Aljabar Himpunan Dan Fungsi
Aljabar Himpunan Dan Fungsi
ANALISIS REAL
(Real Analysis)
COPYRIGHT © 2010-2011
1
BAB PENGANTAR 1 ANALISIS REAL
1. Aljabar Himpunan
Jika A sebarang himpunan, dan x anggota A maka ditulis x ∈ A . Jika x bukan
anggota A, ditulis x ∉ A . Himpunan yang tidak mempunyai anggota disebut himpunan
kososng (empty set/null set), dinotasikan 0/ . Sekarang, jika A dan B himpunan sehingga
x ∈ A . Berakibat x ∈ B maka dikatakan bahwa A himpunan bagian B, dinotasikan
A ⊆ B atau B ⊇ A . Jika A ⊆ B dan terdapat anggota B yang bukan anggota A, maka A
dikatakan himpunan bagian sejati dari B.
Selanjutnya dua himpunan A dan b sama jika A dan B memuat elemen yang sama,
ditulis A=B. Jadi, untuk membuktikan bahwa himpunan A dan B sama, maka harus
ditunjukkan bahwa A ⊆ B dan B ⊆ A .
Sekarang kembali pada definisi himpunan. Pernyataan ”sifat khusus” pada
definisi himpunan ternyata tidak mudah didefinisikan secara tepat, tetapi kita tidak perlu
ragu menggunakannya. Jika P menyatakan sifat yang mempunyai arti dan kejelasan untuk
koleksi elemen-elemen, maka di tulis {x : P( x)} untuk himpunan semua elemen x yang
memenuhi sifat P. Namun, jika kita mengingkan kekhususan yang elemen-elemennya
memenuhi sifat P, maka ditulis {x ∈ S : P( x)} , untuk himpunan semua elemen x yang
memenuhi sifat P.
Pendefinisian Himpunan
Untuk mendefinisikan himpunan digunakan 4 cara, yaitu :
1. Mendaftarkan semua anggotanya.
Contoh:
- A = {a,e,i,o,u}
- B = {2,3,5,7,11,13,17,19}
2. Menyatakan sifat yang dimiliki anggotanya
Contoh:
Perhatikan himpunan pada contoh 1 di atas dan bandingkan dengan pendefinisian di
bawah ini
- A = Himpunan vokal dalam abjad latin
- B = Himpunan bilangan prima yang kurang dari 20
Contoh lain:
{ }
a. Himpunan x ∈ N : x 2 − 3 x + 2 = 0 . Karena penyelesaian dari persamaan kuadrat
x 2 − 3 x + 2 = 0 adalah x = 1 atau x = 2 , maka himpunan ini dapat dinotasikan
dengan {1,2}. Dengan demikian himpunan dapat didefinisikan dengan mendaftar
elemen-elemennya.
2. Operasi Himpunan
Definisi 1.1.1
(i) Jika A dan B himpunan, maka irisan dari A dan B, dinotasikan A ∩ B adalah
himpunan dari semua anggota A dan B. Dengan kata lain:
A ∩ B := {x; x ∈ A dan x ∈ B}
(ii) Jika A dan B himpunan maka gabungan A dan B, dinotasikan A ∪ B adalah
himpunan semua anggota A atau B. Dengan kata lain:
A ∪ B := {x; x ∈ A atau x ∈ B}
(iii)Jika A dan B himpunan, A ∩ B = 0/ , maka A dan B dikatakan saling asing.
Teorema 1.1.1
Jika A, B dan C sebarang himpunan, maka:
a. A ∩ A = A, A ∪ A = A (sifat idempoten)
b. A ∩ B = B ∩ A , A ∪ B = B ∪ A (sifat komutatif)
c. ( A ∩ B ) ∩ C = A ∩ (B ∩ C ) , ( A ∪ B ) ∪ C = A ∪ (B ∪ C ) (sifat assosiatif)
d. A ∩ (B ∪ C ) = ( A ∩ B ) ∪ ( A ∩ C ) , (sifat distribusi irisan terhadap gabungan)
A ∪ (B ∩ C ) = ( A ∪ B ) ∩ ( A ∪ C ) , (sifat distribusi gabungan terhadap irisan)
Bukti:
a. A ∩ A := {x; x ∈ A dan x ∈ A}
= {x; x ∈ A} = A
Begitu juga untuk A ∪ A = A caranya analog.
b. A ∩ B := {x; x ∈ A dan x ∈ B}
= {x; x ∈ B dan x ∈ A}
= B∩ A
Pembuktian untuk c dan d ditinggalkan sebagai latihan
Catatan:
A = A1 ∪ A2 ∪ K ∪ An := {x : x ∈ A j untuk suatu j , j = 1,2, K , n}
B = A1 ∩ A2 ∩ K ∩ An := {x : x ∈ A j untuk semua j , j = 1,2, K , n}
Definisi 1.1.2
Jika A dan B himpunan, maka komplemen dari B relatif terhadap A adalah himpunan
semua anggota A yang tidak menjadi anggota B, dan dinotasikan A \ B (dibaca ” A
minus B”). Kadang-kadang dinotasikan A − B atau A ~ B atau C(B).
Jadi A \ B := {x / x ∈ A dan x ∉ B}
Dibawah ini akan diberikan sebuah teorema tentang operasi himpunan yang berkaitan
dengan A \ B dan pembuktiannya ditinggalkan sebagai latihan.
Teorema 1.1.2
Jika A, B, C sebarang himpunan, maka :
A \ (B ∪ C ) = ( A \ B ) ∩ ( A \ C )
A \ (B ∩ C ) = ( A \ B ) ∪ ( A \ C )
b (a,b)
a A
2 AxB
0 1 2 A
Gambar 1.2
3. Fungsi
Pada bagian ini akan dibahas pengertian fungsi atau pemeteaan dan tipe-tipe
khusus dari fungsi. Para ahli matematika abad yang lampau, kata ”fungsi” diartikan untuk
mendefinisikan rumus, seperti f (x ) = x 2 − 6 x + 8 yang mengkaitkan setiap bilangan real
x dengan bilangan real yang lain f ( x ) . Dalam perkembangannya, diberikan definisi
fungsi yang lebih umum, sehingga lebih jelas perbedaan fungsi itu sendiri dengan nilai
dari fungsi tersebut. Perhatikan definisi berikut:
Definisi 1.1.4
Fungsi f dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan yang mengawankan setiap
anggota a ∈ A dengan tunggal anggota B, dinotasikan f (a ) .
Himpunan A disebut domain dari f dinotasikan D(f) dan B disebut target dari f. Range
dari f, R(f), adalah himpunan f ( A) = { f (a) ∈ B : a ∈ A} yang merupakan himpunan
bagian dari B. Dibawah ini akan diberikan definisi fungsi sebagai himpunan khusus, yaitu
dari perkembangan pengertian hasil kali ganda dua himpunan.
B
b
(a,b) R(f)
f
A
Gambar 1.3 Fungsi Sebagai Grafik
Definisi 1.1.6
Diberikan fungsi f : A → B , maka bayangan (direct image) dari E terhadap fungsi f
adalah himpunan bagian f (E ) dari b yang diberikan oleh f ( E ) := { f ( x) : x ∈ E} . Jika
H ⊂ B , maka bayangan invers (invers image) dari H terhadap fungsi f adalah himpunan
bagian f 1 ( H ) dari A yang diberikan oleh f −1 ( H ) := {x ∈ A : f ( x) ∈ H } .
Contoh 1.1.3:
Misalkan f : R → R dengan f ( x) := x 2 . Direct image dari E := {x : 0 ≤ x ≤ 2} adalah
himpunan f ( E ) := {y : 0 ≤ y ≤ 4}. Jika G := {y : 0 ≤ y ≤ 4} , maka inverse image dari G
adalah himpunan f −1 (G ) := {x : −2 ≤ x ≤ 2}. Terlihat bahwa f −1 ( f ( E )) ≠ E .
1. Fungsi Injektif
Fungsi f : A Æ B disebut fungsi injektif (fungsi satu-satu) jika dan hanya jika untuk
tiap a1, a2 ∈ A dan a1 ≠ a2 berlaku f (a1) ≠ f (a2).
Contoh :
A : {1,2,3} , B : {a,b,c}
1y ya f : A Æ B dinyatakan dalam pasangan terurut f :
2y yb {(1,a), (2,b), (3,c)}.
Tampak bahwa tiap anggota A yang berbeda
3y yc mempunyai peta yang berbeda di B
Fungsi f adalah fungsi injektif atau satu-satu.
A B
Fungsi f
2. Fungsi Surjektif
Suatu fungsi f : A Æ B disebut fungsi surjektif atau fungsi onto atau fungsi kepada
jika dan hanya jika daerah hasil fungsi f sama dengan himpunan B atau Rf = B atau
f ( A) = B .
Contoh dalam diagram panah
A : {1,2,3,4} , B : {a,b,c}
1• Fungsi f : A Æ B dinyatakan dalam pasangan terurut :
•a
2• f = {(1,a), (2,c), (3,b), (4,c)}.
•b Tampak bahwa daerah hasil fungsi f adalah Rf :
3• {a,b,c} dan Rf = B maka fungsi f adalah fungsi
•c
surjektif atau fungsi onto atau fungsi kepada.
4•
A f B
Fungsi f : A Æ B disebut fungsi into atau fungsi ke dalam jika dan hanya jika daerah
hasil fungsi f merupakan himpunan bagian murni dari himpunan B atau Rf ⊂ B.
Contoh :
A : {1,2,3,4} , B : {a,b,c}
1• •a fs f : A Æ B dinyatakan dalam pasangan terurut f :
2• {(1,a), (2,b), (3,a), (4,b)}.
•b
Tampak bahwa daerah hasil fs f : Rf : {a,b} dan Rf
3• •c ⊂ B, maka fungsi f adalah fungsi into atau fungsi ke
4• dalam.
A f B
3. Fungsi Bijektif
Fungsi f : A Æ B disebut fungsi bijektif jika dan hanya jika fungsi f sekaligus
merupakan fungsi surjektif dan fungsi injektif.
Contoh :
A : {1,2,3} , B : {a,b,c}
1y ya fs f : A Æ B, dinyatakan dalam pasangan terurut f :
2y yb {(1,a), (2,c), (3,b)}.
Tampak bahwa fungsi f adalah fungsi surjektif
3y yc sekaligus fungsi injektif.
fungsi f adalah fungsi bijektif atau korespondensi
satu-satu.
A B
Fungsi f
Contoh 1.1.4
a. Fungsi f : A → R dengan A := {x ∈ R : x ≠ 1} dan f ( x) =
x
adalah fungsi injektif.
x −1
b. Fungsi f : R → A dengan A := {x ∈ R : x ≥ 0} dan f ( x) = x 2 adalah fungsi surjektif.
c. Fungsi f : [0,1] → [0,1] dengan f ( x) = x adalah fungsi bijektif.
Definisi 1.1.7
Misalkan f : A → B fungsi injektif dengan domain A dan R(f) didalam B.
Jika g := {(b, a) ∈ BxA : (a, b) ∈ f } maka g injeksi dengan domain D ( g ) = R ( f ) . Fungsi
g disebut fungsi invers dari f dan dinotasikan f −1 .
Jadi x = f −1 ( y ) jika dan hanya jika y = f (x ) .
Fungsi-Fungsi Komposisi
Untuk membuat komposisi dua fungsi, pertama dapatkan f(x) kemudian
aplikasikan g untuk mendapatkan g(f(x)). Namun, ini mungkin terjadi hanya jika f(x)
anggota domain g. Jadi haruslah range dari f termuat dalam domain g.
Definisi 1.1.8.
Misalkan f : A → B dan g : B → C , Fungsi komposisi g o f adalah fungsi dari A ke C
didefinisikan oleh ( g o f )( x ) = g ( f ( x )), ∀x ∈ A .
Contoh 1.1.5
Untuk x ∈ R, f ( x ) = 2 x dan g ( x ) = 3 x 2 − 1 . Fungsi komposisi
( g o f )( x) = g ( f ( x)) = 3(2 x) 2 − 1 = 3(4 x 2 ) − 1 = 12 x 2 − 1
( f o g )( x) = f ( g ( x)) = 2(3 x 2 − 1) = 6 x 2 − 2
Terlihat bahwa ( g o f ) ≠ ( f o g ) .
Latihan 1.1
1. Buktikan Teorema 1.1.2!
2. Jika {A1 , A2 , K , An } koleksi himpunan dan E sebarang himpunan, tunjukkan
E ∩ U A j = U (E ∩ A j ) dan E ∪ U A j = U (E ∪ A j )
n n n n
j =1 j =1 j =1 j =1