Anda di halaman 1dari 8

Chapter 8

Oleh Umi Pratiwi


NIM. 0402620016
Pengampu:
HIPOTETIS-DEDUKTIF (HD)
Prof. Dr. Hartono,M.Pd.
Dr. Sunyoto Eko N., M.Si.
SEBAGAI METODOLOGI
PASCASARJANA S3 PENDIDIKAN IPA PENGUJIAN
UNNES
HD pertama kali di cEtuskan oleh Plato yang menjadi
kontroversi di abad 19 tentang sifat sains antara William
Whewell (yang menduung HD ) dengan J.S. Mill (pendukung
induktism),

Metode HD merupakan prosedur untuk konstrukti teori ilmiah


yang menjelaskan hasil penelitian melalui pengamatn
langsung dan eksperimen dan kegiatan yang dilalui melalui
inferensi,

HD memprediksi efek lebih lanjut yang kemudian di verifikasi


atau di bantah oleh bukti emperis yang berasal dari
ekperimen lain.
Huygens tentang HD
 Pendapat Huygens tentang HD (ilmuwan belanda dalam
karyanya “ Treatise on light” mengemukan metode HD
dalam teorinya tentang cahaya untuk mendefinisikan
gelombang cahaya
 Teori Huygens:tidak sependapat konsep cahaya sebagai
partikel, tetapi menyamakan cahaya sebagai gelombang
bunyi (hanya berbeda panjang gelombang dan
frekuensi), sehingga cahaya seperti gelombang yang
memerlukan medium dan medium di ruang hampa
disebut eter.
 Huygen menunjukkan sejumlah teori yang mengarah
pada fenomena cahaya yang di amati dan dapat di uji,
metode HD juga sejalan dengan metode NI (
menjelaskan teori refleksi dll) Kelemahan Teori Huygens tentang
cahaya:
 Huygens hanya memverifikai
teorinya tenyang sifat cahaya 1. Tidak dapat menerangkan sifat cahaya
secara umum sebagai dukungan yang merambat lurus (tidak seperti
kuat tentang kesimpulan secara oleh Newton),
universal, dan mengatakan 2. Eksperimen tentang eter tidak pernah
asumsinya menunjukkan terbukti, melalui percobaan
probabilitas kebenaran bukan Michelson-Morley.
prinsipnya yang paling benar,
SKEMA SEDERHANA HD

H mewakili suatu hiPotetis, misal dalam bid kedoktran dan


investigasi kriminal H= Pasien A menderita kanker paru2,
maka Hdnya H= tersangka B dengan sengaja bertindak
sebagai agen untuk menjual barang curian  maka uji
melalui hipotetis HD atas konsekuensinya.maka muncul E
sebagai hipotetis konjungsi dari HE

H akan diuji dengan dibandingkan dengan E, dan E


mempunyai tiga kemungkinan, yaitu E sama dengan E, E
independent terhadap E dan E tidak konsisten dengan E
atau gagal.
Langkah-langkah HD yng lebih Sophisti
1. Pengujian hipotetis H, terdapat teori kompleks yang terlibat untuk menjadi
hipotetis H
2. Model M sebagi hukum, teori hanya digunakan pada batasan tertentu seperti
teori mekanika newton untuk fisika klasik,
3. Kondisi SIS, ada teori yang secara implisit tidak tersirat seperti sistem tata surya
tidak hanya gaya gravitasi yang berperan, namun gaya-gaya lainnya tidak
disebutkan,
4. Kondisi awal C perlu ditambahkan sebagai informasi tambahan untuk
menjelaaskan kondisi masa depan,
5. Asumsi tambahan teori B perlu ditambahkan untuk mencapai hipotetis tujuan
atasnya,
6. Perlu adanya bukti tambahan D untuk membuat hipoteisis implikasi,
jenis Uji hipotetis
Deuktif
Suatu teori dapat memilki konsekuensi yang dapat
diuji, Hd dapat dikonfirmasi dengan 3 cara yang
berbeda:
1. Bukti desainer, ketika pengujian hipotetis H
telah diketahu fakta teori dari teori terdahulu
dan buti D sebgai bukti tambahan,
2. Bukti bukan desainer tetapi fakta yang
diketahui,
3. Bukti baru  dapat sukses atau gagal
Pertanyaan:
Apakah HFD dapat digunakan atau
dilanjutkan jika metode lainnya sudah cukup
membuktikan teori atau fenomena yang
ada?
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai