Disampaikan oleh:
Carissa Cerdasari, S.Gz., MPH., RD.
JURUSAN GIZI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2019
Nilai Sosial Pangan/Makanan
Tabu/pantangan :
sesuatu diwariskan dari leluhur ke
orangtua, terus ke generasi-generasi y.a.d.
Tidak diketahui kapan suatu
tabu/pantangan dimulai dan apa
sebabnya.
Pantangan/tabu selain berdasarkan
agama / kepercayaan, memerlukan
penangulangan berbeda.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kebijakan yg menyertai,
penyediaan berbagai komoditas
pangan dlm jumlah cukup (IKAN,
Sumber Protein Hewani lainnya, sayuran,
dan buah-buahan.
Disamping itu, kebijakan harga yg
terjangkau bagi masyarakat luas
PGS
- Kebutuhan gizi rata-rata penduduk
(RDA)
- pola penyakit yang terkait dg gizi,
- pola / budaya makan setempat
Prinsip :
Setiap orang (kecuali bayi 0 – 6 bulan) setiap hari
memerlukan aneka ragam jenis makanan dari
setiap kelompok. Perbedaannya pada
jumlah/porsi yang harus dikonsumsi.
Patokan PERBEDAAN :
Kegiatan/aktivitas fisik yang digambarkan dg orang naik
tangga di sebelah piramida
MOTTO :
One Size Does Not Fit for All
(Tidak ada suatu pedoaman gizi untuk hidup sehat yang
hanya satu macam dan cocok untuk semua orang)
Kenikmatan makanan
sering terkait dengan adat dan
kebiasaan / budaya makan.
---à dari 5 (lima) butir isi PGS Jepang,
butir terakhir : “Enjoy Your Food”
1.300 3 3 2 2 3 0 3
1.500 3,5 3 2 3 3 2 4
1.700 4 3 2 3 4 2 5
2.100 5 3 3 3 4 2 6
2.300 6 3 3 3 4 2 6
2.500 7 3 3 3 4 2 6
2.800 8 3 3 3 5 2 7
Nasi = 100 g Daging = 50 g
Sayur = 100 g Minyak = 5g
Buah = 100 g Gula = 10 g
Tempe = 50 g Susu = 200 ml
Sayuran : Buah :
Bayam = 100 g Pisang = 75 g
Wortel = 100 g Semangka = 150 g
Buncis = 100 g Nenas = 75 g
Labusiam = 100 g Pepaya = 100 g
Konsumsi Protein
46,2 Gram/Kapita/Hari
hanya sebesar 22,7% berasal dari
Pangan Hewani