Anda di halaman 1dari 4

Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)

Volume 11 No. 2 Desember 2019

Identifikasi Coliform Dan Escherichia Coli Pada Air Minum Dalam


Kemasan (AMDK) Di Bandar Lampung

Identification of Coliform and Escherichia coli in Bottled Drinking Water (AMDK)


in Bandar Lampung

Fidela Devina Agrippina


Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung,
Jalan By Pass Soekarno Hatta KM.1, Rajabasa Bandar Lampung, Indonesia
email: fidela.devina.agrippina@gmail.com

Abstrak
Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia yang harus dipenuhi. Kehidupan manusia tidak
terlepas dari kebutuhan akan air bersih terutama air minum. Menurut SNI 3553:2015 tentang syarat
mikrobiologi air mineral adalah tidak ditemukannya bakteri Coliform dan Escherichia coli dalam 250 mL
sampel. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas mikrobiologis air minum dalam kemasan di
Bandar Lampung. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan pemeriksaan bakteriologi sampel air
di Laboratorium Mikrobiologi Balai Riset dan Standardisasi Industri Bandar Lampung. Pengujian sampel
meliputi dua tahapan yaitu penyaringan sampel sebanyak 250ml dengan membran filter dan ditumbuhkan
pada medium CCA. Kemudian, hasil yang positif pada medium CCA akan dilanjutkan dengan uji konfirmasi
menggunakan kertas oksidase. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa tidak terdeteksi
adanya Coliform dan E.coli pada kelima sampel.

Kata kunci: air minum dalam kemasan, coliform, dan Escherichia coli.

Abstract
Water is one of the basic needs of the life. Human life is inseparable from the need for clean water, especially
drinking water. According to SNI 3553:2015 concerning the microbiological requirements of mineral water
is the absence of Coliform and Escherichia coli bacteria in 250 mL samples. The purpose of this study was to
determine the microbiological quality of bottled drinking water in Bandar Lampung. This research is
descriptive by doing bacteriological testing of water samples in the Microbiology Laboratory of Balai Riset
dan Standardisasi Industri Bandar Lampung. Sample testing consists of two steps, namely filtering a sample
of 250 ml with a filter membrane and growing it on CCA medium. Then, positive results on the CCA medium
will be followed by a confirmation test using oxidase paper. Laboratory tests showed that no Coliform and
E.coli were detected in the five samples.

Keywords: bottled drinking water, coliform, and Escherichia coli.

Pendahuluan seluler (Campbell, 2002). Selain itu, Sual et al.


(2016) juga menyebutkan bahwa air sangat
Air adalah salah satu kebutuhan pokok
berperan dalam proses fisiologis manusia dan
bagi kehidupan makhluk hidup, termasuk
metabolisme sel. Sehingga manusia dipastikan
manusia. Makhluk hidup memerlukan air untuk
tidak akan bertahan hidup tanpa ada asupan air
kelangsungan hidupnya. Sebagian besar
ke dalam tubuhnya.
penyusun sel makhluk hidup adalah air. 75% sel
Ketersediaan air bersih semakin
tumbuhan dan 67% sel hewan tersusun dari air.
berkurang seiring dengan perkembangan
Sedangkan pada manusia, 2/3 penyusun selnya
pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan
adalah air. Secara umum fungsi air dalam tubuh
penduduk yang semakin padat menyebabkan
setiap organisme adalah untuk melarutkan
rendahnya kemampuan tanah untuk menyerap
senyawa organik, menstabilkan suhu tubuh dan
air karena perubahan tata guna tanah yang tidak
melangsungkan berbagai reaksi kimia tingkat
terkendali sebagai dampak kepadatan

54
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 2 Desember 2019

penduduk. Untuk dapat memenuhi kebutuhan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
air bagi masyarakat, menjadi alasan tumbuhnya untuk mengetahui kualitas mikrobiologis
industrialisasi dalam penyediaan air minum khususnya Coliform dan Escherichia coli pada air
dengan dukungan kondisi geografi daerah yang minum dalam kemasan (AMDK) di Bandar
mempunyai beberapa sumber air pegunungan. Lampung yang akan diuji sesuai dengan SNI
Air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi 3553-2015 tentang cara uji air minum dalam
alternatif lain sebagai sumber air minum, kemasan.
Air minum dalam kemasan yang
selanjutnya disebut AMDK adalah termasuk Metode Penelitian
produk makanan yang dikemas secara
individual menggunakan kemasan saniter yang Bahan dan Alat
tersegel. Menurut Aspadin selama tahun 2009- Pengujian dilakukan di Laboratorium
2014 konsumsi AMDK tumbuh 12,5% per tahun. Mikrobiologi Balai Riset dan Standardisasi
Saat ini, ada sekitar 500 perusahaan yang Industri Bandar Lampung pada bulan Juli 2019.
bergerak di industri AMDK. (Anonim, 2015). Sampel pada pengujian ini adalah air minum
Sebagai produk industri, AMDK dalam kemasan 600 mL yang beredar dipasaran.
ditetapkan sebagai produk yang penerapan SNI Sampel yang diambil adalah sampel yang belum
nya diberlakukan secara wajib. Penerapan SNI kadaluarsa dan diambil secara acak di salah satu
AMDK secara wajib diperlukan untuk swalayan di Bandar Lampung. Sampel air
meningkatkan kemampuan bersaing, selanjutnya diberi label dengan nama sampel A,
menciptakan persaingan bisnis yang adil, untuk sampel B, sampel C, sampel D, dan sampel E.
menjamin kesehatan, keselamatan, dan Bahan yang dibutuhkan adalah media
keamanan konsumen serta untuk melindungi pembiakkan Chromogenic Coliform Agar (CCA),
lingkungan. Persyaratan SNI menetapkan Tryptic Soy Agar (TSA), kertas oksidase, dan
cemaran coliform tidak boleh terdeteksi per 250 aquades. Alat yang dibutuhkan adalah autoklaf,
ml sampel. inkubator, pH meter, alat penyaring membrane,
Cemaran mikroba merupakan mikroba cawan petri, mikro pipet, dan pipet steril.
yang keberadaannya dalam pangan pada batas
tertentu dapat menimbulkan risiko terhadap Metode Pengujian
kesehatan Terdapatnya mikroba di dalam bahan
pangan yang dianggap sebagai cemaran ialah a. Persiapan Contoh
apabila mikroba tersebut dapat mengakibatkan Volume uji dari contoh atau hasil
menurunnya mutu makanan/minuman, pengenceran contoh sebaiknya dipilih
rusaknya bahan dan mengakibatkan gangguan sedemikian rupa sehingga jumlah koloni
pada kesehatan manusia. tipikal yang diharapkan tumbuh pada
Dalam pengujian cemaran mikroia, membran dengan diameter 47 mm sampai
umumnya mendeteksi keberadaan mikrobia 50 mm adalah berada di antara 10 dan 100.
indikator. Mikrobia indikator adalah golongan Jumlah total koloni pada penyaring membran
bakteri yang kehadirannya dalam makanan (tipikal dan atipikal) sebaiknya kurang dari
berada diatas batas tertentu menandakan 200.
bahwa makanan telah terpapar dengan kondisi- b. Penyaringan Sampel
kondisi yang memungkinkan berkembang Hubungkan perangkat penyaringan
biaknya mikrobia patogen. Dengan demikian, steril dengan pompa vakum . Letakkan
mikrobia indikator digunakan untuk menilai penyaring membran steril pada bagian
keamanan dan mutu mikrobiologi suatu produk. berlubang dan corong penyaring (funnel),
Kelompok mikrobia yang digunakan sebagai dengan bagian yang bergaris (grid) ke arah
mikrobia indikator yaitu kelompok bakteri atas, menggunakan pinset steril dan hanya
coliform. (Badan POM, 2008) bagian paling luar penyaring membran yang
Semakin tinggi tingkat kontaminasi bersentuhan dengan pinset. Posisi corong
bakteri Coliform, semakin tinggi pula resiko penyaring steril harus berada dalam keadaan
kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang kuat dan rapat pada penyangga corong. Pipet
biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. atau tuang sejumlah volume yang sudah
Salah satu contoh bakteri patogen yang diketahui dari contoh atau hasil pengenceran
kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi contoh (250 mL) pada penyaring (dengan
kotoran manusia atau hewan berdarah panas pengatur vakum (vacum stopcock) dalam
ialah bakteri Escherichia coli, yaitu mikroba keadaan mati).
penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan Buka pengatur vakum dan alirkan
muntah-muntah (Entjang, 2003). vakum yang cukup (sekitar 70 kPa) untuk
menyaring air melalui membran. Tutup

