Anda di halaman 1dari 3

Tugas resume FILHUM

Nama: Aulia Abdurrahman

NPM : 1806219381

Sociological Jurisprudence

Meskipun hampir tidak ada kesepakatan yang sama mengenai apa itu hukum yang bercorak
sosiologis, secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa pemikiran yang bercorak sosiologis
memiliki karakteristik seperti berikut: pertama adalah pandangan bahwa hukum merupakan suatu
metode control sosial. Kedua, para ahli hukum sosiologis bersikap skeptis terhadap peraturan-
peraturan yang terdapa didalam buku hukum yang terkodifikasi, karena hukum yang utama adalah
hukum yang nyata dalam keaktualannya. Ketiga, umumnya para ahli hukum sosiologis sepakat
mengenai pentingnya pemanfaatan ilmu-ilmu sosial termasuk sosiologi terhadap hukum.

Secara umum, klasterisasi pemikiran hukum dibagi menjadi tiga bagian masa. Yaitu ketika Auguste
Comte mempelopori mazhab hukum sosiologis, kemudian masa pasca Auguste Comte, dan terakhir
masa pasca Roscoe Pound.

Masa Auguste Comte

Comte merupakan sorang Filsuf yang menggunakan istilah sosiologi untuk menamai ilmu-ilmu sosial
yang memiliki metodelogi ilmiah. Menurutnya penelitian sosial dilakukan dengan observasi,
eksperimen, komparasi, dan penelitian historis. Inilah yang akhirnya menjadi tradisi metode khas
dari penelitian sosiologis. Namun demikian, Comte tidak setia dengan sosiologi dan metode
ilmiahnya karena pada akhirnya ia merumuskan tahapan perkembangan masyarakat secara apriori
yaitu dengan memasukan tahapan teologis, tahapan metafisis, dan kemudian terakhir tahapan
scientific atau positif.

Masa Pasca Auguste Comte

 Herbert Spencer

Kontribusi Spencer adalah ia membawa pikiran yang berdasar atas kepercayaan bahwa proses
evolusi manusia akan membawa proses evolusi sosial. Spencer melihat bahwa kemanusiaan yang
merpakan bagian dari proses sosial bukanlah barang jadi yang dapat dilihat dan diprediksi tetapi
masih merupakan sesuatu yang masih didalam proses pembentukan. Selain itu spencer melihat
bahwa manusia tidak dapat mendeterminasi dirinya, alam adalah suatu factor yang determinan.

 Rudolf von jhering


Pemikiran von Jhering memberi tekanan kuat pada fungsi hukum sabagai instrument untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Terdapat banyak konflik yang tidak bisa terhindarkan didalam
kehidupan masyarakat. Maka untuk mendamaikan konflik ini negara menjalankan dua metode. Yaitu
metode pemenuhan ekonomis serta dengan melakukan koersi. Didalam koersi inilah terdapat
hukum sebagai salah satu bentuk pelaksanaannya.

 MAX WEBER

Weber melihat hukum sebagai suatu logika normative yang berbeda dari fenomena sosial lainnya,
hukum sebagai suatu entitas peraturan dilihat berbeda dengan konvensi yang juga entitas
peraturan. Pendapat weber terhadap hukum adalah bahwa tatanan baru disebut hukum Ketika
konformitas terhadapnya dijunjung tinggi dengan kemungkinan bahwa tindakan yang menyimpang
akan dikenai oleh sanksi fisik atau psikis yang ditunjukan untuk memaksakan konformitas atau
menghukum ketidaktaatan.

 Eugen Ehrlich

Ehrlich memiliki pandangannya sendiri terhadap basis sosial dari hukum, menurutnya hukum berasal
dari fakta sosial dan bergantung tidak pada otoritas negara tatapi didalam kompulsi-kompulsi yang
ada didalam masyarakat. Hukum berbeda dengan kompulsi sosial yang lainnya, dan negara hanyalah
salah satu jenis asosiasi dalam masyarakat meskipun asosiasi ini memiliki karakter dari kompulsi.

 Roscoe Pond

Roscoe pond memiliki pandangan hukum sabagai sebuah rekayasa sosial, baginya ilmu hukum
kurang lebih sama dengan seperti teknologi. Ia menekankan kepentingan setersediaan informasi
mengenai masalah sosial. Bagi pound, hukum adalah konsiliator dari kepentingan-kepentingan yang
saling berkonflik, tatapi ia menyatakan juga bahwa hukum adalah sebuah pedoman berperilaku yang
bertujuan untuk menciptakan kebaikan dam ,enjadi alat pemenuhan kebutuhan dengan sedikit
sekali memunculkan friksi dan Kesia-siaan.

Dalam menghadapi konflik kepentingan yang terjadi, Pond sangat percaya bahwa pada dasarnya
setiap masyarakat memiliki asumsi-asumsi dasar sebagai pemandunya. Asumsi tertentu ini
diidentifikasikan sebagai postula hukum dari sistem hukum yang bersangkutan. Asumsi tersebut
dapat berubah sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat. Beberapa postulasi
mungkin dapt berkonflik, tatapi susksesnya masyarakat tersebut bergantung pada integrasi dari
masyarakata tersebut.

Masa Pasca Roscoe Pond


Harold Dwigt lassweel dan Smith McDougal

Kedua orang ini adalah penerus dari pemikiran Pound. Dalam pemikiran mereka kita menemukan
adanya generalisasi yang mirip denganpemikiran Pound. Harold dan Smith mempostulasikan bahwa
didalam masyarakat terdapat peristiwa-peristiwa yang diinginkan yaitu: kekuasaan, pencerahaan,
kemakmuran, penghormatan terhadap mertabat manusia, Kesehatan dan hidup sehat, keahlian,
afeksi, kebaikan moral. Terhadap peristiwa-peristiwa inilah dalam rangka analisis ilmu hukum
sosiologis, mereka menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan sistem hukum yaitu setiap hal-hal
dalam katagori tersebut terdapat pemerataan yang maksimum dari setiap nilai yang ada (apakah ada
pembagian yang merata).

Anda mungkin juga menyukai