Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

WANITA 14 TAHUN DENGAN DEMAM


DENGUE

Oleh:
Fonny Karnia Karelau (2019-84-001)

Pembimbing :
dr. Susan Timisela, Sp.PD

Bagian Ilmu Penyakit Dalam 1

RSUD dr. M. Haulussy


Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura
Ambon
2021
BAB I
LAPORAN KASUS
2
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Nn. J L  Alamat : gunung nona

 Jenis kelamin : Perempuan  No. Rekam Medik : 16.19.60

 Tanggal lahir (usia) : 26/06/2006  Tanggal pemeriksaan: 22-03-2021

(14 tahun)

3
 Anamnesis : Autoanamnesis

 Keluhan Utama Panas ± 5 hari SMRS

 Keluhan Tambahan : Nyeri kepala dan mual

 Anamnesis Terpimpin :

Pasien datang dengan panas ± 5 hari yang lalu, dan memberat kira-kira 2 jam sebelum masuk rumah sakit, panas
muncul pada malam hari dan pada waktu pagi pasien mengalami keringat dingin dan kemudian panas lagi, panas
yang dialami pasien akan turun Ketika pasien mengkonsumsi obat, sebelumnya pasien mengatakan bahwa pasien
sempat jatuh di depan rumah akibat licin karna baru selesai hujan kira-kira 5 hari yang lalu, dan setelah kejadian
itu, pasien mengalami panas dan badan pasien terasa lemas, pasien juga mengeluhkan adanya nyeri kepala yang
muncul bersamaan dengan panas, nyeri kepalanya hilang timbul, nyeri seperti di tusuk-tusuk, pasien mengeluhkan
mual, muntah (-), nafsu makan pasien berkurang, BAB dan BAK pasien baik. Pasien juga mengaku bahwa
keponakan pasien beberapa waktu menderita DBD dan pasien sempat pergi menjenguk, pasien tidak ada Riwayat
keluar kota ambon.
4

 Riwayat penyakit dahulu : HT dan DM (-), maag (-)

 Riwayat penyakit keluarga : HT dan DM disangkal, ada ponakan yang menderita


hal yang sama

 Riwayat kebiasaan : pasien suka mengkonsumsi maknan pedis

 Riwayat social : di dekat rumah pasien ada kendang babi

 Riwayat pengobatan : pasien mengkonsumsi paracetamol untuk menurunkan


panas

5
OBJECTIVE
 Keadaan umum : Tampak lemas

 Status gizi : IMT: 23,6 (BB beresiko)

 Kesadaran : CM

 Tanda Vital :

TD = 110/70; Nadi = 90 x/m, reguler, kuat angkat; Suhu = 37,5 C; RR = 20 x/m; SpO2 =
98% tanpa oksigen

6
Kepala
Telinga
 Simetris muka : simetris
 Deformitas : (-)  Tophi :-
 Rambut : pendek berwarna hitam
distribusi merata  Nyeri tekan Proc. Mastoideus : -/-
Mata
 Pendengaran : kesan normal
 Eksolftalmus/Endoftalmus : -/-
 Gerakan : bisa ke segala arah Hidung
 Tekanan bola mata : N+1/N+1
 Perdarahan : -/-
 Kelopak mata : ptosis (-)
 Konjungtiva : pucat (--/-)  Sekret : -/-
 Sklera : ikterik (-/-)
 Kornea : reflex (+/+)
 Pupil : isokor (3mm/3mm),
refleks cahaya (+/+)

7
Leher

Mulut  KGB : pembesaran (-)

 Bibir : sianosis (-),  Kelenjar gondok : struma (-)

 Gusi : perdarahan (-)  DVS : 5 – 2 cm H20

 Tonsil : T1/T1  Pembuluh darah : pulsasi arteri karotis teraba

 Faring : kesan normal  Kaku kuduk : (-)

 Lidah : deviasi (-)  Tumor : (-)

8
Paru depan
 Palpasi : fremitus raba ≈
Inspeksi
 Perkusi :
 Pengembangan dada : simetris saat statis  Paru kiri = sonor
 Paru kanan = sonor
dan dinamis  Batas paru hepar = sonor – pekak ICS V dekstra
 Batas paru belakang kanan = sonor-pekak
 Bentuk : normochest setinggi thorakal IX
 Batas paru belakang kiri = sonor-pekak
 Pembuluh darah : Pelebaran (-) setinggi thorakal X
 Auskultasi :
 Retraksi dinding dada : (-)  Bunyi pernapasan= vesikuler +/+

 Bunyi tambahan = Wh -/-, Rh -/-

9
Paru belakang
 Inpeksi : bekas luka (-)

 Palpasi : NT (-), fremitus raba ≈

 Perkusi : sonor, nyeri ketok -/-

 Auskultasi :

 Bunyi napas = vesikuler +/+

 Bunyi tambahan = Rh -/-, wh-/-

 Gerakan = simetris saat statis dan


dinamis

 Lain-lain = (-)

10
Jantung
 Inspeksi: IC terlihat

 Palpasi : IC teraba di ICS V midclavicula sinistra

 Perkusi :

 Batas kanan jantung = ICS IV linea sternalis sinistra

 Pinggang jantung = ICS III linea parasternalis Sinistra

 Batas kiri jantung = ICS V linea midclavicula sinistra

 Auskultasi :
 BJ I/II = murni, reguler
 Bunyi tambahan = murmur (-), gallop (-)

11
Ekstremitas
 Akral : hangat
 CRT :<2s
Abdomen  Petekie : (-)
 Edema : (-/-/-/-)
 Inspeksi : kontur datar, distensi (-)
 Motorik : 5/5/5/5
 Auskultasi :normal
 Turgor kulit : baik
 Palpasi : nyeri tekan (-)  Kuku : sianosis (-), white nail (-)
 Hati = tidak teraba  Clubing finger : (-)
 Limpa = tidak teraba

 Ginjal = ballotement (-/-)


Alat Kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan
 Lain-lain = -
Anus dan Rektum : tidak dilakukan pemeriksaan
 Perkusi : timpani; shifting dullness (-)

12
 HEMATOLOGI RUTIN
 FOTO THORAX

13
Hematologi Hasil Nilai Rujukan

Eritrosit 5,75 x 106/mm3 3,5-5,5 x 106/mm3

Hemoglobin 12,5 gr/dL 12,0-15,0 g/dL

Hematokrit 34,5% 37-43 %

Trombosit 21 x 103/mm3 150-400 x 103/mm3

Leukosit 5,75 x 103/mm3 5,0-10,0 x 103/mm3

MCV 75,3 fl 80-100 fl

MCH 27,3 pg 27-32 pg

MCHC 36,2% 32-36 g/dL

Limfosit 32,2% 20-40%

Eosinofil 0,0 % 1-3%

Basofil 0,3 % 0-1%


14
15
16
Seorang perempuan 14 tahun datang dengan keluhan utama panas ± 5 hari yang lalu sebelum masuk rumah sakit ,
dan memberat kira-kira 2 jam sebelum masuk rumah sakit, panas muncul pada malam hari dan pada waktu pagi pasien
mengalami keringat dingin dan kemudian panas lagi, panas yang dialami pasien akan turun Ketika pasien
mengkonsumsi obat, sebelumnya pasien mengatakan bahwa pasien sempat jatuh di depan rumah akibat licin karna baru
selesai hujan kira-kira 5 hari yang lalu, dan setelah kejadian itu, pasien mengalami panas dan badan pasien terasa lemas,
pasien juga mengeluhkan adanya nyeri kepala yang muncul bersamaan dengan panas, nyeri kepalanya hilang timbul,
nyeri seperti di tusuk-tusuk, pasien mengeluhkan mual, muntah (-), nafsu makan pasien berkurang, BAB dan BAK
pasien baik. Pasien juga mengaku bahwa keponakan pasien beberapa waktu menderita DBD dan pasien sempat pergi
menjenguk, pasien tidak ada Riwayat keluar kota ambon. Riwayat Penyakit Dahulu: Maag (+), Hipertensi (-), DM (-),
Riwayat Pengobatan : PCT Tablet yang dibeli sendiri. Riwayat Sosial Ekonomi : Pasien tinggal di kawasan perumahan
yang padat penduduk, disekitar rumah pasien ada terdapat kandang babi, Pasien mengaku bahwa ponakan pasien ada
menderita DBD dan dirawat di RS. Pemeriksaan Fisik dalam batas Normal. Pada Pemeriksaan darah Rutin didapatkan
Trombositopenia dan diberikan tranfusi trombosit sebanyak 10 kantong.

17
ASSESMENT
Demam Dengue

18
- Bed Rest
- IVFD RL 20 tpm
- Ketorolac 2 x 1a/ IV
- Ranitidine 2 x 1 a/IV
- Paracetamol 3 x 500 mg
- Konsumsi air minum 500 ml
- Transfusi 1 kolf PRC

19
Hari, tanggal Subjective, Objective,Assesment Planning

Senin, 22 maret S : tidak ada keluhan Paracetamol 3 x 1 tab jika
2021 perlu
O : kesadran : compos mentis, Ranitidine 3 x 1 tab
( H+4 ) Tanda-tanda vital : Evaluasi minum kira-kira 500
TD : 90/60 mmHg ml/hari
Nadi : 53 x/m Cek darah rutin
RR : 22 x/m Aff infus
0
Suhu : 36,3 cc Rencana Pulang
SPO2 : 98 %
Pada pemeriksaan fisik : DBN

A : Demam Dengue

20
Hematologi Hasil Nilai Rujukan

Eritrosit 4,95 x 106/mm3 3,5-5,5 x 106/mm3

Hemoglobin 13,3 gr/dL 12,0-15,0 g/dL


Hematokrit 37,7% 37-43 %

Trombosit 65 x 103/mm3 150-400 x 103/mm3


Leukosit 8,46 x 103/mm3 5,0-10,0 x 103/mm3
MCV 76,2 fl 80-100 fl

MCH 26,9 pg 27-32 pg


MCHC 35,3% 32-36 g/dL
Limfosit 32,2% 20-40%
Eosinofil 1,3 % 1-3%
Basofil 0,5 % 0-1%

21
Hari, tanggal Subjective, Objective,Assesment Planning

Selasa, 23 maret S : tidak ada keluhan Paracetamol 3 x 1 tab jika
2021 perlu
O : kesadran : compos mentis, Ranitidine 3 x 1 tab
( H+5 ) Tanda-tanda vital : Evaluasi minum kira-kira 500
TD : 100/60 mmHg ml/hari
Nadi : 64 x/m Cek darah rutin
RR : 21 x/m Boleh pulang
0
Suhu : 36,5 cc
SPO2 : 98 %
Pada pemeriksaan fisik : DBN

A : Demam Dengue

22
Hematologi Hasil Nilai Rujukan
Eritrosit 4,95 x 106/mm3 3,5-5,5 x 106/mm3
Hemoglobin 13,3 gr/dL 12,0-15,0 g/dL
Hematokrit 38,5% 37-43 %
Trombosit 165 x 103/mm3 150-400 x 103/mm3
Leukosit 8,19 x 103/mm3 5,0-10,0 x 103/mm3
MCV 77,8 fl 80-100 fl
MCH 26,9 pg 27-32 pg
MCHC 34,5% 32-36 g/dL
Limfosit 35,5% 20-40%
Eosinofil 2,8 % 1-3%
Basofil 0,7 % 0-1%

23
24
Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi
yang disebabkan oleh virus dengue dengan manifestasi klinis demam,
nyeri otot dan/atau nyeri sendi yang disertai leukopenia, ruam,
limfadenopati, trombositopenia, dan diatesis hemoragik.

25
 Disebabkan oleh virus dengue, termasuk dalam genus
Flavivirus, keluarga Flaviviridae.
 Terdapat 4 serotipe virus yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4.
 Penularan infeksi virus dengue terjadi melalui vektor
nyamuk genus Aedes (terutama A. aegypti and A.
albopictus).

26
Ada berbagai teori yang
dikemukakan :
1. Teori imunopatologi
a. Secondary heterologous dengue
infection

27
b. Teori enhancing antibody

28
29

2. Teori mediator
 Teori trombosit endotel ini merupakan alternatif lain daripada teori virulensi
virus dan imunopatologik. Trombosit dan endotel diduga mempunyai peran
penting dalam patogenesis DBD, trombositopenia dan permeabilitas kapiler
yang meningkat yang berarti ada pengaruh terhadap integritas sel endotel. Dua
komponen ini sudah diketahui sejak lama merupakan satu kesatuan fungsi
dalam mempertahankan homeostasis. Salah satu cedera akan berakibat pada
yang lain.

30
31
32
33
34
 Hemoglobin
 Hematokrit
 Trombosit
 Leukosit
 Pemeriksaan Rumple leed test
 Dengue Blot IgG dan IgM
 NS1
 Ro thorax
37
 Tirah baring selama demam •
 Antipiretik – anjuran parasetamol
 Cairan & elektrolit oral – jus buah, sirup, susu
 Cairan elektrolit (oralit, pocari sweat)
 Monitor – suhu, – trombosi

38
39
Teori Kasus

 Deman dengue adalah penyakit infeksi


yang di sebabkan oleh virus dengue  Pasien datang dengan panas ± 5
dengan manivestasi klinis demam, Nyeri
hari yang lalu, dan memberat kira-
kira 2 jam sebelum masuk rumah
otot dan atau nyeri sendi yang disertai sakit, panas muncul pada malam
leukopenia, ruam, limfadenopati, hari dan pada waktu pagi pasien
trombositopenia dan diatesis hemoragik. mengalami keringat dingin dan
 Demam dengue adalah demam akut kemudian panas lagi, pasien juga
selama 2 – 7 hari dengan dua atau lebih mengeluhkan badan pasien terasa
manifestasi yaitu nyeri kepala, nyeri retro
lemas, pasien juga mengeluhkan
adanya nyeri kepala yang muncul
orbital, mialgia, ruam kulit, maifestasi bersamaan dengan panas, nyeri
perdarahan dan leucopenia. Awal penyakit kepalanya hilang timbul, nyeri
biasanya mendadak dengan adanya trias seperti di tusuk-tusuk, pasien
yaitu demam tinggi, nyeri pada anggota mengeluhkan mual, muntah (-),
badan dan ruam.6,7 Demam biasanya nafsu makan pasien berkurang.
mencapai 39 oC sampai 40 oC dan demam
bersifat bifasik yang berlangsung sekitar 5
– 7 hari.
40
Teori Kasus

 Pada pemeriksaan Laboratorium7,8


didapatkan : (1)Trombosit : Penurunan
jumlah trombosit < 100.000 /lpb biasa
ditemukan pada hari ke-3 sampai ke-8 sakit,
sering terjadi sebelum atau bersamaan
dengan perubahan nilai hematokrit.
Penurunan nilai trombosit ini disertai atau
segera disusul dengan peningkatan nilai  ditemukan hasil laboratorium
hematokrit, biasanya terjadi pada saat suhu
turun atau sebelum syok terjadi. pada saat pasien masuk RS
(2)Hematokrit : Hemokonsentrasi yang tanggal 19 maret 2021 adalah
disebabkan oleh kebocoran plasma dinilai
dari peningkatan nilai hematokrit. Nilai hematokrit ; 34, 5% dan
hematokrit dapat dipengaruhi oleh pemberian
cairan atau oleh perdarahan. (3)Leukosit :
trombositnya 21 x 103/mm3.
Jumlah leukosit biasa menurun (leucopenia) Dan setelah di transfuse 10
atau leukositosis, limfositosis relative dengan
limfosit atipik sering ditemukan pada saat
kantong maka pada tanggal 23
sebelum suhu turun atau syok. maret 2021 trambositnya naik
menjadi 165 x 103/mm3

41
 Untuk Pasien DD dapat berobat jalan, tidak  diberikan paracetamol untuk demam, ranitidine
perlu dirawat. Pada fase demam pasien untuk nyeri ulu hati, evaluasi minum dan juga
dianjurkan tirah baring, selama masih demam, cek darah rutin untuk mengetahui trombosit
obat anti piretik atau kompres hangat diberikan
apabila diperlukan. Untuk menurunkan suhu
menjadi <39˚C, dianjurkan pemberian
parasetamol.
 . Pada pasien dewasa, analgetik atau sedatif
ringan kadang-kadang diperlukan untuk
mengurangi nyeri kepala, nyeri otot, atau nyeri
sendi.

42
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai