Anda di halaman 1dari 7

BAB III

PEMBAHASAN

A. PERMASALAHAN
1. 5W+1H

5W+1H MASALAH 1 MASALAH2

WHAT Makanan jajanan Jamban cemplung


WHERE Tepatnya didaerah juanda Dirumah warga tepatnya daerah
juanda
WHEN Pada bulan ramadhan Pada saat melakukakn pengawasan
kerumah warga
WHO Ibu dan anak Wargajuanda dalam skala rumah
tangga
WHY Dikarenkan pemilihan Dikarenakan faktor ekonomi serta
makanan yang kurang tepat kurangnya pengetahuan serta
dan pemilihan tempat atau faktor kebiasaan yang menganggap
warung itu adalah hal yang biasa
HOW Melakukan Memberikan pengetahuan sehingga
penyuluhan,melakukanpengaw mau merubah pola pikir serta
asan TPM (tempat pengolahan melakukan penggalangan dana
makanan untuk mewujudkan jamban bersih
dan sehat

2. DATA
a) Terjadi peningkatan penderita diare hingga 3 kali lipat tiap
tahunnya yang terjadi khususnya pada bulan ramadhan yaitu :

Pada bulan biasa tercatat 15-20


Pada bulan Ramadhan 45-60

b) Terjadi kesenjangan pada harapan yang dimana mestinya


didaerah juanda sudah tidak ada yang menggunakan jamban
cempelung atau terbebas 100% tetapi tercatat ( 5 rumah tangga
masih menggunakan jamban cempelung )
ANALISIS PERMASALAHAN BERDASARKAN PENDEKATAN TEORI
TERBENTUKNYA PERILAKU

a. TEORI BEHAVIOR INTENTION

Teori ini di kembangkan oleh Snehendu Kar (1980) berdsarkan analisisnya


terhadap niatan orang bertindak atau berperilaku. Kar mencoba menganalisis
perilaku kesehatan dengan bertitik-tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari :

a)      Niat seseorang bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan


kesehatannya ( behavior intention )

b)      Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya ( social support )

c)      Ada atau tidak adanya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan 
(accesbility of information )

d)      Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil tindakan atau
keputusan ( personal autonomy )

e)      Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak ( action situation ).
Secara matematis model ini dirumuskan sebagai berikut.

B = F(BI, SS, AI, PA, AS)

No Makanan jajanan Jamban cemplung


1 Niat Niat seseorang Niat seseorang
untuk memilih untuk membuat
makanan sehat dan jamban yang bersih
higyenis dan sehat seperti
jamban septic tank
2 Dukungan sosial Adanya dorongan Adanya bantuan
dari keluarga untuk dari masyarakat
memilih makanan untuk membangun
yang sehat dan jamban yang sehat
higyenis
3 Informasi tentang kesehatan dan Adanya saran untuk Adanya tinjauan
fasilitas kesehatan mengkonsumsi dari puskesmas
buah-buahan yang agar masyarakat
mengandung mau menggunakan
vitamin jamban yang
memenuhi syarat
yaitu jamban septic
tank
4 Otonomi daerah Mau dan tidaknya Mau dan tidaknya
orang itu orang itu mengganti
mengkonsumsi jamban
makanan yang
sehat dan higyenis
5 Situasi Dikarenakan Dikarenakan
penyakit yang peraturan yang
menganjurkan menetapkan harus
memakan makanan menggunakan
yang bervitamin dan jamban yang sehat
sehat serta higyenis

Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan


oleh niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat
sekitarnya, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan individu untuk
mengambil keputusan / bertindak dan situasi yang memungkinkan ia berperilaku atau
tidak berperilaku / tidak bertindak. Seseorang ibu yang tidak mau ikut KB, mungkin
karena ia tidak ada minat dan niat terhadap KB ( behavior intention ), atau barangkali
juga karena tidak ada dukungan dari masyarakat sekitarnya ( social support ),Mungkin
juga karena kurang atau tidak memperoleh informasi yang kuat tentang KB
(accessebility of information), atau mungkin ia tidak mempunyai kebebesan untuk
menentukan, misalnya harus tunduk kepada suaminya, mertuanya atau orang lain yang
ia segani (personal autonomy). Faktor lain yang mungkin menyebabkan ibu ini ikutlah
karena  KB adalah karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, misalnya
alasn kesehatan (action situation).

b. TEORI “THOUGHS AND FEELING”

Tim kerja dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (1984) menganalisis bahwa yang
menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan
pokok.Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling), yakni dalam bentuk
pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan-kepercayaan, dan penilaian-penilaian
seseorang terhadap objek (dalam hal ini adalah objek kesehatan).

a.      Pengetahuan

Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Seorang
anak memperoleh pengalaman, tangan atau kakinya kena api. Seorang ibu akan
mengimunisasikan anaknya setelah melihat anak tetangganya kena penyakit polio
sehingga cacat, kerana anak tetangganya tersebut belumpernah memperoleh imunisasi
polio.

b.      Kepercayaan

Kepercayaan sering diperoleh dari orang tua, kakek, atau nenek.Seseorang menerima
kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian terlebih
dahulu.Misalnya wanita hamil tidak boleh makan telur agar tidak kesulitan waktu
melahirkan.

c.       Sikap

Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering
diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap
membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lian atau objek lain. Sikap positif
terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam tindkan nyata.

d.      Orang penting sebagai referensi

Perilaku orang lebih-lebih perilaku anak keci, lebih untuknya, maka apa yang ia katakan
atau perbuatan cenderung untuk dicontoh. Untuk anak-anak sekolah misalnya, maka
gurulah yang menjadi panutan perilaku mereka.Orang-orang yang dianggap penting ini
sering disebut kelompok referensi (reference group), antara lain guru, alim ulama,
kepala adat (suku), kepala desa, dan sebagainya.

e.      Sumber-sumber daya (resources)

Sumber daya disini mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya.Senua itu
berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok masyarakat.Pengaruh
sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.Misalnya
pelayanan puskesmas, dapat berpengaruh positif terhadap perilaku penggunaan
puskesmas tetapi juga dapat berpengaruh sebaliknya.

Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-sumber dalam


suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup (way of life) yang pada
umumnya disebut kebudayaan. Kebudayaan ini terbentuk dalam waktu yang
lama sebagai akibat dari kehidupan suatu masyarakat bersama.Kebudayaan
selalu berubah, baik lambat ataupun cepat, sesuai dengan peradaban umat
manusia.Kebudayaan atau pola hidup masyarakat di sini merupakan kombinasi
dari semua yang telah disebut di atas.Perilaku yang normal adalah salah satu
aspek dari kebudayaan, dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh
yang dalam terhadap perilaku ini.

Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa banyak alasan seseorang untuk
berperilaku. Oleh sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat
disebabkan oleh sebab atau latar belakang yang berbeda-beda. Misalnya,
alasan masyarakat tidak mau berobat kepuskesmas.Mungkin karena tidak
percaya terhadap puskesmas, Mungkin tidak punya uang untuk pergi ke
puskesmas, mungkin takut pada dokternya, mungkin tidak tahu funsinya
puskesmas, dan lain sebagainya.

Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan


oleh pemikiran dan perasaan seseorang, adanya orang lain yang dijadikan
refensi dan sumber-sumber atau falitas-fasilitas yang dapat mendukung perilaku
dan kebudayaan masyarakat. Seseorang yang tidak mau membuat jamban
keluarga, atau tidak mau buang air besar dijamban, mungkin karena ia
mempunyai pemikiran dan perasaan yang tidak enak kalau buang air besar di
jamban (thoughts and feeling). Atau barangkali karena tokoh idolanya juga tidak
membuat jamban keluarga sehingga tidak ada orang yang menjadi refensinya
(personal reference).Faktor lain juga mungkin kareana langkanya sumber-
sumber yang diperlukan atau tidak mempunyai biaya untuk membuat jamban
keluarga (resources). Faktor lain lagi mungkin karena
kebudayaan (culture), bahwa jamban keluarga belum merupakan budaya
masyarakat.

No Makanan jajanan Jamban cemplung


1 Pengetahuan Dikarenakan Dikarenakan
pengetahuan atau pengetahuan atau
adanya contoh yang adanya contoh dia
membuat dia mau mau merubah
merubah pola jambannya
makan yang sehat
2 Kepercayaan Dianjurkan oleh Dianjurkan oleh
dokter untuk puskesmas untuk
mengkonsumsi dan menggunakan
memperhatikan jamban yang bersih
kebersihan dan sehat
makanan
3 Sikap Berfikir positif Berfikir positif
bahwa hidupnya bahwa halnya dia
akan sehat jika akan sehat jika
mengkonsumsi mengganti
makanan yang jambannya
higyenis
4 Orang penting sebagai refrensi Adanya dorongan Adanya dorongan
dari keluarga yang dari keluarga yang
ingin hidupnya ingin rumahnya
sehat lebih baik
5 Sumber daya Dikarenakan Diakarenakan
kurangnya waktu kurangnya biaya
untuk untuk memerhatikan
memeerhatikan diri kesehatan
sehingga dia ingin lingkungannya
lebih memrhatikan sehingga iya ingin
pola hidupnya merubah
lingkungannya
menjadi lebih sehat

PERUBAHAN PERILAKU

c. Teori Stimulus Organisme(SOR)

       Teori ini didasarkan pada stimulus bahwa penyebab terjadinya perubahan prilaku
tergantung kepada kualitas rangsang(stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.
Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas kepemimmpinan
dan gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang,
kelompok, atau masyarakat .

Hosland, et al. (1953) mengatakan bahwa perubahan perilaku pada hakikatnya


adalah sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut
menggambarkan proses belajar pada individu yang terdiri dari:

a. Stimulus (rangsang) yang diberikan kepada organisme dapat diterima atau di tolak.
Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarstimulus itu tidak efektif dalam
mempengaruhi perhatian individu, dan berhenti disini.Tetapi bila stimulus diterima oleh
organisme berarti ada perhatian dari individu dan stimulus tersebut efektif.

b. Apabila stimulus telah mendapatkan perhatian dari organisme (diterima) maka ia


mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.

c. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk
bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap)

d. Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus
tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut (perubahan perilaku).

Analisis berdasarkan SOR

Jajanan makanan Jamban cemplung


Adanya dorongan keluarga sebagai Adanya dorongan puskesmas sebagai
wujud perhatian wujud perhatian
Mengikuti nasehat keluarga Mengikuti nasehat puskesmas
Mengambil tindakan atau bersikap Mengambil tindakan atau bersikap
terhadap dorongan tersebut terhadap dorongan tersebut
Dan yang dari tadinya enggan Dan yang dari tadinya tidak ingin
mengubah pola makan menjadi mau mengubah jabannya sekarang inging
merubah pola makan lebih sehat mengubah jambannya menjadi jauh lebih
baik dan sehat
d. Strategi

No Jajanan makanan Jamban cemplung


1 Menggunakan kekuatan Mengintimidasi Mengintimidasi atau
(enfrcement) atau memaksa memaksa orang
orang dengan dengan penekanan
penekanan bahwa bahwa lebih baik
lebih baik menggunakan
mengkonsumsi jamban septic tank
makanan yang dibandingkan
sehat dan higyenis jamban cemplung
2 Menggunakan kekuatan Memberlakukan Memberlakukan
peraturan dan hukum peratauran peraturan bahwa
(regulation) pengawasan TPM setiap warga waji
( tempat menggunakan
pengolahan jamban septic tank
makanan ) dan memenuhi
syarat jika tidak akan
mendapatkan denda
3 Pendidikan (education) Memberikan Memberikan
wawasan serta wawasan serta
contoh bahwa contoh bahwa
memilih makanan memilih jamban
yang sehat akan septic tank akan jauh
berdampak baik lebih baik dan
kedepannya berdampak baik bagi
si penghuni

Anda mungkin juga menyukai