Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL DISKUSI KELOMPOK 6

Tanggal 24 Desember 2020

Anggota Kelompok :

1. Alvian Ainur Roziq (201911646)

2. Aditya Khanza Fernanda (201911665)

3. Muhammad Husain Nur Syabana (201911666)

4. Muhammad Abid Hilmi (201911672)

5. Sulthonul Arifin (201911679)

6. Dafa Yuhandika Putra (201911681)

7. Difa Syahid Annaba (201911683)

8. Chendy Dio Haryono (201911690)

9. Ath Thaariq Muhammad Jadmiko (201911725)

10. Aditya Pratitis Supriyanto (201911726)

SESI PERTAMA

NO 01

Nama : Lathifatul Asna

Nim : 201911392

Pertanyaan:

Bagaimana melakukan Inovasi dalam organisasi tanpa melanggar prosedur didalam


organisasi tersebut?

Nama : Sulthonul Arifin

NIM : 201911679
Jawaban:

Dalam melakukan inovasi ,tidak salahnya kita memperhatikan prinsip inovasi yang
disampaikan Peter F Drucker yaitu inovasi harus yang terarah dan sistematis (tidak mlnggar
prosedur organisasi). Inovasi dilakukan dengan mempertimbangkan area yang berbeda,
sumber-sumber yang berbeda , kepentingan yang berbeda, dan waktu yang berbeda sesuai
dengan konteks dan ruang lingkup inovasi yang dilakukan.

NO 02

Nama : Salsa Billa Wira Yustisa

NIM : 201911231

Pertanyaan:

Apa yg terjadi bila perubahan dan perkembangan suatu oraganisasi itu tidak berjalan dengan
baik?

Nama : Ath Thaariq Muhammad Jadmiko

NIM : 201911725

Jawaban:

Untuk dapat bertahan maka suatu organisasi harus melakukan perubahan dan perkembangan,
karena jika tidak maka organisasi tersebut dapat kalah saing terhadap organisasi lainnya.

NO 03

Nama : Khudzifatul Aula

NIM : 201911257

Pertanyaan:

Untuk menghadapi pesaing antar perusahaan, lalu apa yang perlu dirubah atau dikembangkan
perusahaan kita agar tetap bertahan dan melawan pesaing diluar perusahaan?

Nama : Muhammad Husain Nur Sya'bana

NIM : 201911666
Jawaban:

Hal yang perlu dirubah dalam perusahaan:

1. Produk Yang Sudah Ada Belum Bisa Memenuhi Kebutuhan Konsumen.


Seorang pesaing dapat muncul karena ia menemukan celah untuk masuk,
menciptakan produk atau jasa yang lebih unggul dari yang sudah ada sebelumnya dan
tentunya lebih memenuhi kebutuhan konsumen.
Mengingat, dalam hal berbisnis, saat ini konsumen memegang kekuasan yang
cukup tinggi, sehingga banyak pelaku bisnis berlomba-lomba untuk tetap menarik
perhatian konsumen agar tidak berpaling.
2. Kesalahan Dalam Memilih Lokasi Bisnis.
Lokasi bisnis menjadi hal yang penting dalam berbisnis. Lokasi yang strategis
dapat memudahkan pelaku bisnis dalam menjual atau mempromosikan produk atau
jasa yang dimiliki, dan bahkan dengan lokasi yang strategis dapat menarik begitu
banyak konsumen untuk datang.
Sehingga, jika ada pelaku bisnis yang mengalami kesalahan dalam memilih
lokasi, tentu ini dapat dimanfaatkan oleh pelaku bisnis lain untuk membuka bisnis
yang serupa dengan lokasi yang tepat dan lebih mendekatkan pada konsumen, karena
konsumen tentunya akan memilih lokasi yang mudah dijangkau.
3. Kesalahan Strategi Pelaku Bisnis Sebelumnya.
Persaingan usaha, pada intinya, disebabkan oleh kesalahan strategi, yang mana
kesalahan tersebut dapat dipelajari dan dimanfaatkan oleh pelaku bisnis lainnya
sebagai peluang yang mampu mencuri perhatian konsumen.
Akan tetapi, di luar itu semua persaingan menjadi hal yang wajar dalam dunia
bisnis dan pelaku bisnis pun sudah sadar penuh akan risiko tersebut. Untuk itu, tidak
heran jika sudah sewajarnya pelaku bisnis mengerti, memahami dan menyusun
strategi dengan hati-hati serta bijak.

