Lampiran Materi RPP 4
Lampiran Materi RPP 4
MATERI PEMBELAJARAN
Struktur, Tata Nama, Sifat, Isomer, Identifikasi dan Kegunaan
Senyawa Karbon
Haloalkana adalah senyawa karbon yang mengandung halogen. Haloalkana memiliki rumus
umum :
CnH2n+1X
X adalah atom halogen (F, Cl, Br, I). Dengan kata lain, haloalkana adalah senyawa karbon
turunan alkana yang atom H-nya diganti oleh atom halogen.
2. Isomer Haloalkana
Isomer adalah senyawa-senyawa yang memiliki rumus molekul sama, tetapi susunan atom-
atomnya berbeda. Ada beberapa macam isomer, seperti isomer posisi, isomer struktur, isomer
fungsional, dan isomer cistrans.
Berdasarkan fakta, haloalkana memiliki isomer posisi dan isomer struktural.Perhatikan struktur
haloalkana berikut.
Kedua senyawa itu memiliki rumus molekul sama, yakni C3H7Cl, tetapi posisi atom klorin
berbeda. Pada 1–kloropropana terikat pada atom karbon nomor 1, sedangkan pada 2–
kloropropana terikat pada atom karbon nomor 2. Kedua senyawa ini dikatakan berisomer satu
sama lain, yaitu isomer posisi.
Isomer struktur menyatakan perbedaan struktur dari senyawa haloalkana yang memiliki rumus
molekul sama. Perhatikan struktur molekul berikut dengan rumus molekul sama, yakni C4H9Cl.
Ketiga senyawa itu tergolong halobutana, tetapi berbeda strukturnya. Oleh karena itu, ketiga
senyawa tersebut berisomer struktur (senyawa dengan rumus molekul sama, tetapi berbeda
struktur molekulnya). Disamping itu, 1–klorobutana dan 2–klorobutana berisomer posisi.
3. Sifat Haloalkana
Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan
normal.Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap. Titik didih isomer
haloalkana berubah sesuai urutan berikut: primer > sekunder > tersier, seperti ditunjukkan pada
tabel berikut.
Tabel 1. Titik Didih Senyawa Haloalkana
Senyawa Titik Didih (°C)
1–kloropropana 46
2–kloropropana 34,8
1–klorobutana 77
2–klorobutana 68
1–kloro–2–metil propana 69
2–kloro–2–metil propana 51
Sumber: Kimia Lengkap SPPM, 1985
Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol–1): C–F = 485; C–Cl = 339; C–Br = 284; C–I = 213. Hal
ini menunjukkan bahwa senyawa iodoalkana paling reaktif untuk gugus alkil yang sama. Ikatan
C–F adalah paling kuat sehingga senyawa fluoroalkana relatif stabil dan banyak digunakan
sebagai gas propelan dalam bentuk aerosol.
Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol yang bersesuaian jika diolah dengan basa alkali
berair. Persamaan reaksinya:
Refluks
C2H5Br + NaOH(berair) → C2H5OH + NaBr
Etanol cair dapat digunakan sebagai pelarut untuk haloalkana. Atom halogen pada haloalkana
dapat diganti oleh gugus siano (–CN) dengan cara pemanasan. Contohnya, bromopropana
dicampurkan dengan kalium sianida dalam alkohol cair akan membentuk propanonitril dan
kalium bromida. Persamaan reaksinya:
Refluks Alkohol
C2H5Br + KCN → C2H5CN + KBr
Jika haloalkana dipanaskan dalam larutan amonia beralkohol dalam wadah tertutup akan
dihasilkan amina. Persamaan reaksinya :
∆
C2H5Br + 2HN3 → C2H5NH2 + HBr
Etilamina
Refluks adalah teknik mendidihkan cairan dalam wadah labu distilasi yang disambung dengan
alat pengembun (kondensor refluks) sehingga cairan terus-menerus kembali ke dalam wadah.
Pergantian atom atau gugus oleh atom atau gugus lain dinamakan reaksi substitusi.
Untuk membuat haloalkana tunggal bergantung pada senyawa haloalkana yang akan diproduksi.
Reaksinya tidak melalui reaksi substitusi, tetapi melalui beberapa tahap reaksi.
Senyawa karbon yang dapat dibuat menjadi senyawa haloalkana adalah senyawa yang memiliki
gugus metil terikat pada atom C yang berikatan dengan atom oksigen. Rumus umumnya :
Contohnya, etanol, etanal, aseton, dan senyawa yang sejenis. Jika alkana direaksikan dengan
halogen pada suhu tinggi atau adanya cahaya ultraviolet, akan terbentuk campuran alkilhalida.
hν
3CH4 + 6Cl2 → CH3Cl + CH2Cl2 + CHCl3 + 6HCl
Reaksi antara CH4 dan Cl2 memiliki sifat-sifat khas sebagai berikut.
