkaitan dengan nilai tukar (Exchange Rate), untuk syarat pertukaran diperlukan
media alat tukar (medium exchange rate) dalam hal ini adalah uang yang membentuk
harga (price).

Struktur Harga/Mekanisme Harga

1. Memberi kebebasan konsumen, untuk membelanjakan barang yang dibutuhkan dan


disenanginya menurut kemampuan.
2. Tingkat harga berlaku, tujuannya menentukan barang yang laku dan tidak laku
dipasaran. Bagi barang yang laku dianggap menguntungkan produsen, maka produksi
barang akan tetap dipertahankan kapasitasnya atau ditingkatkan produksinya.
3. Keseimbangan antara permintaan dan penawaran merupakan batas konsumsi yang dapat
dibeli oleh konsumen.

Perbedaan Nilai Tukar dengan Harga

Nilai tukar adalah penisbatan pertukaran barang dengan barang lainnya dengan mutlak.
Sedangkan harga adalah penisbatan nilai tukar barang dengan uang. Selain itu, harga
berfungsi sebagai :

a. Standar nilai barang yang ditinjau bernilai guna (utility) atau tidak bernilai guna (
Disutility).
b. Berperan dalam kegiatan ekonomi dalam menentukan :
o Siapa yang mempu berproduksi dan siapa yang keluar dari arena produksi.
o Menentukan siapa konsumen yang mampu memenuhi kebutuhannya dan yang tidak
mampu.
o Menentukan Supply dan Demand.
o Menentukan distribusi.

KELOMPOK 3

Kritik Terhadap Kapitalisme

 Tuntutan Pemenuhan Kebutuhan


- Kebutuhan Moral :Merupakan kebutuhan penting bagi individu.
- Kebutuhan Spiritual :Kebutuhan untuk mempertahakan keyakinan.
- Kebutuhan Materi : Seperti primer, sekunder, tersier.
 Pemanfaatan Barang Produksi
- Memisakhan barang ekonomi dg interaksi masyarakat :Hal ini tidak mungkin karena
barang produksi digunakan untuk pertukaran.
- Barang dan jasa diproduksi jika ada yg menginginkannya :Hal ini tidak aneh jika
barang yang di produksi dan dikonsumsi itu berbahaya atau tidak.
 Konsekwensi
Pencampuradukan pembahasan pandangan alat-alat pemuas dengan sebatas pemuas
kebutuhan semata. Alat pemuasnya tidak memperhatikan factor lain. Kapitalisme lebih
berpijak pada produksi kekayaan daripada distribusi untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat
 Masalah Ekonomi Sebenarnya
1. Pemenuhan kebutuhan setiap individu secara menyeluruh, bukan bertumpu pada
kebutuhan bangsa secara total.
2. Memecahkan masalah kemiskinan yang menimpa individu, bukan kemiskinan yang
menimpa Negara.
3. Membahas tentang bagaimana kebutuhan pokok tiap individu bisa dipenuhi, bukan
membahas bagaimana barang produksi bisa di produksi
 Teori Kebutuhan Tak Terbatas
Kebutuhan manusia yang harus dipenuhi adalah kebutuhan pokok, bukan seluruh
jenis kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan sekunder dan tersier lebih bersifat
keinginan bukan kebutuhan.
 Solusi Kemiskinan Absolut dan Struktural
Kemiskinan dapat terpecahkan dengan sistem distribusi kekayaan yang adil, yaitu:
1. Menjamin pemenuhan kebutuhan pokok setiap individu secara menyeluruh.
2. Membantu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sekunder dan tersiernya.
 Nilai (Value)
- Nilai Guna : Nilai suatu barang berdasarkan batas akhir manfaat yang bisa diperoleh.
- Nilai Tukar Nilai barang bisa ditukar dengan barang lain. Bila dinisbatkan dengan
uang, nilai tukar ini disebut harga.
- Kritik :Nilai barang apapun, semata-mata ditentukan oleh manfaatnya (Utility) dengan
memperhatikan faktor kelangkaan. Bukan yang bersifat dugaan (nilai: sebutan tertentu
yang pasti/hakiki) dan bukan sesuatu yang nisbi (sebab: nilai merupakan sesuatu yang
memiliki fakta dan dapat dijangkau.
 Nilai Batas (Marginal Value)
Nilai batas hakikatnya bukan nilai barang bahkan tidak ada kaitannya dengan harga
barang karena nilai barang semata ditentukan oleh perkiraan guna barang tersebut dengan
emperhatikan factor kelangkaan.
 Metode Paling Akurat Menurut Kapitalisme
Kapitalisme menganggap metode paling akurat adalah hasil jerih payah manusia. Jika
upaya (hasil jerih payah) tidak sebanding dengan kerjanya (perngorbanan), tingkat
produksi akan turun.
Kritik :
1. Merosotnya tingkat produksi tidak hanya disebabkan ketidakseimbangan antara upah
dengan kerja, tetapi bisa disebabkan habisnya kekayaan negara (SDA), bisa jadi akibat
perang dan bisa disebabkan upah yang tidak memadai sehingga terjadi pemogokan.
2. Tercapainya tingkat produksi yang tinggi tidak ada kaitannya dengan distribusi harta
kepada individu.
3. Kekayaan yang diciptakan Allah swt di alam merupakasn asas manfaat barang tersebut.
Biaya yang dikorbankan untuk menambah manfaat kekayaan tersebut menjadikan
kekayaan yang dihasilkan memiliki manfaat tertentu. Sehingga keliru dengan
mengatakan manfaat semata-mata dihasilkan jerih payah manusia.
 Harga adalah Pendorong Laju Produksi
Kapitalisme menganggap harga adalah satu-satunya metode distribusi kekayaan.
Harga mengendalikan manusia karena tingkat konsumsi dan tingkat produksi bergantung
pada harga akhirnya membentuk distribusi.
 Cengkraman Kaum Borjuis di Negara Kapitalis
Kaum borjuis menguasai perseroan-perseroan raksasa. Mereka (produsen) menguasai
dan mengendalikan mayoritas konsumen, termasuk mengendalikan harga barang yang
dibutuhkan masyarakat.
 Dampak Struktur Harga sbg Pengendali Distribusi
Konglomerasi barat merambah ke luar negeri lalu memperluas pasar dan mencari
bahan baku dan imperialism ekonomi dengan mengkotak-kotakan daerah jajahan.
Pemusatan kekayaan dunia ke negara-negara maju dan pemusatan kekayaan dunia di
tangan konglomerasi.

