Anda di halaman 1dari 146

CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

A. JUDUL PERCOBAAN
Gerak pada tumbuhan

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati Gerak Seismonasti.
2. Mengamati Gerak Niktinasti.
3. Mengamati Gerak Geotropisme Negatif pada Tumbuhan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Seismonasti dan Niktinasti
a) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
b) Kotak karton atau kardus
c) Stopwatch atau jam tangan 1 buah
d) Alat-alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a) Pot berukuran kecil 2 buah
b) Tanah yang subur secukupnya
c) Biji kacang merah secukupnya
d) Air secukupnya
e) Alat-alat tulis dan penggaris

D. LANDASAN TEORI
Setiap organisme mampu menerima rangsang (Iritabilitas) dan mampu pula
menanggapi rangsangan tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum terhadap
rangsangan adalah gerak. Gerak adalah posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi
seluruh atau sebagian dari tubuh. Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak.
Namun, gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan
maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas dan hanya dilakukan pada
bagian tertentu. Misalnya bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian
lembar daun tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Pola pertumbuhan pada tumbuhan mengikuti rangsang yang berasal dari
lingkunganya. Gerak pada tumbuhan berdasarkan sumber rangsangannya dibagi menjadi
gerak endonom/otonom dan gerak esionom/para ionic. Gerak endonom merupakan gerak
tumbuhan yang spontan berasal dari dalam tubuh tumbuhan. Sedangkan gerak esionom
dipengaruhi oleh rangsangan eksternal (dari luar) yang meliputi gerak tropisme, nasti, dan
taksis. Namun, penelitian ini hanya dibatasi pada gerak etionom, dan difokuskan pada
seismonasti dan niktinasti (tanaman putri malu) serta geotropisme negatif (tanaman kacang
merah).
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsang berupa sentuhan atau
getaran. Gerak ini terutama terlihat jelas pada beberapa anggota tertentu anak-suku
Mimosoideae dari suku Fabaceae Contoh yang paling jelas adalah Mimosa pudica atau
lebih dikenal sebagai putri malu.
2. Niktinasi
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap,
sehingga disebut juga gerak tidur. Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian
tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu
bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Proses
niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk. Contoh niktinasti antara
lain pada daun lamtoro dan Cassia corymbosa yang melipat kebawah pada saat malam
hari.
3. Geotropisme
Gerak yang disebabkan rangsangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak
akar diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak menuju
arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut geotropisme positif.
Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme
negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019).
Contoh geotropisme atau gravitropisme, adalah akar tumbuh ke bawah dan
batang tumbuh ke atas sebagai responya terhadap gravitasi (Salisbury, F.B, & C.W.
Ross, 1995: 105). Pada saat perkecambahan biji, tunas kecambah tumbuh ke atas dan
akarnya tumbuh kebawah menuju tanah. Akar dan tunas dari tanaman dewasa juga
merespon gravitasi (Campbell, et.al., 2004: 482). Akar yang tumbuh ke bawah atau
menjauhi cahaya untuk mencari tanah, air, dan mineral.

Gambar Skema Geotropisme (Sumber: Kimball, 1992: 592)


Respon gravitropisme pertama-tama dirasakan oleh sel, sinyal terbentuk dalam
sel yang merasakan grafitasi, kemudian sinyal disalurkan secara intra dan interseluler,
perbedaan pemanjangan sel terjadi diantara sel yang ada di atas dan di bawah sisi akar
atau batang (Raven, P. H., & Johnson G. B, 2002: 809). Gravitasi menarik organ yang
mengandung kerapatan butiran zat tepung yang rapat ke titik terendah dari sel.
Ketidakmerataan distribusi dari organ ini dapat memberikan rangsangan kepada sel
untuk memindahkan auksin sampai akar atau tunas, sehingga berdampak pada arah
pertumbuhan sel (Campbell, et.al., 2004: 482). Pertama-tama amyloplast, plastida yang
mengandung zat tepung masuk ke dalam medan gravitasi, sehingga memungkinkan
interaksi dengan sitoskeleton. Akibatnya konsentrasi auksin lebih banyak pada bagian
bawah aksis batang daripada bagian atas, menyebabkan pertumbuhan sel pada bagian
bawah menjadi lebih cepat dibandingkan bagian atas, hasilnya terjadi pembelokan ke
atas dari batang yang berlawanan dengan gaya gravitasi (disebut dengan gravitropisme
negatif). Bagian atas akar mengalami orientasi pertumbuhan yang lebih cepat daripada
bagian bawah, menyebabkan akar tumbuh ke bawah yang disebut gravitropisme positif
(Raven, P. H., & Johnson G. B, 2002: 810).

Gambar Tunas Tanaman Tetap Tumbuh ke atas, Ketika Posisi Pot di ubah
(Sumber: Campbell, et.al., 2004: 482)

4. Tanaman Putri Malu (Mimosa pudica)


Merupakan jenis tanaman perdu pendek yang terkenal karena daun-daunnya yang
dapat secara cepat mengatup dengan sendirinya saat disentuh atau lebih tepatnya
diberi rangsangan. Kelayuan ini bersifat sementara karena setelah beberapa menit
keadaannya akan pulih seperti semula. Tanaman putri malu berasal dari Amerika
Selatan lebih tepatnya Negara Brasil. Tanaman putri malu telah dikenal sejak
tahun 1804. Tanaman ini termasuk kedalam jenis tanaman liar, karena tanaman
ini tidak dipelihara orang secara khusus, dan dapat tumbuh dimana saja. Negara
Brasil adalah suatu Negara yang beriklim panas, karena Negara Indonesia juga
mempunyai iklim yang hampir sama dengan iklim disana, yaitu iklim tropis. Maka
tanaman ini juga dapat tumbuh dengan suburnya di Negara kita didaerah mana saja,
baik itu pada tanah yang lembab ataupun pada tanah yang gersang sekali pun.
Tanaman putri malu dengan mudah dapat hidup dan berkembangbiak dengan
tanpa mengenal musim.
Tanaman putri malu juga dapat disebut sebagai tanaman berduri. Termasuk
dalam tanaman berbiji tertutup (angiospermae) dan terdapat pada kelompok tumbuhan
berkeping dua atau dikotil. Tumbuhan berdaun majemuk menyirip dan daun bertepi
rata ini memiliki letak daun yang berhadapan serta termasuk dalam suku polong-
polongan. Daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung lancip,
warna hijau (ada yang kemerah-merahan). Bila daunnya disentuh akan mengatup
(sensitive plant). Memiliki Bunga bulat seperti bola, warna merah muda atau ungu, dan
bertangkai.
Berikut ciri-ciri morfologi dari tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) :
a. Akar
Putri malu mempunyai akar pena yang sangat kuat yang berbeda dengan akar-akar
tanaman lainnya. Untuk mencabut akar dari tumbuhan putri malu dibutuhkan suatu
alat tertentu yang dapat membantu menyabut. Hal ini karena ukuran akar-akarnya yang
terlalu kuat.
b. Batang
Batang tumbuhan putri malu berbeda dengan tumbuhan lainnya, yaitu batang putri
malu berbentuk bulat. Pada seluruh batangnya terdapat rambut dan mempunyai duri
yang menempel, batang tumbuhan putri malu dengan rambut sikat yang
mengarah secara miring kepermukaan tanah atau kearah bawah.
c. Bunga
Putri malu biasanya mempunyai bunga yang berbentuk bulat seperti bola dan
tidak mempunya mahkota atau kelopak bunga yang besar seperti bunga-bunga
yang lain.
d. Buah
Buah putri malu berbetuk polong, pipih seperti garis dan berukuran sangat kecil jika
dibandingkan dengan buah-buah tumbuhan lainnya.
e. Biji
Sama halnya seperti buah, tanaman putri malu juga memiliki biji, yang berukuran
kecil dan bulat, berbentuk pipih. Putri malu termasuk kedalam tumbuhan yang
berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkembangbiak dengan biji.
5. Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.)
Kacang merah mempunyai nama ilmiah yang sama dengan kacang buncis yaitu
(Phaseolus vulgaris L.) hanya tipe pertumbuhan dan kebiasaan panennya berbeda.
Kacang merah memiliki warna merah pada kulitnya dan memiliki bentuk yang
bervariasi sesuai dengan jenisnya. Kacang jogo atau kacang merah bukan merupakan
tanaman asli Indonesia, melainkan berasal dari Meksiko Selatan, Amerika Selatan dan
daratan Cina, selanjutnya tanaman tersebut menyebar ke daerah lain seperti Indonesia.
Kacang merah merupakan salah satu jenis kacang-kacangan yang memiliki kandungan
pati serta serat yang tinggi yang mudah diperoleh di Indonesia. Ada beberapa jenis
kacang merah diantaranya adalah kacang adzuki (kacang merah kecil), red bean
(kacang merah ukuran sedang) dan red kidney bean (kacang merah ukuran besar).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
a) Seismonasti
1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis dan penggaris.
2) Pot putri malu, sbaiknya Anda siapkan beberapa hari sebelumnya, sehingga ketika
akan dilakukan percobaan pot tersebut dalam keadaan segar. Caranya carilah tanaman
putri malu ukuran sedang selanjutnya Anda ambil tanaman tersebut dengan
menyodoknya dengan skop atau alat lainnya sehingga tanaman tersebut dapat Anda
pindahkan ke dalam pot tanpa mengganggu bagian akarnya.
3) Letakkan pot putri malu yang telah Anda siapkan di atas meja, selanjutnya lakukan
sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun-daun putri malu
tersebut dengan menggunakan penggaris.
4) Catatlah hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja.
b) Niktinasti
1) Sediakan dua buah pot putri malu.
2) Berilah tanda A pada pot pertama dan tanda B pada pot kedua.
3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka.
4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutuplah dengan menggunakan kotak karton
atau kardus yang kedap cahaya dengan hati-hati agar tidak menyentuhnya.
5) Biarkan pot B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
6) Setelah ditutup lebih kurang setengah jam, bukalah dengan hati-hati (tidak
menyentuh tanamannya)
7) Amati apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan dengan
daun putri malu pada pot A.
8) Catatlah hasil pengamatan Anda dan tuangkan hasilnya pada Lembar Kerja.

2. Gerak tropisme (Geotropisme negatif)


a. Buatlah dua buah pot tanaman kacang merah. Caranya tanamlah 3 biji kacang merah
dalam setiap pot ukuran kecil (atau botol air kemasan yang dipotong dan diberi lubang di
bagian alasnya) 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot tanaman kacang
merah ini sebaiknya di lakukan di tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan
berdiri tegak.
b. Jika Anda sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang merah yang cukup baik dan
berdiri dengan tegak, selanjutnya beri lebel A untuk pot pertama dan lebel B untuk pot
lainnya.
c. Letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A dibiarkan berdiri
(vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat terbuka.
d. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
e. Tuangkan hasil pengamatan Anda pada Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan Gerak Seismonasti
No. Jenis Sentuhan pada Reaksi Daun Putri Malu Keterangan
Daun Putri Malu (Mimosa pudica)
(Mimosa pudica)
1. Halus Daun putri malu (Mimosa pudica) Daun cepat membuka kembali
yang disentuh secara halus, maka
daun akan menutup perlahan dan
sedikit saja
2. Sedang Daun putri malu (Mimosa pudica) Daun akan membuka kembali
yang disentuh secara sedang, akan setelah 4 menit berlalu
menutup di bagian yang terkena
sentuhan saja, sedangkan daun
pada bagian batang yang lain tidak
ikut menutup
3. Kasar Daun putri malu (Mimosa pudica) Daun akan membuka kembali
yang disentuh secara kasar akan setelah 8 menit berlalu
menutup secara sempurna, bahkan
daun yang ada dibagian batang
lainnya juga ikut menutup secara
sempurna

Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Gerak Niktinasti
No. Pot Putri Malu Reaksi Daun Putri Malu
Mula-mula ½ Jam Kemudian
1. Disimpan di tempat terang Daun Terbuka Daun Tetap Terbuka
2. Ditutup dengan penutup yang kedap Daun Terbuka Daun Tertutup atau Mengatup
cahaya (kardus) dengan Sempurna
3. Setelah pot diletakkan kembali ke Daun Terbuka Daun Terbuka Kembali
tempat yang terang

Tabel 1.3
Hasil pengamatan Gerak Geotropisme Negatif
Jenis Pengamatan Hari Ke- Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Batang tumbuh tegak
batang batang batang batang batang batang batang
6,5 cm 7,6 cm 8 cm 9 cm 11 cm 12 cm 15 cm
B Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Batang membelok ke atas menuju
batang batang batang batang batang batang batang arah cahaya matahari (menjauhi pusat
3,8 cm 4 cm 4,5 cm 5,5 cm 6,7 7 cm 8 cm bumi/tanah)

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti! Jelaskan alasan Anda
memilihnya!
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah Anda
lakukan? Jelaskan!
3. Pada percobaan geotropisme yang telah Anda lakukan sebenarnya Anda juga sekaligus
telah membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apakah
yang terjadi? Jelaskan!
Jawaban:
1. Gerak niktinasti adalah gerak nasti pada bagian tubuh tumbuhan yang disebabkan karena
adanya pengaruh rangsang dari lingkungan di malam hari (suasana gelap) sehingga
disebut juga gerak tidur.
Ada 2 jenis tanaman lain yang dapat melakukan Gerak Niktinasti, yaitu:
a. Lamtoro adalah jenis tanaman yang pada siang hari daunnya terbuka tetapi pada malam
hari daun lamtoro akan menutup. Gerak yang dilakukan lamtoro ini disebut juga gerak
tidur yang disebabkan oleh kondisi ketiadaan cahaya matahari (gelap). Ciri makhluk
hidup yang ditunjukan dari aktivitas tanaman lamtoro ini adalah peka terhadap rangsang
atau yang disebut juga iritabilata.
b. Kembang Turi adalah jenis tanaman yang daunnya membuka lebar sepanjang hari
(pagi hingga menjelang sore hari). Kemudian saat hari mulai gelap di malam hari, daun
kembang turi melakukan gerak tidur dan mengatupkan daunnya.
2. Berdasarkan percobaan di atas, terlihat bahwa perbedaan antara niktinasti dan
seismonasti yakni:
 Niktinasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap. Istilah niktinasti
berasal dari bahasa Yunani, “nux” yang berarti malam. Umumnya, daun-daun
tumbuhan polong-polongan (Leguminosaceae) akan menutup pada waktu malam.
Daun-daun tersebut akan membuka kembali pada pagi hari. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan tekanan
turgor di dalam persendian daun. Misalnya: Gerak tidur daun pohon turi di malam hari,
yang mengatupkan daunnya saat hari mulai gelap. Tanaman Kembang Turi yang
daunnya membuka lebar sepanjang hari (pagi hingga menjelang sore hari). Tanaman
Kembang Turi yang daunnya menutup (gerak tidur) menjelang malam hari sampai
menjelang pagi hari.
 Seismonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan mekanis berupa
sentuhan atau tekanan. Misalnya: Gerak mengatupnya daun putri malu (Mimosa
pudica) karena terkena sentuhan. Respon mengatup (seperti layu) akan terjadi dalam
waktu sekitar 1-2 detik. Untuk kembali ke posisi semula, tumbuhan putri malu
membutuhkan waktu lebih kurang 8 menit. Mekanisme gerak ini juga disebabkan oleh
pengaruh perubahan tekanan turgor di dalam sel-sel pada persendian daun.

3. Pada percobaan geotropisme yang telah saya lakukan dengan menggunakan tumbuhan
kacang merah, terlihat bahwa terjadi geotropisme negatif yakni arah gerak akar yang
menuju pusat bumi (ke bawah). Sedangkan arah tumbuh batang dan daun tumbuhan
kacang menuju arah cahaya matahari (ke atas). Gerak geotropisme akan selalu
berbanding terbalik dengan gerak fototropisme. Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah
terjadi geotropisme negatif dan fototropisme secara bersamaan. Dan jenis fototropisme
yang terjadi adalah fototropisme positif, karena arah tumbuh batang menuju sumber
rangsang cahaya.

H. PEMBAHASAN
Tumbuhan putri malu yang akrab disapa tumbuhan Mimosa Pudica, dalam bahasa
ilmiahnya. Merupakan tumbuhan yang sangat peka dengan rangsangan sentuhan. Tak
heran, banyak para peniliti ingin mencoba mengamati pengaruh rangsangan terhadap waktu
yang dibutuhkan untuk bergerak saat disentuh, seperti saat membuka dan menutup ketika
menerima rangsangan sentuhan.
Tumbuhan putri malu sangat menarik untuk diteliti, karena memiliki ciri dan sifat yang
khas dan tidak dimiliki oleh tumbuhan lain, daya peka terhadap rangsangan sentuhan, yang
mampu menobatkannya sebagai tumbuhan yang memiliki sensor yang sangat tajam terhadap
rangsangan sentuhan.
Dalam percobaan kali ini, ada tiga jenis percobaan sederhana yang dilakukan yaitu :
1. Percobaan pertama, membuktikan terjadinya pengaruh Gerak Seismonasti terhadap
tumbuhan putri malu. Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Reaksi menutupnya daun
putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang.
Dengan jenis sentuhan yang berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika
disentuh secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari pangkal daun
sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan sedang, daun langsung menutup dari
pangkal daun hingga tengah disusul dengan bagian ujung. Dan saat disentuh dengan
sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus. Reaksi ini terjadi akibat
perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
2. Percobaan kedua, pengamatan niktinasti yang dilakukan pada tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica), yakni meletakkan tumbuhan putri malu di tempat terang atau terbuka dan
membandingkannya dengan tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang diletakkan di
tempat tertutup atau kedap cahaya. Ada 2 buah tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) yang
digunakan untuk kegiatan praktikum ini, masing-masing pot diberikan label A dan B.
Kemudian pot B lah yang digunakan sebagai objek dalam percobaan, sedangkan untuk pot
A sebagai pembanding dari hasil percobaan pada pot bagian B.
Mula-mula kedua tumbuhan putri malu yang ada di dalam pot terbuka karena
terkena cahaya atau sinar matahari, namun setelah 30 menit berlalu tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) yang ada pada pot bagian B yang telah ditutup menggunakan kardus
kedap udara membuat daun-daunnya menutup. Seluruh daun putri malu (Mimosa pudica)
menutup secara sempurn. Kemudian reaksi yang di dapatkan setelah tumbuhan putri malu
(Mimosa pudica) yang ditutup dengan kardus tadi diletakkan ke tempat yang terang atau
terkena sinar matahari secara langsung, maka daun-daun putri malu (Mimosa pudica)
tersebut akan membuka kembali secara sempurna sebagaimana biasanya dan waktu yang
digunakan untuk tumbuhan putri malu (Mimosa pudica) membuka kembali daunnya sekitar
8 menitan.
3. Percobaan ketiga, mengamati setiap perubahan yang terjadi pada tumbuhan kacang merah
yang diletakkan secara horizontal dan vertikal di tempat terbuka. Sebelumnya, biji kacang
merah di tanam pada 2 pot yang berbeda. Setelah biji kacang merah tumbuh dan berdaun,
kedua pot tersebut mulai diberikan perlakuan khusus. Pot A diletakkan secara vertikal,
sedangkan pot B diletakkan secara horizontal dengan diberi alas di bawahnya. Kemudian
mulai mengamati arah akar, arah batang, arah daun, bentuk akar dan bentuk batang tanaman
kacang merah pada kedua pot tersebut selama 7 hari saat pagi dan sore hari. Dari hari ke
hari nampak beberapa perubahan. Ketika pagi hari, daun tumbuhan kacang merah tampak
terbuka lebar dan segar. Namun ketika sore hari, daunnya tampak layu dan sedikit
menguncup. Tumbuhan kacang merah pada pot A tumbuh sebagaimana umumnya
tumbuhan biasa yang tumbuh (daunnya melebar, batangnya menuju ke arah sinar matahari
dan akarnya tumbuh di dalam pot). Sedangkan tumbuhan kacang merah pada pot B tumbuh
berbeda (batangnya membelok ke atas menuju sinar matahari dan akarnya tumbuh semakin
memanjang ke luar pot dan menuju ke arah bawah. Hal ini membuktikan bahwa telah
terjadi Gerak Geotropisme Negatif pada tumbuhan kacang merah pada pot B.

I. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan dapat bergerak
karena adanya pengaruh dari lingkungan sekitar, misalnya dari cahaya sinar matahari dan
sentuhan. Gerak tumbuhan tidak dapat diamati tanpa alat bantu. Akan tetapi kita dapat
mengamati gerak tumbuhan dengan kamera selang waktu.
Jenis-jenis gerak pada tumbuhan, antara lain:
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsang berupa getaran atau
sentuhan. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun
dengan pelan. Sentuhan sedang menyebabkan gerak menutup daun dengan agak cepat.
Sentuhan kasar menyebabkan gerak menutup daun dengan cepat.
b. Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsang berupa gelap. Tumbuhan
putri malu (Mimosa pudica) yang ditutup dengan kardus kedap udara akan membuat
daun-daunnya menutup. Namun setelah pot tumbuhan putri malu itu diletakkan
kembali di tempat yang terang, maka setelah beberapa menit daun-daun tersebut akan
membuka secara sempurna sebagaimana mestinya. Putri malu mengatupkan daunnya
untuk mempertahankan diri dan hewan-hewan yang akan memakannya dan untuk
melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan oleh angin.
c. Geotropisme
Geotropisme adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Jika
arah pertumbuhan menjauhi titik pusat bumi disebut geotropisme negatif. Kacang
merah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan membengkok ke atas
menuju ke arah sinar matahari dan menjauhi tanah sedangkan akarnya tumbuh dan
memanjang menuju pusat bumi atau tanah. Peristiwa ini menunjukkan telah terjadi
geotropisme negatif pada tumbuhan kacang merah.

J. DAFTAR PUSTAKA
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://www.ilmiahku.com/2019/04/laporan-praktikum-gerak-pada-tumbuhan.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran
Sebaiknya di dalam pelaksanaan praktikum ini, waktu yang telah ditentukan digunakan
dengan sebaik-baiknya sehingga praktikum dapat berjalan sesuai dengan apa yang
diinginkan. Selain itu, pengamatan harus lebih cermat.
L. FOTO PRAKTIKUM
a. Mengamati Gerak Seismonasti
Pada tahap awal, saya mempersiapkan alat dan
bahan yang akan dipergunakan untuk praktikum
mengenai Gerak Seismonasti pada tumbuhan putri
malu, antara lain: tumbuhan putri malu, penggaris,
modul dan tabel pengamatan.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, ada beberapa langkah-
langkah percobaan yang saya lakukan, antara lain:
1. Melakukan sentuhan halus pada daun putri
malu, dengan menggunakan penggaris
(mengamati dan mencatat hasilnya pada tabel
pengamatan).
2. Setelah daun putri malu kembali terbuka,
saya melakukan sentuhan sedang pada daun
putri malu dengan menggunakan penggaris
(mengamati dan mencatat hasilnya pada tabel
pengamatan).
3. Dan yang terakhir, setelah daun putri malu
kembali terbuka, saya melakukan sentuhan
kasar pada daun putri malu menggunakan
penggaris (mengamati dan kemudian
mencatat hasilnya pada tabel pengamatan).

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, terlihat daun pada tanaman putri
malu kembali terbuka seperti sebelum diberikan
perlakuan berupa sentuhan atau getaran.

Tahap Akhir / Hasil

b. Mengamati Gerak Niktinasti


Pada tahap awal, saya mempersiapkan alat dan
bahan yang akan dipergunakan untuk praktikum
mengenai Gerak Niktinasti pada tumbuhan putri
malu, antara lain: 2 pot tumbuhan putri malu
berlabel A dan B, kardus, alat tulis dan tabel
pengamatan.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, ada beberapa langkah-
langkah percobaan yang saya lakukan, antara lain:
1. Mencatat dan mengamati tumbuhan putri malu
pada pot A dan pot B sebelum diberikan
perlakuan (kedua tumbuhan putri malu ini
daunnya terbuka).
2. Kemudian saya memberikan perlakuan pada
tumbuhan putri malu dalam pot B. Saya
menutupnya tanpa menyentuh daun tumbuhan
putri malu.
3. Saya menunggu selama 30 menit. Setelah 30
menit, saya membuka kardus tersebut.
Kemudian mengamati dan mencatat perubahan
yang terjadi pada tumbuhan putri malu dalam
pot B.
4. Saya menunggu sampai daun putri malu pada
pot B kembali terbuka seperti semula.

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, terlihat daun tanaman putri malu
kembali terbuka seperti sebelum diberikan
perlakuan berupa gelap.

Tahap Akhir / Hasil

c. Mengamati Gerak Geotropisme Negatif


Pada tahap awal, saya mempersiapkan alat dan
bahan yang akan dipergunakan untuk praktikum
mengenai Gerak Geotropisme Negatif, yaitu 2 pot
berisi tanaman kacang merah.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, ada beberapa langkah-
langkah percobaan yang saya lakukan, antara lain:
1. Setelah biji kacang merah di kedua pot tumbuh,
saya memberikan label A dan B.
2. Saya memberikan perlakuan khusus pada
tumbuhan kacang merah dalam pot B, dengan
memposisikannya secara horizontal dan
diberikan alas berupa kotak.
3. Kemudian saya mengamati dan mencatat
perubahan yang terjadi pada pot A dan pot B
khususnya. Pengamatan saya lakukan saat pagi
hari dan sore hari.
4. Saya melakukan pengamatan selama 7 hari
dengan mengukur panjang batang tumbuhan
kacang merah pada pot A dan pot B.

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, terlihat bahwa tumbuhan kacang
merah pada pot A tumbuh secara normal.
Sedangkan tumbuhan kacang merah pada pot B,
batangnya tumbuh membengkok ke atas menuju
arah datangnya sinar matahari. Hal ini
membuktikan telah terjadi gerakah geotropisme
negatif pada tumbuhan kacang merah pot B.

Tahap Akhir / Hasil


SIMBIOSIS

A. JUDUL PERCOBAAN
Simbiosis Parasitisme, Simbiosis Komensalisme dan Simbiosis Mutualisme
B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Lembar Pengamatan
3. Lingkungan Sekitar

D. LANDASAN TEORI
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani “symyang” berarti dengan dan
“biosisyang” berarti kehidupan. Simbiosis merupakan interaksi antara dua organisme yang
hidup berdampingan. Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara
dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut
simbion. Menurut Dwidjoseputro (1994), simbiosis mutualisme adalah bila dua
spesies makhluk hidup, hidup bersama dan masing – masing mendapat keuntungan
dan kedua populasi dapat berkembang dengan baik. Menurut Susanto P, Sarjan dan
Handayani (2004 : 42), simbiosis parasitisme adalah hubungan antara dua jenis mahkluk
hidup dimana yang satu beruntung dan yang lain dirugikan. Menurut Susanto P, Sarjan dan
Handayani (2004 : 41 ), simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua mahkluk
hidup dimana salah satu mendapat untung, sedangkan yang lain tidak dirugikan dan
tidak pula diuntungkan.
Dalam istilah Sains, simbiosis merupakan semua jenis interaksi biologis antara dua
organisme yang berbeda. Simbiosis juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik di
antara dua makhluk hidup yang berbeda. Organisme yang terlibat tersebut, masing-masing
disebut simbion, dapat berasal dari spesies yang sama atau berbeda. Adapun fungsi simbiosis
yaitu bertahan hidup dengan mengandalkan atau berhubungan dengan makhluk hidup lain yang
berbeda jenis.
Simbiosis dibedakan menjadi dua kategori antara lain:
• Ektosimbiosis, yaitu bentuk hubungan dua organisme yang berbeda jenis di mana organisme
yang satu hidup di bagian luar organisme lainnya.
• Endosimbiosis, yaitu bentuk hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis dimana
organisme yang satu hidup di bagian dalam organisme yang lain.
Berikut ini penjelasan jenis-jenis simbiosis beserta contohnya.
1. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis paratisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup, di mana satu
pihak dirugikan dan satu pihak diuntungkan. Contoh simbiosis parasitisme, antara lain:
• Kutu pada manusia
• Kutu pada anjing
• Jamur panu pada manusia
• Manusia dan nyamuk
• Alang-alang pada tanaman produksi
• Belalang pada pohon terong
• Benalu pada pohon mangga
• Hama pada sirsak
• Kutu Putih pada daun
• Keong sawah pada padi
• Ulat daun pada tumbuhan

2. Simbiosis Komensalisme
Simbiosis komensalisme adalah hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang
menguntungkan satu pihak dan pihak yang lain tidak dirugikan maupun diuntungkan. Pada
simbiosis komensalisme ini, hanya satu pihak saja yang diuntungkan, sementara pihak lain
tidak mendapat pengaruh apa pun. Contoh simbiosis komensalisme, antara lain:
• Anggrek pada pohon kamboja
• Burung dan sarangnya pada pohon
• Paku tanduk rusa dan inangnya
• Tumbuhan sisik naga dan inangnya
• Tumbuhan sirih dan inangnya
• Pohon teleng dan inangnya
• Tumbuhan paku pada pohon kelapa

3. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme merupakan hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang
berbeda yang saling menguntungkan. Pada simbiosis mutualisme ini, kedua pihak yang terlibat
simbiosis akan mendapat keuntungan masing-masing. Contoh simbiosis mutualisme, antara
lain:
• Kupu-kupu pada bunga
• Lichenes
• Sapi dengan bangau putih
• Semut dank utu daun
• Bakteri Rhizobium pada akar tumbuhan putri malu
• Semut rang-rang pada tumbuhan
• Manusia dengan anjing
• Petani dengan padi

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal Anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan
terdekat.
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme,
simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan
dengan hewan; atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Tulislah hasil identifikasi Anda pada Lembar kerja.
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut.
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi Tabel pada Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
No. Jenis hubungan Pihak yang Dirugikan Pihak yang Diuntungkan
parasitisme Jenis Jenis Kerugian Jenis Makhluk Jenis Keuntungan
Makhluk Hidup
Hidup
1. Kutu pada Manusia Manusia Darah manusia Kutu Kutu memperoleh
yang diisap Kutu
makanan dari
manusia yaitu
darahnya.
2. Kutu pada anjing Anjing Terhisap Kutu Kutu memperoleh
darahnya makanan dari
dan gatal anjing yang diisap
darahnya
3. Jamur panu Manusia Gatal–gatal pada Jamur Dapat
dan manusia kulit melangsungkan
kehidupan
4. Manusia dan Manusia Darah Manusia Nyamuk Memperoleh
Nyamuk diisap Nyamuk makanan dari
dan dapat juga mengisap darah
menyebabkan manusia
penularan
penyakit malaria
dan demam
berdarah serta
cikungunya
5. Alang-alang Tanaman Sulit memperoleh Alang-alang Memperoleh
pada tanaman Pisang air, mineral, sinar air, mineral,
pisang matahari serta sinar matahari
unsur hara serta unsur hara
lainnya dalam lainnya dalam
tanah tanah
6. Belalang pada Pohon terong Daun pada pohon Belalang Memperoleh
pohon terong menjadi rusak asupan
makanan dari
pohon terong
7. Benalu pada Pohon Produksi Benalu Menyerap
pohon mangga makanan makanan dari
mangga berkurang, tidak inangnya
bisa berbuah dan
bahkan bisa
menyebabkan
bagian batang
mati
8. Hama pada Sirsak Buah sirsak Hama Hama
sirsak menjadi rusak memperoleh
asupan
makanan dari
buah sirsak
9. Kutu putih Pohon sirsak Batang dan daun Kutu putih Menghisap cairan
(Pseudococcus) pada menjadi rusak (Pseudococcus) pada bagian daun
pohon sirsak dan pucuk tanaman
10. Keong sawah pada Padi Tanaman padi akan Keong sawah Memakan tanaman
padi mati padi dan merugikan
petani
11. Ulat daun pada Tumbuhan Daun meranggas Ulat daun Memakan daun
tumbuhan

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme


No. Jenis hubungan Pihak yang Diuntungkan Jenis Makhluk Hidup yang
simbiosis Tidak Diuntungkan dan
Jenis Makhluk Jenis Keuntungan
tidak Dirugikan
Hidup
1. Tumbuhan Paku Tanduk Tumbuhan Mendapatkan cahaya
Rusa dan Inangnya paku tanduk matahari yang lebih Inangnya
rusa baik.

1. Anggrek pada pohon Anggrek Mendapat tempat tinggi Pohon kamboja


kamboja untuk memperoleh
cahaya matahari

2. Burung dan sarangnya Burung Mendapat manfaat dari Pohon


pada pohon pohon sebagai tempat
sarangnya

3. Paku tanduk rusa dan Paku tanduk rusa Mudah mendapatkan Inangnya
inangnya cahaya matahari dan air

4. Tumbuhan sisik naga dan Tumbuhan sisik Mudah memperoleh air Inangnya
inangnya naga dan unsur hara

5. Tumbuhan sirih dan Tumbuhan sirih Mendapatkan tempat Inangnya


inangnya tinggi untuk memperoleh
cahaya matahari

6. Pohon teleng dan Pohon teleng Mendapatkan tempat Inangnya


inangnya untuk tumbuh dan
cahaya matahari untuk
melakukan fotosintesis
7. Tumbuhan paku dan Tumbuhan Paku Tumbuhan paku bisa Pohon Jati
pohon jati mendapatkan sinar
matahari
untuk melaksanakan
fotosintesis
Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
No. Jenis Hubungan Pihak I yang Diuntungkan Pihak II yang Diuntungkan
Simbiosis
Jenis Jenis Keuntungan Jenis Jenis Keuntungan
Makhluk Makhluk
Hidup Hidup
1. Kupu-kupu pada bunga Kupu-kupu Mendapat nektar Bunga Membantu
dari bunga penyerbukan

2. Lichenes (antara Ganggang Mendapat Jamur Memperoleh makanan


ganggang dengan lingkungan dan dan nitrogen
jamur) pada pohon perlindungan untuk
kehidupan

3. Sapi dengan bangau Sapi Kutu pada tubuh Bangau putih Mendapatkan
putih sapi menjadi makanan berupa kutu
berkurang pada tubuh sapi

4. Semut dan kutu daun Semut Memperoleh Kutu daun Terlindungi dari
embun madu serangan predator
atau cairan kaya
zat gula yang
sangat berguna
bagi semut
5. Bakteri Rhizobium Tanaman Menjadi lebih subur Bakteri Mendapatkan
pada akar tumbuhan makanan dari
Putri Malu Rhizobium
putri malu tanaman putri malu

6. Semut rang-rang pada Semut rang- Dapat membuang Tumbuhan Melindungi


tumbuhan sarang pada tumbuhan dari
rang
tumbuhan serangan hama

7. Manusia dengan anjing Manusia Memperoleh Anjing Memperoleh


perlindungan dari perawatan
bahaya atau
kejahatan

8. Petani dengan padi Petani Memperoleh Padi Memperoleh


keuntungan perawatan

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Simbiosis Parasitisme
1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan simbiosis
parasitisme? Jelaskan!
2) Diantara hubungan parasitisme yang Anda temukan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawaban:
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena
kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing
dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit).
2) Ada. Beberapa hubungan parasitisme yang saya temukan, menyebabkan kematian
pada inangnya, antara lain: (1) hubungan parasitisme antara manusia dengan nyamuk.
Pada hubungan tersebut dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk Aides Aygepty
dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan
maka dapat mengakibatkan kematian. Nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan
kelumpuhan pada manusia; (2) benalu (Loranthus) dengan pohon mangga, tidak
jarang batang atau cabang dari pohon mangga akan mati dan lapuk sebab asupan
makan yang terjadi pada batang atau cabang dari pohon mangga tersebut telah di
ambil atau dihisap oleh benalu. Oleh sebab itu tumbuhan benalu sangat merugikan
pohon yang ditumpanginya untuk hidup, cara agar benalu tidak semakin berkembang
adalah dengan memotong batang atau cabang yang di tumpangi oleh benalu; dan (3)
Lembing (Scotinophara coarctata) dengan tumbuhan padi, lembing (Scotinophara
coarctata) atau hewan wiring (bahasa banjar) merupakan hama yang sangat
merugikan, baik itu terhadap tanaman padi maupun terhadap si petani itu sendiri.
Lembing (Scotinophara coarctata) sangat sulit untuk diatasi bahkan ada yang
mengatakan hama yang satu ini mempan terhadap pestisida yang digunakan, ia akan
hinggap pada batang padi secara bergerombol lalu menghisap cairan pada batang padi
sehingga membuat tanaman padi menjadi layu menguning dan bahkan mati, selian itu
kerugian yang ditimbulkan oleh hama yang satu ini bagi para petani adalah
terancamnya gagal panen.

2. Simbiosis Komensalisme
1) Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya ? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawaban:
1) Simbiosis komensalisme jika terjadi dalam kadar tertentu (berlebihan), dapat
menyebabkan kerugian dan berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya
(inangnya) jika terjadi terus-menerus. Contohnya: anggrek yang ditanam dua, tiga
atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon
mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga karena intensitas cahaya
matahari yang diperoleh menjadi berkurang.
3. Simbiosis Mutualisme
1) Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan
beberapa contoh mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita!
Jawaban:
a. Escherichia Coli dan Manusia
Simbiosis mutualisme yang terjadi di dalam tubuh manusia yaitu pada sistem
pencernaan manusia, yakni usus besar. Di dalam usus kita terdapat bakteri bernama
E.Coli yang bermanfaat untuk mempercepat pembusukan pada usus dan menghambat
pertumbuhan bakteri jahat. Dengan adanya bakteri tesebut dalam sistem pencernaan,
manusia juga sangat diuntungkan, dengan adanya pembentukan vitamin B-kompleks
dan vitamin K yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia. Sedangkan bakteri E. Coli
juga diuntungkan karena dapat menyerap sisa-sisa sari makanan yang ada di dalam
saluran usus.
b. Bakteri baik di kulit seperti Staphylococcal epidermis, menguntungkan manusia
karena bisa mencegah infeksi bakteri buruk dengan melindungi permukaan kulit.
Bakteri baik ini bisa mencegah menyebarnya organisme patogenik di kulit dengan
memproduksi zat-zat kimia atau menstimulasi respons imun kulit terhadap bakteri
luar. Dengan begitu, Kamu bisa terlindungi dari dermatitis, jerawat, rosacea, dan
infeksi kulit lainnya. Sedangkan Staphylococcal epidermis dapat diuntungkan
karena dapat menyerap folikel kulit mati.
c. Lactobacillus acidophilus adalah salah satu bakteri yang normalnya berada di saluran
pencernaan manusia. Bakteri ini bermanfaat untuk menurunkan kolesterol jahat dan
mengatasi diare. Lactobacillus acidophilus juga dapat melawan bakteri vagina yang
dapat menyebabkan keputihan. Sedangkan Lactobacillus acidophilus diuntungkan
karena dapat menyerap sari makanan dari kolesterol dalam tubuh manusia.

H. PEMBAHASAN
1. Simbiosis Parasitisme
Tabel 1.1 menunjukkan adanya hubungan simbiosis parasitisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak dirugikan dan
pihak yang lain diuntungkan. Adanya simbiosis parasitisme sangat diperlukan guna menjaga
kelangsungan hidup organisme di dalam suatu ekosistem.
 Hubungan antara kutu pada rambut manusia yaitu kutu memperoleh keuntungan
dikarenakan ia mendapat makanan dengan cara menghisap darah dari kulit manusia.
Sedangkan manusia merasa dirugikan karena dihisap darahnya. Selain itu kehadiran kutu
sangat mengganggu, karena menyebabkan rasa gatal dan tidak nyaman.
 Selanjutnya, pola interaksi benalu dan inangnya yaitu pohon mangga. Benalu
sesungguhnya memiliki klorofil dan dapat melakukan proses fotosintesis secara mandiri.
Namun ia mengambil alih air dan unsur hara (mineral) yang berasal dari pohon mangga.
Hal ini mengingat benalu tak punyai akses akar yang menuju ke tanah. Tumbuhan inang
seperti pohon mangga dirugikan sebab separuh dari hasil penyerapan akar digunakan untuk
perkembangan tanaman benalu.
 Demam berdarah adalah hasil salah satu simbiosis parasitisme yang terjadi antara manusia
dengan nyamuk. Nyamuk yang terlibat dalam kasus ini adalah jenis nyamuk Aides Aegypti
yang akan menyerang saluran darah pada manusia. Hal tersebut terkadang tidak manusia
sadari, mengetahui jenis nyamuk ini hampir sama dengan jenis nyamuk yang biasanya
menyerang mereka sehingga terkadang dibiarkan begitu saja. Tentunya kejadian ini sangat
merugikan manusia karena bisa menyebabkan kematian dan memberi keuntungan bagi
nyamuk untuk menyebarkan penyakit serta berkembang biak.
 Contoh simbiosis parasitisme yang terakhir dapat kita temukan pada pola interaksi antara
jamur panu dengan manusia. Jamur panu mendapatkan keuntungan karena ia memperoleh
tempat hidup sekaligus makanan dari penyerapan protein di kulit manusia. Manusia dalam
hal ini mendapat kerugian karena merasa gatal dan ketidaknyamanan.

2. Simbiosis Komensalisme
Tabel 1.2 menunjukkan adanya hubungan simbiosis komensalisme antara dua makhluk
hidup. Hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup dimana yang satu pihak diuntungkan
tetapi pihak yang lain tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.
 Interaksi antara tanaman anggrek dengan pohon kamboja. Dalam hal ini, tanaman anggrek
akan melekat atau merambat pada pohon kamboja dengan tujuan untuk mendapatkan air,
sinar matahari dan senyawa lainnya. Semuanya dibutuhkan untuk melaksanakan
fotosintesis. Cara tanaman anggrek mendapatkan air adalah dengan menyerap air dan juga
mineral yang terdapat pada kulit pohon kamboja tersebut. Selain itu, juga sanggup
menyerap dari batang yang telah lapuk. Kejadian ini sebetulnya untung bagi tanaman
anggrek, akan tetapi tidak memberi pengaruh apapun bagi pohon kamboja.
 Tumbuhan sirih yang merupakan salah satu jenis tanaman yang kerap ditemukan di
lingkungan sekitar kita. Dalam hal ini tumbuhan sirih akan tumbuh dengan cara merambat
dan menyesuaikan dengan tanaman yang ditempatinya atau tanaman inangnya. Tujuan
tumbuhan sirih selanjutnya tidak lain adalah untuk mendapatkan sinar matahari yang
memadai agar bisa dilakukan proses fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini pastinya akan
memberi tambahan keuntungan bagi tanaman sirih, akan tetapi tidak memberi dampak apa
pun bagi tanaman inangnya
 Pada tumbuhan paku yang melekat pada pohon kelapa ini serupa tanaman sirih dan
anggrek. Dimana tanaman paku akan melekat pada pohon kelapa. Hal ini dilakukan agar
tumbuhan paku bisa mendapatkan sinar matahari untuk melaksanakan fotosintesis demi
kelangsungan hidupnya. Pohon kelapa sendiri yang dijadikan sebagai tempat menempelnya
tentu tidak mendapatkan apa-apa dari tumbuhan paku.
 Tanaman paku tanduk rusa merupakan tanaman yang unik terkecuali diamati dari faktor
bentuk daunnya, perihal ini membawa dampak beberapa orang menjadikannya sebagai
tanaman hias untuk ditanaman pekarangan tempat tinggal mereka. Jika diamati di dalam
lingkungan kurang lebih kita, tentu dulu menyaksikan tanaman paku tanduk rusa yang
melekat erat di pohon inangnya. Dalam persoalan ini, paku rusa punyai karakter yang
serupa dengan tanaman anggrek, yaitu mereka akan melekat atau ditempelkan pada suatu
pohon dengan obyek untuk mendapatkan sinar matahari yang lebih baik dan beberapa
bahan lain untuk fotosintesis. Meskipun tanaman ini melekat di suatu pohon, akan tetapi
tanaman ini tidak merugikan tanaman yang ditempelinya sebab tidak menyita cadangan
makanan dari tanaman yang ditempelinya.

3. Simbiosis Mutualisme
Makna kata “mutual” adalah saling. Sehingga simbiosis mutualisme adalah suatu
interaksi antara 2 makhluk hidup yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Tabel 1.3
menunjukkan adanya hubungan simbiosis mutualisme antara dua makhluk hidup. Pada
umumnya makhluk hidup yang melakukan simbiosis mutualisme akan mengalami kerugian,
apabila tidak melakukan simbiosis. Oleh karena itu kehadiran makhluk hidup lain menjadi
begitu penting bagi dirinya.
 Interaksi antara kupu-kupu dengan bunga. Kupu-kupu pada umumnya suka menghisap sari
manis atau nektar pada bunga. Sedangkan bunga sebagai organ reproduksi pada tumbuhan
terbantu karena serangga cantik ini membantu menyebarkan serbuk sari. Ketika kupu-kupu
hinggap di bunga, kakinya akan menyentuh bagian putik dan benang sari pada bunga.
Sehingga mengakibatkan serbuk sari menempel pada putik dan terjadi proses penyerbukan
pada bunga.
 Sapi dengan bangau putih, bangau putih memakan kutu yang ada di punggung sapi. Bangau
putih mendapat keuntungan berupa makanan, sementara sapi akan dibantu karena rasa gatal
di punggungnya jadi hilang.
 Bakteri Rhizobium pada tumbuhan putri malu, bakteri Rhizobium yang hidup dalam akar
tumbuhan putri malu akan memperoleh makanan sedangkan tumbuhan putri malu
mendapat nitrogen yang diikat oleh rhizobium sp.
 Semut rang-rang adalah serangga yang biasa kita jumpai pada tanaman-tanaman buah
seperti mangga, nangka, dan lain-lain. Mungkin bagi kita keberadaan semut rang-rang ini
sangat mengganggu karena membuat kita kesulitan mengambil buah dari pohon. Namun
keberadaan semut rang-rang ini sangat menguntungkan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Hal
ini dikarenakan semut rang-rang akan melindungi tumbuhan dari serangan hama yang
merusak tanaman. Semut rang-rang memperoleh keuntungan karena dapat membuat sarang
pada tumbuhan. Sehingga ketika terdapat hama yang menyerang tumbuhan tersebut,
artinya hama itu menyerang sarang semut rang-rang. Serangga kecil ini pun tidak akan
tinggal diam sehingga dia akan menyerang balik hama yang menyerang tumbuhan.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang berbeda
dimana pihak yang satu mendapat untung dan merugikan pihak yang lain. Simbiosis
parasitisme berpengaruh buruk pada tumbuhan yang ditumpanginya. Namun parasit
tidak akan membunuh tumbuhan inanngya (tumbuhan yang ditumpanginya) karena
kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan makanan.
Contoh:
• Kutu pada manusia
• Kutu pada anjing
• Jamur panu pada manusia
• Manusia dan nyamuk
• Alang-alang pada tanaman produksi
• Belalang pada pohon terong
• Benalu pada pohon mangga
• Hama pada sirsak
• Kutu Putih pada daun
• Keong sawah pada padi
• Ulat daun pada tumbuhan

2. Simbiosis komensalisme adalah dua spesies makhluk hidup dimana yang satu
diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis
komensalisme ini juga dapat berpengaruh buruk bagi tumbuhan yang ditumpanginya
jika terjadi terus-menerus karena dapat menghambat pertumbuhan atau berkurangnya
produktivitas tumbuhan inangnya.
Contoh:
• Anggrek pada pohon kamboja
• Burung dan sarangnya pada pohon
• Paku tanduk rusa dan inangnya
• Tumbuhan sisik naga dan inangnya
• Tumbuhan sirih dan inangnya
• Pohon teleng dan inangnya
• Tumbuhan paku pada pohon kelapa

3. Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies makhluk hidup yang hidup
bersama dan saling menguntungkan satu sama lain.
Contoh:
• Kupu-kupu pada bunga
• Lichenes
• Sapi dengan bangau putih
• Semut dank utu daun
• Bakteri Rhizobium pada akar tumbuhan putri malu
• Semut rang-rang pada tumbuhan
• Manusia dengan anjing
• Petani dengan padi

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan: Universitas
Terbuka.
Jkimball. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis.html (diak
ses tanggal 19 April 2021).

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-simbiosis-parasitisme.html

Sumardi Yosaphat, dkk. 2009.”Konsep Dasar IPA di SD” Jakarta: Universitas Terbuka
Wikipedia. “Symbiosis”. http://en.wikipedia.org/wiki/Symbiosis.html. (diakses
tanggal 19 April 2021).
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Saran
 Ketika mencari dan mengumpulkan foto yang berkaitan dengan simbiosis mutualisme,
simbiosis komensalisme dan simbiosis parasitisme, hendaknya dilakukan dalam
rentang waktu yang panjang. Karena pada zaman ini, cukup sulit menemukannya di
lingkungan sekitar kita.
 Ketika mengklasifikasikan simbiosis ini, hendaknya diteliti lebih lanjut lagi apakah
memang benar hubungannya saling menguntungkan, meguntungkan satu pihak saja
atau bahkan merugikan yang lainnya. Agar tidak terjadi kesalahan ketika memberikan
contoh pada masing-masing simbiosis.

L. FOTO PRAKTIKUM
1. Simbiosis Parasitisme

KUTU DAN MANUSIA KUTU DAN ANJING

JAMUR PANU PADA MANUSIA MANUSIA DAN NYAMUK


ALANG-ALANG DAN TANAMAN
PRODUKSI BELALANG DAN POHON TERONG

BENALU DAN POHON MANGGA HAMA PADA SIRSAK

KUTU PUTIH PADA DAUN KEONG SAWAH DAN PADI


ULAT DAUN PADA DAUN

2. Simbiosis Komensalisme

ANGGREK PADA POHON KAMBOJA SARANG BURUNG PADA POHON

PAKU TANDUK RUSA DAN INANGNYA SISIK NAGA DAN INANGNYA


TUMBUHAN SIRIH DAN INANGNYA POHON TELENG DAN INANGNYA

TUMBUHAN PAKU DAN POHON KELAPA

3. Simbiosis Mutualisme

LICHENES
KUPU-KUPU PADA BUNGA
SAPI DAN BANGAU
SEMUT DAN KUTU DAUN

RHIZOBIUM PADA AKAR TUMBUHAN SEMUT RANGRANG PADA DAUN


PUTRI MALU

MANUSIA DENGAN ANJING PETANI DENGAN PADI


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (kacang merah)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan kacang merah

C. ALAT DAN BAHAN


1. Biji kacang merah 6 buah
2. Gelas plastik 2 buah
3. Tisu secukupnya
4. Air
5. Penggaris
6. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
1. Definisi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan
kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi serta terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang
terdapat dalam tubuh organisme. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi faktor luar dan
dalam, yaitu sebagai berikut :
1. Faktor Luar
a) Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen
sel.
b) Air termasuk senyawa utama yang sangat di butuhkan oleh tumbuhan. Air berfungsi antara
lain untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga kelembapan dan membantu
perkecambahan biji.
c) Suhu juga adalah faktor luar yang sangat di butuhkan untuk tumbuh dan berkembang
dengan baik. Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu atau yang disebut suhu optimum. Suhu
paling rendah yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut suhu minimum,
sedangkan suhu paling tinggi yang masih memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh disebut
suhu maksimum.
d) Kelembapan. Pengaruh kelembapan udara berbeda-beda terhadap berbagai tumbuhan.
Tanah dan udara dalam kondisi yang lembabberpengaruh baik bagi tumbuhan . Kondisi
lembab memungkinkan banyak air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang di uapkan.
e) Cahaya, Tumbuhan sangat membutuhkan cahaya, akan tetapi jumlah cahaya yang
dibutuhkan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya cahaya menghambat
pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin. Hal ini dapat kita lihat pada
tumbuhan yang diletakan atau tumbuh di tempat gelap akan lebih cepat tinggi daripada
tumbuhan yang berada pada tempat terang.
2. Faktor Dalam
a) Gen
Gen berfungsi untuk mengontrol reaksi kimia didalam sel, dan mengatur pola pertumbuhan
melalui sifat yang di turunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikanya.
b) Hormon
Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada satu bagian
tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan pada hormon terjadi pada bagian tumbuhan
lainya, misalnya : di akar, batang, dan daun. Hormon tumbuhan yang telah di kenal antara
lain : Auksin, Sitokinin, dan Giberelin.

2. Definisi Perkecambahan
Ahli fisiologi tumbuhan menetapkan perkecambahan sebagai kejadian yang dimulai
dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula (akar lembaga atau pada beberapa biji,
kotiledon/hipokotil) memanjang atau muncul melewati kulit biji (Bewley dan Black, 1982,
1984; Mayer, 1974 dalam Salisbury 1992).

Biji dapat tetap viabel (hidup), tapi tak mampu berkecambah atau tumbuh karena
beberapa alasan: kondisi luar atau kondisi dalam. Situasi dalam yang mudah dipahami adalah
embrio yang belum mencapai kematangan morfologi untuk mampu berkecambah (misalnya,
pada beberapa anggota Orchidaceae, Orobanchaceae, atau genus Ranuncullus). Hanya
waktulah yang memungkinkan kematangan ini berkembang. Perkecambahan biji tumbuhan
budidaya mungkin hanya terhambat oleh kurangnya kelembapan atau suhu hangat.
(Salisbury,1992)
Untuk membedakan kedua keadaan yang berlainan itu, ahli fisiologi benih
menggunakan dua istilah: Kuisen, yaitu kondisi biji saat tidak mampu berkecambah hanya
karena kondisi luarnya tidak sesuai (misalnya biji terlalu kering atau terlalu dingin); dan
dormansi, yaitu kondisi biji gagal berkecambah karena kondisi dalam, walaupun kondisi luar
(suhu, kelembaban dan atmosfer) sudah sesuai (Salisbury, 1992)
Sementara biji berkembang, maka generasi baru,dalam bentuk janin mulai berkembang
di dalamnya. Permulaan ini hanya terbatas, karena pertumbuhan embrio segera terhenti. Biji
itu kemudian dipisahkan dari tanaman tertua dan mulailah penyebarannya. Pada akhirnya
berlangsung perkecambahan, biasanya setelah biji itu matang. Perkecambahan adalah
pengulangan kembali tentang pertumbuhan janin, dan akan dilengkapi dengan keluarnya
radikula di luar biji.
Menurut Copeland (1976) dalam Abidin (1984) perkecambahan adalah “ the
resumpition of active growth of a young plant from the seed “ yang berarti aktivitas
pertumbuhan yang sangat singkat suatu embrio dalam perkembangan dari biji menjadi tanaman
muda. Perkecambahan dan pemantapan adalah saat-saat genting dalam kehidupan tumbuhan,
karena dalam tingkatan inilah selama siklus hidup setiap spesies maka jumlah terbesar
individunya mati. Kedalaman suatu biji dibenamkan dalam tanah, baik secara sengaja ataupun
secara tidak sengaja merupakan faktor yang sangat penting dalam perkecambahan. Biji yang
terdapat di permukaan tanah tidak memiliki cukup persediaan air untuk melengkapi
perkecambahannya. Kalau terlalu dalam maka biji urung berkecambah atau mungkin
menghabiskan sama sekali persediaan makanan untuk menembus tanah dan mendapatkan
cahaya.(Tjitrosomo, dkk, 1983).

Gambar. Proses Perkecambahan

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan biji kacang merah.
2. Melipat tisu sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher gelas plastik. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung tisu tersebut dan masukkan ke dalam gelas plastik sehingga menempel pada
dinding gelas bagian dalam.
Gulungan tisu

Biji kacang merah

Gelas plastik

Air

Cara memasang tisu dalam gelas plastik


4. Menyisipkan 6 biji kacang merah antara tisu dan gelas plastik. Tambahkan air
secukupnya sehingga tisu tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 1 minggu. Jika air tampak berkurang (tisu mengering) tambahkan air
secukupnya sehingga tisu tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji kacang merah dari sediaan
tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana
akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Tabel Data Hasil Pengamatan Pertumbuahn dan Perkecambahan Biji Kacang Merah
Hari Pertumbuhan Kecambah Kacang Panjang (mm) Keterangan
Ke- Merah Akar Batang
0 0 mm 0 mm Biji kacang merah mengembang
karena menyerap air.
1 13 mm 0 mm Kulit kacang merah sudah terbelah,
bakal akar muncul dan sudah mulai
terlihat.

2 25 mm 49 mm Biji kacang merah terangkat ke atas,


semua kulit kacang merah terbelah
(kulit terlepas) dan akar sudah jelas
terlihat.

3 52 mm 63 mm Biji kacang merah semakin


terangkat ke atas dan sudah terlihat
batangnya.
4 90 mm 72 mm Batang kacang merah semakin
memanjang dan terlihat
percabangan akar pada media
tanam.

5 100 mm 95 mm Daun semakin melebar dan akar


semakin panjang.

6 130 mm 112 mm Daun berwarna hijau dan


volumenya bertambah.
7 150 mm 128 mm Daun sudah bertambah volumenya,
akar sudah sangat panjang dan
batang semakin tinggi.

Keterangan:
Hormon mempengaruhi proses perkecambahan, contohnya auksin yang berfungsi
dalam mematahkan dormansi biji dan akan merangsang proses perkecambahan biji serta
memacu proses terbentuknya akar. Hormon yang lain adalah hormon giberelin yang berperan
dalam mobilisasi bahan makanan selama proses perkecambahan. Pertumbuhan embrio selama
perkecambahan bergantung pada persiapan bahan makanan yang berada di dalam endosperma.
Untuk keperluan kelangsungan hidup embrio maka terjadilah penguraian secara enzimatik
yaitu terjadi perubahan pati menjadi gula yang selanjutnya ditranslokasikan ke embrio sebagai
sumber energi sebagai pertumbuhannya. Peran giberelin diketahui mampu meningkatkan
aktivitas enzim amylase. Hormon yang lain adalah hormon sitokinin yang berinteraksi dengan
giberelin dan auksin untuk mematahkan dormansi biji. Selain itu, sitokinin juga mampu
memicu pembelahan sel dan pembentukan organ.

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pada hari ke berapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawaban:
1. Pada hari ke- 2 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 25 mm dan panjang batang 49 mm.
2. Tidak. Tidak ada akar yang pertumbuhannya ke atas. Hal ini disebabkan karena pengaruh
rangsangan gaya gravitasi dan akar dapat menyerap zat hara lebih mudah di dalam tanah.
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa terdapat perubahan. Pada
umur 1 hari, panjang akarnya 13 mm dan belum terlihat batang. Pada umur 2 hari, panjang
akarnya 25 mm dan panjang batangnya 49mm. Pada umur 3 hari, panjang akarnya 52 mm
dan panjang batangnya 63 mm. Pada umur 4 hari, panjang akarnya 90 mm dan panjang
batangnya 72 mm. Pada umur 5 hari, panjang akarnya 100 mm dan panjang batangnya 95
mm. Pada umur 6 hari, panjang akarnya 130 mm dan panjang batangnya 112 mm. Dan
pada umur 7 hari, panjang akarnya 150 mm dan panjang batangnya 128 mm. Begitu juga
pada daun, terjadi perubahan pada warnanya yang semakin hari semakin menjadi hijau
pekat dan juga mengalami kenaikan volme (semakin banyak). Hal itu dikarenakan sel terus
membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel-selnya selalu
membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga
terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang
kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah
tumbuhan kacang merah.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat
disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari
pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah, khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan.
Perubahan tumbuh tanaman dapat dilihat dari bertambahnya tinggi, bertambahnya jumlah
daun, berubahnya diameter akar dan juga diameter batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari
luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu
gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
Dari hasil pembahasan tentang uji daya pertumbuhan dan perkembangan pada
kacang merah maka dapat disimpulkan bahwa pada biji akar,batang dan daun merupakan
struktu penting dari kecambah serta untuk menentukan bahwa tanaman tersebut tumbuh
dan berkembang atau tidak. Dan dari hasil rata dari radikula, flumula dan kotiledon, bahwa
suatu tanaman dapat tumbuh dan berkembang lebih besar ternyata tidak selalu dapat dilihat
atau ditentukan oleh lama nya suatu biji tersebut ditanam, yang terpenting adalah bahwa
kualitas biji tersebut bagus atau tidak, serta air dan cahaya juga diperlukan dalam
pembentukan dari biji untuk menjadi kecambah, dan bila dilihat dari hasil rata-rata dapat
dilihat bahwa lamanya masa tanam tidak memiliki pengaruh terhadap biji tesebut untuk
tumbuh dan berkembang menjadi besar yaitu mulai dari akar, batang dan daunnya. Setelah
tanam, kecambah biji kacang merah memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang
berbeda. Keping biji pada hari ke-3 sampai pada hari ke-7 memiliki perbedaan pertmbuhan
yang jauh berbeda. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan kecambah
biji kacang merah tidak berpengaruh pada lamanya masa biji tersebut sudah ditanaman,
tetapi suatu biji dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dipengaruhi oleh air yang
cukup, serta cahaya yang cukup untuk biji tersebut tumbuh dan berkembang menjadi
kecambah hingga keluar akar, batang dan daun.
Kacang merah merupakan tumbuhan yang proses perkecambahannya terjadi di atas
tanah (epigeal), karena daun lembaganya (cotyledon) terangkat ke atas akibat adanya
pembentangan ruas batang yang berada dibawah daun lembaga. Bagian kecambah terdiri
atas plumula, kaulikulus, kotiledon dan radikula. Plumula (puncuk lembaga) adalah bagian
dari lembaga yang merupakan calon-calon daun. Kaulikulus (batang lembaga) merupakan
calon batang yang terdiri dari epikotilatau ruas batang yang berada yang terdiri dari epikotil
atau ruas batang yang berada di atas daun lembaga dan hipokotil yaitu ruas batang yang
terletak di bawah daun lembaga. Kotiledon (daun lembaga) yaitu daun yang pertama yg
muncul pada suatu tumbuhan dan berfungsi sebagai cadangan makanan padamasa
perkecambahan. Radicula (akar lembaga) merupakan bagian lembagayang terletak
dibagian pangkal dan terdapat kaliptra (tudung akar) yang berfungsi untuk melindungi akar
dan membantu untuk menembus tanah. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut
dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon
sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah,
nutrisi dan air.
Kacang merah yang diletakkan di ruang tertutup pertumbuhanya lebih cepat
dibandingkan yang diletakkan di ruang terbuka dan terkena sinar matahari karena di
sebabkan pusat pertumbuhan auksin di ujung koleoptil. Jika terkena matahari, auksin akan
menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan bagian yang terkena matahari
akan membengkok ke arah datangnya sinar matahari (fototropisme) dan dapat diketahui
bahwa terjadi perbedaan yang signifikan yaitu batang tumbuhan yang diletakkan di tempat
tertutup mengalami pertumbuhan yang cacat mengalami pucat dan keruh serta batngnya
lemas berwarna kekuningan, sedangkan yang diletakkan di luar sebaliknya tumbuh lambat
akan tetapi batangnya kuat dan waranya hijau.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-pertumbuhan-dan-perkembangan-
tumbuhan.html

http://myana19.blogspot.com/2015/11/laporan-pratikum-biji-kacang-merah.html

http://namirart.blogspot.com/2013/09/laporan-perkecambahan.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran
 Dalam tahap awal, lihat dahulu kualitas biji kacang merah yang akan ditanam. Agar biji
kacang merah dapat tumbuh bagus.
 Ketika meletakkan biji kacang merah di antara tisu dan gelas plastik, usahakan beri jarak
yang sama. Agar ketika biji kacang merah tumbuh nanti, tidak saling tumpang tindih dan
mendapatkan ruang.
 Ketika melakukan pengamatan dan pengukuran pada panjang akar dan batang tumbuhan
kacang merah, usahakan tisu tetap lembab, agar tumbuhan kacang merah tidak mati.

L. FOTO PRAKTIKUM
Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yakni biji kacang merah, tisu dan gelas
plastik.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, ada beberapa hal yang saya
lakukan, antara lain:
1. Melipat tisu secara horizontal di sekiling
bagian dalam dari gelas plastik (tisu tisak
sampai pada dasar gelas plastik).
2. Meletakkan 6 biji kacang merah secara
horizontal, dengan rapi dan dengan jarak
yang sama.
3. Menambahkan air hingga menyentuh tisu di
bagian paling bawah saja.
4. Meletakkannya di tmpat terbuka yang tidak
secara langsung terpapar sinar matahari.
5. Menunggu dan mengamati proses
perkecambahan pada biji kacang merah.
6. Melakukan pengukuran terhadap panjang
akar dan panjang batang pada tumbuhan biji
kacang merah.
7. Mencatat perubahan yang terjadi dari hari ke-
o sampai hari ke-7.

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, terlihat jelas bahwa tumbuhan
kacang merah dapat tumbuh dengan baik. Hal ini
terbukti dari percabangan pada akar yang semakin
panjang dan banyak, batang yang semakin tinggi
dan membesar serta volume daun yang semakin
lebat dan berwarna hijau.

Tahap Akhir / Hasil


PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan (struktur bunga kembang sepatu)

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati struktur bunga

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pisau/silet 1 buah
2. Bunga kembang sepatu 1 buah

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Bunga
Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga
(divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup"). Pada bunga terdapat
organ reproduksi (benang sari dan putik). Bunga secara sehari-hari juga dipakai untuk
menyebut struktur yang secara botani disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence.
Bunga majemuk adalah kumpulan bunga-bunga yang terkumpul dalam satu karangan. Dalam
konteks ini, satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret. Bunga berfungsi
utama menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah
pembuahan, bunga akan berkembang menjadi buah. Buah adalah struktur yang membawa biji.
Organ reproduksi betina adalah daun buah atau carpellum yang pada pangkalnya terdapat bakal
buah (ovarium) dengan satu atau sejumlah bakal biji (ovulum, jamak ovula) yang membawa
gamet betina) di dalam kantung embrio. Pada ujung putik terdapat kepala putik atau stigma
untuk menerima serbuk sari atau pollen. Tangkai putik atau stylus berperan sebagai jalan bagi
pollen menuju bakal buah.
Bunga adalah batang dan daun yang termodifikasi. Modifikasi ini disebabkan oleh
dihasilkannya sejumlah enzim yang dirangsang oleh sejumlah fitohormon tertentu.
Pembentukan bunga dengan ketat dikendalikan secara genetik dan pada banyak jenis diinduksi
oleh perubahan lingkungan tertentu, seperti suhu rendah, lama pencahayaan, dan ketersediaan
air Bunga disebut bunga sempurna bila memiliki alat jantan (benang sari) dan alat betina (putik)
secara bersama-sama dalam satu organ. Bunga yang demikian disebut bunga banci atau
hermafrodit. Suatu bunga dikatakan bunga lengkap apabila memiliki semua bagian utama
bunga. Empat bagian utama bunga (dari luar ke dalam) adalah sebagai berikut: kelopak bunga
(calyx); mahkota bunga (corolla) yang biasanya tipis dan dapat berwarna-warni untuk memikat
serangga yang membantu proses penyerbukan; alat kelamin jantan atau androecium (dari
bahasa Yunani andros oikia: rumah pria) berupa benang sari; alat kelamin betina atau
gynoecium (dari bahasa Yunani gynaikos oikia: "rumah wanita") berupa putik.
2. Struktur Bunga
a. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya untuk
melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
b. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar dan
indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, berwarna merah.
Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dna membantu
proses penyerbukan.
c. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang sari
berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah
kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak
melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
d. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
e. Ovarium, saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah) yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi
gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi embrio. Ovulum
melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya.
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota
bunga? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian
kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu
pada kepala sari?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah
bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan
kepala putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
F. HASIL PENGAMATAN

Kepala Sari

Mahkota

Kepala Putik

Benang Sari

Tangkai Putik

Kelopak Bunga Gambar. Morfologi Bunga Kembang Sepatu Tangkai Bunga

Benang Sari
Kepala Putik

Mahkota
Tangkai Putik

Kelopak Bunga Bakal Biji

Gambar. Sayatan Vertikal Bunga Kembang Sepatu


G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Berapa buah benang sari bunga kembang sepatu yang Anda amati?
2. Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan!
Jawaban:
1. Ada 60 buah benang sari.
2. Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai
alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi
proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dan jatuhnya
benang sari ke kepala putik. Fungsi benang sari adalah sebagai alat kelamin jantan dan
fungsi putik adalah sebagai alat kelamin betina pada bunga agar dapat melakukan
perkembangbiakan secara generatif.

H. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan, bunga kembang sepatu ini merupakan bunga tunggal. Bunga ini
memiliki bagian-bagian yang kompleks seperti: kelopak, mahkota, benang sari dan putik.
Sehingga, bunga kembang sepatu disebut sebagai bunga lengkap. Bunga kembang sepatu
tumbuh pada ketiak daun. Bunga ini disebut juga dengan bunga sempurna karena memiliki
benang sari dan putik.
Bunga Kembang Sepatu ini berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm
hingga 20 cm. Mahkota bunga kembang sepatu memiliki fungsi untuk menarik perhatian
serangga, agar datang untuk membantu proses penyerbukan. Kelopak kembang sepatu
berwarna hijau dan memiliki bentuk menyerupai lonceng. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar
atau lebih yang berwarna merah muda. Mempunyai benang sari yang banyak. Memiliki tangkai
sari berwarna merah dan kepala sari berwarna kuning. Putiknya menjulur ke luar dari
dasar bunga, berwarna merah serta berbentuk seperti tabung. Daunnya berbentuk bulat telur
yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Tanaman ini dapat
berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.
Bunga kembang sepatu berkembangbiak secara generatif, yang dilakukan melalui proses
penyerbukan dan pembuahan. Alat perkembangbiakan generatif pada bunga kembang sepatu
adalah benang sari (gamet jantan) dan putik (gamet betina).

I. KESIMPULAN
Perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan alat khusus yang disebut bunga. Dalam
bunga terdapat beberapa bagian yaitu kelopak, mahkota, benang sari, putik, ovarium dan yang
utama adalah sel-sel gamet.
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tetapi tidak bisa melakukan
perkembangan secara generatif. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,
sehingga sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan
cara vegetatif buatan, yaitu stek batang dan mencangkok.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

https://www.ilmiahku.com/2019/05/laporan-praktikum-perkembangbiakan-
tumbuhan.html

http://everyshare01.blogspot.com/2016/04/laporan-praktikum-ipa-alat.html

http://sekeping-episode-kehidupan.blogspot.com/2012/11/kegiatan-praktikum-
perkembangbiakan.html

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran
 Ketika menghitung jumlah benang sari pada bunga kembang sepatu, untuk
memudahkan sebaiknya menggunakan pinset.
 Ketika melakukan sayatan atau mengiris bunga kembang sepatu, perhatikan dengan
seksama posisi yang akan disayat. Pastikan di tengah-tengah agar sayatan yang
dihasilkan vertikal. Sehingga kita bisa melihat dengan jelas bagaimana penampang
putiknya.

L. FOTO PRAKTIKUM

Pada tahap awal, diperlukan persiapan. Saya


mencari bunga kembang sepatu, memetiknya dan
kemudian langsung melakukan percobaan, agar
bunga kembang sepatu ini tidak layu dan saya dapat
mengamatinya dengan jelas.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, ada beberapa langkah-
langkah pengamatan yang saya lakukan, yakni:
1. Menghitung jumlah benang sari pada bunga
kembang sepatu
2. Mengidentifikasi morfologi atau bagian-bagian
dari bunga kembang sepatu
3. Melakukan sayatan vertikal atau mengiris bunga
kembang sepatu menjadi dua bagian yang sama.
Sehingga saya dapat dengan jelas mengamati
yang mana bakal biji, tangkai putik dan kepala
putik.
Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, saya memperoleh hasil dari
praktikum ini. Setelah melakukan penghitungan,
ternyata jumlah benang sari pada bunga kembang
sepatu ini adalah sebanyak 60 buah.

Tahap Akhir / Hasil


EKOSISTEM

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Ekosistem Darat
2. Ekosistem Perairan
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat
alami dan buatan.
2. Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.
3. Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida ekologi
dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Ekosistem Darat
a) Seperangkat alat tulis
b) Loup/kaca pembesar
c) Barometer
d) Lingkungan sekitar
2. Ekosistem Perairan
a) Alat tulis
b) Loup/kaca pembesar
c) Barometer
d) Termometer
e) Lingkungan sekitar
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan, dan Piramida Ekologi
a) Alat tulis
b) Lingkungan sekitar

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi. Ekosistem
sebagai penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan interaksi timbal
balik antara organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju
pada suatu struktur biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan
anorganisme. Matahari sebagai sumber dari semua energy, dalam ekosistem,
organisme pada komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik
sebagai suatu sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan
fisik, sebaliknya organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk
kelangsungan hidupnya.

2. Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun
ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam
ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan
komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai
komponen biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen
abiotik. Setiap komponen memiliki anggota yang berbeda-beda pula.
 Komponen Biotik
a. Organisme Autotrof (Produsen) disebut sebagai produsen karena organisme
ini mampu membuat makanannya sendiri, bahkan ia membuat makanan bagi
organisme lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian akan membuat
makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat anorganik yang akan
diubah menjadi senyawa organik melalui suatu proses yang dinamakan
sebagai fotosistensis.
b. Organisme Heterotrof (Konsumen) memiliki sifat yang berbeda dengan
organisme pertama. Organisme heterotrof ini memperoleh makanan dari
organisme autotrof atau produsen dan akan memakan sesama organisme
heterotrof lainnya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa organisme
heterotrof adalah organisme yang menggunakan bahan-bahan organik dari
organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi dan makanannya.
Sebagai contoh adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi
berdasarkan makanannya menjadi herbivora, karnivora serta omnivora.
c. Pengurai atau Dekomposer, merupakan golongan terakhir dari komponen
biotik dalam sebuah ekosistem. Pengurai atau dekomposer ini adalah
organisme yang menguraikan sisa- sisa makhluk hidup (heterotrof atau
autotrof) yang telah mati. Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang
bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang telah mati
menjadi senyawa anorganik melalui suatu proses yang dinamakan
dekomposisi. Pengurai atau dekomposer akan menduduki jabatan penting
dalam suatu rantai makanan di bumi, karena perannya paling akhir adalah
kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa contoh pengurai atau
dekomposer yang ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah
ganggang, jamur, bakteri, cacing, dan lain sebagainya.
 Komponen Abiotik
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotik atau komponen
yang tak hidup. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang
terdiri dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut
mempengaruhi kelangsungan hidup. Beberapa jenis komponen abiotik
yaitu suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak
lagi benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem.
a. Suhu merupakan suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan

pada suhu, contohnya mamalia dan burung sebagai makhluk hidup yang
dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.
b. Air, ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme.

Contohnya organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan


memanfaatkan ketersediaan air yang berada di padang pasir.
c. Garam, konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam

organisme melalui Osmosis. Contohnya pada beberapa organisme terestrial


yang dapat beradaptasi pada lingkungan dan kandungan garamnya yang
cukup tinggi.
d. Sinar Matahari, intensitas dan kualitas dari cahaya matahari akan
mempengaruhi proses fotosintesis, karena air mampu menyerap cahaya
sehingga proses fotosintesis dapat terjadi di sekitar permukaan matahari.

3. Jenis-jenis Ekosistem
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional antara komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup atau lingkungan)
yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan
timbal balik antara satu dengan yang lain. Secara umum ada 3 jenis ekosistem,
yaitu ekosistem darat, ekosistem perairan dan ekosistem buatan.
 Ekosistem Darat
Penentuan zona dalam ekosistem darat ditentukan oleh temperatur dan curah
hujan. Ekosistem darat dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat
penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem darat berada pada suatu
tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir,
kebakaran, atau aktivitas manusia. Contoh ekosistem darat, antara lain:
 Tundra

 Hutan hujan tropis

 Hutan gugur

 Taiga

 Sabana

 Padang rumput

 Gurun

 Ekosistem Perairan
Ekosistem akuatik merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai
besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem
perairan dibagi menjadi:
 Ekosistem air tawar

 Ekosistem air Laut

 Ekosistem estuary (muara)

 Ekosistem pantai

 Ekosistem sungai

 Ekosistem terumbu karang

 Ekosistem laut dalam

 Ekosistem lamun

 Ekosistem Buatan
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhannya. Ekosistem buatan ini kemudian mendapatkan subsidi
energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan yang didominasi pengaruh
manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah. Sawah merupakan salah satu
contoh ekosistem buatan. Contoh lain dari ekosistem buatan, yaitu:
 Bendungan
 Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus

 Agroekosistem berupa sawah tadah hujan

 Sawah irigasi

 Perkebunan sawit

 Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa

 Ekosistem ruang angkasa

4. Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan


Rantai makanan berasal dari organisme autrotofik, yaitu berupa tumbuh-
tumbuhan. Organisme yang memakan tumbuhan disebut herbivora (konsumen
primer), yang memakan herbivora disebut karnivora (konsumen sekunder) dan
yang memakan konsumen sekunder adalah konsumen tersier.
Tingkatan organisme dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat
trofik pertama yaitu produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai
makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Dengan kata lain rantai
makanan yang saling menjalin dengan kompleks.

5. Piramida Ekologi
Piramida ekologi adalah gambaran susunan antar trofik yang dapat disusun
berdasarkan kepadatan populasi, berat kering maupun kemampuan
menyimpan energi pada tiap trofik. Struktur trofik dapat disusun secara urut
sesuai hubungan makan dan dimakan antar trofik yang secara umum
memperlihatkan bentuk kerucut atau piramid. Piramida ekologi ini berfungsi
untuk menunjukkan gambaran perbandingan antar trofik pada suatu ekosistem.
Pada tingkat pertama ditempati produsen sebagai dasar dari piramida ekologi,
selanjutnya konsumen primer, sekunder, tersier sampai konsumen puncak.
Ketika organisme autotrof (produsen) dimakan oleh herbivora (konsumen I),
maka energi yang tersimpan dalam produsen (tumbuhan) berpindah ke tubuh
konsumen I (pemakannya) dan konsumen II akan mendapatkan energi dari
memakan konsumen I dan seterusnya. Setiap tingkatan pada rantai makanan itu
disebut taraf trofik. Ada beberapa tingkatan taraf trofik pada rantai makan
sebagai berikut.
 Tingkat taraf trofik 1: organisme dari golongan produsen (produsen primer)

 Tingkat taraf trofik 2: organisme dari golongan herbivora (konsumen primer)


 Tingkat taraf trofik 3: organisme dari golongan karnivora (konsumen

sekunder)
 Tingkat taraf trofik 4: organisme dari golongan karnivora (konsumen predator)

Di dalam rantai makanan tersebut, tidak seluruh energi dapat dimanfaatkan,


tetapi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu organisme ke
organisme lainnya, karena dalam proses transformasi dari organisme satu ke
organisme yang lain ada sebagian energi yang terlepas dan tidak dapat
dimanfaatkan. Misalnya, tumbuhan hijau sebagai produsen menempati taraf
trofik pertama yang hanya memanfaatkan sekitar 1% dari seluruh energi
sinar matahari yang jatuh di permukaan bumi melalui fotosintesis yang diubah
menjadi zat organik.
Jika tumbuhan hijau dimakan organisme lain (konsumen primer), maka
hanya 10% energi yang berasal dari tumbuhan hijau dimanfaatkan oleh
organisme itu untuk pertumbuhannya dan sisanya terdegradasi dalam bentuk
panas yang terbuang ke atmosfer. Selama keadaan produsen dan konsumen-
konsumen tetap membentuk piramida, maka keseimbangan alam dalam
ekosistem akan terpelihara.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ekosistem Darat
1) Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat
Anda mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2) Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amatu komponen-komponen
abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3) Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk
mengetahui keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat
memperkirakannya saja.
4) Catat semua data pada Tabel 2.1 dalam Lembar Kerja.
5) Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen
biotiknya. Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
6) Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat
lengkapi dengan nama latinnya.
7) Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem
tersebut, baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8) Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam
tanah/dekat permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca
pembesar jika perlu.
9) Semua data dicatat pada Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja.
10) Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di
sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11) Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti
diatas. Kemudian semua data dicatat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam
Lembar Kerja.
12) Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.

2. Ekosistem Perairan
1) Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada disekitar tempat
tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
2) Amati komponen abiotiknya seperti pada percobaan 1 di atas. Catat semua
data pada Tabel 2.5 dalam Lembar Kerja.
3) Amati pula komponen biotiknya seperti pada percobaan 1. Catat data yang
diperoleh pada Tabel 2.6 dalam Lembar Kerja.
4) Buat kesimpulan secara singkat.

3. Rantai makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi


a. Ekosistem Darat
1) Perhatikan data pada Tabel 2.2 atau Tabel 2.4 dari percobaan 1 (pilih salah
satu). Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotiknya,
mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
2) Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 (herbivor) pada urutan
kedua. Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2
(karnivor) pada urutan ketiga, dan seterusnya.
3) Buat beberapa bagan rantai makanan sesuai dengan urutannya, sehngga
semua jenis tumbuhan maupun hewan yang ada sudah terdapat di
dalamnya.
4) Dari beberapa rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi,
buatlah jaring- jaring makanannya.
5) Bagan semua rantai makanan dan jaring-jaring makanan dibuat pada
Gambar 2.1 dan Gambar 2.2 dalam Lembar Kerja.
6) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data
tersebut pada Tabel 2.7 dalam lembar kerja.
7) Dari data pada tabel 2.7, buat bagan piramida ekologinya berdasarkan
kelompok tingkatan trofik komponen biotiknya pada Gambar 2.3 dalam
Lembar Kerja.
b. Ekosistem Perairan
1) Untuk ekosistem perairan, buat bagan rantai makanan dan jaring-jaring
makanannya berdasarkan data pada Tabel 2.6. Caranya sama seperti yang
dilakukan pada ekosistem darat, poin 1) sampai dengan poin 4).
2) Bagan semua rantai makanan dan jaring-jaring makanan dibuat pada
Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 dalam Lembar Kerja.
3) Dari bagan semua rantai makanan yang ada pada ekosistem ini,
kelompokkan komponen biotiknya ke dalam tingkat trofik. Catat data
tersebut pada Tabel 2.8 dalam Lembar Kerja.
4) Dari data pada Tabel 2.8, buat bagan piramida ekologinya pada Gambar
2.6 dalam Lembar Kerja.
5) Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan maupun
bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Ekosistem Darat
Tabel 2.1
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami (Hutan)
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Suhu 280C
2. Cahaya Sangat cukup
3. Angin Segar, semilir
4. Tanah (jenis/warna tanah) Lembab, subur
5. Air Sedikit
Tabel 2.2
Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami (Hutan)
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Rumput Semut Cacing
2. Pohon pala Kadal Jamur
3. Pohon beringin Ulat Bakteri
4. Pegagan/ilalang Katak Rayap
5. Pohon kecubung Burung Mikroba lainnya

Tabel 2.3
Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan (Sawah)
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Suhu 280C
2. Cahaya Sangat cukup
3. Udara Segar, semilir
4. Tanah Kering
5. Air Mengalir sedikit

Tabel 2.4
Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan (Sawah)
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Padi Belalang Bakteri
2. Rumput gajah Anggang-anggang Cacing tanah
3. Gulma Burung Kokokan Jamur
4. Pohon pisang Capung Siput air
5. Pohon gemitir Katak
2. Ekosistem Perairan
Tabel 2.5
Komponen Abiotik Ekosistem Perairan Alami (Sungai)
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Suhu 270C
2. Cahaya Kurang Cahaya
3. Angin Sedang
4. Tanah Becek
5. Air Jernih, mengalir dan tersedia

Tabel 2.6
Komponen Biotik Ekosistem Perairan Alami (Sungai)
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Lumut Ikan Bakteri
2. Pohon bambu Udang Cacing
3. Pohon beringin Kepiting Jamur
4. Pohon kelapa Katak
5. Pohon pisang Biawak

Tabel 2.7
Komponen Abiotik Ekosistem Perairan Buatan (Kolam Ikan)
No. Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1. Suhu 270C
2. Cahaya Kurang Cahaya
3. Angin Sedang
4. Tanah Becek
5. Air Jernih, mengalir, tersedia

Tabel 2.8
Komponen Biotik Ekosistem Perairan Buatan (Kolam Ikan)
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1. Lumut Ikan Bakteri
2. Tumbuhan teratai Katak Cacing
3. Tumbuhan paku Siput air Jamur
4. Laba-laba air
5. Nyamuk

3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi


a. Ekosistem Darat
Rantai makanan 1:
Padi Belalang Katak Burung Kokokan
Rantai makanan 2:
Rumput Gajah Belalang Katak Burung Kokokan
Rantai makanan 3:
Daun Gemitir Belalang Katak Burung Kokokan

Gambar 2.1
Bagan Rantai Makanan pada Ekosistem Darat (Sawah)
Gambar 2.2
Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Darat (Sawah)

Tabel 2.7
Tingkat Trofik Komponen Biotik pada Ekosistem Darat (Sawah)
No. Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1. Padi Bakteri
2. Rumput Cacing
gajah tanah
3. Gulma Jamur
4. Pohon Siput air
pisang
5. Pohon
gemitir
6. Belalang
7. Katak
8. Burung
Kokokan
Gambar 2.3
Bagan Piramida Ekologi pada Ekosistem Darat (Sawah)

b. Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1:
Lumut Ikan Katak
Rantai makanan 2:
Tumbuhan Teratai Siput Air Katak
Rantai makanan 3:
Lumut Siput Air Katak

Gambar 2.4
Bagan Rantai Makanan pada Ekosistem Perairan (Kolam Ikan)
Gambar 2.5
Bagan Jaring-jaring Makanan pada Ekosistem Perairan (Kolam Ikan)

Tabel 2.8
Tingkat Trofik Komponen Biotik pada Ekosistem Perairan (Kolam)
No. Tingkat Trofik Pengurai
1 2 3 4
1. Lumut Bakteri
2. Tumbuhan Cacing
teratai
3. Tumbuhan Jamur
paku
4. Ikan
5. Siput air
6. Katak

Gambar 2.6
Bagan Piramida Ekologi pada Ekosistem Perairan (Kolam Ikan)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Ekosistem Darat
a) Menurut pendapat Anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara
singkat!
Jawaban:
Menurut pendapat saya, ekosistem darat mempunyai jenis komponen biotik
yang lebih banyak daripada ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan jenis
makhluk hidup dalam ekosistem darat lebih kompleks daripada ekosistem
perairan.
2. Ekosistem Perairan
a) Jelaskan menurut pendapat Anda perbedaan apa yang tampak jelas antara
ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.
Jawaban:
Menurut pendapat saya, perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat
pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini adalah komponen abiotik
dan penyusun komponen biotiknya. Pada ekosistem darat, komponen abiotik
utamanya adalah tanah, sedangkan pada ekosistem perairan adalah air. Pada
ekosistem darat, penyusun komponen biotiknya adalah makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, sedangkan pada ekosistem perairan
penyusun komponen biotiknya adalah makhluk hidup yang hidupnya di air
dan ada pula yang dapat hidup di darat dan di air (hewan amfibi).
3. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi
a) Komponen apakah yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan? Jelaskan!
b) Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya? Mengapa demikian?
Jawaban:
a) Komponen yang sama-sama terdapat pada ekosistem darat maupun
ekosistem perairan adalah komponen abiotik, yaitu: air, tanah dan udara.
Hanya saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit
dibandingkan ekosistem perairan.
b) Ditinjau dari data yang diperoleh, jenis komponen biotiknya yang lebih
banyak adalah ekosistem darat, karena jenis makhluk hidupnya lebih
kompleks.

H. PEMBAHASAN
1. Ekosistem secara umum
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur
biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-
unsur tersebut membentuk sistem ekologi. Jadi, ekosistem merupakan suatu
fungsional dan structural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa
secara alami atau buatan. Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu:
- Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
- Produsen (organisme autotrof)
- Konsumen (organisme heterotrof)
- Pengurai (dekomposer)
- Detritifor

2. Ekosistem Darat
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini

sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan


komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi di sawah merupakan ekosistem darat buatan. Dimana disitu terdapat unsur
campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen
biotik dan jumlah populasi komponen biotiknya.

3. Ekosistem Perairan
Pengamatan yang dilakukan pada ekosistem perairan alami adalah sungai.
Komponen penyusunnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem
perairan buatan yang ada di kolam ikan.

Pengamatan yang dilakukan pada ekosistem perairan buatan adalah kolam


ikan. Komponen penyusunnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ekosistem
perairan alami yang ada di sungai. Komponen biotik pada ekosistem perairan di
sungai jauh lebih kompleks, ada berbagai jenis macam ikan dan species lainnya.
Ekosistem perairan buatan umumnya hanya terdapat hewan-hewan air yang
dibudidayakan oleh pemiliknya untuk suatu alasan tertentu. Yang biasanya untuk
pemenuhan kebutuhan atau hanya sekedar hobi. Di dalam komponen-komponen
ekosistem terutama ekosistem perairan, komponen tak hidup mengisi hampir
banyak dari komponen hidup, yaitu air.

4. Rantai Makanan, Jaring-jaring Makanan dan Piramida Ekologi


Dalam Ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan
antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah Ekosistem akan
seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1 harus lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi
dari pengamatan di atas adalah ular pada ekosistem darat dan biawak pada
ekosistem perairan.
Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai
dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian
radiasi dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan disebut produsen.
Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan
hidupnya. Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari makhluk hidup yang
satu ke makhluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan
dimakan disebut rantai makanan.
Peristiwa makan dan dimakan antar idividu dalam suatu ekosistem membentuk
struktur trofik. Sebagai contoh dalam ekosistem darat (sawah), struktur trofiknya
terdiri dari Trofik I sampai Trofik IV (produsen, konsumen I, konsumen II dan
konsumen III). Sedangkan dalam ekosistem perairan (kolam ikan), struktur
trofiknya terdiri dari Trofik I sampai Trofik III (produsen, konsumen I dan
konsumen II).

I. KESIMPULAN
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa
perbedaan ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada
bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak
ada unsure campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen
didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang sama,
ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda pada komponen biotiknya. Ekosistem
darat alami tidak dikendalikan jumlah populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun
Ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan.
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya. Jika
ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah, maka
ekosistem perairan komponen abiotik yang paling utama adalah Air. Dari
pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan
merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu
komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-
komponen lainnya.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida makanan merupakan
satu kesatuan berturut-turut yang tidak dapat dipisahkan. Dimana Rantai makanan
adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Dan terbentuknya piramida ekologi,
karena adanya jaring- jaring makanan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Referensi: Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.

Sumardi,yosaphat,dkk(2009).KonsepDasar IPA Di SD. Modul 5.Jakarta:


Universitas Terbuka.

Ichan,M.dkk.(2001). IlmukesehatandanGizi.Jakarta :Universitas Terbuka.


Saktionon. 2006. Seribu Pena Biologi untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga.
Jakarta.
K. KESULITAN YANG DIALAMI
Saran
Di dalam mencari, menemukan hingga menyusun komponen-komponen biotik
pada ekosistem darat (buatan dan alami) serta ekosistem perairan (darat dan
alami), bisa dilakukan secara bertahap. Kita bisa melakukan pengamatan atau
survei ke beberapa tempat yang berbeda.

L. FOTO PRAKTIKUM
a. Ekosistem Darat Alami (Hutan)

b. Ekosistem Darat Buatan (Sawah)


c. Ekosistem Perairan Alami (Sungai)

d. Ekosistem Perairan Buatan (Kolam Ikan)


PENCEMARAN LINGKUNGAN

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium cepa).
2. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan.

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah.
2. Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah (Allium
cepa)
a). Bawang merah tunggal 7 siung
b). Deterjen serbuk 1 gram
c). Air ledeng/air PDAM secukupnya
d). Gelas plastik 7 buah
e). Sendok plastik 1 buah
f). Botol 1000 ml, 1 buah
g). Baskom 1 buah
h). Kertas untuk label secukupnya
i). Alat tulis
j). Penggaris
k). Lidi secukupnya
2. Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau (Phaseolus
radiatus)
a). Kacang hijau secukupnya
b). Alumunium foil secukupnya
c). Deterjen serbuk 1 gram
d). Air ledeng/air PDAM secukupnya
e). Gelas plastik 7 buah
f). Sendok plastik 1 buah
g). Botol 1000 ml, 1 buah
h). Baskom 1 buah
i). Kertas untuk label secukupnya
j). Alat tulis
k). Penggaris

D. LANDASAN TEORI
1. Pencemaran Lingkungan
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dimilikinya manusia telah memperoleh banyak manfaat. Dalam upaya
mendapatkan manfaat tersebut ternyata ada masalah baru ynag ditimbulkan.
Masalah baru ini dapat mengancam keseimbangan ekosistem (lingkungan)
termasuk manusia, hewan, dantumbuhan yang hidup di dalamnya.
Ada beberapa contoh dari penggunaan bahan-bahan kimia yang dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan pestisida, deterjen
sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih, bleaching (bayclean)
sebagai pemutih, dan lainnya. Yang mana limbah dari penggunaan pestisida dan
deterjen dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi
dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga
kualitas air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara,
tanah, logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan
deterjen. Sedangkan deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari
bahan- bahan turunan minyak bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat
memberikan dampak negatif.

2. Pertumbuhan Akar pada Bawang Merah (Allium cepa)


Tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman
semusim yang memiliki umbi yang berlapis, berakar serabut dan daun berbentuk
silinder berongga. Secara morfologi akar bawang merah tersusun atas rambut akar,
batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi akar tersusun
atas epidermis, korteks, endodermis, dan slinder pusat. Ujung akar merupakan titik
tumbuh akar. Ujung akar terdiri atas jaringan meristem yang sel-selnya beridinding
tipis dan aktif membelah diri.ujung akar di lindungi oleh tudung akar (kaliptra),
tudung akar berfungsi melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu
menembuas tanah. Akar semu didalam tanah mengalami modifikas, berubah bentuk
dan berfungsi menjadi umbi lapis (Sudirja, 2007).
Akar tanaman bawang merah terdiri atas akar pokok (primary root) yang
berfungsi sebagai tempat tumbuh akar adventif (adventitious root) dan bulu akar
yang berfungsi untuk menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan zat- zat
hara dari dalam tanah. Akar dapat tumbuh hingga kedalaman 30 cm, berwarna
putih, dan jika diremas berbau menyengat seperti bau bawang merah (Pitojo, 2003).

3. Perkecambahan pada Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)


Proses perkecambahan ditandai dengan munculnya radikula atau plumula dari
dalam biji. Perkecambahan kacang hijau dan kacang merah dicirikan dengan
terangkatnya kotiledon dan plumula ke permukaan tanah. ... Proses selanjutnya
adalah pertumbuhan primer dimana terjadi pertumbuhan pada embrio, ujung
batang, dan ujung akar.
Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan yang
memenuhi syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang hijau dan
kelembaban udara sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau berkisar 5-
15%, pada kadar air ini kelembaban terlalu rendah untuk berlangsungnya
metabolisme sehingga tahap perkecambahan adalah kadar air biji kacang hijau
harus dinaikkan dengan cara dilakukan perendaman atau ditempatkan pada
lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini, 2009).
Kecambah kacang hijau merupakan hasil pertumbuhan dari biji kacang
hijau yang disemai. Proses ini disertai dengan mobilisasi cadangan makanan dari
jaringan penyimpanan atau keping biji ke bagian vegetatif (sumber pertumbuhan
embrio atau lembaga). Germinasi selama 2 hari dapat menghasilkan kecambah
dengan panjang mencapai 4 cm, dan dalam 3-5 hari dapat mencapai 5-7 cm
(Simanjuntak, 2007). Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh dalam
perkecambahan adalah: air, gas, suhu dan cahaya. Temperatur optimum untuk
perkecambahan adalah 34 derajat Celsius (Astawan, 2005).

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1) Sediakan larutan detergen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,10% serta kontrol yang
berupa air ledeng/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah diberi label
sebagai berikut.
Label I = 100%
Label II = 50%
Label III = 25%
Label IV = 12,5%
Label V = 6, 25%
Label VI = 3,10%

Label kontrol : air ledeng/air PDAM saja.


2) Cara menyediakan larutan
a) Larutkan, satu gram detergen serbuk ke dalam air ledeng/PDAM hingga 1000
mL. Kemudian beri label 100%
b) Ambil 500 mL larutan detergen 100%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 100%.
c) Ambil 500 mL larutan detergen 50%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 25%.
d) Ambil 500 mL larutan detergen 25%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 12,50%.
e) Ambil 500 mL larutan detergen 12,50%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 6,25%.
f) Ambil 500 mL larutan detergen 6,25%, lalu tambahkan air ledeng/air PDAM
hingga 1000 mL. Kemudian beri label 3,10%.
3) Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama
sejumlah 7 buah. Kupas kulit epidemis untuk menghindari bahan kimia tersisa yang
terdapat di kulit epidermis tersebut. Kupas juga bagian akar primordial yang
berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati agar lingkaran
primordial itu tetap tersisa untuk pertumbuhan akar.
4) Isikan larutan detergen yang sudah disediakan ke dalam gelas plastik hingga
penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua gelas plastik.
5) Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak dibawah
hingga menyentuh larutan detergen.
6) Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah
lain diatas tabung control (yang hanya berisi air ledeng/PDAM).
7) Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
8) Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut, lalu hitung panjang akarnya.
Rata-ratakan panjang akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan. Bila ada panjang
akar yang mencolok perbedaannya diabaikan (tidak usah dirata-ratakan). Tuliskan
hasil pengamatan Anda dalam Lembar Kerja.
9) Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan
menggunakan rumus
Rata−rata panjang akar kontrol−Rata−rata panjang akar konsentrasi
IG = x 100%:
Rata−rata panjang akar kontrol

10) Buatlah grafik IG (%) hambatan pertumbuhannya pada Grafik 2.1. dalam
Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN

Tabel 2.9.
Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah
No. Konsentrasi Rata-rata Panjang IG (%)
Akar
1. Kontrol 28 mm (28 – 28) / 28 x 100% = 0%
2. 3,10% 21 mm (28 – 21) / 28 x 100% = 25%
3. 6,25% 18 mm (28 – 18) / 28 x 100% = 36%
4. 12,5% 9 mm (28 – 9) / 28 x 100% = 68%
5. 25% 6 mm (28 – 6) / 28 x 100% = 79%
6. 50% 2 mm (28 – 2) / 28 x 100% = 93%
7. 100% 1 mm (28 – 1) / 28 x 100% = 96%
Hambatan Pertumbuhan (%)

Konsentrasi
Grafik 2.1.
Grafik Hambatan Pertumbuhan Akar Bawang Merah

Tabel 2.10.
Pengaruh Deterjen Terhadap Perkcambahan Kacang Hijau
Konsentrasi Larutan Deterjen
No. Hari Ke-1 (24 Jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,10% Kontrol
1. 2 mm 3 mm 3 mm 4 mm 4 mm 5 mm 33 mm
2. 2 mm 2 mm 4 mm 4 mm 5 mm 6 mm 11 mm
3. 2 mm 2 mm 4 mm 4 mm 4 mm 5 mm 14 mm
4. 2 mm 2 mm 4 mm 4 mm 5 mm 5 mm 1 mm
5. 2 mm 3 mm 4 mm 4 mm 5 mm 6 mm 3 mm
6. 2 mm 2 mm 3 mm 4 mm 5 mm 6 mm 5 mm
7. 2 mm 3 mm 3 mm 4 mm 5 mm 5 mm 3 mm
8. 2 mm 2 mm 4 mm 5 mm 5 mm 6 mm 4 mm
9. 2 mm 2 mm 4 mm 4 mm 5 mm 6 mm 3 mm
10. 0 mm 1 mm 4 mm 5 mm 5 mm 7 mm 0 mm
Jumlah 18 mm 22 mm 37 mm 42 mm 48 mm 51 mm 87 mm
Rata- 1,8 mm 2,2 mm 3,7 mm 4,2 mm 4,8 mm 5,1 mm 8,7 mm
rata
Konsentrasi Larutan Deterjen
No. Hari Ke-2 (24 Jam)
100% 50% 25% 12,5% 6,25% 3,10% Kontrol
1. 4 mm 5 mm 4 mm 5 mm 5 mm 7 mm 38 mm
2. 4 mm 4 mm 5 mm 5 mm 5 mm 6 mm 15 mm
3. 4 mm 4 mm 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm 16 mm
4. 4 mm 4 mm 5 mm 5 mm 6 mm 5 mm 10 mm
5. 4 mm 4 mm 5 mm 5 mm 5 mm 6 mm 6 mm
6. 2 mm 4 mm 4 mm 5 mm 6 mm 6 mm 8 mm
7. 3 mm 5 mm 4 mm 5 mm 6 mm 5 mm 5 mm
8. 4 mm 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm 6 mm 6 mm
9. 2 mm 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm
10. 0 mm 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm 5 mm 0 mm
Jumlah 31 mm 45 mm 47 mm 50 mm 53 mm 56 mm 109 mm
Rata- 3,1 mm 4,5 mm 4,7 mm 5 mm 5,3 mm 5,6 mm 10,9 mm
rata

Grafik 2.2.
Grafik Rata-rata Pertumbuhan Kecambah Per Konsentrasi pada 24 Jam
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pertumbuhan Akar Bawang Merah
a) Berapa konsentrasi larutan deterjen minimu yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya?
Jawaban:
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan
akar bawang merah adalah 50%.
2. Perkecambahan Kacang Hijau
a) Apa fungsi larutan 0 (kontrol)?
b) Apa kesimpulan Anda bila pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang
mati?
c) Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup
dengan kertas timah?
Jawaban:
a) Fungsi larutan 0 (kontrol) adalah sebagai pembanding dengan konsentrasi
larutan deterjen dan sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan
yang paling baik dalam mempengaruhi pertumbuhan, karena tidak
mengandung deterjen.
b) Jika pada larutan 0 (kontrol) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang
hijau tersebut bukan bibit unggul (mandul).
c) Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah itu bertujuan untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas
cahaya sangat berpengaruh terhadap perkecambahan kacang hijau. Kacang
hijau yang memperoleh cahaya yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan
mesofilnya juga lebih kecil dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

H. PEMBAHASAN
1. Pencemaran Deterjen
Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang
digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam
kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena ada dampak negatif yang
dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negatif tersebut dapat disebut
dengan pencemaran.
Definisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik
yang bersifat fisik, kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan,
eksistensi manusia dan aktivitas manusia serta organisme lainnya.
Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta
lingkungan. Ada 4 tahap pencemaran, antara lain:
1) Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
2) Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
3) Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
4) Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan
aditif. Dua bahan terpenting dari pembentuk deterjenyakni surfaktan dan builders,
diidentifikasi mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap manusia
dan lingkungannya.

2. Pertumbuhan Akar Bawang Merah


Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah karena bawang
merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya
karena bisa langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahan
selnya bisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena pada akar
primordial terdapat meristem yang masih berkembang dengan baik sehingga masih
mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi
deterjen, maka semakin menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial
bawang merah. Hal ini dapat dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutan
deterjen: 100% memiliki IG = 96%; 50% memiliki IG =93%; 25% memiliki IG
=79%; 12,5% memiliki IG = 68%; 6.25% memiliki IG = 36%; dan 3,10% memiliki
IG = 25%.
Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah dikarenakan
adanya surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di
permukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan
menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapatmenyebabkan kematian.
Builders, salah satu yang paling banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah
phosphate. Tetapi dalam jumlah yang terlalu banyak, phosphate dapat
menyebabkan pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) dalam air menurun. Pada hasil
pengamatan terlihat beberapa akar primordial tumbuh tidak optimal pada
konsentrasi 100%. 50% dan 25%. Hal ini dikarenakan kelebihan penambahan
deterjen dalam larutan.
Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stres.
Perkembangan tanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajat
stres air dan tanaman ini sangat peka terhadap stres air. Untuk meningkatkan
kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran
dan akal manusia menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu
meningkatkan kualitas hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup
yang hendak dicapai menimbulkan dampak negatif dari usaha manusia itu sendiri.
Dampak negatif tersebut dapat disebut dengan pencemaran.

3. Perkecambahan Kacang Hijau


Dalam percobaan yang menggunakan biji kacang hijau, dapat dilihat dan
diamati bahwa semakin tinggi konsentrasi deterjen, maka semakin menyebabkan
terhambatnya perkecambahan pada kacang hijau. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
panjang kecambah kacang hijau pada setiap konsentrasi larutan deterjen per 24 jam.
Pada hari ke-1, diperoleh data sebagai berikut: larutan kontrol, panjang rata-
rata kecambah kacang hijau adalah 8,7 mm; konsentrasi larutan deterjen 100%,
panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah 1,8 mm; konsentrasi larutan
deterjen 50%, panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah 2,2 mm; konsentrasi
larutan deterjen 25%, panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah 3,7 mm;
konsentrasi larutan deterjen 12,5%, panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah
4,2 mm; konsentrasi larutan deterjen 6,25%, panjang rata-rata kecambah kacang
hijau adalah 4,8 mm; dan konsentrasi larutan deterjen 3,10%, panjang rata-rata
kecambah kacang hijau adalah 5,1 mm.
Pada hari ke-2, diperoleh data sebagai berikut: larutan kontrol, panjang rata-
rata kecambah kacang hijau adalah 10,9 mm; konsentrasi larutan deterjen 100%,
panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah 3,1 mm; konsentrasi larutan
deterjen 50%, panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah 4,5 mm; konsentrasi
larutan deterjen 25%, panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah 4,7 mm;
konsentrasi larutan deterjen 12,5%, panjang rata-rata kecambah kacang hijau adalah
5 mm; konsentrasi larutan deterjen 6,25%, panjang rata-rata kecambah kacang hijau
adalah 5,3 mm; dan konsentrasi larutan deterjen 3,10%, panjang rata-rata kecambah
kacang hijau adalah 5,6 mm.
Selain itu, prosedur kegiatan yang dilakukan dalam percobaan pada kacang
hijau adalah menutup gelas plastik menggunakan alumunium foil. Hal itu bertujuan
untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap perkecambahan kacang hijau. Kacang hijau yang memperoleh cahaya
yang cukup, ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya.

I. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpilkan bahwa hasil usaha
manusia dengan contoh deterjen mempunyai dampak negatif terhadap
organisme/makhluk hidup lain yaitu ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan
atau jika semakin parah akan berakibat tidak hidupnya makhluk hidup tersebut.
Kegiatan pada percobaan ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari yaitu deterjen serbuk (yang saya gunakan adalah Rinso).
Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target
maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin
parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.
Dari percobaan mengenai pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar
bawang merah, dapat disimpulkan bahwa akar bawang merah pada larutan kontrol
(air PDAM) memiliki pertumbuhan akar yang paling panjang. Akar bawang merah
yang diletakkan pada larutan kontrol dapat tumbuh subur dan baik jika
dibandingkan dengan akar bawang merah yang diletakkan dalam larutan-larutan
yang diberi deterjen (kadar 100%; 50%; 25%; 12,5%; 6,25% dan 3,10%). Dan
setelah dilakukan pengamatan dan pencatatan hasil percobaan, diketahui bahwa
konsentrasi larutan deterjen minimum yang dihentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 50 %.
Dari percobaan mengenai pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang
hijau, dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi larutan tertentu
(rendah) masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada
konsentrasi larutan (tinggi) kecambah tumbuh namun tidak mengalami
pertumbuhan yang maksimal sehingga ada biji kacang hijau yang tidak
berkecambah (mati).

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan:
Universitas Terbuka.

Jkimball. http://users.rcn.com/jkimball.ma.ultranet/BiologyPages/S/Symbiosis
.html (diakses tanggal 19 April 2021).

Sumardi Yosaphat, dkk. 2009.”Konsep Dasar IPA di SD” Jakarta: Universitas


Terbuka
Wikipedia.“Symbiosis”.http://en.wikipedia.org/wiki/Symbiosis.html.(diakses
tanggal 19 April 2021).

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran
 Ketika melakukan praktikum tentang pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar pada bawang merah, sebaiknya bagian tumbuh akar
dibersihkan dengan baik, agar pertumbuhan akar bawang merah bisa
maksimal.
 Ketika menyiapkan larutan control, pastikan tidak terkontaminasi sedikitpun
dengan larutan deterjen lain, agar hasil pertumbuhan akar bawang merah
dalam larutan control bisa tumbuh maksimal.
 Ketika melakukan praktikum tentang pengaruh deterjen terhadap
perkecambahan kacang hijau, sebaiknya biji kacang hijau direndam terlebih
dahulu untuk mengetahui dan memilih biji kacang hijau yang bagus. Agar
perkecambahannya berlangsung maksimal. Selain itu, hal terpenting yang
perlu diperhatikan adalah saat pembuatan larutan. Pastikan larutan control
tidak terkontaminasi dengan larutan deterjen. Agar, hasil yang diperoleh
pada akhir praktikum dapat maksimal dan terlihat jelas perbedaannya.
L. FOTO PRAKTIKUM
1. Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar pada Bawang Merah
Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yaitu: label (berisi tulisan konsentrasi
deterjen), gelas plastik, baskom, botol besar (untuk
menakar air), bawang merah, pisau, lidi, air dan
deterjen (yang saya pergunakan adalah rinso).

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, ada beberapa hal yang saya
lakukan, antara lain:
1. Mengupas bawang dan membersihkan bagian
tumbuh akarnya.
2. Menyiapkan larutan kontrol (air PDAM) yang
saya letakkan agak berjauhan dengan larutan
deterjen yang akan saya buat. Hal ini saya
lakukan dengan tujuan agar larutan kontrol tidak
terkontaminasi sedikitpun dengan deterjen.
3. Membuat berbagai larutan deterjen dengan
konsentrasi sesuai dengan prosedur percobaan.
4. Menempelkan label nama berupa keterangan
mengenai konsentrasi larutan di semua gelas
plastik yang digunakan.
5. Menusuk bawang merah dengan lidi dan
meletakkannya di permukaan gelas, hingga
bagian tumbuh akar pada bawang merah
menyentuh air.
6. Meletakkan hasil percobaan pada tempat
terbuka (tidak terkena cahaya matahari
langsung).
7. Melakukan pengamatan terhadap panjang akar
bawang merah selama 3 hari dengan
mengukurnya menggunakan penggaris.

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, kegiatan yang saya lakukan,
antara lain:
1. Melanjutkan hasil pengamatan yang telah saya
lakukan pada percobaan yang menggunakan
bawang merah.
2. Menghitung rata-rata panjang akar bawang
merah dan hambatan pertumbuhannya.
Kemudian membuat grafik hambatan
pertumbuhan akar bawang merah berdasarkan
data tersebut.

Tahap Akhir / Hasil


2. Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan pada Kacang Hijau
Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yaitu: label (berisi tulisan konsentrasi
deterjen), gelas plastik, baskom, botol besar (untuk
menakar air), kacang hijau, air, alumunium foil dan
deterjen (yang saya pergunakan adalah rinso).

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, ada beberapa hal yang saya
lakukan, antara lain:
1. Mempersiakan dan memilih kacang hijau
berkualitas baik (saya rendam dalam air dan
pergunakan yang tidak mengambang).
2. Menyiapkan larutan kontrol (air PDAM) yang
saya letakkan agak berjauhan dengan larutan
deterjen yang akan saya buat. Hal ini saya
lakukan dengan tujuan agar larutan kontrol tidak
terkontaminasi sedikitpun dengan deterjen.
3. Membuat berbagai larutan deterjen dengan
konsentrasi sesuai dengan prosedur percobaan.
4. Menempelkan label nama berupa keterangan
mengenai konsentrasi larutan di semua gelas
plastik yang digunakan.
5. Memasukkan masing-masing 10 biji kacang
hijau ke dalam masing-masing larutan yang
sudah dipersiapkan sebelumnya.
6. Menutup rapat bagian atas gelas plastik dengan
menggunakan alumunium foil secara rapat.
Kemudian saya meletakkannya dalam kardus
kedap cahaya.
7. Melakukan pengamatan setiap 24 jam dalam
kurun waktu 2 x 24 jam dan melakukan
pengukuran dengan menggunakan penggaris.

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, kegiatan yang saya lakukan,
yaitu:
1. Melanjutkan hasil pengamatan yang telah saya
lakukan pada percobaan yang menggunakan
kacang hijau.
2. Menghitung panjang kecambah rata-rata kacang
hijau dan membuat grafik rata-rata pertumbuhan
kecambah per konsentrasi pada 24 jam.
Tahap Akhir / Hasil
JENIS ZAT DALAM MAKANAN

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
2. Pengelompokkan Sayuran
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya.
2. Dapat mengelompokkan sayuran berdasarkan macamnya.
3. Dapat membuat menu makanan dari bahan makanan sederhana sesuai dengan
slogan 4 sehat 5 sempurna.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Pengelompokkan Bahan Makanan
a) Tempat plastik
b) 21 macam bahan makanan
2. Pengelompokkan Sayuran
a) Tempat plastik
b) 5 macam sayuran
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna
a) Tempat plastik
b) Berbagai bahan makanan

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Bahan Makanan
Makanan adalah zat yang dimakan oleh makhluk hidup untuk
kemudian diolah menjadi energi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral merupakan nutrisi dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh.
Cairan yang dipakai untuk maksud ini sering disebut minuman, tetapi kata
'makanan' juga bisa dipakai. Makanan yang dikonsumsi oleh manusia disebut
pangan.
Sebagian besar makanan berasal dari tumbuhan. Beberapa makanan diperoleh
langsung dari tumbuhan. Biji-bijian sereal adalah makanan pokok yang
menyediakan lebih banyak energi pangan di seluruh dunia daripada jenis tanaman
lainnya. Jagung, gandum dan beras dalam semua varietasnya menyumbang 87%
dari semua produksi biji-bijian di seluruh dunia.
Beberapa makanan yang bukan berasal dari hewani atau tumbuhan termasuk
berbagai jamur yang dapat dimakan, terutama jamur. Jamur dan bakteri digunakan
dalam persiapan makanan fermentasi dan acar seperti roti beragi, minuman
beralkohol, keju, acar, kombucha, dan yogurt.
Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk
hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya. Makanan dapat
membantu manusia dalam mendapatkan energi,
membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan
membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan. Setiap makanan
mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Protein, karbohidrat, dan lemak adalah
salah satu contoh gizi yang akan didapatkan dari makanan.
Setiap jenis gizi mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung
karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan, baik otak maupun tubuh. Lemak digunakan oleh tubuh
sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan
saat tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh saat membutuhkan energi.

2. Kandungan Zat dalam Bahan Makanan


Zat makanan dapat ditemukan dalam berbagai makanan yang kita konsumsi
sehari-hari. Sejumlah zat ini dibutuhkan oleh tubuh kita untuk menunjang
pertumbuhan, memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak, menghasilkan energi dan
menjaga kesehatan.
Zat makanan dibedakan menjadi dua, yaitu makronutrien dan mikronutrien.
Makronutrien adalah zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
yang besar. Sedangkan, mikronutrien merupakan zat makanan yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah kecil. Zat makanan makronutrien dan mikronutrien terbagi
ke dalam enam jenis utama, yakni:
1. Karbohidrat

Karbohidrat kompleks berperan penting dalam tubuh


Salah satu makronutrien yang paling dibutuhkan oleh tubuh kita adalah
karbohidrat. Nutrisi ini berperan penting dalam memberikan energi pada
semua sel dan jaringan di dalam tubuh. Karbohidrat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat
kompleks dianggap lebih sehat karena dapat menunjang fungsi otak, sistem
saraf, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi pencernaan. Untuk memenuhi zat
makanan ini, Anda dapat mengonsumsi ubi, nasi merah, jagung, gandum,
kacang polong, pisang, buah bit, apel, talas, kacang merah, dan wortel.

2. Protein
Protein merupakan makronutrien yang berperan penting dalam menunjang
fungsi tubuh kita. Zat makanan ini dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh
supaya bisa berfungsi dengan baik. Protein memiliki peran krusial dalam
pertumbuhan, pemeliharaan, dan kesehatan tubuh kita. Bahkan, semua
hormon, antibodi, dan zat penting lainnya juga mengandung protein.Untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi ini, Anda bisa mengonsumsi makanan tinggi
protein, seperti daging, ikan, telur, susu dan produk olahannya, makanan
laut, kacang-kacangan, tahu, tempe, brokoli, hingga biji-bijian.
3. Lemak

Kacang kenari termasuk lemak sehat


Lemak adalah makronutrien yang mendukung banyak fungsi tubuh, mulai
dari penyerapan vitamin dan mineral, pembekuan darah, pembentukan sel,
hingga pergerakan otot. Meski tinggi kalori, zat makanan ini merupakan
sumber energi yang penting bagi tubuh.Pastikan Anda mengonsumsi lemak
sehat dan hindari lemak trans maupun lemak jenuh. Lemak sehat bisa
membantu melindungi Anda dari berbagai penyakit yang mengintai, seperti
diabetes, penyakit jantung, radang sendi, dan kanker. Anda dapat
mengonsumsi alpukat, biji chia, cokelat hitam, telur, ikan, kacang-
kacangan, minyak zaitun, yogurt, tahu, minyak kelapa, ikan, bayam, dan
kubis untuk mendapatkan zat makanan makronutrien ini.

4. Air
Tahukah Anda sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air? Air membantu
tubuh kita dalam mengeluarkan racun, meningkatkan fungsi otak,
mengangkut nutrisi ke sel tubuh, membuat tubuh tetap terhidrasi dan
mencegah sembelit. Sumber air terbaik tentunya adalah air putih alami,
bersih, dan tanpa pemanis. Selain itu, Anda juga dapat memperoleh zat
makanan makronutrien ini melalui sayur-mayur dan buah-buahan yang
mengandung banyak air, misalnya bayam, semangka, mentimun, tomat,
jeruk, stroberi, selada, seledri, kembang kol, dan belimbing.
5. Vitamin

Sayur dan buah mengandung banyak vitamin


Vitamin termasuk dalam zat makanan mikronutrien. Meski tidak banyak
dibutuhkan oleh tubuh, nutrisi ini sangat penting untuk menjaga kesehatan
dan menunjang fungsi tubuh kita. Ada 13 vitamin esensial yang dibutuhkan
tubuh, yaitu vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12, C, D, E, dan K.
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan timbulnya masalah-masalah
kesehatan. Sebab, zat makanan ini umumnya mengandung antioksidan yang
bisa membantu Anda terhindar dari penyakit. Untuk memenuhi kebutuhan
vitamin sehari-hari, kita harus mengonsumsi makanan yang bervariasi dan
bergizi seimbang, terutama dalam bentuk sayur-mayur dan buah-buahan.

6. Mineral
Sama halnya dengan vitamin, mineral juga termasuk mikronutrien. Zat
makanan ini penting untuk berbagai fungsi tubuh, mulai dari membangun
tulang dan gigi yang kuat, mengatur metabolisme, mendukung
pembentukan sel darah merah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh,
hingga mempercepat penyembuhan luka.Ada berbagai jenis mineral yang
dibutuhkan oleh tubuh, yaitu kalsium, zat besi, zinc, fosfor, sodium,
magnesium, sulfur, klorida, selenium, mangan, kromium, tembaga, yodium,
fluorida, dan molibdenum. Untuk memenuhi kebutuhan mineral, pastikan
kita mengonsumsi daging tanpa lemak, makanan laut, susu dan olahannya,
kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran, buah-buahan hingga kuning telur.
Dengan memenuhi berbagai zat makanan ini, fungsi tubuh kita akan bekerja
sebagaimana mestinya dan kesehatan tubuh senantiasa terjaga.
3. Pengelompokkan Sayuran
Sayuran merupakan kelompok komoditas pangan yang pada umumnya sangat
banyak dikonsumsi oleh masyarakat, baik sebagai sayuran mentah (lalapan)
ataupun dengan cara dimasak terlebih dahulu. Mengonsumsi sayuran memberi
sumbangan terutama vitamin A dan C serta serat yang sangat penting bagi tubuh.
Sayuran diklasifikasikan sebagai tanaman hortikultura. Sayuran sangat baik untuk
dikonsumsi. Kandungan vitamin yang menjadi pelengkap dan nutrisinya
dibutuhkan oleh tubuh. Berikut ini adalah penggolongan sayuran, yaitu:
1. Sayuran Daun
Bagian tumbuhan yang terdapat daun hanya pada bagian batang. Kualitas
sayuran daun yang baik memiliki ciri-ciri bagian daun utuh, tidak
membusuk dan tidak berlubang bekas gigitan hama. Bisa dilihat juga dari
bagian daun serta batang yang berwarna segar dan masih muda. Bagian daun
lebar dan kompak. Contoh dari jenis sayuran daun adalah: sawi, bayam,
kangkung, kubis, kol, brokoli, daun singkong, dll.
2. Sayuran Buah
Hasil dari penyerbukan dan pertumbuhan yang terjadi pada organ bunga.
Kualitas sayuran buah yang baik memiliki ciri-ciri: Tingkat umur cukup
(tidak terlalu muda dan tidak terlalu dewasa). Sayuran buah segar dan
berwarna cerah, ukuran besar. Tidak ada bagian buah yang rusak, busuk atau
bahkan bekas gigitan hama. Contoh sayuran buah yaitu: tomat, paprika,
cabe, labu siam, mentimun, pare, melinjo, dll.
3. Sayuran Akar/Umbi
Bagian umbi merupakan bagian dari suatu tanaman yang mengalami
pembesaran akibat adanya penimbunan makanan di bagian tersebut.
Kualitas sayuran umbi yang baik memiliki ciri-ciri : Sayuran umbi sudah
cukup umur dan berukuran besar. Tidak tumbuh tunas. Bagian luar tidak
ada yang membusuk, memar atau bahkan bekas gigitan hama. Bentuknya
lurus dengan diameter yang proporsional. Contoh sayuran umbi yaitu:
kentang, wortel, lobak, singkong, radis, umbi bit, talas, dll.
4. Sayuran Kacang-kacangan
Jenis sayuran selanjutnya adalah sayuran kacang-kacangan. Kualitas
sayuran kacang-kacangan yang baik memiliki ciri-ciri: Sayuran tidak tua,
kulit buah masih lurus dan benjolan biji belum tampak. Bentuk buah polos
besar dan lurus. Warna buah tampak segar. Tidak ada bagian yang busuk
dan bekas gigitan hama. Contoh sayuran kacang-kacangan yaitu: buncis,
kacang panjang, kacang merah dan kedelai.
5. Sayuran Tunas
Sayuran tunas merupakan bagian dari tumbuhan yang terdiri dari buku dan
ruas. Buku adalah tempat menempelnya daun. Kualitas sayuran batang yang
baik memiliki ciri-ciri umur batang masih muda. Warna sayuran muda,
cerah dan bersih. Tidak ada bagian-bagian yang busuk atau digigit hama.
Contoh sayuran tunas yaitu rebung, asparagus, batang seledri, kailan, adas
dan kecambah.

4. Bahan Makanan 4 sehat 5 Sempurna


Pola makan yang sehat menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan
gizi dalam tubuh. Istilah ini lebih dikenal dengan sebutan makanan 4 sehat 5
sempurna. Makanan tersebut terdiri dari berbagai macam komposisi, mulai dari
nasi, sayur, buah-buahan dan susu sebagai pelengkapnya.
1. Makanan Pokok
Makanan sehat merupakan susunan menu yang lengkap dan mengandung
zat gizi yang dibutuhkan bagi tubuh. Salah satu menu sehat yang bisa kita
konsumsi yaitu makanan pokok. Kita bisa memperoleh makanan pokok dari nasi,
sagu, jagung, singkong, kentang atau umbi-umbian dan gandum. Yang terpenting,
makanan pokok ini mengandung karbohidrat. Bagi orang Indonesia sendiri, nasi
menjadi salah satu makanan yang cukup diandalkan karena kandungan
karbohidratnya yang tinggi. Karena, zat gizi ini memiliki peranan penting sebagai
sumber energi di dalam tubuh. Jadi, makanan tersebut bisa mendukung aktivitas
sehari hari agar tetap fit dan bugar.
2. Lauk Pauk
Jika makanan pokok memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, lauk
pauk menjadi sumber protein untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Menu
yang termasuk dalam makanan 4 sehat 5 sempurna ini juga bisa menyeimbangkan
hormon dalam tubuh serta memperbaiki sel sel tubuh yang sudah rusak menjadi
kembali baik lagi sesuai fungsinya. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut,
kita bisa memperoleh nutrisinya dari beragam jenis lauk pauk hewani atau
nabati. Jika ingin memperoleh protein hewani, maka bisa diperoleh dari ikan,
ayam, kambing, seafood, sapi dan lain sebagainya. Sedangkan sumber protein
nabati bisa diperoleh dari biji bijian seperti, tahu dan tempe.
3. Sayur-Sayuran
Sumber makanan yang tak kalah penting selanjutnya yaitu sayuran. Salah
satu sayuran yang paling banyak mengandung nutrisi yaitu sayur hijau seperti
bayam, kangkung, brokoli, daun singkong dan lain sebagainya. Kandungan
antioksidan yang sangat tinggi ini dapat berguna untuk menghindari kerusakan
sel tubuh karena radikal bebas. Selain itu, mengkonsumsi sayuran setiap hari bisa
membantu pencernaan dan membuang detox dalam tubuh.
4. Buah-Buahan
Tidak hanya sayuran saja yang bisa memenuhi kebutuhan vitamin,
mineral dan serat dalam tubuh, sebab buah juga menjadi list wajib kita di menu
harian. Di balik warna buah yang beragam, ternyata tersimpan kandungan nutrisi
yang luar biasa untuk memenuhi kebutuhan gizi. Misalnya saja buah dengan
warna hijau memiliki kandungan folat, kalsium, beta karoten dan vitamin
C. Kandungan tersebut sangat baik jika dikonsumsi bagi penderita kolesterol.
Selain itu, vitamin dan kalium pada buah-buahan bisa menjaga kesehatan mata,
penangkal radikal bebas dan menjaga pencernaan. Sedangkan buah yang
berwarna kuning cenderung memiliki kandungan vitamin C yang dapat
menurunkan tekanan darah tinggi dan mencegah kanker.
5. Susu
Sebagai salah satu makanan 4 sehat 5 sempurna, susu mengandung banyak
sekali protein. Tidak hanya itu saja, susu juga memiliki nutrisi lainnya seperti
vitamin, mineral dan kalsium yang baik untuk tulang. Kita bisa memperoleh
protein ini dari susu sapi, kambing, kedelai, kuda dan juga susu dari kacang
almond.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
a) Kumpulkan bahan makanan sebanyak 21 macam.
b) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
c) Catat semua data masing-masing kelompok di dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
d) Simpulkan apa yang dapat diambil dari percobaan itu?
2. Pengelompokkan Sayuran
a) Kumpulkan 5 macam sayuran.
b) Kelompokkan masing-masing sayuran tersebut ke dalam kelompok sayuran
daun, sayuran buah, sayuran akar/umbi, sayuran kacang-kacangan dan
sayuran tunas.
c) Catat semua data masing-masing kelompok itu dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
d) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna
a) Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan.
b) Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat
4 sehat 5 sempurna.
c) Sebutkan masakan yang dihasilkan dari bahan makanan tersebut serta
masukkan ke dalam kolom yang sudah disediakan pada lembar kerja.
d) Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut ke dalam kelompok
makanan pokok.
e) Catat semua data masing-masing kelompok itu ke dalam kolom yang sudah
disediakan pada lembar kerja.
f) Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?

F. HASIL PENGAMATAN
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
No. Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1. Nasi +
2. Singkong +
3. Kentang + +
4. Tepung terigu +
5. Gula pasir +
6. Biskuit +
7. Telur rebus +
8. Tahu +
9. Kacang tanah + +
10. Jagung + + +
11. Mentega +
12. Santan +
13. Minyak goreng +
14. Kemiri +
15. Susu + +
16. Wortel +
17. Kol +
18. Seledri +
19. Pisang + +
20. Pepaya +
21. Apel +

2. Pengelompokkan Sayuran
Jenis Bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No. Makanan Daun Buah Akar/Umbi Kacang- Tunas
kacangan
1. Wortel √ √
2. Kentang √ √
3. Kol √ √
4. Jagung √ √
5. Seledri √ √

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


No. Jenis Kelompok Jenis Bahan Zat makanan
Masakan Makanan Makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
1. Nasi Makanan  Nasi +
Uduk Pokok  Santan +
2. Sop Sayuran  Kol +
 Kentang + +
 Wortel +

 Seledri +

 Jagung +
 Tahu +
 Telur +
 Margarin +

 Minyak +

Goreng
3. Bakwan Lauk Pauk  Jagung + +
Jagung  Wortel +
 Kol +

 Tepung +

Terigu
 Telur +

 Minyak +

Goreng
+
 Seledri
+
 Margarin
4. Nasi Makanan  Nasi +
Goreng Pokok  Kol +
 Wortel +

 Seledri +

 Margarin +

 Minyak +

Goreng
+
 Telur
5. Pecel Sayuran  Kol +
 Kacang + +
Tanah
 Tahu +
6. Perkedel Lauk Pauk  Kentang + +
Kentang  Seledri +
 Minyak +
Goreng
 Telur +
+
 Margarin +
 Kemiri
7. Kolak Pelengkap  Pisang +
 Singkong +
 Santan +

 Gula +

Pasir
 Susu + +

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pengelompokan Bahan Makanan
a) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
b) Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
c) Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?
Jawaban:
a) Zat makanan (zat gizi) sangat penting untuk tumbuh kembang anak dan bayi
khususnya, gizi seimbang sangat baik untuk mencegah terjadinya malnutrisi
1. Energi
Untuk menunjang keselutuhan proses pertumbuhan dan perkembangan
otak. Usia 1 sampai 6 bulan kebuuhan energi meningkat sesuai dengan berat
badan, kurang lebih 112 kkal perkilogeam berat badan. Sampai usia dua
tahun, keperluan energi per kilogram berat badan menurun, ini berlangsung
selama masa anak-anak. Kebutuhan energi pada usia 6 sampai 24 bulan
adalah 950 kkal per hari.
2. Protein
Untuk membentuk sel-sel baru yang akan menunjang proses pertumbuhan
seluruh organ tubuh, juga pertumbuhan dan perkembangan otak anak.
Kebutuhan protein pada usia 6 sampai 24 bulan adalah 20 gram.
3. Lemak
Berperan penting dalam proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak untuk
kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan yaitu asam lemak esensial (asam
linoleat atau omega 6, asam linolenat atau omega 3) dan asam lemak non
esensial (asam oleat atau omega 9, EPA, DHA, AA.
4. Vitamin A
Untuk menjaga kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit dan
pertumbuhan optimal anak.
5. Vitamin C
Untuk pembentukan kolagen (tulang rawan), meningkatkan daya tahan
tubuh dan penyerapan kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang
dan gigi yang kuat.
6. Yodium
Berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sehingga tidak
mengalami hambatan seperti kerdil atau ukuran tubuh tidak berkembang.
Selain itu juga berperan dalam proses metabolisme tubuh, mengubah
karoten yang terdapat dalam makanan menjadi vitamin A.
7. Kalsium
Penting dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot,
membantu penyerapan vitamin B12 (untuk mencegah anemia dan
membantu sel darah merah).
8. Zink atau Zat Seng
Tersebar di semua sel, jaringan dan organ tubuh. Diperlukan untuk
pertumbuhan fungsi otak dan mempengaruhi respons tingkah laku dan
emosi anak.
9. Zat Besi
Diperlukan untuk pertumbuhan fisik dan mempengaruhi penggunaan energi
yang diperlukan tubuh, pembentukan sel darah yang membantu proses
penyebaran zat gizi serta oksigen ke seluruh organ tubuh.
10. Asam Folat
Sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah
merah dan sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam
pematangan sel darah merah dan mencegah anemia.

b) Zat makanan yang paling utama diperlukan untuk orang yang bekerja adalah
karbohidrat, karena tenaga diperlukan tubuh untuk melakukan aktifitas
fisik. Kita dapat memperoleh tenaga dari makanan-makanan yang
mengandung karbohidrat. Nasi sebagai makanan pokok orang Indonesia
adalah salah satu sumber karbohidrat kompleks.
c) Zat makanan yang diperlukan pada usia lanjut adalah protein, karena protein
merupakan salah satu zat pembangun yang berfungsi untuk membangun,
memelihara dan memperbaiki jaringan tubuh. Bahan makanan sumber zat
pembangun, diantaranya adalah : tempe, tahu, oncom, kedelai, kacang hijau,
kacang tanah, kacang merah, susu, telur, daging dan termasuk juga
golongan ikan, seperti : ikan teri, ikan asin, udang, ikan air tawar atau ikan
air laut.

2. Pengelompokan Sayuran
a) Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam kelompok
zat makanan apa saja?
b) Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah melinjo, brokoli, cabe,
bawang merah dan terong?
Jawaban:
a) Berdasarkan “Triguna Makanan”, sayuran termasuk ke dalam zat
pembangun. Karena
b) Melinjo termasuk ke dalam kelompok sayuran buah, Brokoli termasuk ke
dalam kelompok sayuran daun, Cabe termasuk ke dalam kelompok sayuran
buah, Bawang merah termasuk ke dalam sayuran umbi/akar dan Terong
termasuk ke dalam kelompok sayuran buah.

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


a) Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
b) Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!
Jawaban:
a) Empat sehat lima sempurna adalah kampanye yang dilakukan pemerintah
sejak tahun 1955 untuk membuat masyarakat memahami pola makan yang
benar. Dalam konsep 4 sehat 5 sempurna, makanan dibagi atas empat
sumber nutrisi penting, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-mayur,
buah-buahan, dan disempurnakan dengan susu bila mampu, menjadi lima
sempurna. Konsep ini menekankan pentingnya empat golongan makanan
berupa sumber kalori untuk tenaga, protein untuk pembangun, sayur dan
buah sumber vitamin dan mineral untuk pemeliharaan.
b) Triguna Pangan adalah merupakan pengelompokan makanan berdasarkan
zat gizi, berikut ini tiga kelompok makanan yang disebut triguna makanan,
yaitu:
1. Sumber zat tenaga yang digunakan untuk melakukan suatu aktivitas.
Contohnya: nasi, gandum dan roti.
2. Sumber zat pembangun yang digunakan untuk pembentukan,
pertumbuhan serta pemeliharaan.
Contoh: bahan makanan yang mengandung protein baik nabati maupun
hewani.
3. Sumber zat pengatur digunakan untuk mengatur penggunaan zat-zat gizi
dalam tubuh.
Contoh: bahan makanan yang mengandung vitamin (sayuran dan buah-
buahan) dan mineral.

H. PEMBAHASAN
1. Pada percobaan pertama yaitu mengelompokkan bahan makanan, kita
dapat mengetahui bahwa setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi, membantu
pertumbuhan badan dan otak. Memakan makanan yang bergizi akan membantu
pertumbuhan kita, baik otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai
kandungan gizi yang berbeda. Karbohidrat, protein, lemak, vitamin adalah salah zat
gizi yang dapat diperoleh dari makanan. Setiap jenis gizi yang kita dapatkan
mempunyai fungsi yang berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita
dapatkan sehari-hari. Dalam praktikum ini, adapun contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi, kentang, jagung, singkong, biskuit dan
pisang. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak
maupun tubuh kita. Adapun contoh makanan yang mengandung protein dalam
praktikum ini adalah tahu, telur, jagung, kacang tanah, santan dan kemiri. Lemak
digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.
Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat dan lemak akan
memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita
membutuhkan energi, pada praktikum ini contohnya kemiri, kacang tanah, santan,
susu, margarin dan minyak goreng. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun)
sebagai antibodi yaitu sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu
sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang
tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Adapun contohnya
dalam praktikum ini, yaitu tahu, telur, kemiri, jagung, kacang tanah dan santan.
Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh
kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral,
dll. Vitamin juga sangat penting sebagai zat untuk mempercepat proses
penyembuhan penyakit, meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh dan
memperlambat proses penuaan. Adapun contoh makanan dalam praktikum ini,
yaitu apel, papaya, pisang, wortel, kol, jagung, seledri, kentang dan singkong.

2. Pada percobaan kedua yaitu mengelompokkan jenis sayuran, kita dapat


mengetahui bahwa bahan makanan berupa sayuran adalah bahan makanan dari
tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan
utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok, antara lain:
a) Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan

makanan adalah bagian daunnya.


Contoh: kol dan seledri.
b) Sayuran buah: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi hidangan

makanan adalah buahnya.


Contoh: wortel, kentang dan jagung.
c) Sayuran umbi/akar: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi

hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.


Contoh: wortel, kentang, jagung dan singkong.
d) Sayuran kacang-kacangan: tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi

hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..


Contoh: kacang tanah dan jagung.
e) Sayuran tunas: tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah tunas

tanaman.
Contoh: kol, wortel dan jagung.
3. Pada percobaan ketiga yaitu membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat
5 sempurna, kita dapat mengetahui bahan makanan adalah segala sesuatu yang
dapat dimasak dan diolah untuk dihidangkan. Berikut penjelasannya.
a. Bahan Makanan Pokok
Bahan makanan yang sudah dimasak merupakan makanan utama.
Contoh: nasi bisa dimasak menjadi nasi goreng dan nasi uduk.
b. Bahan Makanan Lauk-pauk
Bahan makanan yang setelah diolah merupakan penyerta dari makanan utama.
Contoh: telur dan tahu dapat dimasak menjadi perkedel.
c. Bahan Makanan Sayuran
Bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang setelah diolah merupakan penyerta
makanan utama.
Contoh: bahan sayuran dapat dimasak menjadi sop.
d. Bahan Makanan Buah-buahan
Contoh: pisang, papaya, apel, dll.
e. Bahan Minuman
Minuman merupakan pelepas dahaga dan sifatnya sebagai pelengkap.
Contoh: susu dapat dimasak menjadi kolak.

I. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan pada percobaan pertama, dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan yang dijadikan contoh dalam praktikum yang mengandung karbohidrat
adalah nasi, biskuit, kentang, singkong, tepung terigu, jagung, gula pasir dan
pisang. Bahan makanan yang mengandung protein adalah tahu, telur, jagung,
kacang tanah, santan, kemiri dan susu. Bahan makanan yang mengandung lemak
adalah susu, kacang tanah, minyak goreng, santan, margarin dan kemiri. Dan
bahan makanan yang mengandung vitamin adalah apel, papaya, pisang, kol,
wortel, jagung, seledri, kentang dan singkong.
Berdasarkan kegiatan pada percobaan kedua, dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu:
1. Sayuran daun, contohnya kol dan seledri.
2. Sayuran buah, contohnya wortel, kentang, singkong dan jagung.
3. Sayuran umbi/akar, contohnya wortel, kentang, jagung dan singkong.
4. Sayuran kacang-kacangan, contohnya kacang tanah dan jagung.
5. Sayuran tunas, contohnya kol, wortel dan jagung.
Berdasarkan kegiatan pada percobaan ketiga, dapat disimpulkan bahwa setiap
bahan makanan mengandung zat gizi yang komponen-komponennya terkandung
pada bahan makanan. Zat makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran
Sebelum melakukan percobaan mengenai makanan, alangkah baiknya segala
alat dan bahan yang diperlukan dipersiapkan dengan baik dan lengkap.
Khususnya membuat label-label yang diperlukan saat mengelompokkan jenis
makanan berdasarkan kandungan zatnya, mengelompokkan sayuran
berdasarkan jenisnya, mengelompokkan bahan makanan yang akan digunakan
untuk membuat menu makanan 4 sehat 5 sempurna serta saat menguji bahan
makanan yang mengandung karbohidrat dan lemak.
L. FOTO PRAKTIKUM
1. Pengelompokkan Bahan Makanan
Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yaitu semua bahan-bahan makanan
yang akan dikelompokkan dan label nama berisi
nama-nama zat makanan.

Tahap Awal / Persiapan

Pada proses kegiatan, beberapa hal yang saya


lakukan, yaitu:
1. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang mengandung karbohidrat,
memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
2. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang mengandung protein,
memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
Proses Kegiatan 3. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang mengandung lemak, memberikan
label nama dan mendokumentasikannya.
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang mengandung vitamin,
memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
Pada tahap akhir, beberapa hal yang saya lakukan
yaitu:
1. Mengecek ulang bahan-bahan makanan yang
sudah saya kelompokkan agar sudah pada
kelompok yang benar.
2. Menuliskan hasil pengelompokkan bahan-
bahan makanan pada tabel yang ada pada
Lembar Kerja.

Tahap Akhir / Hasil


2. Pengelompokkan Sayuran
Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yaitu semua bahan-bahan sayuran saja
yang akan dikelompokkan dan label nama berisi
nama-nama kelompok sayuran, yaitu sayuran daun,
sayuran buah, sayuran umbi/akar, sayuran tunas
dan sayuran kacang-kacangan.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, beberapa hal yang saya
lakukan, yaitu:
1. Mengumpulkan dan mengelompokkan sayuran
daun, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
2. Mengumpulkan dan mengelompokkan sayuran
buah, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
3. Mengumpulkan dan mengelompokkan sayuran
Proses Kegiatan umbi/akar, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan sayuran
tunas, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
5. Mengumpulkan dan mengelompokkan sayuran
kacang-kacangan, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
Pada tahap akhir, beberapa hal yang saya lakukan
yaitu:
1. Mengecek ulang bahan-bahan sayuran yang
sudah saya kelompokkan agar sudah pada
kelompok yang benar.
2. Menuliskan hasil pengelompokkan sayuran
pada tabel yang ada pada Lembar Kerja.
Tahap Akhir / Hasil

3. Membuat Menu Makanan Berdasarkan 4 Sehat 5 Sempurna


Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yaitu semua bahan-bahan makanan
yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan susu.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, beberapa hal yang saya
lakukan, yaitu:
1. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang diperlukan untuk membuat
masakan nasi goreng, memberikan label nama
dan mendokumentasikannya.
2. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang diperlukan untuk membuat
masakan pecel, memberikan label nama dan

Proses Kegiatan mendokumentasikannya.


3. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang diperlukan untuk membuat
masakan perkedel kentang, memberikan label
nama dan mendokumentasikannya.
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang diperlukan untuk membuat
masakan sop, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
5. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang diperlukan untuk membuat
masakan bakwan, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
6. Mengumpulkan dan mengelompokkan bahan
makanan yang diperlukan untuk membuat
masakan kolak, memberikan label nama dan
mendokumentasikannya.
Pada tahap akhir, beberapa hal yang saya lakukan
yaitu:
1. Mengecek ulang bahan-bahan makanan
berdasarkan jenis masakan yang dapat dibuat
dari bahan-bahan makanan tersebut.
2. Menuliskan hasil menu makanan berdasarkan 4
sehat 5 sempurna pada tabel yang ada pada
Lembar Kerja.
Tahap Akhir / Hasil

UJI MAKANAN

A. JUDUL PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
2. Uji Lemak

B. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat
2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak

C. ALAT DAN BAHAN


1. Uji Karbohidrat
d) Piring plastik 1 buah
e) Pipet 1 buah
f) Pisang 1 iris kecil
g) Apel 1 iris kecil
h) Nasi secukupnya
i) Telur rebus (bagian putinya) 1 iris kecil
j) Tahu putih 1 iris kecil
k) Margarin seujung sendok
l) Biskuit 1 potong kecil
m)Tepung terigu 1 sendok kecil
n) Gula pasir 1 sendok kecil
o) Kentang 1 iris kecil
p) Betadine 10 ml

2. Uji Lemak
a) Piring plastik 1 buah
b) Pipet 2 buah
c) Kertas coklat sampul buku ukuran 10 cm x 10 cm sebanyak 12 lembar
d) Sendok 1 buah
e) Kemiri 2 buah
f) Margarine 1 sendok kecil
g) Wortel 1 buah
h) Seledri 1 tangkai
i) Biji jagung kering 1 genggam
j) Singkong kering 1 iris
k) Kacang tanah kering yang dikupas 3-5 butir
l) Pepaya 1 potong kecil
m)Santan 1-3 sendok the
n) Minyak goreng 5 ml
o) Susu 1-3 sendok teh
p) Air 5 ml

D. LANDASAN TEORI
1. Uji Karbohidrat
a. Unsur Penyusun Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang disintesis dari senyawa
anorganik yang mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Komponen dasar dari karbohidrat adalah monosakarida. Karbohidrat dapat
diperoleh dari padi, jagung, gandum dan biji-bijian lainnya seperti sagu,
ketela pohon, ketela rambat dan kentang.
b. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, antara lain:
1) Sebagai sumber energi utama.
2) Sebagai bahan pembentuk senyawa kimia lain.
3) Sebagai komponen penyusun gen dalam inti sel yang amat penting dalam
pewarisan sifat.
4) Sebagai senyawa yang membantu proses berlangsungnya buang air besar.
c. Metabolisme Karbohidrat
Untuk menghasilkan energi, glukosa mengalami oksidasi. Prosesnya
berlangsung bertahap, diawali dengn glikolisi, dekarboksilasi oksidatif, siklus
Krebs, dan sistem transpor elektron.
Uji karbohidrat yang dilakukan dalam kegiatan praktikum ini adalah dengan
menggunakan Uji Iodine.

Uji Iodine adalah reaksi kimia yang digunakan untuk menguji keberadaan pati
atau iodium. Pada reaksinya, Anion triiodida langsung menghasilkan warna
biru kehitaman yang pekat saat bersentuhan dengan pati.

2. Uji Lemak
a. Struktur Kimia Lemak
Lemak atau lipida tersusun oleh C, H, dan O, dan kadang-kadang fosforus
(P) serta nitrogen (N). Lemak merupakan ester dari asam lemak dengan gliserin
yang membentuk trigliserida, yaitu zat yang tersusun oleh satu senyawa gliserol
dan tiga senyawa asam lemak. Berdasr komposisi kimianya, lemak dibedakan
menjadi tiga macam yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan derivat lemak.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua, yaitu asam
lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
b. Sumber Lemak
Lemak nabati adalah lemak tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, zaitun,
kemiri, berbagai jenis tanaman kacng, dan buah avokado. Lemak hewani adalah
lemak hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan
basah, minyak ikan, dan telur.
c. Fungsi Lemak
Di dalam tubuh kita lemak berfungsi penting antara lain:
1) Sebagai pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah.
2) Sebagai pelarut vitamin A, D, E, dan K.
3) Sebagai pelindung alat-alat tubuh yang vital ( antra lain jantung dan
lambung), yaitu sebagai bantalan lemak.
4) Sebagai penghasil energi tertinggi.
5) Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel.
6) Sebagai bahan penyusun hormon dan vitamin (khusus untuk sterol).
7) Sebagai bahan penyusun garam empedu, asam kholat dan hormon seks.
d. Metabolisme Lemak
Asam lemak bersenyawa kembali dengan gliserol membentuk lemak, dan
selanjutnya diangkut oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil
menuju ke pembuluh getah bening kiri pembuluh dada terus ke pembuluh balik
bawah selangka. Selanjutnya lemak disimpan dijaringan adiposa ( jaringan
lemak). Hal ini terjadi apabila masih ada glukosa yang dipergunakan sebagi
sumber energi. Jika dibutuhkan, lemak akan diangkut ke hati dalam bentuk
senyawa lesitin.
e. Uji Lemak
Bahan makanan yang ada diuji menggunakan kertas buram. Jika terjadi
noda yang transparan setelah kering maka dapat dikatakan mengandung lemak.
Sedangkan jika tidak terjadi noda yang transparan setelah kering maka dapat
dikatakan tidak mengandung lemak.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
a) Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambarlangsung dalam lembar
kerja yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
b) Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji
di atas piring plastik.
c) Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes betadine.
Catatlah bahan yang diuji, manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setelah ditetesi betadine.
d) Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah
kesimpulan tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum.

2. Uji Lemak
a) Buatlah dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong
dengan ukuran 10 cm x 10 cm.
b) Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas
coklat.
c) Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas
coklat yang lainnya.
d) Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu
periksa keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan
permukaan kertas tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan
bekas? Catatan: gunakan hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang
mengandung minyak atau tidak.
e) Ambillah sebelas kertas coklat yang sama seperti a). Berilah nama jenis
bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji, yaitu: (1) air, (2)
kemiri, (3) margarine, (4) seledri, (5) wortel, (6) biji jagung kering, (7)
singkong kering, (8) kacang tanah kering, (9) pepaya, (10) santan dan (11)
susu.
f) Haluskanlah kemiri, usap-usap di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali
dan bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar 5-10 menit.
g) Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan
makanan lain. Oleskan margarine di atas kertas coklat, usap-usap sedikit
dan biarkan sekitar 10 menit.
h) Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah
wortel dan usap-usapkan di atas kertas coklat berulang-ulang. Usap-usapkan
biji jagung kering di atas kertas coklat berulang-ulang atau sebanyak
sepuluh kali. Lakukan hal yang sama untuk singkong kering dan kacang
tanah kering. Potong-potong papaya dan usap-usapkan di atas kertas coklat
sebanyak sepuluh kali. Teteskan air santan pada kertas coklat. Teteskan pula
susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh kertas coklat ini
selama sepuluh menit.
i) Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Kertas manakah
yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada
table di Lembar Kerja.

F. HASIL PENGAMATAN
Uji Karbohidrat
Warna
No. Bahan Sebelum Setelah Keterangan
Makanan Diberi Diberi
Betadine Betadine
1. Pisang Putih Berubah Mengandung
menjadi Karbohidrat
ungu-biru
2. Apel Putih agak Putih agak Tidak Mengandung
krem krem Karbohidrat
3. Nasi Putih Berubah Mengandung
menjadi Karbohidrat
ungu-biru
4. Telur rebus Putih Putih Tidak Mengandung
(bagian Karbohidrat
putih)
5. Tahu putih Putih Putih Tidak Mengandung
Karbohidrat
6. Margarine Kuning Kuning Tidak Mengandung
Muda Muda Karbohidrat
7. Biskuit Coklat Berubah Mengandung
Muda menjadi Karbohidrat
ungu-biru
8. Tepung Putih Berubah Mengandung
terigu menjadi Karbohidrat
ungu-biru
9. Gula pasir Putih Coklat Tua Mengandung
Karbohidrat
10. Kentang Kuning Berubah Mengandung
Muda menjadi Karbohidrat
ungu-biru

Uji Lemak
Meninggalkan Bekas
No. Bahan yang Noda Minyak Keterangan
Diuji Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung Lemak
2. Margarine √ Mengandung Lemak
3. Wortel √ Tidak Mengandung
Lemak
4. Seledri √ Tidak Mengandung
Lemak
5. Biji Jagung √ Tidak Mengandung
Lemak
Kering
6. Singkong Kering √ Tidak Mengandung
Lemak
7. Kacang Tanah √ Mengandung Lemak
8. Pepaya √ Tidak Mengandung
Lemak
9. Santan √ Mengandung Lemak
10. Minyak Goreng √ Mengandung Lemak
11. Susu √ Tidak Mengandung
Lemak
12. Air √ Tidak Mengandung
Lemak

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Uji Karbohidrat
a) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang dan gula pasir.
Setelah diberi betadine, apakah semuanya menunjukkan warna biru ungu?
Jika tidak, mengapa. Bukankah semua bahan makanan tersebut megandung
karbohidrat? Jika ya, jelaskan mengapa?
b) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu-biru dan ada pula yang tidak
setelah ditetesi betadine?
c) Berdasarkan uji yang telah dilakukan, bahan makanan manakah yang
termasuk sumber karbohidrat?
d) Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawaban:
a) Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang
tetap seperti warna semula.
b) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
c) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, gula pasir dan kentang.
d) Kita dapat mengetahui bahan-bahan yang mengandung amilum dan yang
tidak, dan kita tahu bahan yang mengandung amilum itu tidak semua sama
kandungan amilumnya dari bahan yang satu dengan yang lainnya. Ketika
bahan yang mengandung Amilum warnya berubah menjadi Biru keunguan.

2. Uji Lemak
a) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri dan pepaya.
Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan anda.
b) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan cahaya,
bagaimana terlihatnya?
c) Berdasarkan uji yang telah dilakukan, manakah bahan makanan sumber
lemak?
Jawaban:
a) Setelah meraba atau mengusap tetesan bahan makanan kemiri, seledri dan
pepaya, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: bekas usapan kemiri di
kertas coklat terasa licin dan terdapat noda seperti minyak sedangkan bekas
usapan seledri dan pepaya tidak terdapat noda seperti minyak kembali
kering seperti kertas coklat biasa.
b) Setelah bekas usapan/tetesan bahan tersebut diterangi atau disorot dengan
cahaya, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: bekas kemiri terlihat
transparan sedangkan bekas seledri dan pepaya tidak terlihat transparan.
c) Berdasarkan uji yang telah dilakukan, bahan makanan yang mengandung
lemak, yaitu: kemiri, margarin, kacang tanah kering, santan dan minyak
goreng. Bahan yang tidak mengandung lemak, yaitu: wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering, papaya, air dan susu.

H. PEMBAHASAN
1. Pada percobaan pertama dalam uji karbohidrat, dapat diamati dan
diketahui bahwa untuk untuk mengidentifikasi adanya kandungan karbohidrat
dalam bahan makanan, dilakukan dengan uji iodin yakni menggunakan betadine.
Betadine mengandung bahan iodin sedangkan beras mengandung amilum atau pati
yang merupakan turunan dari karbohidrat. Ketika keduanya bertemu, yang terjadi
adalah perubahan warna.
1) Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan betadine
berubah warna menjadi ungu kebiruan. Hal itu berarti pisang mengandung
karbohidrat (amilum).
2) Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), apel yang diiris kecil ditetesi dengan betadine tidak
akan berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa apel tidak mengandung
karbohidrat (amilum).

3) Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan betadine akan
berubah warna ungu biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung
karbohidrat (amilum).
4) Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan betadine tidak
akan mengalami perubahan warna. Hal itu berarti menunjukkan bahwa putih telur
tidak mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat
(amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
5) Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan betadine tidak akan
berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
6) Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan betadine tidak berubah
warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
7) Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan betadine akan
berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa biskuit mengandung
karbohidrat (amilum).
8) Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan betadine akan berubah
warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa tepung terigu
mengandung karbohidrat (amilum).
9) Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan betadine akan berubah
warna menjadi cokelat tua. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir mengandung
karbohidrat (amilum).
10) Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan betadine akan
berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).

2. Pada percobaan kedua dalam uji lemak, dapat diamati dan diketahui
bahwa untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya kandungan lemak dalam bahan
makanan, dilakukan dengan uji lemak yakni menggunakan kertas sampul coklat.
Setelah kami melakukan pengamatan diperoleh hasil berupa data sebagai berikut:
1. Air
Pada uji lemak, air yang di usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan
selama 10 menit ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal
itu menunjukkan bahwa air tidak mengandung lemak
2. Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit dan ketika kertas dilihat ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri mengandung
lemak.
3. Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan ketika kertas dilihat ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung
lemak.
4. Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung
lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat kesehatan mata.
5. Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung
lemak.
6. Biji Jagung Kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian dan ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji
jagung kering tidak mengandung lemak.
7. Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian dan ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.
8. Kacang Tanah Kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering
mengandung lemak.
9. Pepaya
Pada uji lemak, pepaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan ternyata tidak meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa pepaya tidak mengandung
lemak.
10. Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
11. Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit dan ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
12. Minyak Goreng
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian dan ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng
mengandung lemak.

I. KESIMPULAN
1. Berdasarkan kegiatan pada percobaan pertama, setelah melakukan pengamatan
pada praktikum uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-
bahan makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit,
tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium/reagen
lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan
ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
a. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat, yaitu pisang, nasi, biskuit,
tepung terigu dan kentang.
b. Bahan makanan yang tidak mengandung karbohidrat, yaitu apel, telur rebus
(putihnya), tahu, margarin dan gula pasir.

2. Berdasarkan kegiatan pada percobaan kedua, setelah melakukan pengamatan


pada praktikum uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan makanan
(kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong kering, kacang tanah
kering, pepaya, santan, susu dan minyak goreng), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut:
a. Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan
dan minyak goreng.
b. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, pepaya, air dan susu.

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran
 Ketika melakukan percobaan mengenai uji karbohidrat, sebaiknya letakkan
bahan-bahan makanan yang akan diuji dengan dengan jarak yang sesuai.
Agar tidak terjadi kontaminasi antara bahan makanan yang satu dengan
bahan makanan lain yang belum ditetesi betadine.
 Ketika melakukan percobaan mengenai uji lemak, sebaiknya dilakukan di
siang hari atau saat suhu lingkungan panas, karena hal ini akan
mempermudah dan mempercepat proses pengamatan, pengecekan dan
pencatatan hasilnya (kertas sampul coklat akan cepat mongering setelah
diusapkan dengan bahan-bahan makanan yang diujikan).

L. FOTO PRAKTIKUM
1. Uji Karbohidrat
Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yaitu semua bahan-bahan makanan
yang akan diuji kandungan karbohidratnya.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, beberapa hal yang saya
lakukan, yaitu:
1. Menempatkan bahan-bahan makanan yang akan
diuji kandungan karbohidratnya pada beberapa
wadah (tiap wadah ada 1 bahan) sesuai dengan
label nama (kertas sampul coklat).
2. Menetesi bahan makanan dengan 2-3 tetes
betadine.
3. Mengamati apakah terjadi perubahan warna atau
tidak pada bahan makanan tersebut.
4. Melakukan dokumentasi hasil percobaan.

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, saya memperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat,
akan berubah warna menjadi ungu-biru.
2. Mencatat hasilnya pada tabel dalam Lembar
Kerja.
3. Melakukan dokumentasi hasil percobaan.

Tahap Akhir / Hasil


2. Uji Lemak
Pada tahap awal, saya mempersiapkan semua alat
dan bahan yang akan dipergunakan dalam
praktikum, yaitu semua bahan-bahan makanan
yang akan diuji kandungan lemaknya.

Tahap Awal / Persiapan


Pada proses kegiatan, beberapa hal yang saya
lakukan, yaitu:
1. Menempatkan bahan-bahan makanan yang akan
diuji kandungan lemaknya sesuai dengan label
nama (kertas sampul coklat).
2. Mengusap-usapkan bahan makanan dan
diamkan selama 10 menit.
3. Mengamati apakah ada bekas noda yang tersisa
atau tidak.
4. Melakukan dokumentasi hasil percobaan.

Proses Kegiatan
Pada tahap akhir, saya memperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Bahan makanan yang mengandung karbohidrat,
akan berubah warna menjadi ungu-biru.
2. Mencatat hasilnya pada tabel dalam Lembar
Kerja.
3. Melakukan dokumentasi hasil percobaan.

Tahap Akhir / Hasil


PENCERNAAN MAKANAN

A. JUDUL PERCOBAAN
Struktur Sistem Pencernaan

B. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Gambar sistem pencernaan
2. Alat tulis

D. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sekelompok organ
dalam tubuh manusia untuk memecah dan mengolah makanan demi menyerap
nutrisinya. Nutrisi yang diperoleh akan disalurkan ke seluruh tubuh untuk
digunakan sebagai energi serta menjaga fungsi organ lainnya. Sementara itu, sisa
makanan yang tidak dapat diuraikan, dicerna atau diserap akan dikeluarkan lewat
urine saat buang air kecil atau feses saat buang air besar. Sistem pencernaan
makanan diatur oleh otak yang dibantu oleh komponen lainnya (seperti saraf,
hormon dan enzim) agar fungsi setiap organ dan proses kerjasama di antaranya
berjalan seirama dengan teratur. Sistem pencernaan manusia juga didukung oleh
serangkaian otot yang mengkoordinasikan pergerakan makanan untuk membantu
melancarkan proses pengolahannya. Proses pencernaan makanan pada tubuh
manusia dapat dibedakan atas dua macam, yaitu:
1. Proses pencernaan secara mekanik Yaitu proses perubahan makanan dari
bentuk besar atau kasar menjadi bentuk kecil dan halus. Pada manusia dan
mamalia umumnya, proses pencernaan mekanik dilakukan dengan
menggunakan gigi.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis) Yaitu proses
perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang
dihasilkan oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam
tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan
makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi
mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas
saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan
enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar
pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati
(hepar) dan pankreas.

2. Fungsi Sistem Pencernaan


Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses
berikut:
a. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
b. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh
gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum
ditelan(menelan).
c. Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
d. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi
molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
e. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran
pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat
digunakan oleh tubuh.
f. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna,
juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

3. Organ-organ pada Sistem Pencernaan Manusia


Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua
kelompok:
· a. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang
dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecahnya menjadi
bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah.
Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah:
mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar
makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.
· b. Organ Pencernaan Tambahan
Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran
pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga
mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada
saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan
akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan
makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan
seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.
Berikut ini penjelasan mengenai Organ pada Sistem Pencernaan Manusia.
1. Mulut
Proses pencernaan dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut. Di dalam
mulut terdapat alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan, yaitu gigi,
lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di dalam rongga mulut, makanan
mengalami pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa organ di dalam
mulut, yaitu:
a. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan sehingga makanan menjadi halus.
Keadaan ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan mencerna makanan
lebih cepat dan efisien. Gigi dapat dibedakan atas tiga macam yaitu gigi seri,
gigi taring, gigi geraham. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga bagian,
yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum) dan akar gigi (radiks).
Mahkota gigi atau puncak gigi merupakan bagian gigi yang tampak dari luar.
Setiap jenis gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri
berbentuk seperti pahat, gigi taring berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi
geraham berbentuk agak silindris dengan permukaan lebar dan datar
berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi seri berkaitan dengan
fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi taring yang
berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan gigi
geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi
untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang
terlindung dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang
tertanam di dalam rahang. Email gigi merupakan lapisan keras berwarna
putih yang menutupi mahkota gigi. Tulang gigi, tersusun atas zat dentin.
Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah. Itulah sebabnya bila gigi kita
berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum gigi terdapat saraf. Jumlah
gigi pada anak-anak berbeda dengan jumlah gigi pada usia dewasa. Adapun
rumus gigi yang menunjukkan perbedaan tersebut sebagai berikut:

Keterangan:

I = Insisivus = gigi seri

C = Caninus = gigi taring

P = Premolar = geraham depan

M = Molar = geraham belakang

b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam. Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir,
dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas
sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang
disebut papila.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu :
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga yang menghasilkan ludah yang
berbentuk cair.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah yang menghasilkan
getah yang mengandung air dan lendir.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah yang menghasilkan getah
yang mengandung air dan lendir.
4. Fungsi air ludah adalah untuk memudahkan menelan, pencernaan, serta
sebagai pelindung selaput mulut dari panas, dingin, asam maupun basa.

2. Kerongkongan
Kerongkongan merupakan saluran penghubung antara
mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan
tidak terjadi proses pencernaan. Melalui kerongkongan makanan didorong
masuk ke dalam lambung dengan gerak peristaltik.
Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian
pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita
menelan jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses, kerja otot-otot
organ pencernaan selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari).

3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah
kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan.
Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
yang membulat (fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan
dengan hati dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan
langsung dengan usus dua belas jari. Di bagian
ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter yang mengatur masuk dan
keluarnya makanan ke dan dari lambung.
Dinding lambung terdiri dari otot yang tersusun melingkar, memanjang, dan
menyerong. Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi, sehingga
makanan teraduk dengan baik dan bercampur merata dengan getah lambung.
Hal ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan yang menghasilkan getah lambung.
Getah lambung mengandung air lendir (musin), asam lambung, enzim renin,
dan enzim pepsinogen. Getah lambung bersifat asam karena banyak
mengandung asam lambung. Asam lambung berfungsi membunuh kuman
penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan dan juga berfungsi untuk
mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin berfungsi memecah protein
menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi menggumpalkan protein
susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim renin dan
enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses pencernaan
kimiawi.
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga menghasilkan
hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah lambung. Di
dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk dimulai
dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus menerus
baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung kosong. Jika
lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat lambung
dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa sakit dan
berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak mengaduk
saat lambung kosong.
Makanan umumnya bertahan tiga sampat empat jam di dalam lambung.
Makanan berserat bahkan dapat bertahan lebih lama. Dari lambung, makanan
sedikit demi sedikit keluar menuju usus dua belas jari melalui sfingter pilorus.

4. Usus Halus
Usus halus merupakan bagian dari saluran pencernaan yang paling panjang
(± 8,5 meter). Terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a. doudenum atau usus duabelasjari, panjangnya ± 0,25 m
b. jejenum atau usus kosong, panjangnya ± 7 meter
c. ileum atau usus penyerapan, panjangnya 1 meter
Pencernaan yang terjadi di dalam usus halus berlangsung secara kimiawi
atau secara enzimatis. Makanan yang berbentuk bubur masuk ke usus halus
bersifat asam karena mengandung HCl. Akibatnya akan merangsang sel-sel
kelenjar usus untuk mengeluarkan getah usus. Getah usus mengandung hormon
dan enzim, yaitu:
a. Hormon
 Hormon sekretin: yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan getah
pankereas
 Hormon kolesistokinin: yang merangsang kantong empedu untuk
mengeluarkan getah empedu. Getah empedu berfungsi mengemulsikan
lemak sehingga mudah dicerna oleh lipase menjadi asam lemak dan gliserol
b. Enzim
 Enterokinase: aktivator tripsinogen menjadi tripsin dan erepsinogen
menjadi erepsin.
 Erepsinogen: memecah peptida menjadi asam amino.
 Disakarase: memecah disakarida menjadi monosakarida. Ada tiga macam
disakarase, yaitu:
- sukrase: memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa
- maltase: memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa
- laktase: memecah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa
 Lipase: memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol
c. Getah Pankreas
 Tripsinogen, oleh enterokinase akan diaktifkan menjadi tripsin, yang
selanjutnya berfungsi untuk memecah pepton menjadi peptida dan asam-
asam amino.
 Amilase pankreas (diastase), memecah amilum menjadi disakarida.
 Lipase pankreas (steapsin), memecah emulsi lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
 Natrium hidrokarbonat (NaHC03) untuk menciptakan lingkungan pH basa,
sehingga ketiga enzim yang dihasilkan pankreas akan bekerja dengan baik.

5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses
pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan,
bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting
dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari
usus besar. Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu
(apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.
Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat
sampai lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam.
Di dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar).

6. Anus
Anus merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka otot spinkter rectum mengatur
pembukaan dan penutupan anus. Otot spinkter yang menyusun rektum ada 2,
yaitu otot polos dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan
dengan sadar, yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti
dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum.
Akibatnya feses dapat terdorong ke luar anus.

4. Urutan Pencernaan Makanan pada Manusia


 Makanan akan masuk ke mulut dan melalui proses pengunyahan agar
menjadi halus lalu (pencernaan mekanik) diteruskan ke dalam
lambung secara sedikit demi sedikit melalui kerongkongan.
 Setelah berada di lambung. makan akan dilakukan proses pencernaan
kimiawi yang berkaitan dengan enzim dalam lambung.
 Makanan akan berada dalam lambung selama kurang lebih 3 atau 4 jam.
Setelah itu diteruskan ke usus halus, pada usus halus inilah nantinya
makanan itu akan dipilah dari kandungan yang diperlukan tubuh dan sisa
makanan.
 Sisa makanan kembali diteruskan ke dalam usus besar dan diubah
menjadi feses. Sedangkan kandungan makanan yang diperlukan oleh
tubuh disebarkan ke berbagai bagian tubuh yang memerlukannya.
 Setelah sisa makanan menjadi feses maka akan diteruskan ke rektum
saat sudah penuh dan dikeluarkan melalui anus.
5. Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan sistem pencernaan makanan
1. Gangguan karena Infeksi
a. Disentri disebabkan oleh Shigella dysentriae. Gejalanya antara lain
demam dan diare.
b. Tifus disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhosa.
c. Hepatitis disebabkan karena radang pada organ hati oleh virus hepatitis
(sakit kuning). Penyakit ini mengganggu fungsi atau aktivitas hati.
d. Apendistis disebabkan karena radang pada usus buntu oleh infeksi yang
menyebabkan usus buntu membengkak dan bernanah.
2. Gangguan bukan karena Infeksi
a. Gastritis (radang lambung atau maag) disebabkan oleh makan yang tidak
teratur sehingga dinding lambung “termakan” oleh asam lambung yang
berlebihan.
b. Sembelit: sulit buang air besar karena terlambat defekasi (buang air
besar).
c. Kanker lambung dapat disebabkan oleh zat-zat racun atau karsinogenik
(penyebab kanker).
d. Hemaroid atau ambeien terjadi karena pembengkakan vena pada anus.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambar sistem pencernaan yang terdapat pada Lembar Kerja di
akhir modul ini.
2. Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3. Tuliskan bagian-bagian tadi pada Lembar Kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini.
F. HASIL PENGAMATAN

Keterangan:
1. Mulut
2. Kerongkongan
3. Lambung
4. Usus Halus
5. Usus Besar
6. Anus

G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1) Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
2) Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut?
3) Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi
apa? Uraikan dengan jelas!
Jawaban:
1) Bagian-bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim, antara lain:
a. Mulut yaitu pada kelenjar ludah
b. Lambung
c. Pankreas
d. Usus halus

2) Enzim yang dihasilkan oleh organ-organ tersebut, antara lain:


a. Rongga mulut mengandung kelenjar saliva (air liur). Kelenjar liur
mengeluarkan enzim lisozim, betain, bromelain, dan amilase.
b. Lambung mengeluarkan asam hidroklorik (HCl) yang dapat membunuh
bakteri dan menyediakan lingkungan asam untuk aktivitas enzimatik
yaitu enzim protease. Selain itu, sel-sel dalam lambung juga membuat
enzim lain yaitu renin, gelatinase dan lipase lambung.
c. Pankreas adalah organ saluran pencernaan yang merupakan sumber
utama enzim lipase. Sel di pankreas juga membuat jenis amilase lain,
yang disebut amilase pankreas. Pankreas juga membuat kelompok enzim
protease lainnya yaitu, tripsin dan kimotripsin. Selain itu, pankreas juga
membuat sekelompok enzim lainnya, termasuk Phospholipase,
Carboxypeptidase, Elastasis, Nuklease.
d. Usus halus membuat enzim yang disebut maltase, sukrase, dan laktase.
3) Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat menjadi seperti yang akan
dijelaskan berikut ini.

No. Nama Enzim Letak Fungsi Penghasil


Mengubah Menjadi

1. Ptialin / Amilase Mulut Amilum Maltosa Kelenjar Ludah


2. Pepsin Lambung Protein Pepton Lambung
3. Renin Lambung Mengendapkan kasein susu Lambung
4. Amilase Usus 12 Jari Maltosa Glukosa Pankreas
5. Tripsin Usus 12 Jari Pepton Asam Amino Pankreas
6. Lipase Usus 12 Jari Lemak Asam Lemak & Pankreas
Gliserol
7. Erepsin Usus Halus Pepton Asam Amino Usus 12 Jari

Maltase Usus Halus Maltosa Glukosa + Usus Halus


8. Glukosa
9. Sukrase Usus Halus Sukrosa Glukosa + Usus Halus
Fruktosa
10. Laktase Usus Halus Laktosa Glukosa + Usus Halus
Galaktosa
H. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini adalah sistem pencernaan manusia. Sistem pencernaan manusia
dimulai dari memasukkan makanan ke dalam mulut dan berakhir di anus sebagai tempat
pembuangan sisa-sisa makanan. Mencerna adalah memecah bahan makanan yang
molekulnya berukuran besar menjadi molekul yang lebih kecil sehingga memungkinkan
diserap oleh usus halus. Mencerna makanan bertujuan untuk menghancurkan makanan
supaya menjadi lebih lembut. Makanan itu akan diubah menjadi energi.
Setelah mengamati gambar sistem pencernaan di atas‚ praktikan memperoleh urutan-
urutan organ sistem pencernaan dimulai dari rongga mulut kemudian ke kerongkongan
dilanjutkan ke lambung‚ setelah dari lambung makanan menuju usus halus‚ dari usus halus
proses pencernaan makanan dilanjutkan ke usus besar. Setelah proses pencernaan selesai‚
sisa hasil pemrosesan makanan dibuang melalui anus.
Organ pencernaan pertama adalah rongga mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi‚
lidah dan kelenjar ludah. Gigi manusia berfungsi untuk memotong dan menghaluskan
makanan. Di dalam gigi manusia terdapat tiga macam gigi‚ yaitu gigi seri‚ gigi taring dan
gigi geraham. Gigi orang dewasa berjumlah 32 buah yang terletak 16 buah gigi di rahang
atas dan 16 buah gigi di rahang bawah. Di rahang atas terdiri dari 4 buah gigi seri‚ 2 buah
gigi taring‚ 4 buah geraham depan dan 4 buah geraham belakang. Di rahang bawah rahang
atas terdiri dari 4 buah gigi seri‚ 2 buah gigi taring‚ 4 buah geraham depan dan 4 buah
geraham belakang. Gigi orang dewasa disebut gigi tetap karena tidak akan diganti seumur
hidup. Dan gigi anak disebut gigi sulung atau gigi susu karena warnanya seperti air susu.
Gigi susu berjumlah 20 buah.
Selain gigi di dalam mulut juga terdapat organ lain yaitu lidah. Lidah berfungsi untuk
membantu mengaduk makanan di dalam rongga mulut‚ membantu membersihkan mulut‚
membantu bersuara dan bicara‚ membantu mendorong makanan dalam proses penelanan.
Di dalam mulut terdapat kelenjar pencernaan yang disebut dengan kelenjar ludah. Kelenjar
ini menghasilkan enzim pencernaan di dalam mulut yang disebut enzim ptialin. Enzim
adalah zat kimia yang dapat mengubah zat makanan.
Setelah dari mulut‚ makanan yang telah hancur masuk ke kerongkongan yang
berbentuk saluran. Saluran ini menuju ke lambung. Lambung merupakan tempat mencerna
makanan yang dibantu dengan enzim-enzim sehingga berbentuk bubur. Enzim itu
dihasilkan oleh dinding lambung.
Setelah dari lambung makanan masuk ke usu halus yang panjang dan berliku-liku.
Disini makanan dicerna lagi dan dengan enzim dan kelenjar pankreas. Enzim yang
dihasilkan oleh kelenjar pankreas yaitu enzim tripsin‚ amilase dan lipase.
Alat pencernaan hati juga menghasilkan zat yang disebut empedu. Dalam usus halus
pencernaan selesai. Lalu sari-sari makanan diserap oleh usus halus. Tidak semua makanan
dapar diserap oleh tubuh. Sisanya masuk ke usus besar. Di usus besar terdapat penyerapan
air mineral dan terjadi pembusukan makanan dengan bantuan bakteri pembusu. Lalu sisa
makanan dibuang keluar tubuh melalui anus.

I. KESIMPULAN
Dari pengamatan sistem pencernaan diatas, dapat disimpulkan bahwa urutan sistem
pencernaan makanan adalah:
Mulut → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar→ anus

J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman, dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-3-organ-organ-pencernaan-
manusia/diakses pada tanggal 7 Juni 2021 pukul 11.43.

Wikipedia. 2019. Sistem Pencernaan. https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan

K. KESULITAN YANG DIALAMI


Saran
Ketika menyebutkan enzim-enzim serta hormone yang membantu sistem pencernaan pada
manusia, sebaiknya mendetail atau melihat dari organnya terlebih dahulu. Agar tidak ada
salah penafsiran terhadap peranan enzim dan hormon tersebut.

L. FOTO PRAKTIKUM

Anda mungkin juga menyukai