Anda di halaman 1dari 5

PARKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatn
yang dibina oleh Tutor Dra. Hj. Rosilawati, M.Pd

Di Susun oleh:
Kelompok 6
Maryani, 8572076653
Maya Septiani, 815628812
Nina Rosalina, 836275849
Ice Isnamawati, 820973818

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM STUDI PGSD
APRIL 2021
1. LatarBelakang
Singkong merupakan komoditi terlupan, teruatam di daerah pedesaan. Banyak produksi
singkong di pedesaan tepi pada akhinya minat masyarakat terhadap singkong sangat kurang
sekali. Oleh karan itu peran pemuda perlu diberdayakan dalam rangka mengali potansi
sumbar daya alam yang ada didaerahnya, salah satunya singkong. Ini sesuai dengan Undang-
undang Pemuda Nomor 40 tahun 2009 tentang Pemuda, yang mengatur tentang peran pemuda
sebagai ujung tombak perjuangan dan pembangunan bangsa.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan, maka dapat diambil rumsan masalah
sebagai berikut :
a. Bagaimana cara mengolah singkong yang bersifat ekonomis?

3. Pembahasan
a. Ruang Lingkup Kegiatan
Pada pelaskanaan program kepemudaan ini ada beberapa hal yang menadi kerangka kerja
yang merupakan ruang lingkup program kerja, diantaranya yaitu:
1. Sasaran
Bidang sasaran yang dijadikan subjek program kegiatan ini adalah anggota
organisasi yang ada lingkungan sekitar yaitu Ikatan Remaja Masjid (Irma) Kp.
Pakishaji Desa Prigwulung Kecamatan Bandung Kabupaten Serang. Irma ini berada
pada naungan lembaga Dewan Kemakmuran Masjid yang berada di bawah
perngdungan KUA dan Departeman Agama RI.
2. Materi/Jenis Program Kegiatan
Materi yang dibinakan pada anggota Irma ini adalah tentang kemampuan Vokasional
cara memproduksi kripik singkong. Singkong adalah salah satu produksi yang berada
di daerah pedesaan yang secara keseluruhan belum mendapat sentuhan pengolahan
menjadi bahan konsumsi yang bernilai ekonomis. Dengan cara pengolahan dan
pengemasan yang baik, mudah-mudahan kripik singkong dapat bersaing dan menjadi
salah satu cemilan kesukaan para pemuda dan anak-anak.
b. Teknik Pelaksanaan Program
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum pelaksaan program tersebut
dilaksanakan, diantaranya:
1. Tahap Persiapan
a. Menemui DKM setemat mengenai organisasi Irma yang ada di lingkungan
setempat dan maksud dan tujuan.
b. Melakukan musyawarah dengan organisasi Irma terkait kebutuhan yang sifatnya
mengkatkan kretaivitas pemuda. Dan berdasarkan musyawarah tersebut diambil
kesimupan akan melaksanakan pelatihan cara membuat kripik singkong.
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Ketika organisasi Irma setuju dengan program yang akan dilaksanakan, maka dibuatlah
proposal kegiatan sesuai hasil kesepakatan dan sesaui permintaan pemuda. Proposal
tersebut berisi latar belakang, tujuan dan hasil yang ingin dicapai, teknik pelaksanaan
yang dapat berisi tujuan secara khusus, materi, strategi pelaksanaan, sumber daya
manusia, dana yang diperlukan, saran dan prasarana yang diperlukan.
3. Tahapan Pembuatan Keripik Singkong
a. Metode Pengolahan Keripik Singkong
Bagian pertama cara pengolahan keripik singkong biasa adalah pemilihan singkong
yang baik untuk dijadikan bahan baku, dimana syarat yang harus dipenuhi diantaranya :
1. Umbi singkong harus yang baru dicabut dari tanah atau dipanen, dimana warna
kulitnya masih segar dan tidak kusam.
2. Hindari memilih singkong yang sudah terlalu lama disimpan atau dalam arti kata
terlalu lama berada diluar tanah, daya tahan singkong sebelum berubah struktur
daging umbinya maksimal adalah dua hari dari waktu panen.
3. Usahakan untuk memilih singkong yang masih muda jangan yang terlalu tua karena
akan membuat hasil keripik singkong menjadi keras. Umbi singkong dikatakan
