Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

GERAKAN PERTUMBUHAN TANAMAN TERHADAP CAHAYA


(FOTOTROPISME)

Pelaksanaan Praktikum: 11-24 April 2021

Disusun oleh:

Annisa Febrianti (11190161000059)

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2021
A. Landasan Teori
Gerak pada tumbuhan terjadi karena proses tumbuh atau karena rangsangan
dari luar. Walaupun tidak memiliki alat indra, tumbuhan peka terhadap lingkungan
sekitarnya. Tumbuhan memberi tanggapan terhadap rangsangan yang berasal dari
cahaya, gaya tarik bumi, dan air. Ada pula tumbuhan yang peka terhadap sentuhan
dan zat kimia. Tanggapan tumbuhan terhadap rangsangan-rangsangan tersebut di atas
disebut daya iritabilitas atau daya peka terhadap rangsangan. Ada tiga macam gerak
pada tumbuhan, yaitu gerak tropisme, gerak nasti, dan gerak taksis (Prawiranata,
1991).
Tropisme adalah gerakan tumbuh yang diakibatkan seluruhnya oleh pasangan
eksternal. Rangsangan yang menghasilkan respon tropik jelas dapat diketahui dan
peran spesifik dari faktor tumbuh dapat diketahui (Hidayat, 1995). Kalau geraknya
mendekati sumber rangsang disebut tropi positif, dan kalau menjauhi disbut tropi
negatif (Prawirohartono, S. 1991).
Tropisme dapat dibedakan berdasarkan pada rangsangannya yaitu
fototropisme disebabkan oleh cahaya; geotropisme dengan rangsangan gaya tarik
bumi; thigmo tropisme dengan rangsangan berupa sentuhan; chemotropisme dengan
rangsangan yang berupa zat kimia dan lain-lain. Respon tropisme bisa positif bisa
negatif. Resapon positif jika bagian tumbuhan tumbuh kearah yang berlawanan.
Respon negatif jika bagian tumbuhan tumbuh kearah yang berlawanan dari datangnya
rangsangan (Prawiranata, 1991).
Fototropisme adalah gerak tumbuh batang kearah matahari. Teori Cholodniy-
Went tentang fototropisme menetapkan bahwa penyinaran sefihak merangsang
penyebaran yang berbeda (diferensial) IAA dalam batang. Sisi batang yang disinari
mengandung IAA lebih rendah dari pada sel-sel yang disinari, sehinggabatang akan
membengkok kearah sumber cahaya. Jika perangsang itu berupa cahaya maka gerak
bagian tanaman menuju kecahaya kita sebut sebagai fototropi yang positif. Sebaliknya
jika gerak itu menjauh dari perangsang, gerak itu kita sebut sebagai fototropi yang
negatif (Dwijoseputro 1984).
Geotropi adalah gerak yang menuju ke pusat bumi; gerak ini dilakukan oleh
akar. Gerak ujung akar kepala itu kita sebut sebagai dia-geotropik atau transfersal-
geotropik. Geotropi adalah gerak akar krena adanya gaya tarik grfitasi bumi
(Prawiroharjo, S. 1991).
Teori Cholodni-went tentang geotropisme mengajukan dugaan bahwa auxin
dipindahkan dari belahan atas batang kebelahan bawah bila bila batang diubah dari
posisi vertikal. Bila respon akar dan batang tumbuhan yng diletakkan horisontal
diperbandinkan akar akan berinteraksi geotropik positif, sedang batang geotropik
negatif. Pada kedua keadaan tersebut, posisi horisontal mengakibatkan perpindahan
IAA kebelahan bawah akar dan batang. Konsentrasi yang tinggi pada belahan bawah
akar menghambat pemanjangan sel, sedangkan konsentrasi IAA di belahan atas
mendorong pemanjangan sel. Hasil akhir dari kedua pengaruh ini, akar membengkok
kebawah. Keadaan sebaliknya terjadi pada batang; konsentrasi IAA yang tinggi pada
belahan bawah batang mendorong pemanjangan sel dan konsentrasi yang rendah pada
belahan atas menurunkan pemanjangan sel. Proporsi zat-zat tubuh yang berbeda
mungkin merupakan penyebab insolasi tespon tumbuh yang berbeda pada akar,
batang dan organ-organ lainnya (Prawiranata, 1991).
Taksis adalah gerak seluruh tubuh atau gerak berpindah tempat bagian dari
tubuh tumbuhan yang arah berpindahnya dipengaruhi rangasangan. Gerakan yang
arahnya mendekati sumber rangsangan disebut: taksis positif. Dan yang menjauhi
sumber rangsangan taksis negative, Macam atau sumber rangsangan taksis meliputi
cahaya, zat kimia, dan rangsang listrik. Jika rangsangan berupa zat kimia, gerak itu
disebut: kemotaksis. Jika rangsangan yang dating berupa cahaya disebut fototaksis.
Jika rangsangan berupa listrik disebut galuanotaksis (Campbell, 2010).
Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang arahnya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak nasti antara
lain fotonasti, niktinasti, tigmonasti/seismonasti, termonasti, haptonasti, hidronasti,
nasti kompleks (Kimball, 1983).

B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengamati pergerakan beberapa tanaman
(kecambah) terhadap arah cahaya.

C. Alat dan Bahan


1. Kecambah kacang hijau (Vigna radiata).
2. Kardus.
3. Cutter.
4. Kapas.
5. Wadah tanam (gelas air mineral atau botol air mineral yang dipotong).
6. Air

D. Cara Kerja
a. Seleksi benih

No Gambar Cara kerja


1. Benih kacang hijau diseleksi,
dipilih benih yang baik yaitu
benih yang menunjukkan kondisi
benih utuh, tidak cacat,tidak
busuk,tidak keropos, dan tidak
mengerut. Benih yang kondisinya
baik pada diseleksi lagi dengan
cara direndamkan pada air.
Kemudian benih yang tenggelam
dinyatakan dalam kondisi baik
dan benih inilah yang selanjutnya
akan ditanam dalam media.

b. Persiapan media

No Gambar Cara kerja


1. Disiapkan kapas yang telah
dibasahi air. Kemudian diletakkan
di atas wadah (kapas harus dalam
keadaan basah sampai akhir
pengamatan).
c. Persiapan tanam

No Gambar Cara kerja


1. Sebanyak 3-5 benih yang telah
diseleksi disebarkan di atas kapas
basah dan diberi jarak tanam.

2. Disiapkan kardus dan dilubangi


pada salah satu sisiya (diameter
lubang ± 5cm). Kemudian Wadah
yang berisi benih diletakkan di
dalam kardus (perlakuan
dilakukan dalam 2

E. Hasil Pengamatan

Jenis
Tanaman
Hasil Pengamatan
Kacang
PERKEMBANGAN BENIH HARI KE-
Hijau:
(Vigna
radiata).

4
3
2
1
5

8
9

10

11

12

13
14

F. Pembahasan
Respon pertumbuhan dapat mengakibatkan suatu bagian tumbuhan lebih cepat
tumbuh dari bagian yang lain. Respon tersebut menghasilkan gerakan yang pasti
namun relatif lambat. Salah satu gerakan pertumbuhan sebagai respon terhadap
rangsangan dari luar dari tropisme. Tropisme merupakan gerakan pertumbuhan
sebagian anggota tubuh tanaman yang ditentukan oleh arah datangnya rangsang yang
mengenainya. Bila bagian tubuh tersebut mengarah kearah asal rangsang maka dinilai
sebagai respon yang positif dan bila berlawanan arah maka dinilai sebagai respon
yang negatif.
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan cahaya. Gerak
bagian tumbuhan yang menuju kearah cahaya disebut fototropisme positif. Misalnya
gerak ujung batang tumbuhan yang membelok ke arah datangnya cahaya. Sedangkan
pertumbuhan bagian tumbuhan menjauhi arah datangnya cahaya disebut dengan
fototropisme negatif. Misalnya gerak pertumbuhan ujung akar.
Pada percobaan fototropisme ini bertujuan untuk mengamati dan mengetahui
arah perkecambahan biji karena pengaruh cahaya. Biji yang digunakan pada
percobaan ini adalah biji kacang hijau (Vigna radiata). Biji kacang hijau ini
merupakan contoh dari biji bertipe dikotil.
Pertama, adalah seleksi benih atau biji dengan cara biji kacang hijau (Vigna
radiata) direndam selama 1 jam di dalam air. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
biji yang baik yang dicirikan dengan adanya biji yang tenggelam serta untuk
mematahkan masa dormansi biji tersebut. Kehadiran air di dalam sel ini mengaktifkan
sejumlah enzim perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat menurun kadarnya,
sementara giberelin dan auksin meningkat. Perubahan pengendalian ini merangsang
pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung
radikula. Akibatnya ukuran radikula makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak
dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa
cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Selanjutnya biji diletakkan pada gelas yang diberi kapas basah pada bagian
dasarnya. Pemberian air dalam kapas bertujuan untuk memberi tempat lembab pada
biji. Kadar air dalam lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di
mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat. Namun, kadar air yang
berlebihan pada kapas juga tidak baik pada pertumbuhan biji. Hal ini dikarenakan jika
biji terlalu banyak terendam air maka jumlah oksigen yang dapat dijangkau biji akan
semakin sedikit. Oksigen yang cukup diperlukan biji untuk berkecambah. Selain itu
banyaknya air akan meningkatkan kemungkinan tumbuhnya mikroorganisme lain
yang tidak diinginkan seperti jamur, bakteri dan lainnya. Selanjutnya 3 gelas yang
telah diisi benih diletakkan di dalam kardus yang salah satu sisinya telah dilubangi.

