Anda di halaman 1dari 6

Pengobatan Non Kimia Tumor Ganas Non Melanoma

Disusun oleh
Danesh A/L Agilan (112018121)
Dominic Timotius (112018044)
Virginia Marsella Teiseran (112017206)
Chandra Franata (112018057)
Rasyadi bin Razali (112018111)
Wynda Muljono (112018091)

Pembimbing
dr. Chadijah Rifai Latif, Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 3 AGUSTUS – 9 SEPTEMBER 2020
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA JAKARTA
Klasifikasi dan Manifestasi Klinis
Secara umum, KSB dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan besar, yaitu tidak
berdiferensiasi (solid) dan berdiferensiasi.13
Karsinoma sel basal tidak berdiferensiasi dibagi dengan pertumbuhan lambat dan
agresif.13,14
KSB dengan pertumbuhan lambat terdiri dari:13
a). KSB superfisial: KSB superfisial ditandai oleh proliferasi sel basaloid atipikal
dan menunjukkan slit-like retraction pada sel basal yang tersusun palisade di
stroma. Sel-sel tumor dapat menempati folikel rambut serta struktur adneksa
ekrin, dan seringkali berasal dari follicular bulges. Di sekitar proliferasi sel tumor
kadang ditemukan susunan fibroblas dalam jumlah cukup banyak. Dapat terlihat
atrofi epidermis, dan invasi dermis. Beberapa kasus menunjukkan melanin di
epitelium dan histiosit dalam stroma. Kadang tampak infiltrat limfoid menyerupai
pita tebal pada dermis bagian atas.
b). KSB nodular: KSB nodular merupakan bentuk KSB tersering, ditandai dengan
kelompok sel basaloid besar dan kecil yang saling terpisah pada dermis papilare
dan retikulare. Pada stroma tidak terjadi slit-like retraction. Fibroblas tidak
terlihat menonjol atau proplasia. Pada tumor nodular terlihat beberapa unsur yang
berdiferensiasi (ekrin, sebaseus). Stroma di sekitarnya menunjukkan perubahan
miksoid dan kalsifikasi pada kelompokan yang terpisah dari tumor. Slit-like
retraction dapat menyebabkan kelompok tumor tersingkir dari stroma dan
mengakibatkan ruangan yang kosong berbentuk bulat pada dermis tengah atau
bawah. Hal ini merupakan tanda penting dalam mendiagnosis pola pertumbuhan
KSB nodular/infiltratif. Juga dapat terlihat pigmentasi melanin pada sel tumor
dan histiosit.13
c). KSB mikronodular: KSB tipe ini menunjukkan gambaran menyerupai tipe
nodular, tetapi dengan kelompok tumor yang lebih kecil dan tersebar, distribusi
asimetris serta lebih menyebar ke dermis dan/atau subkutis. Kelompok tumor ini
disertai proliferasi stroma. Stroma dengan gambaran miksoid atau kolagenisasi,
menunjukkan bahwa lesi ini merupakan tahapan antara KSB tipe nodular dan
agresif.13

KSB dengan pertumbuhan agresif terdiri dari:13


a). KSB morfeaformis. KSB tipe ini paling banyak melibatkan jaringan ikat. KSB
morfeaformis atau infiltratif terdiri atas deretan sel tumor yang berada dalam
stroma fibrosa yang padat dengan fibroblas. Nekrosis dan mitosis terjadi secara
aktif, serta menunjukkan penyebaran luas ke dermis retikulare dan penetrasi ke
jaringan subkutan. Jarang didapati slit-like retraction.13
b). KSB infiltratif. Pada tipe ini terlihat kelompok sel tumor dengan ukuran dan
bentuk iregular. Kelompok ini memiliki tepi yang tajam, kadang-kadang terdapat
daerah yang menunjukkan slit-like retraction, dan aktivitas mitosis serta sering
terjadi nekrosis sel. Selain itu ukuran dan bentuk kelompok-kelompok ini
beragam dengan jagged contours. Stroma seringkali fibrotik dengan fibroblas
stroma yang lebih cembung. Tumor ini dapat melakukan invasi hingga subkutis
dan muskulus serta struktur lain yang berada di sekitarnya.13
c). KSB metatipikal. KSB metatipikal ditandai dengan juluran sel tumor yang
bergerigi dan berinfiltrasi. Beberapa menunjukkan gambaran palisade perifer
yang tidak sempurna (abortive). Morfologi basaloid terlihat jelas, dengan
beberapa area menunjukkan jembatan interselular dan/atau keratinisasi
sitoplasmik.13

Karsinoma sel basal berdiferensiasi, terdiri dari:


a) KSB jenis keratotik: jenis ini disebut juga sebagai KSB pilar karena
berdiferensiasi sepanjang batas pilosebaseus. KSB keratotik menunjukkan
kelompok tumor basaloid yang besar dan bulat, serta terdapat keratinisasi dan
degenerasi di bagian sentral. Kista yang terletak di sentral biasanya mengandung
sedikit lapisan sel granular dan dipenuhi keratin serta debris parakeratotik.
b) KSB infundibulokistik: tumor dengan diferensiasi di infundibulum folikel
rambut. Sel basaloid akan berproliferasi membentuk kelompok membujur dan
melingkar, mengelilingi struktur berisi keratin yang dibatasi epitel berlapis serta
menunjukkan lapisan sel granular. Sel yang membatasi kista berisi keratin ini
selanjutnya akan mengalami diferensiasi skuamoid dengan tepi luar basaloid.13
c) KSB pleiomorfik: tipe ini disebut sebagai KSB pleiomorfik atau “epitelioma sel
basal dengan sel monster”, karena gambaran nukleus hiperkromatik raksasa yang
lebih besar disertai nukleoplasma yang amorfik. Inti sel raksasa dapat tersebar di
luar lobulus tumor atau berkelompok.13
d) KSB berdiferensiasi sebasea: ahulu disebut dengan bentuk kistik. KSB subtipe ini
merupakan bentuk solid yang mengalami nekrobiosis.13
e) Fibroepithelioma of Pinkus (FEP): Pada FEP terlihat rantai panjang sel basaloid
yang panjang dan tipis, dan terjalin pada stroma fibrosa. Selain itu, terlihat sel
dengan warna lebih gelap yang tersusun palisade di lapisan sel perifer matriks
miksoid dengan dasarnya berupa sel kumparan dengan banyak kolagen.13

Pemeriksaan Penunjang
a. Histopatologi
Karakteristik histologik umum dari basalioma ialah adanya sel-sel tumor
basaloid dalam kelompok dengan bagian tepi tersusun palisading, sel-sel dengan inti
mitosis, badan apoptosis, stroma miksoid, dan adanya celah artefak di daerah
peritumor antara sel-sel tumor dan stroma sekitarnya.15
Sifat-sifat histopatologis pada KSB sangat bervariasi tetapi pada umumnya
mempunyai inti yang besar, oval atau memanjang dengan sedikit sitoplasma.14

b. Sitologi
Pemeriksaan sitologi bertujuan untuk mengevaluasi sel secara mikroskopis.
Pemeriksaan sitologi merupakan prosedur yang cepat dan mudah dilakukan. Pada
KSB, pemeriksaan sitologi dilakukan untuk membedakan dari keganasan kulit lain,
yaitu karsinoma sel skuamosa (KSS). Pada kasus keganasan kulit, beberapa studi
menyebutkan angka sensitivitas pemeriksaan ini sebesar 91% dan spesifisitasnya
sebesar 87%. Cara pengambilan sediaan pada KSB bergantung pada jenis KSB, dapat
dengan aspirasi jarum halus, impression smears, atau gentle tissue scraping. Kriteria
untuk mendiagnosis KSB secara sitologi yaitu kohesi interselular yang tinggi pada
fragmen jaringan, kelompok sel kecil yang seragam dan padat dengan sitoplasma
basofilik. Nukleus berbentuk oval atau fusiformis, terkadang bulat dengan struktur
kromatin yang samar, dan biasanya tidak terdapat nukleoli. Pada beberapa lesi
terdapat bahan amorfik berwarna merah muda.13
c. Imunohistokimia KSB
Pada pemeriksaan imunohistokimia terlihat inti sel yang terwarnai p53. Jika
inti sel yang terwarnai melebihi 10%, maka dinyatakan positif. 13 Pada pemeriksaan
imunohistokimia, antibodi yang digunakan adalah antibodi primer poliklonal
βcatenin. Kemudian dilakukan interpretasi ekspresi βcatenin yang terlihat,
berdasarkan pada intensitas dan lokasi. Intensitas dibagi menjadi dua, yaitu sedang
dan kuat, sedangkan lokasi juga dibagi menjadi dua, yaitu ekspresi di inti atau
nukleositoplasmik. Pewarnaan βcatenin dikatakan positif jika berwarna cokelat.13

A B

Gambar 10. A) Pengecatan imunohistokimia protein p53 pada KSB.


B) Ekspresi β-catenin pada sel tumor KSB13

d. Dermoskopi
Dermoskopi atau yang sering disebut dermatoskopi merupakan suatu metode
in vivo dengan menggunakan mikroskop epiluminens untuk melihat lesi kulit
epidermis dan dermis.16 Karakteristik gambaran dermoskopi yang ditemukan pada
KSB dapat berupa arborizing vessel dan atau superfisial fine telangiectasis, ulserasi
dan atau multiple small erosions, blue-gray ovoid nest, multiple blue-gray
dots/globules, maple leaf-like areas, atau spoke-wheel area. Arborizing vessels
gambaran yang merupakan pelebaran pembuluh darah di dermis akibat peningkatan
volume vaskularisasi atau neo-vaskularisasi untuk nutrisi sel tumor.16
Superfisial fine telangiectasis merupakan gambaran pembuluh darah yang
pendek, halus, lurus. Ulserasi atau multiple small erosion dapat dikarenakan
hilangnya lapisan epidermis, sering pula ditutupi oleh krusta hemoragik. Blue-gray
ovoid nest merupakan gambaran akibat sel tumor yang berpigmen berkumpul di
lapisan dermis. Multipel blue-gray dots/globules adalah gambaran yang terbentuk
akibat kumpulan sel tumor berpigmentasi yang berlokasi di dermis. Maple leaf-like
areas adalah gambaran ini terbentuk akibat sel-sel tumor berpigmen yang bergabung,
banyak ditemukan di lapisan epidermis, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di
lapisan dermis. Spoke wheel areas merupakan kumpulan sel tumor yang sering
ditemukan pada lapisan epidemis.16

Daftar Pustaka
13. Miryana W, Reza NR, dkk. Gambaran histopatologi karsinoma sel basal. MDVI.
2013;40(3):138-144. Last update: November 2018. Diakses pada 13 Agustus 2020.
Diambil dari: http://www.perdoski.or.id/doc/mdvi/fulltext/28/179/138-144.pdf
14. Pramuningtyas R, Mawardi P. Gejala klinis sebagai prediktor pada karsinoma sel
basal. Biomedika. 2012;4(1):35. Last update: Februari 2012. Diakses pada 13
Agustus 2020. Diambil dari:
https://www.researchgate.net/publication/331404365_GEJALA_KLINIS_SEBAGAI_PREDIKT
OR_PADA_KARSINOMA_SEL_BASAL
15. Lily L, Durry LM. Basalioma. Jurnal Biomedik (JBM). 2013;5(3):S21-26. Last
update: November 2013. Diakses pada 13 Agustus 2020. Diambil dari:
https://docplayer.info/41618524-Basalioma-lily-l-loho-meilany-f-durry.html
16. Fakhrosa I, Sutedja EK, dkk. Tinjauan pustaka: manifestasi klinis dan gambaran
dermoskopi pada karsinoma sel basal. MEDIKA. 2018;8(2):55-65. Last update:
Maret 2018. Diakses pada 13 Agustus 2020. Diambil dari:
https://www.semanticscholar.org/paper/Tinjauan-Pustaka%3A-Manifestasi-Klinis-dan-
Gambaran-Fakhrosa-Sutedja/3ca25a8809f798142fc55dd6d855ba54a0bf7e68

Anda mungkin juga menyukai