Anda di halaman 1dari 2

Nama : Siti Maria

Nim : 20070088
Kelas : B1-20 PG Paud NR
Mata Kuliah : Model Model PAUD
Bismillahirrohmaanirrohiim
1. Karakteristik PAUD :
 Berjiwa petualang
Dengan rasa penasaran yang tinggi, hal ini membuat anak usia dini memiliki minat untuk
mengeksplor benda dan lingkungan sekitarnya.

 Egosentris
Anak usia dini akan memikirkan apapun berdasarkan cara pandang dan pengetahuannya.
Dia juga menganggap apapun yang disukai dan diinginkan menjadi miliknya.

 Memiliki rasa ingin tahu yang besar


Rasa ingin tahu anak usia dini begitu besar. Dia akan selalu bertanya dan mencari tahu
jawaban dari segala hal yang membuatnya penasaran. Anak usia dini dengan rasa
penasaran yang tinggi ini bagus, sehingga dia akan selalu menambah dan
mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan lebih baik.

2. Pembelajaran yang diterapkan di sekolah saya yaitu model pembelajaran klasikal, model
pembelajaran ini memang memiliki kelebihan dan kelemahan dimana terkadang anak
hanya mendengarkan materi yang di sampaikan guru. Namun saya selalu menyiapkan
media pembelajaran untuk meningkatakan semangat anak dalam belajar agar
pembelajaran tidak membosankan, terkadang juga harus banting stir ketika pembelajaran
berlangsung. Seperti ketika saya mengajarkan satu tema binatang sub tema binatang darat
sedang focus memaparkan materi tiba tiba ada suara music terdengar keras (pengamen
badut) maka konsentrasi anak terpecah dan malah antusias melihat badut tersebut pada
akhirnya mood nya berkurang nah maka saya sebagai pendidik harus bisa memulihkan
kembali baik dnegan ikut bernyanyi atau berjoget bersama anak anak agar anak anak
kembali semangat dan kegiatan pun berlanjut.

3. Model pembelajaran Montessori dengan pembelajaran lainnya menurut pemahaman saya


setelah mendiskusikan dipertemuan presentasi bahwa pembelajaran
Montessori memiliki kelibihan tersendiri seperti
a) Memiliki laboratorium sekolah dan sistem penyelenggaraan yang terkontrol
terhadap seluruh sistem pendidikan Montessori.
b) Memiliki kurikulum sendiri dan proses pembelajarannya lebih pada media media
yang sudah di sediakan. Pembelajaran yang diterapkan oleh Montessori ini belajar
mengobservasi bahwa anak-anak perlu bergerak dan belajar dari pengalaman
langsung, bukan sekadar duduk dan mendengarkan guru atau orangtua yang
mengajarnya di rumah(eksperensial).
c) Mengeluarkan panduan-panduan tentang sistem pembelajaran di sekolah
Montessori. Sarana dan prasarana yang memadai

Biasanya pembelajaran ini di terapkan pada sekolah sekolah yang bertarap


khusus. Namun Montessori juga bisa diterapkan pada sekolah biasa sesuai dengan
kemampuan sekolah tersebut, contoh pembelajaran yang sama dengan
Montessori, pengenalan anggota keluarga secara mudah dengan media membuat
pohon keluarga. Metode ini termasuk salah satu metode yang di terapkan oleh
juga oleh Montessori.

4. Hambatan pembelajaran sentra yaitu :


 Memerlukan banyak ruangan yang luas dan membutuhkan sarana dan prasarana yang
memadai.
 Penerapannya sedikit lebih sulit apabila dibandingkan dengan penerapan metode
konvensional yang cenderung klasikal seperti banyak kita jumpai di masyarakat.
 media yang harus kumplit sesuai dengan jumlah sentra
 kurangnya tenaga profesional yang dimiliki suatu lembaga sekolah yang membuat
sulitnya model BCCT ini diterapkan.

5. Dalam pembelajaran cooperative ini guru menugaskan siswa untuk membuat kelompok kecil
beranggota 4-5 siswa dengan tanpa adanya paksaan biarkan siswa memilih sesuai dengan
keinginannya, kemudian guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan di berikan dengan
cara presentasi langsung. Biasanya belajar cooperative ini lebih pada belajar dengan memberikan
quis atau pertanyaan ringan sesuai dengan materi yang telah guru sampaikan.
Seperti, guru menceritakan satu kisah anak menyimaknya lalu ketika kisah itu berakhir maka
guru memberikan pertanyaan. Tentunya dengan aturan aturan,nah jika ada kelompok yang
menjawab maka dapat poin baik berupa angka atau symbol dengan mencatatnya langsung di
papan tulis.

Anda mungkin juga menyukai