Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI SKENARIO 4 BLOK 17

KELOMPOK 2A
ANGGOTA
1. Salsabillah Chaerunnisa (1861050002)
2. Abigail Tirza M. Silalahi (1861050005)
3. Jason Gerard Timothy (1861050009)
4. Rana Dian Pertiwi (1861050011)
5. Tiur Theofanny (1861050034)
6. Antony Anugrah M. Sagala (1861050084)
7. Prikilla Jessica (1861050124)

IDENTIFIKASI KATA SULIT


A. Sequester
a. Segmen tulang yang terlepas karena terjadi nekrotik yang disebabkan karena adanya luka
iskemik oleh proses peradangan kronik
b. Terjadi karena ada infeksi yang diawali dari sistem haavers yang meluas ke periosteum
dan korteks tulang
B. Lesi osteolitik
a. Peningkatan jumlah sel osteoklas yang merupakan destruksi tulang. Pada patah tulang
dapat menyebabkan nyeri
b. Bagian tulang yang lunak akibat penyakit tertentu pada tulang

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pasien dapat nyeri kaki kanan disertai dengan demam?
2. Apakah adanya hubungan antara kecelakan lalu lintas 4 bulan lalu dengan keluhan yang dirasakan
pasien sekarang?
3. Bagaimana hasil interpretasi pemeriksaan fisik pasien?
4. Bagaimana hasil interpretasi pemeriksaan radiologi pasien?
5. Apa penyebab terjadinya pus, atrofi, dan ROM negatif?
6. Apa yang menyebabkan terjadinya posisi kaki angulasi dan eksorotasi yang positif?

CURAH PENDAPAT
1. - Nyeri akut terjadi secara tiba – tiba, nyeri kronik terjadi selama berbulan – bulan sampai
bertahun. Pada pasien ini terjadi nyeri kronik karena setelah kecelakaan melakukan pengobatan
alternatif yang memungkinkan untuk meningkatkan risiko infeksi
Infeksi akan menyebabkan pengeluaran mediator kimia yang akan menyebabkan nyeri dan
demam akibat pelepasan pyrogen endogen
- Infeksi terjadi karena adanya mikroorganisme yang tersebar secara hematogen. Bakteri dapat
mengeluarkan enzim sehingga tulang lisis dan dapat menyerang osteoblast melalui protective
mechanism biofilm
- Bakteri yang menginfeksi tulang mempunyai predileksi di metafisis tulang
- Infiltrasi sel PMN menyebabkan peningkatan tekanan intraoseus sehingga terjadi
peningkatan tekanan maka menyebabkan rasa nyeri pada area yang terinfeksi.

2. - Kemungkinan terjadi fraktur terbuka sehingga meningkatkan risiko infeksi mikroorganisme


- Karena tdk ditangani dengan baik, jadi tulang mengalami nekrosis yang menyebabkan
adanya sequester
- Akibat urut di pengobatan alternatif dapat menyebabkan proses remodelling tulang yang
kurang sempurna sehingga adanya diskontinuitas tulang tibia dan fibula
3. – Tekanan darah dan denyut nadi normal
- Suhu tubuh meningkat akibat adanya infeksi
- Tidak mampu berjalan karena sequester di tulang dan tidak mampu menopang tubuh
- Pengurangan ROM karena jaringan lunak disekitar tulang cedera
- Adanya proses inflamasi akan mengeluarkan eksudat yang akan meningkatkan tekanan
intermedulla dan perluasan ke bagian korteks sehingga menyebabkan aliran darah terganggu

4. – Fraktur kominutif merupakan fraktur komplit dimana terdapat lebih dari satu segmen tulang.
Fraktur kominutif terjadi akibat adanya kekuatan yang langsung mencederai tulang
- Tepi osteosklerotik terjadi karena pembentukan sel tulang tidak terkendali dan tidak
diimbangi oleh penghancuran osteoklast

5. - Atrofi terjadi karena sequester yang membuat bagian infeksius mengelilingi bagian tulang
sklerotik yang tidak memiliki pembluh darah
- Pus merupakan plasma yang terdiri dari leukosit dan mikroorganisme yang terjadi akibat
adanya hematom di kanal medulla yang dapat menyebabkan jaringan sekitar tulang
mengalami kematian.
- ROM negative terjadi karena adanya fraktur dan pembengkakan jaringan yang disertai
dengan nyeri

6. – Angulasi terjadi karena posisi fragmen tulang lebih miring dibandingkan dengan tulang yang
lain
- Eksorotasi terjadi karena fragmen tulang memutasi axis lingitudinalnya sehingga
menyebabkan deformitas rotational

PROBLEM TREE
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Definisi dan etiologi fraktur
2. Jenis-jenis fraktur
3. Patofisiologi fraktur
4. Manifestasi klinis fraktur
5. Penegakkan diagnosis
6. Komplikasi fraktur
7. Tatalaksana fraktur (farmakogis dan non farmakologis)

Anda mungkin juga menyukai