Anda di halaman 1dari 11

FRAKTUR MULTIPLE

NAMA KELOMPOK
1. Deli Refi Mustikasari P27820517004
2. Siti Nur Chamidah P27820517009
3. Desy Norita SariP27820517012
4. Nadya Putri Permatasari P27820517014
5. M. Alfian Anwari P27820517024
6. Kartika Bhakti Buwana P27820517029
7. Charris Resa Trisakti P27820517034
8. Nabi’ilatus Saalamah P27820517035
Pengertian Fraktur Multiple
Multiple fraktur adalah keadaan dimana
terjadi hilangnya kontinuitas jaringan tulang
lebih dari satu garis yang disebabkan oleh
tekanan eksternal yang ditandai oleh rasa
nyeri, pembengkakan, deformitas dan
gangguan fungsi pada area fraktur.
Etiologi
FRAKTUR trauma yang tiba-tiba mengenai tulang dengan kekuatan
LANGSUNG yang besar dan tulang tidak mampu menahan trauma
tersebut sehingga terjadi patah

FRAKTUR TAK Trauma tidak langsung apabila trauma dihantarkan ke


LANGSUNG daerah yang lebih jauh dari daerah fraktur.

a. Osteoporosis terjadi karena kecepatan reabsorbsi


FRAKTUR tulang melebihi kecepatan pembentukan tulang.
PATOLOGIS b. Osteomilitis merupakan infeksi tulang dan sum-sum
tulang yang disebabkan oleh bakteri patogen.
c. Osteoartritis itu disebabkan oleh rusak/menipisnya
bantalan sendi dan tulang rawan.
Tanda dan gejala dari multiple fraktur
1. Nyeri terus menerus sampai tulang diimobilisasi
2. Setelah terjadi fraktur, bagian-bagian yang tidak dapt digunakan dan cenderung
bergerak secara tidak alamiah (gerakan luar biasa) bukannya tetap rigid seperti
normalnya. Pergeseran fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan
deformitas (terlihat maupun teraba) ekstremitas yang dapat diketahui dengan
membandingkan dengan ekstremitas yang normal, ekstremitas tak dapat berfngsi
dengan baik karena fungsi normal otot tergantung pada integritas tulang tempat
melekatnya otot.
3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarnya karena
kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat tidur.
4. Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang yang
dinamakan krepitus yang teraba akibat gerakan antara fragmen satu dengan yang
lainnya.
5. Pembengkakan dan perubahan warna lokal, pada kulit terjadi sebagai akibat
trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini bisa baru terjadi setelah
beberapa jam atau hari setelah cidera.
Patofisiologi
Fraktur biasanya terjadi karena trauma, trauma pada tulang dapat
menyebabkan keterbatasan gerak dan ketidakseimbangan, fraktur terjadi
dapat berupa fraktur tertutup atau terbuka. Fraktur tertutup tidak disertai
kerusakan jaringan lunak, sedangkan fraktur terbuka disertai dengan
kerusakan jaringan lunak seperti otot, tendon, ligamen dan pembuluh
darah. Tekanan yang kuat dapat terjadi multiple fraktur terbuka karena
fragmen tulang keluar menembus kulit dan menjadi luka terbuka serta
peradangan yang dapat memungkinkan infeksi, keluarnya darah dapat
mempercepat perkembangan bakteri. Tertariknya segmen karena kejang
otot pada area fraktur sehingga disposisi tulang. Multiple fraktur terjadi
jika tulang dikarnakan oleh stres yang lebih besar dari yang dapat
diabsorbsinya. Multiple fraktur dapat disebabkan oleh pukulan
langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, dan bahkan
kontraksi otot ekstrim, meskipun tulang patah jaringan disekitarnya
akan terpengaruh mengakibatkan edema jaringan lunak, perdarahan ke
otot dan sendi, ruptur tendon, kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh
darah. Organ tubuh dapat mengalami cidera akibat gaya yang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan Radiologi
• Tomografi: menggambarkan tidak satu struktur saja tapi
struktur yang lain tertutup yang sulit divisualisasi. Pada kasus
ini ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak
pada satu struktur saja tapi pada struktur lain juga
mengalaminya.
• Myelografi: menggambarkan cabang-cabang saraf spinal dan
pembuluh darah di ruang tulang vertebrae yang mengalami
kerusakan akibat trauma.
• Arthrografi: menggambarkan jaringan-jaringan ikat yang
rusak karena ruda paksa.
• Computed Tomografi-Scanning: menggambarkan potongan
secara transversal dari tulang dimana didapatkan suatu struktur
tulang yang rusak.
Cont....
b. Pemeriksaan Laboratorium
• Kalsium Serum dan Fosfor Serum meningkat pada
tahap penyembuhan tulang.
• Alkalin Fosfat meningkat pada kerusakan tulang dan
menunjukkan kegiatan osteoblastik dalam membentuk
tulang. Enzim otot seperti Kreatinin Kinase, Laktat
Dehidrogenase (LDH-5), Aspartat Amino Transferase
(AST), Aldolase yang meningkat pada tahap
penyembuhan tulang.
• Hematokrit dan leukosit akan meningkat
KOMPLIKASI
1. Komplikasi Awal
a. Kerusakan Arteri
b. Kompartement Syndrom
c. Fat Embolism Syndrom
d. Infeksi
e. Avaskuler Nekrosis
f. Shock
2. Komplikasi Dalam Waktu Lama  
a. Delayed Union
b. Nonunion
c. Malunion
PENATALAKSANAAN
a. Konservatif
– Farmakoterapi
– Non farmakoterapi
b. Operatif
– ORIF (Open Redution and internal fiksation)
– Ekternal fiksasi
– Traksi

Anda mungkin juga menyukai