masih muda apabila dipanen sekitar umur 3 atau 4 bulan.
4. Jangan salah memilih jenis varietas singkong yang digunakan, ada dua jenis besar
varietas yaitu varietas singkong manis dan varietas singkong pahit, gunakan dari
varietas singkong manis karena varietas singkong pahit hanya cocok digunakan
Industri Tapioka.
5. Periksa daging umbi singkong agar bisa dipastikan tidak ada garis serat berwarna
biru kehitaman yang menandakan bahwa umbi singkong telah layu, perlu diketahui
bahwa warna kehitaman pada daging umbi singkong tersebut telah terkontaminasi
yang menyebabkan kandungan Asam Sianida menjadi tinggi.
b. Pengupasan dan Pembersihan
Pengupasan kulit ari umbi singkong hingga bersih. Kemudian dilanjutkan pada tahap
pencucian umbi yang sudah terkupas dengan air bersih, ada baiknya pencucian
dilakukan berulang untuk memastikan kebersihannya atau lebih baik lagi apabila dicuci
pada air yang mengalir.
Cara pengolahan keripik singkong berlanjut dengan pengirisan atau perajangan umbi
yang telah bersih, alat alat bantu untuk merajang keripik umbi banyak macamnya dari
yang manual ataupun yang berbentuk mesin dengan penggerak motor listrik atau motor
bensin. Arah pengirisan tergantung selera masing masing bisa arah vertikal atau arah
sedikit miring, dan ketebalan pengirisan bisa kisaran antara 2 atau 3 mm.
c. Perendaman dan Pengeringan
Siapkan air bersih yang telah dicampur garam dan kapur sirih, disini bisa dilakukan
penambahan bawang putih bila diinginkan. Cara pengolahan keripik singkong berlanjut
dengan perendaman hasil perajangan umbi singkong pada air yang telah dibumbui tadi.
Perendaman dilakukan sekitar setengah jam minimal, agar kandungan bumbu pada air
rendaman merasuk pada singkong.
Angkat dan tiriskan irisan singkong dari air rendaman kemudian keringkan di udara
terbuka tanpa terkena cahaya matahari langsung hingga air yang menempel pada irisan
umbi singkong tersebut hilang atau berkurang.
d. Penggorengan
Pada proses penggorengan, siapkan dua penggorengan besar yang telah diisi dengan
minyak goreng, pastikan api atau temperatur pada minyak penggorengan pertama tidak
terlalu panas sekali, sedangkan temperatur pada minyak penggorengan kedua harus
lebih panas dari yang pertama, tujuan dari teknik tersebut agar hasil keripik menjadi
lebih mengembang dan lebih renyah.
Goreng singkong pada penggorengan pertama hingga setengah matang, kemudian
lanjutkan pada penggorengan kedua hingga matang. Pastikan pada proses penggorengan
ini hasil keripik tidak menjadi gosong.
4. Evaluasi dan Penulisan Palaporan
Evaluasi dan penulisan pelaopran dilaksanakan selama proses pembuatan kripik
singkong. Ini dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan program. Hasil dari
evaluasi menunjukan para pemuda sangat anusias dalam mengikuti langkah-langkah
pengolahan kripiki singkong sampai menghasilkan kripik singkong yang bernilai
ekonomis.
c. Penilaian Laporan
Penilaian laporan dikalukan oleh pihak yang layak melakukan penilaian tersebut.
Kriteria penilaian terdiri atas:
1. Pendahuluan
2. Pelaksanaan program
3. Temuan dan Hasil
4. Kesimpulan, Saran, dan Tindak lanjut.
4. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas yaitu
a. Peran pemuda sangat dibutuhkan dalam pembangunan daerahnya, terutama
menggali potensi sumber daya alam yang ada.
b. Singkong merupakan produk makan yang bisa dikembangkan dan memiliki nilai
jual yang cukup ekonomis.

DAFTAR RUJUKAN

Cara Pengolahan Keripik Singkong Yang Renyah (anekakeripikmalang.com). dikases 21 April 2021
Hatimah, et al. 2008. Pembelajaran Berwawasan kemasyarakatan. Jakata. UT.
UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan [JDIH BPK RI], diakses 22 Aril 2021.

Anda mungkin juga menyukai