NO 04

Nama : Rika Putri Citra Aryani

NIM : 201911400
Pertanyaan:

Apa yang anda lakukan jika organisasi yang Anda pimpin harus melakukan perubahan
karena faktor perubahan lingkungan baik secara fisik maupun sosial, padahal organisasi anda
saat ini sudah mencapai tujuan yang sangat bagus. Apakah anda akan melakukan perubahan
organisasi atau tidak?

Nama : Aditya Pratitis Supriyanto

NIM : 201911726

Jawaban:

Untuk bisa bertahan menghadapi tantangan dan krisis yang tidak terduga, organisasi harus
memiliki strategi baru. Strategi baru tersebut adalah tentang beradaptasi dengan keadaan yang
ada. Organisasi harus menerima perubahan dengan mensyaratkan metode baru, memaksa
para pemimpin untuk memahami peran dan tanggung jawab organisasi.

NO 05

Nama : Sandi Agus Saputro

NIM : 201911625

Pertanyaan:

Situasi yang masih pandemi ini merupakan contoh perubahan tidak terencana (unplanned
change). Bagaimana Perubahan organisasi di masa pandemi agar operasional perusahaan
tetap stabil?

Nama : Aditya Khanza Fernanda

NIM : 201911665

Jawaban:

Organisasi harus mempersiapkan diri dalam menghadapi hal terburuk dengan


kemampuan bertahan hidup (survival skill) dibawah karakteristik budaya organisasi
perusahaan sebagai pijakan.
Paling tidak ada 5 karakteristik budaya organisasi perusahaan yang bisa digunakan
untuk menganalisis agar perusahaan menjadi tegar menghadapi baik pada saat Covid-19
masih berlangsung maupun pasca-covid-19.

Pertama, adanya Inovasi dan Pengambilan Resiko. Berinovasi dan bereksperimen


dalam bekerja serta berani mengambil resiko merupakan karakteristik pertama dari budaya
organisasi perusahaan. Bersikap selalu inovatif dan bereksperimen dalam bekerja khususnya
terutama pada penyelesaian masalah yang timbul di masa pandemic ini.

Tujuannya, agar perusahaan tetap berinovasi dalam menghasilkan dan


mendistribusikan produk serta menata tatanan dalam berorganisasi dengan tetap
mengutamakan kesehatan dan keselamatan anggota-anggota organisasi atau karyawan,
termasuk anggota keluarganya di rumah.

NO 06

Nama : Werly Octaviani

NIM : 201911565

Pertanyaan:

Bagaimana cara suatu organisasi melakukan perubahan terhadap dirinya?

Nama : Difa Syahid Annaba

NIM : 201911683

Jawaban:

Ada beberapa langkah yang harus ditempuh organisasi untuk melakukan perubahan, yaitu:

1. Sosialisasi.
Tahap pertama yang harus dilakukan dalam memulai perubahan adalah
melakukan sosialisasi ke semua stakeholder yang melaksanakan dan mereka yang
akan terdampak oleh perubahan. Kita perlu menjelaskan hal-hal mendasar tentang
perubahan, termasuk alasan mengapa kita harus berubah.
2. Pemahaman.
Melalui sosialisasi, semua orang diharapkan memiliki pemahaman yang sama
akan pentingnya perubahan yang dilakukan oleh organisasi. Pelaku perubahan
haruslah memahami alasan mengapa perubahan itu dilakukan, dan apa manfaat serta
pengaruh perubahan itu bagi mereka secara pribadi maupun bagi perusahaan.
3. Komitmen
Setelah mendapatkan sosialisasi dan pemahaman, seluruh anggota organisasi
diminta untuk memiliki komitmen agar perubahan dapat terwujud.
4. Implementasi
Implementasi merupakan point terpenting agar perubahan dapat berjalan
sesuai dengan rencana organisasi. Perubahan hanya terjadi ketika komitmen yang
disepakati dilaksanakan secara nyata.
5. Komunikasi
Implementasi dapat berjalan dengan komunikasi yang efektif dan intens untuk
memastikan jalannya perubahan.
6. Evaluasi
Tindak lanjut berupa evaluasi/audit dilakukan sebagai langkah pengawalan
agar perubahan yang terjadi sesuai dengan yang diharapkan, dan jika perlu dilakukan
tindakan koreksi.

SESI KEDUA

NO 07

Nama : Denisco Alvredo Risqi

NIM : 201911190

Pertanyaan:

Didalam perubahan dan pengembangan dalam organisasi juga memiliki dampak yang dapat
menjadikan dampak yang positif maupun dampak negatif. Apa saja dampak yang akan terjadi
didalam perubahan dan pengembangan didalam organisasi?

Nama : Dafa Yuhandika Putra

NIM : 201911681

Jawaban:

Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran,
perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat
memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk
kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.

NO 08

Nama : Annisa Ayudia

NIM : 201911509

Pertanyaan:

Di era persaingan global saat ini, organisasi dituntut untuk mengikuti perkembangan secara
cepat dan dinamis bahkan dengan adanya berbagai isu, perubahan akan mempengaruhi
organisasi dan memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri. Bagaimana sistem kinerja
kepemimpinan organisasi untuk mengelola sumber daya yang optimal dalam perubahan dan
perkembangan organisasi?

Nama : Muhammad Abid Hilmi

NIM : 201911672

Jawaban:

Perubahan memerlukan kepemimpinan yang kuat dari segi otoritas yang dimiliki maupun
dari segi kepribadian dan komitmen karena memimpin perubahan dengan segala
kompleksitas permasalahan dan hambatannya memerlukan power, keyakinan, kepercayaan
diri, dan keterlibatan diri yang ekstra. Seorang pemimpin tidak boleh bersikap pasif terhadap
tujuan-tujuan organisasi, melainkan harus mengambil sikap aktif. Dengan begitu ia tidak
akan mudah patah oleh hambatan dan perlawanan. Ia justru akan bergairah menghadapi
tantangan perubahan yang dipandangnya sebagai batu ujian kepemimpinan nya.

NO 09

Nama : Atik sofiya

NIM : 201911476

Pertanyaan:

Bagaimana cara menghindari penghambatan dalam melakukan perubahan dan perkembangan


dalam organisasi?
Nama : Alvian Ainur Roziq

NIM : 201911646

Jawaban:

1. Edukasi, Komunikasi dan Sosialisasi


Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan
selalu mendapatkan bumbu-bumbu tambahan yang terkadang bisa menyesatkan dan
berdampak negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur. Untuk itu
mengkomunikasikan alasan yang logis mengenai diperlukannya perubahan dapat
mengurangi penolakan atau resistensi dari karyawan.
2. Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi
dalam proses perubahan tersebut dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan
dari karyawan. Karena tidak mungkin kita menolak keputusan perubahan yang
dimana kita ikut serta dalam proses pengambilan keputusannya.
3. Memberikan Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah penting
dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari
karyawan. Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan keahlian-
keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan
komitmen perusahaan untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini.
4. Membangun Hubungan Yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan
memiliki kepercayaan terhadap manajemen yang menerapkan proses perubahan. Jika
manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang positif, karyawan dapat
lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para karyawan yang tidak setuju akan
adanya perubahan.

NO 10

Nama : Abi umar assaqof

NIM : 201911333
Pertanyaan:

Tuliskan contoh perkembangan organisasi di daerah sendiri?

Nama : Aditya Khanza Fernanda

NIM : 201911665

Jawaban:

Contohnya organisasi PMI yang ada di daerah saya. Melalui pelatihan ini, PMR mampu
menjadi inisiator dan koordinator bagi Pembina/Fasilitator PMR di Kabupaten Pati,
menyelenggarakan Latihan PMR Tingkat sekolah masing-masing dengan metode Partisipatif
dan menghasilkan kreatifitas dan inovasi baru dalam pembinaan PMR.

NO 11

Nama : Ziyan Nikhlah

NIM : 201911067

Pertanyaan:

Bagaimana cara menghindari hambatan dalam melakukan perubahan organisasi?

Nama : Muhammad Husain Nur Syabana

NIM : 201911666

Jawaban:

1. Edukasi, Komunikasi dan Sosialisasi


Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan
selalu mendapatkan bumbu-bumbu tambahan yang terkadang bisa menyesatkan dan
berdampak negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur. Untuk itu
mengkomunikasikan alasan yang logis mengenai diperlukannya perubahan dapat
mengurangi penolakan atau resistensi dari karyawan. Pertama, adanya komunikasi
yang jelas dapat mengurangi dampak dari informasi yang kurang tepat dan
komunikasi yang buruk. Jika karyawan menerima informasi yang menyeluruh dan
tepat, resistensi dari karyawan diharapkan akan menurun. Kedua, komunikasi yang
baik dapat “menjual” alasan untuk perubahan dengan “mengemas” komunikasi
tersebut dengan baik.
2. Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi
dalam proses perubahan tersebut dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan
dari karyawan. Karena tidak mungkin kita menolak keputusan perubahan yang
dimana kita ikut serta dalam proses pengambilan keputusannya. Upaya partisipasi ini
seperti pedang bermata dua. Disatu sisi, jika karyawan yang dilibatkan dalam proses
partisipasi ini memiliki kompetensi, maka akan menghasilkan keputusan yang
bermakna, mengurangi tingkat resistensi, mendapatkan komitmen, dan meningkatkan
kualitas keputusan untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi
ini dapat membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
3. Memberikan Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah penting
dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari
karyawan. Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan keahlian-
keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan
komitmen perusahaan untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini.
Kepada karyawan-karyawan yang menolak perubahan ini dapat dilakukan dengan
memberikan pensiun dini ataupun memberikan golden shake hand.
4. Membangun Hubungan Yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan
memiliki kepercayaan terhadap manajemen yang menerapkan proses perubahan. Jika
manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang positif, karyawan dapat
lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para karyawan yang tidak setuju akan
adanya perubahan.
5. Menerapkan Perubahan Secara Adil
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi adanya
penolakan dari karyawan adalah dengan menerapkan perubahan itu secara adil kepada
seluruh karyawan bahkan termasuk kepada jajaran Top Management. Ini menjadi
penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil adalah sangat
penting. Jika misalnya terjadi pengurangan gaji besar-besaran yang hanya
diberlakukan kepada karyawan tingkat paling bawah, menurut anda, apa yang akan
terjadi?
6. Manipulasi dan Kooptasi
Walaupun manipulasi memiliki konotasi makna yang negatif, manipulasi yang
dimaksud disini adalah menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses perubahan
untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi dapat dilakukan dengan cara
“memelintir” pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan. Sementara kooptasi
adalah metode “buying off” yang mengkombinasikan manipulasi dan partisipasi.
Kooptasi dapat dilakukan dengan misalnya memberikan jabatan kepada “pemimpin”
dari karyawan yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk
mendapatkan solusi atau saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
7. Merekrut Orang Yang Menerima Perubahan
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi perubahan.
Orang yang memiliki konsep diri yang positif dan toleransi risiko yang lebih besar
lebih dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka kepada
perubahan, menjadi penting untuk memilih tim yang dapat beradaptasi, dengan tidak
hanya mempertimbangkan motivasi indidual karyawan, tetapi juga motivasi
kelompok.
8. Koersi
Cara terakhir untuk mengurangi tingkat resistensi dari karyawan adalah
dengan mengaplikasikan koersi atau mengaplikasikan ancaman secara langsung
kepada para karyawan yang menolak adanya perubahan.

NO 12

Nama : Nafa Fikriya Putri

NIM : 201911206

Pertanyaan:

Jelaskan bagaimana perubahan eksternal dapat mempengaruhi struktur organisasi


perusahaan?

Nama : Chendy Dio Haryono

NIM : 201911690

Jawaban:
Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya.
Oleh karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya
dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena
lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan organisasi yang termasuk
faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.

Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting


dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang
lebih modern menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas
dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system penggajian
yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada dikurangi atau
hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.

PERTANYAAN YANG DIJAWAB OLEH AUDIENS

NO 13

Nama : Wibowo Dwi Prasetyo

NIM : 201911615

Pertanyaan:

Apa yang membuat organisasi itu berubah, dan apakah perubahan itu akan menjadi lebih
baik?

Nama : Risma Maelaradila

NIM : 201911553

Jawaban:

Organisasi itu berubah dikarenakan:

1. Faktor Internal
Perubahaan ini terjadi karena adanya konflik/permasalahan internal seperti :
perubahan tujuan, perubahan jumlah personel, menurunnya semangat kerja.
2. Faktor Eksternal
Perubahan organisasi yang disebabkan oleh faktor dari luar organisasi, seperti :
regulasi pemerintah, Kondisi ekonomi, tindakan pesaing.
Dan apakah setelaj melakukan perubahan suatu organisasi akan menjadi lebih baik?

Jawaban:

Menurut saya suatu organisasi akan menjadi lebih baik karena organisasi tersebut berpindah
dari keadaannya yang sekarang menuju ke masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan
efektifitas dan kinerja organisasinya dan juga untuk memajukan dan mengembangkan
organisasi tersebut.

PERTANYAAN YANG BELUM TERJAWAB

NO 14

Nama : Nadya Taufika Rahmadiani

NIM : 201911265

Pertanyaan:

Seperti apa ancaman terhadap relasi kekuasaan yang sudah mapan pada penolakan organisasi
terhadap perubahan dan pengembangan organisasi?

NO 15

Nama : Nova Galuh Safitri

NIM : 201911549

Pertanyaan:

Bagaimana cara perusahaan merubah pola kerja agar perusahaan lebih maju dalam jenis
perubahan jangka pendek? Jelaskan!

NO 16

Nama : Eno Dewi Nur Lusyani

NIM : 201911404

Pertanyaan:
Apa yang membuat organisasi dapat berubah, dan apakah setelah melakukan perubahan itu
akan menjadi lebih baik?

SANGGAHAN

Nama : Denisco Alvredo Risqi

NIM : 201911190

Menyanggah jawaban dari:

Nama : Dafa Yuhandika Putra

NIM : 201911681

Sanggahan:

Didalam perubahan dan pengembangan dalam organisasi terdapat dampak negatif yaitu
hambatan, nah bagaimana cara agar hambatan bagi kelancaran perubahan dan pengembangan
tidak terjadi? Dan seperti apa upaya saudara dalam mengatasi hambatan tadi supaya dalam
perubahan dan pengembangan didalam organisasi bisa berjalan dengan lancar?

Tanggapan:

Yaitu dengan melakukan beberapa cara, sebagai berikut.

