Anda di halaman 1dari 3

Radang payudara akibat tbc

Abstrak

Tuberkulosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang
(basil) yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberkulosis. Penularan penyakit ini
melalui perantaraan ludah atau dahak penderita yang mengandung basil tuberkulosis paru.
Pada waktu penderita batuk butir-butir air ludah beterbangan diudara dan terhisap oleh orang
yang sehat dan masuk kedalam parunya yang kemudian menyebabkan penyakit tuberkulosis
paru. Pada penyakit tuberkulosis dapat diklasifikasikan yaitu tuberkulosis paru dan
tuberkulosis ekstra paru. Tuberkulosis paru merupakan bentuk yang paling sering dijumpai
yaitu sekitar 80 % dari semua penderita. Tuberkulosis yang menyerang jaringan paru-paru
ini merupakan satu-satunya bentuk dari TB yang mudah menular. Tuberkulosis ekstra paru
merupakan bentuk penyakit TBC yang menyerang organ tubuh lain, selain paru-paru seperti
pleura, kelenjar limpe, persendian tulang belakang, saluran kencing, susunan syaraf pusat dan
perut. Pada dasarnya penyakit TBC ini tidak pandang bulu karena kuman ini dapat
menyerang semua organ-organ dari tubuh termasuk payudara yang menyebabkan mastitis
tbc.
Mastitis adalah infeksi peradangan pada mamma, terutama pada primipara yang
biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus, infeksi terjadi melalui luka pada putting
susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah seperti halnya pada mastitis tbc
(Prawirohadjo, 2005 : 701). Mastitis adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1-3
minggu setelah melahirkan sebagai komplikasi sumbatan saluran air susu (Masjoer, 2001 :
324). Pada kasus mastitis ini biasanya tidak segera ditangani, jika mastitis tidak segera
ditangani menyebabkan abses payudara yang biasa pecah ke permukaan kulit dan akan
menimbulkan borok yang besar. Mastitis adalah peradangan pada payudara. Mastitis ini dapat
terjadi kapan saja sepanjang periode menyusui, tapi paling sering terjadi antara hari ke-10 dan
hari ke-28 setelah kelahiran. Pada mastitis biasanya yang selalu dikeluhkan adalah payudara
membesar, keras, nyeri, kulit murah dan membisul (abses) dan yang pada akhirnya pecah
menjadi borok disertai dengan keluarnya nanah bercampur air susu, dapat disertai dengan
suhu badan naik, menggigil. Jika sudah ditemukan tanda-tanda seperti ini maka pemberian
ASI pada bayi jangan dihentikan, tetapi sesering mungkin diberikan.
Bagaimana mastitis tb terjadi ?

TBC umumya memang menyerang jaringan paru. Tapi pada kenyataannya juga dapat
menyerang organ tubuh lainnya yang disebut TBC ektra paru. TBC ektra paru, termasuk
menyerang payudara. Istilahnya Mastitis TB atau TBC.Penyebabnya tentu saja oleh infeksi
kuman M tubercolosis. Perbedaannya hanya terletak pada organ mana yang diserang kuman
tersebut. TBC payudara atau Mastitis TBC sebenarnya sangat jarang. Awalnya kuman M
tubercolosis tersebut menyerang organ paru terlebih dahulu kemudian sekitar 14% bisa
menjalar lewat aliram lymph ke organ lainnya seperti payudara. Mastitis payudara juga bisa
diderita oleh pria. Mereka dapat terkena infeksi kuman karena melakukan tindik di daerah
puting. Kelainan di kelenjar dan saluran payudara bisa menyebar tak terkendali.

Manifestasi Klinis mastitis tbc

Gejalanya berupa munculnya benjolan di payudara. Benjolan/ penebalan ini berwarna merah,
juga terasa panas dan nyeri di sekitar daerah payudara. Benjolan seperti bisul ini bisa pecah
dan sangat nyeri. Rasa nyeri inilah yang membedakan mastitis dengan kanker payudara.
Pengidap kanker payudara pada awalnya tidak akan merasa nyeri sama sekali, melainkan
hanya timbul benjolan saja. Benjolan pada mastitis berupa penebalan yang berisi cairan. Pada
beberapa kondisi cairan bisa keluar. Cairannya berwarna putih kekuningan seperti nanah.
Berbeda dengan cairan kanker yang biasanya merah atau kuning kecoklatan seperti noda
darah.Cairan nanah ini terbentuk dari kumpulan bakteri, jaringan, dan leukosit baik yang mati
ataupun yang hidup. Bisa menyebar ke bagian tubuh lain hingga menyebabkan demam tinggi
dan mengigil, keringat banyak, turunnya daya tahan tubuh, bahkan hingga menurunnya
kesadaran. Dengan demikian, harus ada penanganan dokter untuk menentukan langkah
penyembuhan. Dengan pemberian antibiotic saja atau harus dilakukan tindakan operasi.

Perawatan dan obat-obatan

1. Antibiotik. Pengobatan dengan antibiotik biasanya membutuhkan waktu 10-14 hari.


Selama 24 sampai 48 jam setelah pengobatan antibiotik, gejala mulai berkurang. Namun obat
tetap perlu diminum untuk mencegah kekambuhan.

2. Perawatan diri. Istirahat, tetap menyusui dan minum cairan tambahan dapat membantu
tubuh mengatasi infeksi payudara.

3. Menyesuaikan teknik menyusui. Pastikan bahwa payudara benar-benar kosong payudara


selama menyusui dan bayi berada pada posisi yang benar. Dokter dapat mengajari teknik
menyusui yang baik.

Jika mastitis belum juga sembuh setelah minum antibiotik, periksa kembali ke dokter. Kanker
inflamasi payudara juga dapat menyebabkan kemerahan dan pembengkakan yang gejala
awalnya serupa dengan mastitis.

Pada mastitis tuberkulosa maka tindakan wedge eksisi atau biopsy eksisional
dilanjutkandengan pengobatan anti tuBerkulosa kombinasi, pada beberapa keadaan bahkan
memerlukan mastektomi. Setelah dilakukan eksisi maka bisa di berikan penanganan berupa
OAT.

Ambarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia.


Maryunani, Anik.2002.Safe Motherhood,Modul Sepsis Puerperalis.Jakarta:EGC
Program Manajemen Laktasi, 2004. Buku Bacaan Manajemen Laktasi. Jakarta.
Saleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya
http://www.conectique.com/tips_solution/health/disease/article.php?
article_id=5633. (diakses tanggal 20 oktober pukul 19.00 WIB)
http://www.solusisehat.net/tips_kesehatan.php?id=149. (diakses tanggal 20
oktober pukul 19.10 WIB)
http:// www.info-sehat.com. (diakses tanggal 22 oktober pukul 20.00 WIB)
http:// www.sainvet.fkh.ugm.ac.id. (diakses tanggal 20 Oktober pukul 20.05 WIB)
http:// . (diakses tanggal 20 oktober pukul 19.24 WIB)
http://stasiunbidan.blogspot.com/2009/05/askeb-pada-ibu-nifas-denganmastitis.
html
http://www.lusa.web.id/mastitis/. (diakses tanggal 22 oktober pukul 19.16 WIB )
http://wennywindastiwi.blogspot.com/2008/11/tugas-sap-mastitis.html. (diakses
tanggal 20 oktober pukul 19.47 WIB)

Anda mungkin juga menyukai