Hasil pengamatan pada hari pertama menunjukan bahwa semua benih


menunjukan ciri-ciri yang baik, hal ini ditandai dengan munculnya radikula yang
kemudian disusul oleh bakal daun dari tanaman kacang hijau tersebut. Biji kacang
hijau merupakan biji dikotil yaitu biji berkeping dua dan memiliki tipe
perkecambahan epigeal. Campbell (2010) mengatakan tipe perkecambahan epigeal
ditandai dengan hipokotil yang tumbuh memanjang sehingga plumula dan kotiledon
terangkat ke atas (permukaan tanah). Kotiledon dapat melakukan fotosintesis selama
daun belum terbentuk. Organ pertama yang muncul ketika biji berkecambah adalah
radikula. Radikula ini kemudian akan tumbuh menembus permukaan tanah. Untuk
tanaman dikotil yang dirangsang dengan cahaya, ruas batang hipokotil akan tumbuh
lurus ke permukaan tanah mengangkat kotiledon dan epikotil. Epikotil akan
memunculkan daun pertama kemudian kotiledon akan rontok ketika cadangan
makanan di dalamnya telah habis digunakan oleh embrio.

Dilihat dari gambar di atas menunjukan bahwa terjadinya gerak fototropisme


positif, hal ini ditandai dengan batang tanaman yang membengkok menuju lubang
kardus dimana sumber cahaya matahari berasal.

Hasil pengamatan pada hari ke-14 diperoleh biji yang tumbuh menjadi
tanaman kacang hijau memiliki jumlah daun 2 helai. Namun dihasilkan warna daun
yang kuning pucat, akar berwarna putih pucat, dan batang juga berwarna putih pucat.
Kecambah tumbuh ke atas hingga mampu menembus ke bagian lubang kardus.
Selama proses perkecambahan biji akan menggunakan energi dari kotiledon yang
berisi cadangan makanan sampai bisa menghasilkan energi sendiri. Dalam hal ini
tumbuhan membutuhkan cahaya untuk melangsungkan proses fotosintesis. Jika
cahayanya kurang maka tumbuhan akan mengambil energi dari kotiledon yang
jumlahnya terbatas sehingga pertumbuhannya juga terbatas, terbukti dengan keadaan
batang yang kecil. Selain itu karena tidak ada cahaya maka tumbuhan tidak
membentuk klorofil secara sempurna sehingga warna batang dan daun juga tidak
hijau karena tidak ada klorofil, melainkan warna putih (batang) dan kuning (daun).
Sedangkan pada biji yang tidak berkecambah dapat diakibatkan oleh pembusukan
atau belum terpatahkannya mas dormansi biji tersebut.
Faktor dari luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman antara lain: Air dan Mineral yang berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2
akar. Kelembaban dengan Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan
serta perkembangan tumbuhan. Suhu, tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor
yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari
tanaman. Cahaya merupakan faktor lingkungan vital yang mempengaruhi sistem
kehidupan pada jenjang populasi.
Faktor dari dalam yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
antara lain: Faktor hereditas, Faktor dari gen tanaman itu sendiri, dimana faktor
hereditas ditentukan oleh induk (parental) tanaman itu sendiri. Hormon pada
tumbuhan ada 5 hormon utama dalam tumbuhan yaitu: Asam absisat (ABA) berperan
dalam dormansi kuncup dan gugurnya daun-daun. Auksin terdapat di meristem apikal
dan berperan dalam pertumbuhan memanjang. Auksin menyebabkan terjadinya
dominasi apikal. Sitokinin berperan mempercepat pembelahan sel dan memperkecil
dominasi apikal. Etilen terdapat pada buah yang sudah tua, berperan dalam
pemasakan buah. Giberalin berperan dalam pembelahan dan pemanjangan sel (tetapi
tidak pada akar). Giberelin dimanfaatkan untuk menghasilkan buah yang lebih besar.
G. Kesimpulan
Kesimpulan yang di dapat pada percobaan fototropisme ini adalahTropisme
adalah gerak bagian tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi arah datangnya
rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang, daun, kuncup bunga atau
sulur. Gerak tropisme dapat dibedakan menjadi tropisme positif apabila gerak itu
menuju sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber
rangsang. Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme dapat dibedakan lagi
menjadi fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme.
Pada percobaan kali ini dibuktikan bahwa biji kacang hijau mengalami gerak
fototropisme, hal ini ditandai dengan biji yang berkecamabah batangnya akan
membengkok karah datangnya cahaya.
H. Daftar Pustaka

Dwidjoseputro, D. 1990. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Utama.
Hidayat, B. Estiti. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB Press.
Kimball, John W. 1983. BIOLOGI edisi ke lima jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Prawiranata, W. 1991. Ttropisme, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III. Bogor:
Departemen Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai