INFLAMASI
Inflamasi atau peradangan adalah upaya tubuh untuk perlindungan diri, tujuannya adalah
untuk menghilangkan rangsangan berbahaya, termasuk sel-sel yang rusak, iritasi, atau patogen
dan memulai proses penyembuhan.
1. Hipoksia
Daya angkut oksigen berkurang :anemia keracunan CO
Gangguan pada sistem respirasi
Gangguan pada arteri : ateros klerosis
2. Jejas fisik
Trauma mekanis : ruptura sel,dislokasi intra seluler
Perubahan tempratur : vasodilatasi, reaksi inflamasi
Perubahan tekanan atmosfer
Radiasi
3. Jejas kimiawi
Glukosa dan garam dalam larutan hipertonis dapat menyebabkan gangguan homeostasis cairan
dan elektrolit
Oksigen dalam konsentrasi tinggi
4. Agen biologik : jamur,bakteri,virus dan parasit
5. Reaksi imonologik
a. Anafilatik
b. Autoimun
6. Faktor genetik : sindroma down anemia selsabit
7. Gangguan nutrisi : defenisi protein,avitaminosis
Tanda-tanda inflamasi
Terdapat lima tanda-tanda peradangan akut:
Nyeri - daerah yang meradang cenderung nyeri, terutama ketika disentuh. Daerah inflamasi
menjadi lebih sensitif;
Kemerahan - karena kapiler yang diisi dengan lebih banyak darah dari biasanya;
Immobilitas - mungkin ada hilangnya beberapa fungsi, seperti tidak bergerak;
Pembengkakan - disebabkan oleh akumulasi cairan;
Panas - banyak darah di daerah yang terkena membuatnya terasa panas saat disentuh.
Penyebab Inflamasi
1. Peradangan akut yaitu mulai dengan cepat (rapid onset) dan dengan cepat menjadi
parah. Tanda dan gejala hanya hadir selama beberapa hari, namun dalam beberapa kasus
dapat bertahan selama beberapa minggu.
2. Peradangan kronik berarti peradangan jangka panjang, yang dapat berlangsung selama
beberapa bulan dan bahkan bertahun-tahun.
Pertanyaan dan jawaban
Jawab : Nekrosis disebabkan oleh faktor-faktor eksternal sel atau jaringan, seperti infeksi, racun,
atau trauma yang mengakibatkan pencernaan tidak teratur komponen-komponen sel.
Sementara apoptosis sering memberikan efek menguntungkan bagi organisme, nekrosis hampir
selalu merugikan dan bisa berakibat fatal.
Kematian seluler akibat nekrosis tidak mengikuti jalur transduksi sinyal apoptosis; berbagai
reseptor diaktifkan mengakibatkan hilangnya integritas membran sel dan rilis tidak terkendali
produk kematian sel ke ruang ekstraseluler.