Anda di halaman 1dari 12

Chapter 9

Oleh Umi Pratiwi


NIM. 0402620016
Pengampu:
METODE BAYESIAON
Prof. Dr. Hartono,M.Pd.
Dr. Sunyoto Eko N., M.Si.
DALAM SAINS
PASCASARJANA S3 PENDIDIKAN IPA
UNNES
Pendahuluan
Kekurangan metode HD  yang hanya bisa melakukan
pengujian 1 hopotesis pada satu waktu dan tidak dapat
melakukan pengjian hipotesis statistik walaupuan kesimpulan
dapat dicapai  muncullah metode Bayesian (Abad ke-18
oleh Thomas Bayesian)

Keberhasilan dalam pengujian hipotesis dinyatakan dengan derajat


kepercayaan yang rasional/koheren  didistribusikan dengan
perhitungan probabilitas,

a. Poin penting bayesian  memberikan cara berpikir alami dalam


pedagogi kontruktivistik, seperti keyakinan siswa dalam pengujian
hipotesis kritis berdasarkan informasi baru yang diperoleh menuju
derajat kepercayaan/keyakinan yang tepat,
b. Beberapa interpretasi probabilitas seperti: teori probabilitas klasik,
teori frekuensi, teori probabilitas logika, dan teori
peluang/kecenderungan obyekktif.
Kalkulus Probabilitas Kendala Normatif

Derajat Kepercayaan dan Probabilitas


Derajat kepercayaan pada P dan bukan P = 1
 bersifat koheren/rasional
 Gagasan tingkat kepercayaan
- Perasaan psikologis  derajat keyakinan beberapa Penugasan nilai ke derajat kepercayaan 
proposisi P atau komitmen tinggi/rendah kalkulus probabilitas prob (H)
- Derajat kepercayaan rasional yang berubah
terhadap waktu  yang menjadi fokus bayesian
Probablitas hipotesis H sebagai tingkat
 Derajat kepercayaan proposisi P  teori Ramsey kepercayaan rasional beberapa orang pada
sebagai landasan teori derajat keperyaan rasional waktu tertentu t
Contoh:
Derajat kepercayaan A = bus akan datang 3/8
Jadi derajat ketidakpercayaan = 1 – 3/8 = 5/8 ≠7/8
 Sama dengan prob (H, E) sebagai
probabilitas bersyarat dengan buti E
Atau
atau disebut sebagai probablitas relatif
Derajat keyakinan bus tidak datang 7/8
 Probablitas prior dan posterior dengan
Maka derajat keyakinan bus datang 1/8 ≠3/8 persyaratan satau sama lain

Kendala Normatif
Aksioma Probablilitas

Prinsip probablilitas yang sering muncul pada pemikiran ilmiah  aksioma  H atau E
atau juga P atau Q
a. Aksioma 1 : 0 ≤ prob (H) ≤ 1 atau 0 ≤ prob (H,E) ≤ 1
Probabilitas (sebelum/absolut) proposisi H terletak antara 0 dan 1
b. Aksioma 2 : prob (Taut.) = 1 berlawanan prob (Kontrad.) = 0
Proposisi H adalah setiap tautologi atau kebenaran taut probabilitasnya = 1,
sedngakan proposisi H untuk kontradikdi probablitasnya = 0
c. Aksioma 3 : atauran penambahan
Prob (H1 v H2) = prob (H1) + prob (H2), dimana H1 dan H2 bertentangan  saling
mengecualikan satu sama lain
d. Teorema = prob (H) + prob (-H) = 1
Probabilitas sepasang proposisi kontradiktif dengan H bernilai naik sedangkan –H
bernilai turun (satu tinggi dan lainnya rendah)  probabilitas bersyarat dengan
Prob (H,E) + prob (-H, E) = 1
Bentuk Teori Bayes
𝑝𝑟𝑜𝑏 𝐻,𝐸 𝑥 𝑝𝑟𝑜𝑏 𝐻 Dimana E ≠ 0
1. Prob (H,E) =
𝑝𝑟𝑜𝑏 𝐸

Hipotesis H dengan bukti E dimana sisi kiri setara dengan sisi kanan. Prob
(H,E) sebagai posterior tergantung pada beberapa bukti yang diberikan.

𝑝𝑟𝑜𝑏 𝐻,𝐸 &𝐵 𝑥 𝑝𝑟𝑜𝑏 𝐻,𝐵 Dimana prob (E, B) ≠ 0


2. Prob (H,E & B) =
𝑝𝑟𝑜𝑏 𝐸,𝐵

“B” sebagai informsi latar belakang atau bukti lama dan E sebagai bukti
baru

3. Teorema Probabilitas Total


Bukti E dan dua hipotesisi (H & K)
dengan pernyataan  prob (E) = prob (E, H) x prob (H) + prob (E, K ) x prob (K)

Probabilitas Total
Konfirmasi Bayesian Aplikasi Teorema Bayesian
Bagaimana hipotesis telah terkonfirmasi ????? a. Bukti Novel
E menegaskan H jika dan hanya jika prob (H, E) lebih besar dari  Sejumlah filsuf menekankan pada
prob (H) dorongan konfirmasi yang diperoleh dari
Dimana prob H dibangkitkan oleh bukti E, E menegaskan H jika hipotesis dengan memprediksi bukti baru
dan hanya jika prob (H, E) kurang dari prob (H). (atau bukti yang cukup tak terduga),
Kondisionalisme Bayesian seperti pada kasus teri Huyguns,
 Adanya bukti baru pada teorema Byesian
Bagaimana sesorang secara rasional mengubah versi 2 memungkinkan penerapan Teori
keyakinan seseorang??? Bayesian ke Pandangan Kuhn  muncul
perbandingan teori  Trans-teori

Menggunakan karakteristik Bayesian secara


kondisional

Belajar dari pengalaman (ciri Bayesian)


Aplikasi Teorema Bayesian....
a. Kasus Kuhn
 Muncul karakteristikteori ilmiah oleh
Kuhn:
a. Akurasi
b. Konsistensi
c. Kesederhanaan
d. Ruang llingkup
e. Produktif

“ Teori yang baik harus akurat dalam arti konsekuenasi yang  Kriteria tersebut sebagai syarat
dapat diperbaiki harus terkonfirmasi dengan pengamatan dan dalam pemilihan kriteria yang
eksperimen, diharapkan menjadi sederhana untuk baik  nilai yang
fenomena/hipotesis, konsistensi secara internal dan teori mempengaruhi  penilaian
lainnya, mempunyai ruang lingkup yang luas karena dengan musyawarah
menjelaskan banyak hal, dan produktif mengungkapkan
fenomena baru”
Permasalahan Bayesian dan Resolusinya
Meskipun secara umum Bayesian lebih unggul dari HD, namun masih ada
kendala yang perlu diperhatikan
a. Masalah Prior
 Permasalahan interpretasi dan estimasi probabilitas sebelumnya 
Teorema Bayes terkonfirmasi bergantung pada probabilitas
sebelumnya apakah terkonfirmasi oleh hipotesis probabilitas
posterior???? Maka mempunyai 3 interpretasi: obyektif –logis,
obyektif-empiris, dan subyektif
 Probabilitas sebagai tingkat kepercayaan subyektif (Frank ramsey,
Bruno de Finetti)
 Nilai probabilitas sebelumnya dari H atau teori hanya tingkat
keyakinan aktual  tidak ada nilai yang benar dan probabilitas
sebelumnya, sehingga siapapun boleh memberikan nilai sebagai
ekpresi tingkat kepercayaan pda H yang menambahkan kalkulus
probabilitas,

Belum menjawab permasalahan


Permasalahan Bayesian dan Resolusinya
Maka muncullah Teori Objektif-Empiris ( hans Reichenbach)

Probabilitas = frekuensi relatif obyektif


Batas frekuensi relatif yang diperoleh properti dalam urutan peristiwa yang
tidak terbatas
b. Bukti Lama
 Bukti lama bayesian bersifat obyektif atau subyektif sebagai pilihan
 Teori yang menjelaskan fakta/fenomena yang sudah diketahui
(mendapat dukungan dari teori lama)
Contoh: Teori gerak jatuh bebas galileo dan teori gerak planet Kepler
(sebagai bukti lama) berkara dan berelatif dengan Huum Newton
Pernyattannya prob (H, E) = prob (H, E) x prob (H) .prob (E)
Implikasi bayesian dalam Pendidikan Sains

 Penerapan bayesian dalam sains  pilihan teori dan peran konfirmasi


bukti  pusat ilmu pengetahuan ,
 Menunjukkan pentingnya probabilitas sebagai pemahamn dasar
probabilitas dalam memperhitungkan kemungkinan yang terjadi dalam
fenomena sehari-hari
Pertanyaan:
1. Apa kedudukan dan keunggulan
Bayesian dibandingkan dengan metode
HD?
2. Apa yang dimaksud hipotesis posterior
dalam teorema Bayesian?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai