KENDALI MUTU
KENDALI BIAYA
Biaya
Tekanan Keterbatasan Mutu
pelayanan
Harga Staff Pelayanan
kesehatan
Permintaan Diversifikasi
Meningkat Pelayanan
“All we are doing is looking at the timeline from the moment a customer
gives us an order to the point when we collect the cash. And we are
reducing that timeline by removing the non-value added wastes”
WT 1 WT 2 WT 3
CT 1 CT 2 CT 3
VA 1 VA 2 VA 3
NVA 1 NVA 2 NVA 3
LT
Tatk Time (TT) : Waktu Pelayanan / Jumlah Pasien
PROSES TIME Cycle Time (CT) : Waktu saat PASIEN melalui 1 Proses Layanan dari
beberapa Proses Layanan yang harus dilalui
LT = CT + WT Waiting Time (WT) : Waktu saat pasien menunggu tanpa aktivitas
CT = CT 1 + CT 2 + CT 3 apapun
WT = WT 1 + WT 2 + WT 3 Lead Time (LT) : Waktu saat pasien mengikuti seluruh rangkaian
CT 1 = VA 1 + NVA 1 proses pelayanan
Value Add time (VA) : Waktu PASIEN diambil tindakan / pemeriksaan
VAR = VA/LT
Non Value Add Time (NVA) : Waktu PASIEN menunggu sebelum
diambil tindakan/pemeriksaan
Value Add Rasio (VAR) = VA/LT : NILAI WAKTU YANG BERMANFAAT
bagi PASIEN selama mengikuti Proses Pelayanan
Contoh Menghitung PROSES TIME
WT 1 = 60 WT 2 = 20 WT 3 = 10
CT 1 = 5 CT 2 = 7 CT 3 = 10
VA 1 = 4 VA 2 = 6 VA 3 = 8
NVA 1 = NVA 2 = 1 NVA 3 = 2
1
LT
LT = CT + WT VA = 4 + 6 + 8 = 18 menit
= (5+7+10) + (60+20+10)
= (22) + (90) VAR = VA / LT
= 112 menit = 18 / 112 = 0,16 = 16%
ARTINYA:
WAKTU BERGUNA yang di TERIMA PASIEN HANYA 16%,
Sisanya 84% dilalui pasien UNTUK MENUNGGU
8 WASTE = DOWNTIME
Akronim: 1. D = DEFEK
2. O = OVER PRODUKSI
3. W = WAITING
4. N = NON UTILIZED TALENT
5. T = TRANSPORT
6. I = INVENTORY
7. M = MOTION
8. E = EXTRA PROCESSING
1. DEFEK
• Mengulang pekerjaan, akibat terjadi kesalahan
terkait masalah kualitas atau peralatan
• Di area Klinis: infeksi nosokomial, salah pemberian
obat, salah lokasi operasi, salah identifikasi
pasien,salah pemberian obat, obat kadaluarsa, salah
dosis obat, readmisi, salah prosedur
• Di area Admin: salah ketik permintaan, salah
penagihan, informasi tidak akurat, formulir yg tdk
berlaku
2. OVER PRODUKSI
• Memproduksi lebih awal/lebih cepat dari yang
diperlukan proses berikutnya, memberikan pelayanan
yg berlebihan/melebihi takaran
• Di area Klinis: test lab yg tidak perlu,
pengobatan/tindakan yg tidak sesuai dengan indikasi,
obat tdk terpakai dan dikembalikan ke apotik
• Di area Admin: mengkopi seluruh email, terlalu banyak
laporan, terlalu banyak rapat, kopi surat berlebihan
3. WAITING
• Penundaan waktu, saat tidak terjadi aktivitas apapun
• Di Area Klinis: menunggu hasil lab, menunggu petugas
petugas lab masih keliling, menunggu pemeriksaan
radiologi, menunggu dokter, menunggu perawat,
menunggu pasien
• Di Area Admin: menunggu loading SIRS, menunggu
persetujuan
4. NON UTILIZED TALENT
• Pemanfaatan pegawai yg tidak sesuai dengan
kopetensi/keterampilan/keahlian, yang berisiko pada
keselamatan pasien, organisasi dan diri sendiri
• Di Area Klinis: Perawat ruangan sibuk menelpon ke
Farmasi, ke lab. DPJP tidak diminta berkontribusi
membuat Clinical Pathway, petugas farmasi belum
dilatih sehingga banyak salah obat.
• Di Area Admin: Penempatan SDM pada struktur tdk
berdasarkan kompetensi/keterampilan (lebih ke lama
kerja/senioritas atau karena kedekatan)
5. TRANSPORT
• Pergerakan pasien/produk yang tidak perlu/jarak terlalu jauh
• Di area Klinis:
-pasien pindah dari satu unit ke unit lain jaraknya sangat jauh
-perpindahan alat dari satu lokasi ke lokasi lain
-pasien hrs fotokopi ke tempat yg jauh/antrian lama
-harus mengambil obat di gudang yang jaraknya jauh
• Di area Admin:
-memindahkan Rekam Medis
-transfer data diantara sistem informasi yg belum terintegrasi
6. INVENTORI
• Memproduksi, menyimpan atau membeli barang yang
tidak perlu. Kehabisan barang akibat salah
perencanaan/terlambat pengiriman/terlambat
pengadaan
• Di Area Klinis: alat kedokteran/Alkes terlalu banyak di
satu tempat, terlalu banyak variasi brand obat
• Di area Admin: terlalu banyak barang di
gudang/makan tempat/over stock,
pengadaan/pengiriman barang terlambat, ada 10
pulpen di meja, sementara yg dipakai hanya 1
7. MOTION
• Pergerakan staf yang berlebihan, posisi kerja tidak
ergonomik/jarak terlalu jauh
• Di Area Klinis: perawat/dokter berjalan/berdiri
sepanjang hari, meraih, membungkuk, mengangkat
beban lebih dari 3 kg, lokasi nurse station tdk di tengah
letak lemari obat jauh atau tidak efisien peletakannya
• Di Area Admin: duduk sepanjang hari, berjalan bolak
balik
8. EXTRA PROCESSING
• Melakukan proses yg tidak perlu, memberikan kualitas
lebih tinggi dari pada yg dibutuhkan
• Di Area Klinis: darah disentrifus lbh lama dari seharusnya,
menanyakan pertanyaan yg sama 20 kali, mengisi
informasi pasien yg sama pada formulir yg berbeda-
beda
• Di Area Admin: rapat terlalu lama, laporan terlalu
panjang, mengulang input data, memformat presentasi
Menambah Penambahan
Perawatan intermediate
di unit lain LOS yg tidak
bed di UGD perlu
Lean Method:
memperpendek waktu
administrasi pasien pulang
Mengurangi
Memperbanyak
jumlah pasien LOS yang
yang bisa dirawat tdk perlu
di bangsal
Lean Training RS Dharmais 18-19/12/2014
5 Metode lean management untuk kendali
mutu kendali biaya
• 1. Standarisasi
• 2. Autonomasi/Jidoka
• 3. Rekayasa Aliran/ Heijunka
• 4. Kaizen untuk perbaikan berkelanjutan
• 5. Kepemimpinan dan Gemba
Prinsip 1: Standarisasi
- Standarisasi Proses, waktu, Medical supllies, dengan hasil yang
dapat diukur, dapat dilakukan evaluasi dan selanjutnya
dilakukan Improvement
- Standarisasi Proses sangat diperlukan dalam suatu Layanan
➢ Proses yang baik Kualitas yang baik
➢ Kualitas yang baik Biaya
➢ Standarisasi yang cost effective : evaluasi Proses Bisnis,
agar dapat mendeteksi dan menghilangkan Waste
Prinsip 2 : Autonomasi
Autonomation (Inggris) = Jidoka (Jepang) seperti pakai mesin
Esensinya:
- Jangan pernah meneruskan DEFEK ke proses berikutnya.
Berhenti sejenak untuk memperbaiki DEFEK
- Gunakan alat bantu anti salah/anti Defek guna mendeteksi
kesalahan pada setiap proses dengan cepat, berupa: sinyal,
kartu, simbol, tanda = KANBAN)
Prinsip 3: Rekayasa Aliran
- Rekayasa aliran proses berbasis HEIJUNKA
- Proses Pelayanan: kumpulan aktivitas kerja yg dirancang secara
sistematis yg bertujuan untuk MELAYANI Pasien
- Sifatnya: berurutan, mudah dilaksanakan, mudah ditelusuri,
mudah diperbaiki dan memberi nilai tambah bagi pasien
HEIJUNKA = MERATAKAN
• Maksudnya:
mengupayakan seluruh proses pekerjaan berlangsung pada level
tertentu yang sama dan rata pada semua kondisi.
• Tujuannya:
untuk menghindari terjadinya fluktuasi, krn fluktuasi berarti sesuatu
yang tidak terencana. Atas kejadian ini kita sering melakukan
upaya lebih menghadapi sesuatu yang sulit diantisipasi dan hal ini
merupakan PEMBOROSAN.
Prinsip 4: KAIZEN
(perbaikan terus menerus)
KAIZEN
• Perubahan untuk menjadi lebih baik/perbaikan berkelanjutan
(kualitas, teknologi, proses, budaya, produktivitas, keamanan
dan kepemimpinan)
• Upaya perbaikan yang sangat fokus pada proses yang spesifik,
untuk menghasilkan perubahan dengan cepat dan berdampak
positif.
Tujuan
• mencari solusi masalah, menghindari terjadinya komplain
berulang, upaya mencapai indikator kinerja dan membuat area
kerja lebih nyaman
Prinsip 5 :Kepemimpinan & Gemba
• Gemba ( Bhs Jepang) = The actual place =tempat kerja/area
kerja/area pelayanan/lokasi dimana terjadi Proses Bisnis Utama
(spt; area registrasi, poliklinik, IGD, admission, dll)
• Gemba Walk (BLUSUKAN / telusur) : melihat proses yang
sesungguhnya dan aliran nilai manfaat (value stream), melihat
pemborosan yang kita lakukan secara langsung, melihat risiko
keamanan dan keselamatan secara langsung, melihat
implementasi/tdk standard kebijakan yang telah dibuat, porsi
‘check’ dari siklus PDCA, membangun hubungan dengan
frontliner.
• Gemba Walk bagi manajer: Bersama (45-60 menit/minggu atau
2 kali/minggu selama 6-12 bulan), Sendiri (30 menit/hari dan
setiap hari, mengenali proses dan identifikasi pemborosan).
TINGKATAN KAIZEN
• Kecil
untuk memecahkan masalah sehari-hari dan tidak perlu
koordinasi lintas unit/lintas area kerja
• Sedang
untuk memecahkan masalah proses dan berhubungan dengan
unit lain/area kerja yang berbeda
• Kompleks
memecahkan masalah dengan isu strategis, hukum, reputasi
dan berkaitan dengan sebagian unit kerja serta memerlukan
fasilitasi level Direksi
TAHAPAN KAIZEN
• Temukan Pemborosan (DOWNTIME)
• Diskusikan ide untuk hilangkan/kurangi pemborosan / analisis
akar masalah (RCA)
• Implementasikan ide terpilih
• Dokumentasikan Proses perbaikan (BEFORE & AFTER)
• Bagikan hasilnya dengan kelompok Kaizen lain
• Buat rencana Kaizen berikutnya
KARAKTERISTIK UTAMA KAIZEN
• berbiaya rendah/tanpa biaya
• mengutamakan kreativitas pemilik proses/pelaksana dalam
memecahkan masalah
• menghilangkan/mengurangi satu atau lebih dari 8 Pemborosan
(DOWNTIME)
• hasilnya dapat dikalkulasikan dalam satuan waktu, volume dan
atau rupiah.
KAIZEN SPIRIT
• tinggalkan ide statis & dogmatis
• tinggalkan alasan
• cari solusi
• koreksi Proses/ bukan orangnya
• pilih Solusi yang paling sederhana
• perbaiki Defek/kesalahan dg segera
• gunakan kreativitas/bukan uang
• masalah adalah gunung emas
• tanya “mengapa?” untuk mencari masalah
• cari ide dari banyak orang
• tidak berhenti melakukan perbaikan (perbaikan terus menerus)
Beberapa Alat bantu dalam Lean
• KANBAN = alat bantu sinyal
• 5R = Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin
• KAIZEN = upaya mandiri dari pelaksana di area kerja masing-
masing untuk mengurangi pemborosan
• ERROR PROOFING = metode untuk mencegah terjadinya
kesalahan dalam proses
• VISUAL MANAGEMENT = membuat masalah mudah terlihat,
mudah dilihat agar dapat segera dicari solusinya
CIRI-CIRI ORGANISASI YG SDH BERBUDAYA LEAN
• Prinsip- prinsip Lean dapat membantu rumah sakit dalam pengendalian mutu
dan biaya melalui : identifikasi & eleminasi pemborosan, perbakan aliran
proses, memberikan nilai tambah bagi pelanggan/pasien dan menjaga
keselamatan pasien.