1. Edukasi, Komunikasi dan Sosialisasi


Informasi mengenai proses perubahan yang terjadi, dalam praktiknya akan
selalu mendapatkan bumbu-bumbu tambahan yang terkadang bisa menyesatkan dan
berdampak negatif. Informasi yang beredar menjadi simpang siur. Untuk itu
mengkomunikasikan alasan yang logis mengenai diperlukannya perubahan dapat
mengurangi penolakan atau resistensi dari karyawan. Pertama, adanya komunikasi
yang jelas dapat mengurangi dampak dari informasi yang kurang tepat dan
komunikasi yang buruk. Jika karyawan menerima informasi yang menyeluruh dan
tepat, resistensi dari karyawan diharapkan akan menurun. Kedua, komunikasi yang
baik dapat “menjual” alasan untuk perubahan dengan “mengemas” komunikasi
tersebut dengan baik.
2. Partisipasi
Dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut berpartisipasi
dalam proses perubahan tersebut dapat mengurangi tingkat resistensi atau penolakan
dari karyawan. Karena tidak mungkin kita menolak keputusan perubahan yang
dimana kita ikut serta dalam proses pengambilan keputusannya. Upaya partisipasi ini
seperti pedang bermata dua. Disatu sisi, jika karyawan yang dilibatkan dalam proses
partisipasi ini memiliki kompetensi, maka akan menghasilkan keputusan yang
bermakna, mengurangi tingkat resistensi, mendapatkan komitmen, dan meningkatkan
kualitas keputusan untuk sebuah perubahan. Namun pada sisi lain, proses partisipasi
ini dapat membuat keputusan yang buruk dan memakan waktu yang lama.
3. Memberikan Dukungan dan Komitmen
Dukungan dan komitmen perusahaan kepada karyawan sangatlah penting
dalam proses perubahan untuk dapat meminimalisir rasa takut dan kecemasan dari
karyawan. Memberikan konsultasi dan terapi, memberikan pelatihan keahlian-
keahlian yang baru, adalah beberapa langkah yang menunjukkan dukungan dan
komitmen perusahaan untuk mendampingi karyawan dalam proses perubahan ini.
Kepada karyawan-karyawan yang menolak perubahan ini dapat dilakukan dengan
memberikan pensiun dini ataupun memberikan golden shake hand.
4. Membangun Hubungan Yang Positif
Karyawan akan lebih bersedia untuk menerima perubahan apabila karyawan
memiliki kepercayaan terhadap manajemen yang menerapkan proses perubahan. Jika
manajemen mampu memfasilitasi terciptanya hubungan yang positif, karyawan dapat
lebih menerima proses perubahan, bahkan oleh para karyawan yang tidak setuju akan
adanya perubahan.
5. Menerapkan Perubahan Secara Adil
Yang juga menjadi penting untuk mengurangi atau mengatasi adanya
penolakan dari karyawan adalah dengan menerapkan perubahan itu secara adil kepada
seluruh karyawan bahkan termasuk kepada jajaran Top Management. Ini menjadi
penting karena ekspektasi karyawan terhadap perlakuan yang adil adalah sangat
penting. Jika misalnya terjadi pengurangan gaji besar-besaran yang hanya
diberlakukan kepada karyawan tingkat paling bawah, menurut anda, apa yang akan
terjadi?
6. Manipulasi dan Kooptasi
Walaupun manipulasi memiliki konotasi makna yang negatif, manipulasi yang
dimaksud disini adalah menyamarkan upaya untuk mempengaruhi proses perubahan
untuk mengurangi resistensi karyawan. Manipulasi dapat dilakukan dengan cara
“memelintir” pesan untuk mendapatkan kerjasama dari karyawan. Sementara kooptasi
adalah metode “buying off” yang mengkombinasikan manipulasi dan partisipasi.
Kooptasi dapat dilakukan dengan misalnya memberikan jabatan kepada “pemimpin”
dari karyawan yang menolak perubahan. Hal ini dilakukan bukan dengan tujuan untuk
mendapatkan solusi atau saran, tetapi lebih kepada untuk mendapatkan dukungan.
7. Merekrut Orang Yang Menerima Perubahan
Beberapa orang memiliki sikap yang positif dalam menghadapi perubahan.
Orang yang memiliki konsep diri yang positif dan toleransi risiko yang lebih besar
lebih dapat menerima perubahan. Selain merekrut orang yang terbuka kepada
perubahan, menjadi penting untuk memilih tim yang dapat beradaptasi, dengan tidak
hanya mempertimbangkan motivasi indidual karyawan, tetapi juga motivasi
kelompok.
8. Koersi
Cara terakhir untuk mengurangi tingkat resistensi dari karyawan adalah
dengan mengaplikasikan koersi atau mengaplikasikan ancaman secara langsung
kepada para karyawan yang menolak adanya perubahan. Namun cara ini juga dapat
semakin meningkatkan pertentangan serta dapat meningkatkan turn over ratio.