1) Reaksi tidak terjadi dalam keadaan gelap atau pada suhu rendah.
2) Reaksi terjadi jika ada cahaya ultraviolet atau pada suhu di atas 250 °C.
3) Sekali reaksi dimulai, reaksi akan terus berlangsung hingga pereaksi habis atau cahaya
ultraviolet dihilangkan.
1) Pemicu Rantai
Molekul Cl2 dapat dipecah menjadi sepasang atom klor dengan menyerap energi dari cahaya
ultraviolet atau kalor.
Atom klor yang dihasilkan pada reaksi ini adalah radikal bebas sebab mengandung satu elektron
tidak berpasangan.
2) Perambatan Rantai
Radikal bebas seperti atom Cl• sangat reaktif. Atom Cl• dapat mengeluarkan atom hidrogen
dari CH4 membentuk HCl dan radikal CH3• Radikal CH3• selanjutnya mengeluarkan atom klor
dari molekul Cl2 membentuk CH3Cl dan radikal Cl• yang baru.
Oleh karena atom Cl• juga dibangkitkan pada tahap kedua maka setiap atom Cl• yang bereaksi
pada tahap pertama reaksi akan berkesinambungan (berantai). Reaksi berantai ini terjadi sampai
dengan radikal yang terlibat dalam tahap perambatan rantai dihancurkan.
3) Pengakhiran Rantai
Radikal yang mempertahankan reaksi terus berlangsung suatu ketika dapat bergabung antar
sesamanya dalam tahap pengakhiran rantai.Pengakhiran rantai dapat terjadi dalam tahap berikut.
Tahap akhir dapat terjadi dengan cara dinetralkan oleh dinding reaktor.
Namun demikian, efek samping dari kloroform dapat merusak hati sehingga jarang dipakai
sebagai obat bius, kecuali untuk penelitian di laboratorium. Haloalkana yang sering dipakai
sebagai obat bius adalah 2–bromo–2–kloro–1,1,1–trifluoroetana.
Karbon tetraklorida merupakan zat cair yang tidak berwarna dengan massa jenis lebih besar dari
air. Uap CCl4 tidak terbakar sehingga sering digunakan sebagai pemadam kebakaran.Selain itu,
juga digunakan sebagai pelarut untuk lemak dan minyak.
Fluorokarbon merupakan senyawa karbon yang mudah menguap, tidak beracun, tidak mudah
terbakar, dan tidak berbau, terutama senyawa freon–12 (CF2Cl2).Freon–12 digunakan secara luas
sebagai pendingin dan sebagai gas propelan dalam aerosol.Jenis fluorokarbon yang paling
banyak dipakai adalah CCl3F dan CF2Cl2.
ALKOHOL / ALKANOL
a. Tata nama IUPAC : sebagai ALKANOL
OH
CH3
b. CH3 – CH – C – CH – CH3
CH3
c. CH3 – CH – CH – CH3 2,3 – Butanadiol
OH OH
b. Tatanama Trival / Lazim (khusus pengikat 1 gugus –
OH) sebagai :Alkil Alkohol
CH3
OH
Tersierbutil alkohol
c. CH3 – C – CH3
CH3
d. CH3 – CH – CH2 OH Isobutil alcohol
CH3
b. Isomerisasi Alkohol
a. Rumus umum (RM) : CnH2n+2O
(RS) : R – OH (alkohol monohidroksi)
b. Isomerisasi pada alkohol
Isomersasiadalah peristiwa dimana senyawa-senyawa mempunyai rumus molekul (RM)
sama tetapi rumus struktur (RS) nya berbeda.
1) Isomer posisi : Isomer yang terjadi karena perbedaan letak / posisi gugus fungsi pada
senyawa segolongan (gugus fungsi dan rantai C induk sama)
Contoh : butanol
RM : C4H10O
RS : CH3 – CH2 – CH2 – CH2– OH (1- butanol)
Contoh : butanol
RM : C4H10O
RS :
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH (1- butanol)
CH3 – CH – CH2 – OH (2- metil -1 propanol)
CH3
2 – propanol
c. Penggolongan alkohol
1) Berdasarkan jumlah gugus –OH
Jenis alcohol Pengertian Contoh
a. Alkohol * Alkohol yang 1- propanol
monovalen / mempunyai CH3- CH2-CH2-OH
monohidroksi 1 gugus – OH
b.Alkoholpolivalen * Alkohol yang CH2 – CH2
/ polihidroksi mempunyai OH OH
(polialkohol) beberapa
gugus – OH
(1,2 - etanadiol)
R1 2 – propanol ( isopropanol )
R1 CH3
2-metil – 2 – propanol
b) Reaksi O O
dengan asam
alkanoat R – OH + R1 – C – OH R1 – C – OR + H2O
(R.
asam alkanoat ester
Esterifikasi
/reaksi
pembentukan
ester)
Contoh :
O O
OH CI
OH CI
OH Cl
tionil diklorida
e. Kegunaan Alkohol
1) Pada umumnya sebagai pelarut
2) Etanol 75% sebagai pembersih hama
3) Dalam industri sebagai
Pelarut dari lak, vernis, dll
Bahan pembuat plastik, bahan peledak, kosmetik dan antiseptik
Bahan bakar :
Spritus : Campuran dari etanol, sedikit methanol (racun) dan zat warna ungu (agar
tidak diminum)
Bahan minuman (khusus etanol)
R- C -H+H2 R-CH2-OH
propanal H 1-propanol
c) Reduksi keton R-C=0 +H2 R-CH-OH
│ │
R1 R1
Alkohol sekunder OH
CH3-CH2-C-CH3+H2 CH3-CH2-CH-CH3
2 – butanon 2 – butanol
Hj.ir.MONICA chan and monica kun
Metanol banyak digunakan sebagai pelarut getah dan resin, bahan bakar.
OH OH
Glikol merupakan zat cair kental, manis dan beracun
Glikol dibuat dengan mengoksidasi kuat etena kemudian dihidrolisis
[O] + 4H2O
CH2 = CH2 CH2 - CH2
Etena
OH OH
Glikol / 1,2-etanadiol
Kegunaan Glikol :
1. Bahan pelarut organic
2. Bahan pelembut
3. Bahan baku pembuat serat sintetis
4. Bahan anti beku pada radiator mobil di musim dingin
b) Gliserol = 1,2,3 – propanatriol (CH2 –CH-CH2)
OH OH OH
Gliserol merupakan zat cair yang manis, tak berwarna, tak berbau, mudah larut
dalam air dan beracun.
Gliserol dibuat dari hasil samping pembuatan sabun.
C17H35 – C – O – CH2
CH2 - OH
Selain nama IUPAC, eter juga memiliki nama Lazim yaitu dengan menuliskan nama
alkil-alkil yang terletak di antara gugus fungsinya – O – menurut abjad dan diikuti kata
eter.
Contoh :
CH3-CH2-CH2-CH2-O-CH3 : butil metil eter
CH3-CH2-CH-O-CH2-CH3 : etil sekunder butil eter
│
CH3
OH
d. CH3- C -CH3
(2-metil-2-propanol / tersier butil alkohol)
CH3
d. Sifat-sifat eter :
1. Sifat fisis
* Titik didih eter lebih rendah dari pada alkohol
Eter Titik didih Alkohol Titik didih
0 0
C C
Dietil eter 34,6 1-butanol 118
Butil metil eter 70,3 1-pentanol 138
* Eter mudah menguap. Uapnya lebih berat daripada udara.
* Eter mudah terbakar.
* Eter merupakan zat beracun tetapi jauh lebih aman daripada kloroform
untuk sebagai obat bius.
* Sukar larut dalam air
2. Sifat kimia
* Tidak bereaksi dengan natrium (Sifat ini dapat digunakan untuk
membedakan antara eter dan alkohol)
Contoh :
* CH3 – O – C2H5 + Na tidak bereaksi
metoksi etana
* Dapat bereaksi dengan asam halida / asam halogenida (H-X) pada suhu
tinggi, membentuk alkohol dan alkil halida. (Pada suhu 1300 – 1400 C)
Contoh :
a. CH3 – O – C2H5 + HBr CH3 – OH + C2H5Br
Metoksi etana metanol bromo etana
A. ALDEHIDA
Nama aldehida merupakan singkatan dari alcohol dehidrogenatus, bahasa latim yang berarti
alkohol yang kehilangan hidrogen. Jika dua atom H dihilangkan dari gugus aldehida (-CHO).
Senyawa yang mengandung gugus aldehhida disebut golongan alkanal, dan mempunyai rumus
umum berikut :
O
ǁ
1. Tatanama Alkanal
a). Rantai C terpanjang yang merupakan nama alkanalnya harus mencakup atom C gugus
aldehida
b). Penomoran rantai terpanjang selalu dimulai dari atom C gugus aldehida.