KELOMPOK 4

Aliran Sosialisme

Pengertian Sosialisme

Sosialisme adalah serangkaian sistem ekonomi dan sosial yang ditandai dengan
kepemilikan sosial atas alat-alat produksi dan manajemen mandiri pekerja, serta teori-teori
dan gerakan politik yang terkait dengannya.

Sistem Ekonomi Sosialis

Sistem ekonomi yang seluruh kegiatan ekonominya direncanakan, dilaksanakan dan


diawasi oleh pemerintah secara terpusat.

Faktor-faktor yang mendorong lahirnya sosialisme :

 Karena adanya revolusi industry.


 Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletar (buruh).
 Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar dan lebih rasional terhadap
kehidupan manusia dan masyarakat.
 Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil revolusi perancis.

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis:

 Lebih mengutamakan kebersamaan (kolektivisme)


 Peran pemerintah sangat kuat
 Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi

Prinsip Dasar Sistem Ekonomi Sosialis

 Pemilikan Harta oleh Negara Seluruh bentuk produksi dan sumber pendapatan menjadi
milik masyarakat secara keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau
memanfaatkan produksi tidak diperbolehkan.
 Kesamaan Ekonomi Sistem ekonomi sosialis menyatakan, (walaupun sulit ditemui
disemua Negara komunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi
ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut
keperluan masing-masing.
 Disiplin Politik Untuk mencapai tujuan diatas, keseluruhan Negara diletakkan dibawah
peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi.
Kebebasan ekonomi serta hak kepemilikan harta dihapus. Aturan yang diperlakukan
sangat ketat untuk lebih menggefektifkan praktek sosialisme. Hal ini yang menunjukkan
tanpa adanya upaya yang lebih ketat mengatur kehidupan rakyat, maka keberlangsungan
system sosialis ini tidak akan berlaku ideal sebagaimana dicita-citakan oleh Marx, Lenin
dan Stalin.

Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis

 Disediakannya kebutuhan pokok.


 Didasarkan oleh perencanaan Negara.
 Produksi dikelola oleh Negara.
 Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi
lainnya.
 Pasar barang dalam negeri berjalan lancer.
 Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
 Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
 Jarang terjadi krisis ekonomi.

Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis

 Sulit melakukan transaksi.


 Membatasi kebebasan.
 Mengabaikan pendidikan moral.

Teori Sosialisme (Yang Mashyur) Karl Marx tentang Nilai (Value)

Karl Marx adalah seorang sarjana sosialis komunis, pada tahun 1967 mengemukakan teorinya
tentang nilai, yang sesungguhnya mengambil dari teori kapitalisme (Adam Smith dan David
Ricardo) yaitu :

 Adam Smith (1776) bahwa nilai tentang usaha yang dicurahkan.


 David Ricardo (1817) bahwa nilai suatu barang bergantung pada biaya produksinya

Kedua teori diatas digunakan Karl Marx untuk menyerangnya, dengan mengatakan bahwa :
“Sumber satu-satunya nilai adalah usaha yang dikorbankan untuk menghasilkan Barang &
Jasa."

Filsafat Materialisme Historis

Filsafat ini merupakan bangunan dari aliran Karl Mark,yang disebut dialektika (Economic
Determinism),yang mengatakan bahwa “Tenaga-tenaga yang dominan dalam Kehidupan
Sosial dan Perubahan Sosial adalah Kepentingan omi (Produksi dan Distribusi
Kekayaan)”.Jadi Evolusi Sosial merupakan hamil Ekonomi.

Hukum Akumulasi Modal ( Law of Capital Accumulation )

Hukum ini menyebutkan bahwa, "Jumlah pemilik modal berkurang dan jumlah pekerja
terus bertambah” dan akibat dari persaingan bebas menyebabkan melimpahnya jumlah
produk (konsumtif) secara berlebihan, melebihi kemampuan daya beli konsumen dari kelas
pekerja (akibat upahnya yang paspasan).

KELOMPOK 5

Kritik Terhadap Aliran Sosialisme

Sistem Ekonomi Sosialis: Sisialisme sebagai sistem ekonomi sebenarnnya merupakan anti-
thesis Kapitalisme.Sesuai dengan namanya, sistem ekonomi sosialis adalah sistem
pengaturan ekonomi yang berkaitan dengan harta benda, industri dan perusahaan secara
kolektif yang dikuasai oleh negara.

Prinsip-prinsip Sistem Ekonomi Sosialis:

1. Mewujudkan kesetaraan (Equilty)


2. Menghapuskan Kepemilikan Individu (Private Proverty)
3. Mengatur Produksi dan Distribusi Secara Kolektif

Kritik Terhadap Aliran Sosialisme:

1. Kritik Terhadap Konsep Matrealisme.


 Matrealisme adalah faham yang berpendapat bahwa melainkan benda jua yang menjadi
sebab segala yang ada dan terjadi di dunia ini, di mana materi bersifat azali.
 Faham ini juga mengesampingkan agama, dan menganggap agama sebagai candu.
 Materi dianggap sebagai ujung asal segalanya, termasuk pemikiran.
 Materialisme juga berlawanan dengan fitrah manusia yang memiliki naluri beragama.

2. Aliran Sosialisme Berusaha Menjadikan Kesamaan (Equality) Secara Rill.


Kritik : keinginan tersebut yangmengada-ada, kesamaan secara rill tidak mungkin terjadi
karena;
- Karakter fitrah manusia berbeda-beda dalam hal kekuatan tubuh dan akalnya.
- Berbeda tingkat pemenuhan kebutuhannya dan ini merupakan sunatullah.
- Tidak mungkin terjadi kesamaan dalam menggunakan kekayaannya untuk
berproduksi juga pemanfaatannya.
3. Penghapusan pemilikan pribadi (private proverty).
Kritik :
- Bertentangan dengan fitrah manusia, karena kepemilikan atau perolehan merupakan
wujud dari naluri manusia untuk mempertahankan hidup (Survival Instink).
- Pembatasan kepemilikan adalah perampasan terhadap hak manusia sebagai khalifah,
yang harus memberi manfaat .(lihat Q.S., Al Baqarah : 30).
- Adapun penghapusan kepemilikan secara parsial tidak boleh meggunakan ukuran
tertentu (karena itu adalah perampasan hak), akan tetapi harus melalui mekanisme
tertentu yang memiliki karakter kepentigan hajat hidup masyarakat (hal itu oleh
dilakukan karena tidak membatasai aktivitas manusia).
4. Pengaturan Produksi & Distribusi Secara Kolektif Dalam Sosialisme
Kritik : Pengaturan produksi dan distribusi tidak bisa dilakukan dengan cara menciptakan
gejolak ditengah-tengah masyaraat, dan menciptkan dendam & permusuhan diantara
manusia.

Teori Sosialisme Karl Marx

Kritik:

a. Pandangan tentang teori nilai bertentangan dengan fakta, karena:Usaha yang dikorbankan
hanyalah salah satu sumber nilai yang dikorbankan. Karena materi yang digunakan
melakukan usaha, serta kebutuhan terhadap jasa barang tertentu memiliki pernaan dalam
menentukan nilai barang.
b. Sistem sosial (kemasyarakatan) yang ada akibat kondisi perekonomian dimana perubahan
yang terjadi disebabkan pertarungan kelas-kelas sosial untu memperbaiki kondisi materi
mereka, adalah keliru karena bertentangan dengan fakta dan teori ini dibangung
berdasarkan hipitesa asumtif.
Contoh : Uni Soviet menjadi negara sosialis, bukan akibat dialektika materialisme akan
tetapi akibat perebutan kekuasaaan dengan revolusi berdarah.
c. Negara-negara yang mengalami proses dialektika seperti Amerika Serikat, Inggris, Jerman
dan negara-negara barat lainnya, tidak mengalami perubahan menjadi sistem Sosialis
d. Hukum Evolusi Sosial atau Economic Deterinism & Law Of Capital Accumulation yang
menyebabkan sentralisasi produksi adalah teori yang absurd, karena adabatas yang
menyebabkan sentralisasi produksi berhenti. Oleh karenanya sentralisasi produksi tidak
pernah terjadi secara mutlak.

KELOMPOK 6

Sistem Ekonomi Islam

Pengertian sistem ekonomi islam

Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi dimana dalam pelaksanaannya
berlandaskan syariat Islam dengan berpedoman kepada Al-Quran dan Al-Hadis.

Dalam sistem ekonomi Islam mengatur berbagai kegiatan perekonomian seperti jual-
beli,simpan-pinjam, investari dan berbagai kegiatan ekonomi lainnya. Pada pelaksanaan
kegiatan ekonomi Islam, semuanya harus sesuai dengan syariat Islam dengan menghindari
semuanya yang sifatnya Maisyir, Gharar, Haram, Dzalim, Ikhtikar dan Riba.

Asas Sistem Ekonomi Islam

 Islam mengambil hukum hukum syara (hukum Allah) sebagai cara pemecahan masalah
ekonomi.
 Metode operasional (thariqah) islam dalam memecahkan masalah ekonomi, juga
menggunakan metode yang sama didalam memecahkan seluruh masalah kehidupan
manusia yaitu:
- Memahami fakta
- Menggali nash-nash syara yang terikat

Ini yang menjadi istinbath hukum atau dasar hukum dalam pemecahan masalah.

Pengertian Ekonomi

Ekonomi mempunyai makna, “mengatur urusan rumah tangga”, artinya ekonomi


merupakan kegiatan urusan mengatur dalam hal perolehan (kepemilikan) atas alat-alat
pemuas kebutuhan.

Kegiatan urusan mengatur kekayaan ini diwujudkan dalam dua hal, yakni:

1. Urusan Ilmu Ekonomi, dari mulai mengatur pengadaan harta kekayaan, pembahasan yang
berkaitan dengan faktor produksi, dan diusahakan oleh sains murni yang bersifat umum
(universal).
2. Urusan sistem ekonomi, dalam hal mengatur distribusi kekayaan, pembhasannya berkaitan
dengan pemikiran tertentu yaitu pemikiran yang mempengaruhi dan terpengaruh oleh
pandangan hidup (ideologi agama). Islam menganggap pembahasan sistem ekonomi
merupakan pembahasan yang paling penting.

Pengertian Kegunaan atau Utility

”Manfaat yang dapat diberikan sesuatu barang atau jasa bagi penggunanya”

Islam membaginya atas dua hal:

1. Batas kesenangan yang bisa dirasakan manusia ketika memperoleh barang tersebut.
2. Keistimewaan yang terkandung pada zat barang tersebut.

Perolehan Kekayaan dalam Islam:

1. Dengan jalan penukaran:


- Membeli
- Mengontrak
- Produksi (kekayaan & pekerja)
2. Dengan jalan tanpa pertukaran:
- Hibah
- Waris
- Pinjaman
3. Diperoleh langsung dari alam.
4. Cara penggunaan perolehan harta:
- Untuk dikonsumsi zatnya.
- Untuk dimanfaatkan zatnya.
- Untuk mengambil manfaat dari tenaga manusia.

Pandangan Islam Terhadap Kekayaan,dibedakan menjadi 2:

1. Pandangan terhadap pencarian kekayaan (produksi) ;


- Sarana-sarana yang memberikan kegunaan terhadap kekayaan (kepemilikan).
- Kekayaan dan tenaga manusia yang merupakan sarana yang memberikan kegunaan
(mengembangkannya).
- Seluruhnya diserahkan kepada akal manusia didalam pandangannya terhadap kekayaan.
2. Pandangan terhadap pemanfaatan kekayaan:
- Perolehan kegunaan.
- Tata cara perolehan kegunaan dan pemanfaatan (membelanjakannya).
- Islam memiliki ketentuan dalam permasalahan ini.

Ketentuan Islam dalam Masalah Perekonomian:

1 Tata cara perolehannya, seperti berdagang dengan jujur.


2 Pemanfaatan harta kekayaan, sebagai bekal ibadah secara luas.
3 Tujuan perolehannya, mendapat anugerah Allah dan keridhoan-Nya.

KELOMPOK 7

Ekonomi Masjid (Makmur Masjidnya Sejahtera Umatnya)

Masjid merupakan pusat tempat ibadah kaum muslim, selain itu masjid juga
merupakan tempat rang berkumpul dan melakukan sholat berjamaah, dengan tujuan untuk
meningkatkan solidaritas dan silaturahmi dikalangan kaum muslim, dimasjid pula merupakan
tempat untuk melangsungkan shlat Jumat. Adanya pengetahuan mengenai konsep dasar
masjid sangat dibutuhkan untuk meningkatkan rasa solidaritas akan pentingnya keberadaan
masjid, dan tetap menjaga eksistensi keberadaanya. Khususnya bagi kalangan muda yang
semestinya mengetahui akan pentingnya keberadaan masjid dilingkungan mereka.

Permasalahan Ummat:

1. Rendahnya kualitas keterampilan tenaga kerja pada umumnya dalam hal penguasaan
bidang teknologi, berakibat pada rendahnya produktivitas kerja, ini disebabkan oleh
rendahnya kualitas hasil pendidikan.
2. Rendahnya kemampuan usahausaha sector informal dalam mengakses permodalan,
disebabkan oleh rendahnya kemampuan menejerial dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
3. Masih adanya perusahaan yang memberikan upah dibawah ketentuan perundang-
undangan. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kegiatan perekonomian pada umumnya
akibat dari krisis ekonomi yang belum pulih.
4. Belum optimalnya pemberdayaan sumber dana umat yang berasal dari zakat, infaq, dan
shodaqoh yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
disebabkan oleh pengetahuan umat Muslim terhadap kewajiban agamanya.

Kedudukan Zakat dalam Islam

Yusuf Al-Qaradhawy menegaskan bahwa zakat adalah rukun islam ketiga


berdasarkan banyak hadist shahih, misalnya hadist peristiwa Jibril ketika mengajukan
pertanyaan kepada Rasulullah SAW. Urutan ini tidak terlepas dari perintahnya kewajiban
zakat ( setelah shalat), dipuji orang yang melaksanakannya dengan berbagai upaya dan cara.
Peringatan keras terhadap orang yang tidak membayar zakat tidak hanya berupa hukuman
yang sangat pedih di akhirat.

Juga terdapat hukum di dunia, hadist sahih menjelaskan bahwa :

a. Orang yang tidak mengeluarkan zakat akan ditimpa kelaparan dan kemarau panjang.
b. Bila zakat bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan binas.
c. Pembangkang zakat dapat dihukum dengan denda ahkan dapat diperangi dan dibunuh. Hal
ini dilakukan oleh Abu Bakar setelah Rasulullah wafat dimana banyak suku arab yang
membangkang tidak mau membayar zakat dan hanya mau mengerjakan sholat.

Tujuan dan Dampak Zakat

Bagi Pemberi :

 Zakat mensucikan jiwa dari sifat kikir.


 Zakat mendidik berinfak dan memberi.
 Berakhlaq dengan Akhlaq Allah.
 Zakat merupakan manifestasi syukur atas Nikmat Allah.
 Zakat mengobati hati dari cinta dunia.
 Zakat mengembangkan kekayaan bathin.
 Zakat menarik rasa simpati/cinta.
 Zakat mensucikan harta dari bercampurnya dengan hak orang lain (tetapi zakat tidak dapat
mensucikan harta yang didapat dari jalan haram).
 Zakat mengembangkan dan memberkahkan harta.

Bagi Penerima :

 Zakat akan membebaskan si penerima dari kebutuhan, sehingga dapat merasa hidup
tentram dan dapat meningkatkan khusyu ibadah kepada Tuhan nya.
 Sesungguhnya Islam membenci kefakiran dan menghendaki manusia meningkat dari
memikirkan kebutuhan materi saja kepada sesuatu yang lebih besar dan lebih pantas akan
nilai-nilai kemanusiaan yang mulia sebagai khalifah Allah dimuka bumi.
 Zakat menghilangkan sifat dengki dan benci.

Usaha Ekonomi Masjid

Usaha adalah kegiatan manusia dalam melakukan sesuatu, dan berharap mewujudkan
sesuatu lainnya berubah sesuai dengan apa yang diinginkannya. Ekonomi adalah kehidupan
manusia dalam satu rupa dari satu keinginan unruk mendapatkan rezeki dan berusaha untuk
mendapatkannya. Masjid adalah tempat sholat/sujud umat muslim.

Usaha Ekonomi Masjid dapat diartikan sebagai suatu lembaga yang bergerak dalam
kegiatan ekonomi (Khidmat/pelayanan sosial masyarakat) yang dimiliki masjid dan atau
berada dibawah organisasi pengurus DKM dalam rangka meningkatkan kemakmuran masjid.
Tujuan Usaha Ekonomi Masjid

1. Menanamkan kebiasaan beshodaqoh bagi seluruh ummat Islam.


2. Meningkatkan kesadaran ummat Islam khususnya bagi yang sudah cukup secara
materi untuk membantu mereka yang masi lemah atau golongan ekonomi kecil,
sehingga terjalin.
3. Ukhuwah Islamiyah diantara keduanya.
4. Mengantisipasi berkembangnya rentenir dengan berbagai jenisnya, khususnya rentenir
dengan gaya modern.
5. Meningkatkan kesejahteraan ummat islam terutama masyarakat yang berada di sekitar
masjid.
6. Meningkatkan kemakmuran masjid, khusunya meningkatkan Jemaah masjidnya
Memperluas pemerataan, kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha.

Langkah-langkah Mewujudkan Usaha Ekonomi Masjid:

1. Pembentukan Lembaga UEM


Usaha Ekonomi Masjid harus terorganisasi secara baik, karena harus
menggerakan/mendayagunakan berbagai unsur untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Selanjutnya mengingat usaha ekonomi masjid bukan merupakan aktivitas/fungsi yang
terpisah dari aktivitas/fungsi masjid yang telah ada, maka dalam organisasinya harus
mempunyai keterkaitan dengan organisasi kepengurusan masjid yang ada yang dikenal
dengan Dewan Keluarga Masjid (DKM).
2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Ekonomi Masjid disusun secara sederhana dengan pertimbangan:
1 Kemungkinan jumlah tenaga yang tersedia atau bersedia terbatas.
2 Untuk mempercepat dan mempermudah pelayanan.

Teknik Pengelolaan Usaha Ekonomi Masjid:

 Tahap pengajuan dan realisasi permohonan pinjaman.


 Tahapan pengembalian pinjaman.
 Administrasi unit usaha ekonomi masjid.
 Penyiapan tenaga pengelola administrasi.
 Penyiapan buku-buku dan cara mengerjakannya.

Anda mungkin juga menyukai