Sanggahan:

Bentuk hambatan apa saja yg bisa berdampak pada kelancaraan perubahan dan
pengembangan dalam organisasi? Dan bentuk perlakuan apa saja yg bisa mendukung
kelancaran dalam perubahan dan pengembangan didalam organisasi? Coba jelaskan!

Tanggapan:

Hambatan:

1. Karyawan kurang terlibat; gagal melibatkan karyawan dalam proses perubahan


2. Komunikasi tidak efektif; hanya mengeluarkan pengumuman dan strategi perubahan,
sementara karyawan juga ingin tahu perihal dampak dari perubahan tersebut.
3. Buruknya antisipasi pergeseran budaya. Perusahaan jangan mengabaikan perasaan
karyawan terkait budaya ataupun adat yang mereka anut.
4. Kondisi kini yang kurang jelas. Perlu adanya assessment sehingga dipahami kondisi
yang dihadapi, baru merencanakan perubahan.
5. Kompleksitas organisasi. Mencakup kompleksitas proses, sistem dan produk yang
dihasilkan. Lebih-lebih kalau organisasi belum siap menghadapi kompleksitas
tersebut.

Pendukung kelancaran:

1. Mengenali serta menerima kebutuhan akan perubahan


Peluang sukses suatu perubahan masih tetap rendah sampai kebutuhan akan
perubahan itu dikenali dan disetujui. Dalam banyak hal kita meminta perubahan
hanya untuk sekedar ‘berubah’ saja, tentu hal seperti ini tidak bisa diterima. Jika
kebutuhan akan perubahan dibentuk secara realistis, maka hasrat tersebut bisa
diperkuat.
2. Komunikasi
Hendaklah setiap orang mengetahui perubahan apa yang akan terjadi. Jelaskan
manfaatnya, dan jangan sembunyikan kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul.
Dapatkan bantuan. Jaga perubahan sesuai konteksnya. Ingatlah bahwa suatu
perubahan boleh jadi kelihatan besar, namun seringkali kecil saja pada kenyataannya.
3. Dukung perubahan yang diperlukan
Menyuruh seseorang untuk berubah, serta berharap perubahan terjadi dengan
sendirinya, tidak akan pernah berhasil membawa perubahan. Intens mengingatkan
tentang mengapa perubahan itu diperlukan, serta manfaat apa yang akan diperoleh,
adalah metode yang positif untuk mendukung perubahan yang diperlukan.
4. Mempertegas reaksi terhadap perubahan, baik positif maupun negatif.
Setelah perubahan dicapai dengan sukses, maka beritahu tim Anda pencapaian
ini. Jika kesuksesan yang dicapai lebih rendah dari yang diharapkan, beritahu mereka
juga. Tanpa penegasan, baik positif maupun negatif, semangat dan kesediaan untuk
melakukan perubahan bisa hilang.
5. Berperan sebagai teladan
Jika anda menginginkan seseorang melakukan tugas, Anda harus bisa menjadi
teladan/panutan (role-model) suatu perilaku yang sesuai bagi mereka.
6. Cari dan kenali “zone of stability”
Tetapkan standar yang tinggi, namun masuk akal; lakukan penilaian terhadap
bawahan tentang harapan yang berkaitan dengan kinerja mereka dan berikan kepada
mereka penilaian Anda atas usaha yang mereka lakukan secara continu. Hal ini bisa
dilakukan melalui One on One Coaching, dengan menekankan pengembangan
SDM (people development) bertolak dari kinerja yang dicapai individu.

Anda mungkin juga menyukai