2. Sifat-sifat Alkanal
a). alkanal merupakan senyawa polar, sihingga larut dengan baik dalam air. Larutan metanal
(formaldehida) 40-45 % dalam air disebut formalin, banyak digunakan sebagai zat pengawet.
b). alkanal dapat direduksi oleh gas H2, menghasilkan alkkohol primer.
Contoh :
CH3 - CH2 - CHO + H2 ---------> CH3 - CH2 - CH2 - OH
Propanal 1 - propanol
B. KETON
Aldehid dan keton merupakan senyawa yang mengandung gugus karboksil ( - CO - )
O
ǁ
R - C - H Aldehid (alkanal)
O
ǁ
R - C - R keton ( alkanon)
contoh :
CH3COCH3 propanon (dimetil keton)
CH3COCH2CH3 butanon (etil metil keton)
CH3COCH2CH2CH3 2 - pentanon (meti propil keton)
CH3CH2COCH2CH3 3 - pentanon (dietil keton )
1. Tatanama Alkanon
a). Rantai C terpanjang yang merupakan nama alkanonnya harus mencakup atom C gugus
karbonil
b). Atom C gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin
contoh:
O
ǁ
CH3 - CH2 - CH2 - C - CH2 - CH3 3 - heksanon (etil propil keton)
O
ǁ
CH3 - CH - CH2 - C - CH3 4 - metil - 2 - pentanon (metil isobutil keton)
CH3
2. Sifat-sifat Alkanon
a). Alkanon dapat larut dengan air. Kegunaan utama alkanon adalah sebagai pelarut
organik.Contohnya propanon (aseton) untuk membersihkan pewarna kuku. Banyak juga alkanon
yang berbau harum,sehingga dipakai sebagai bahan campuran parfum dan kosmetika lainnya.
b). Alkanon dapat direduksi gas H2, menghasilkan alkohol sekunder.
O
ǁ H2 OH
Keton mudah dibedakan dari aldehida sebab keton (alkanon) tidak bereaksi dengan larutan
fehling dan larutan Tollen
1. Rumus Umum
Asam alkanoat atau asam karboksilat merupakan golongan senyawa karbon yang
mempunyai gugus fungsional –COOH terikat langsung pada gugus alkil, sehingga rumus
umum asam alkanoat adalah : R-COOH
2. Tata Nama
Penamaan senyawa-senyawa asam alkanoat atau asam karboksilat juga ada dua cara
yaitu :
1) Menurut IUPAC : mengikuti nama alkananya dengan menambahkan nama asam di
depannya dan mengganti akhiran “ ana “ pada alkana dengan akiran “ anoat “ pada
asam Alkanoat.
2) Menurut Trivial, penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.
Contoh:
Tabel PENAMAAN SENYAWA ASAM KARBOKSILAT
4) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan basa menghasilkan garam.Reaksi ini disebut
reaksi penetralan.
a) CH3COOH + NaOH -------------> CH3COONa + H2O
Asam Etanoat Natrium Etanoat
5) Asam alkanoat dapat bereaksi dengan alkohol menghasilkan senyawa ester. Reaksi ini
dikenal dengan reaksi esterifikasi.
a) CH3COOH + CH3–OH ------------------> CH3COOHCH3 + H2O
Asam Etanoat Metanol Metil Etanoat
Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suku tinggi dikenal sebagai sabun.Sabun
natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun lunak.Sebagai contoh, yaitu
natrium stearat (NaC17H35COO) dan kalium stearat (KC17H35COO).
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah
asamnya.Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format
mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami
hidrolisis parsial dan bersifat basa.
2. Reaksi Pengesteran
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester.Reaksi ini
disebut esterifikasi (pengesteran).
SOAL – SOAL
1) Apakah nama yang tepat untuk senyawa : CH3 - CH2 - CH - CH2 - OH
|
CH3 - CH - C2H5
2) H + /H2O
CH2 = CH 2 → CH3CH2OH. Reaksi tersebut adalah reaksi ….
3) Reaksi antara propena dan brom dalam larutan karbon tetraklorida menghasilkan ….
6) Hidrolisis 6,84 gram sukrosa, C12H22O11 (Ar C = 12, H = 1 dan O = 16) menggunakan larutan HCI encer
menghasilkan monosakarida (C6H12O6) seberat ….
7) Produk dari reaksi adisi HBr pada propena yang mengikuti aturan Markovnikov adalah….
8) Untuk menentukan adanya ikatan rangkap digunakan pereaksi brom. Reaksi yang terjadi pada penentuan ini
adalah reaksi ….