Anda di halaman 1dari 3

NAMA : NOVITA SARI

NIM : 2018008353
KELAS : 6A9 MANAJEMEN
MATKUL : MANAJEMEN STRATEGI

 Strategi Diversifikasi PepsiCo

Strategi yang dilakukan oleh PepsiCo dalam melaksanakan diversifikasi adalah dengan
mengakuisisi perusahaan yang diinginkannya. Adapun tujuan Pepsico melakukan strategi
diversifikasi dengan cara akuisisi adalah untuk memperluas pangsa pasar, dapat menghemat
biaya promosi dan iklan dalam memperkenalkan produk, lebih mudah dalam menjalin hubungan
dengan supplier dari perusahaan yang di akuisisinya, dapat memperoleh sumber daya yang lebih
luas, baik bahan baku maupun sumber daya manusianya, serta dapat menghindari risiko yang
tinggi untuk mengeksplorasi peluang yang harus dibangun dari awal. Adapun jenis diversifikasi
yang dilakukan PepsiCo saat mengakuisisi beberapa perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Akuisisi yang dilakukan oleh PepsiCo pada Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken, dan
Taco Bell merupakan akuisisi yang terkait, karena terdapat aktivitas value chain yang
sama-sama terlibat di dalamnya.
Keterkaitan Value Chain antara merk dan produk PepsiCo:
 Informasi riset pasar yang dibagi oleh perusahaan ke semua divisi, memungkinkan
divisi-divisi membangun produk baru yang sesuai dengan permintaan konsumen.
 Melakukan konsolidasi dalam pembelian atau pengadaan untuk menekan biaya.
 Memproduksi produk-produk sejenis di fasilitas yang sama jika memungkinkan,
untuk efisiensi produksi.
 Melakukan konsolidasi fungsi-fungsi penjualan dan pemasaran dari produkproduk
yang mirip untuk menghilangkan usaha berlebihan dan menyajikan satu wajah kepada
konsumen.
2. Akuisisi yang dilakukan oleh PepsiCo pada Mug Root Beer, 7UP International,
Smartfood Popcorn, Walker’s Crisps, Mexican Cookie Company, Gamesa, SunChip,
restauran Hot-n-Now, Ocean Spray, Lipton Ready-to-Drink Teas, Aquafina dan
Frappuccino Ready-to-Drink Coffes adalah akuisisi untuk diversifikasi yang terkait,
terutama dalam research and development, aktivitas penjualan dan marketing.
3. Akuisisi yang dilakukan oleh PepsiCo pada Quacker Oats adalah akuisisi untuk
diversifikasi yang terkait karena pada prakteknya PepsiCo Internasional ikut ambil bagian
dalam pembuatan dan pendistribusian oatmeal dan sereal Quacker Oats di pasar
internasional. Inggris merupakan pasar terbesar di luar Amerika, bahkan di Inggris
perusahaan makin banyak mengeluarkan produk baru sebagai wujud dari diferensiasi 11
produk, yaitu Organic Oats, Oat SoSimple Microwaveable Oatmel, Oatmeal Bars, Oat
Granola dan Oat Muesli Cereal.
4. Akuisisi yang dilakukan oleh PepsiCo terhadap Flat Earth merupakan akuisisi untuk
diversifikasi yang terkait dimana PepsiCo bisa mengambil kesempatan untuk
mendisitribusikan produk camilan yang sehat melalui produk-produk Flat Earth. Akuisisi
ini dilakukan salah satu alasannya adalah karena semakin banyaknya konsumen yang
sadar akan hidup sehat dan memilih untuk melakukan diet, dan langkah yang dilakukan
oleh PepsiCo adalah mengakuisisi Earth Flat, yaitu untuk memproduksi makanan ringan
yang bahan dasarnya terbuat dari sayur dan buah. Produk-produk Flat Earth setelah
bergabung dengan PepsiCo antara lain, Keripik sayuran panggang Flat Earth (Farmland
Cheddar, Tangy Tomato Ranch, Garlic & Herb Field) dan keripik buah panggang dengan
macam-macam rasa (Peach Mango Paradise, Apple Cinnamon Grove, dan Wil Berry
Patch).

Kesimpulan Berdasarkan pembahasan kasus strategi diversifikasi yang dilakukan oleh


PepsiCo, dapat disimpulkan bahwa PepsiCo berfokus dalam melakukan diversifikasi yang
terkait dengan semakin menambah jumlah portfolio perusahaannya dalam beberapa kategori
lini produk makanan dan minuman seperti snack asin dan snack manis, softdrink (minuman
ringan), orange juice, air mineral botol, minuman isotonik, kopi, teh siap minum, oatmeal,
dan cereal. Strategi memasuki pasar baru dalam diversifikasi yang dilakukan oleh PepsiCo
adalah dengan melakukan akuisisi perusahaan sehingga PepsiCo dapat memperoleh sumber
daya yang lebih luas, baik bahan baku, teknologi, maupun sumber daya manusianya, lebih
mudah dalam menjalin hubungan dengan supplier dari perusahaan yang di akuisisinya, serta
dapat menghemat biaya promosi dan iklan
 Integrasi Vertikal PepsiCo

Sejak 1999, PepsiCo telah mencari pilihan integrasi vertikal untuk memisahkan pembotolan
pembelian kembali. Perusahaan berfokus pada pemasaran dan menyerahkan sebagian besar
keputusan operasional kepada para pembotolan. Karena konsumen berbondong-bondong ke
industri minuman / soda non-karbonasi, PepsiCo mendapatkan kontrol lebih besar atas distribusi
untuk memperluas penawaran mereka. PepsiCo lebih berkonsentrasi untuk mendapatkan otoritas
terhadap distribusi. Perusahaan pesaing, PepsiCo dan Coca Cola juga disebut sebagai Perusahaan
Manufaktur Hulu yang menjual produk mereka ke perusahaan pembotolan dan distribusi Hilir.
Akhirnya, perubahan strategi melalui akuisisi Pepsi Americas dan Pepsi Bottling Group
menghasilkan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam model penetapan harga dan produk pada
tahun 2010. Serupa dengan duplikasi langsung integrasi vertikal, Coca-Cola mulai menerapkan
'integrasi vertikal ke depan' dengan membeli waralaba sebelumnya. pembotolan independen,
Coca-Cola Enterprises. Dengan menerapkan strategi integrasi vertikal, PepsiCo menghapus
persentase tertentu dari konflik profitabilitas antara dua akuisisi baru yaitu, Pepsi Bottling Group
dan Pepsi Americas. Karena imitabilitas integrasi vertikal telah terjadi, pesaing perusahaan
memasuki duplikasi langsung dan substitusi integrasi vertikal. Karena langkah ini, pembotolan
skala kecil dan bisnis memperoleh kontrak jangka panjang yang berkelanjutan untuk
mendistribusikan soda. PepsiCo berubah menjadi sangat responsif terhadap pengecer dan
permintaan konsumen akhir. Rangkaian produk terbaru perusahaan yang sehat termasuk
minuman, makanan, dan makanan ringan telah meningkatkan daya tawar bagi pengecer baik dari
harga maupun strategi rak. Dalam beberapa tahun terakhir, PepsiCo menghasilkan pendapatan
lebih dari $ 10 miliar dari Juice Brands dan produk lainnya.

Kesimpulannya, integrasi vertikal hadir dengan paket manfaat dan risiko. Ini memiliki dampak
kolusi diam-diam, yang mengarah pada harga yang lebih tinggi dan output yang lebih rendah.
PepsiCo dan Coca Cola tampaknya menjaga hubungan yang seimbang dengan pembotol
independen lainnya untuk mendorong penjualan dan efisiensi dalam sistem distribusi yang
sesuai. Namun, kekuatan ekonomi dapat menyebabkan margin keuntungan rendah karena
penyedia layanan promosi dan juga menimbulkan konflik insentif kontrak karena peningkatan
biaya transaksi. Di sisi lain, integrasi vertikal akan meningkatkan surplus konsumen dan
mengurangi kehilangan bobot mati dengan menurunkan harga eceran.

Anda mungkin juga menyukai