55
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 2 Desember 2019

pengatur vakum segera sesudah contoh Hasil Dan Pembahasan


tersaring. Dapat disarankan untuk membilas
corong penyaring dengan menyaring satu Hasil penelitian yang telah dilakukan
sampai tiga porsi 10 mL sampai 30 mL pada 5 sampel Air Minum Dalam Kemasan
pengencer steril dalam keadaan penyaring (AMDK) didapatkan data bahwa 5 sampel yang
masih terpasang. diteliti tidak terkontaminasi Coliform dan
c. Pemindahan Membran Escherichia coli. Hal ini ditunjukkan dengan
Lepaskan corong penyaring (yakinkan tidak tumbuhnya koloni merah maupun koloni
bahwa pengatur vakum dalam keadaan ungu pada medium CCA. Hal ini menunjukkan
tertutup sebelum melakukannya) dan bahwa kelima sampel telah memenuhi
pindahkan membran dengan pipet steril persyaratan SNI 3553:2015 tentang air mineral
pada media agar. dimana coliform dan E.coli tidak boleh terdeteksi
d. Inkubasi dan Diferensiasi dalam 250 mL sampel.
Setelah penyaringan, letakkan
penyaring membran pada permukaan Tabel 1. Hasil Uji Coliform dan E.coli
media Chromogenic Coliform Agar (CCA). Sampel Koloni Koloni Total Jumlah Jumlah
Pastikan tidak terdapat gelembung udara Ungu Merah Koloni Koloni Koloni
yang terperangkap di bawah penyaring (a) (b) Coliform Coliform E.coli
membran. Setelah itu, posisikan cawan petri (setelah (per (per
pada posisi terbalik, dan inkubasi pada suhu diuji 250mL) 250mL)
(36 ± 2) °C selama (21 ± 3) jam. oksidase)
Amati penyaringan membran dan (a+b)
hitung semua koloni yang menunjukkan A - - - - -
reaksi positif β-D-galaktosidase dengan B - - - - -
ditunjukkan adanya koloni yang C - - - - -
menunjukkan adanya koloni berwarna D - - - - -
merah muda hingga merah, sebagai terduga E - - - - -
bakteri Koliform yang bukan E. coli.
Hitung semua koloni yang Coliform adalah bakteri gram negatif,
menunjukkan positif reaksi β-D- tidak membentuk spora dan dapat tumbuh dan
glukuronidase dan β-D-galaktosidase yang berkembang pada suhu 37˚C. Coliform
ditunjukkan dengan adanya koloni merupakan kelompok bakteri yang mempunyai
berwarna biru tua hingga ungu sebagai karakteristik biokimia dan pertumbuhan yang
koloni bakteri E. Coli. berhubungan dengan kontaminasi faecal.
Untuk memastikan koloni terduga Namun demikian kehadiran Coliform dalam air
bakteri Koliform yang bukan E. Coli, uji minum tidak serta merta berarti adanya
konfirmasi oksidase harus dilakukan. Uji ini kontaminasi faecal karena Coliform juga
disarankan dilakukan terhadap semua terdapat pada air yang tidak terkontaminasi
koloni atau sedikitnya sebanyak 10 koloni oleh faecal misalnya Klebsilia, Entero bacter, dan
berwarna merah muda hingga merah. Untuk Cetro bacter. Adanya Coliform mengindikasikan
tahapan uji konfirmasi ini, pereaksi kebersihan dan integritas sistem distribusi serta
komersial uji oksidase dapat digunakan. potensi terbentuknya biofilm (Medema dkk,
Uji oksidase dapat dilakukan dengan 2003).
cara menambahkan sebanyak 2-3 tetes Entjang (2003) menyatakan bahwa
pereaksi oksidase segar ke atas kertas coliform merupakan suatu grup bakteri yang
penyaring membran pada permukaan terkandung dalam jumlah banyak pada kotoran
cawan petri. Koloni-koloni yang harus manusia dan hewan, sehingga bakteri ini sering
dikonfirmasi dipindahkan pada kertas dipakai sebagai indikator dari kualitas makanan,
saring yang telah ditetesi pereaksi oksidase, air, dan juga dipakai sebagai indikator dari
menggunakan jarum inokulasi. Reaksi kontaminasi kotoran. Bakteri golongan coliform
positif oksidase ditunjukkan dengan merupakan spesies dengan habitat dalam
munculnya warna biru tua dalam waktu saluran pencernaan dan non saluran
sekitar 30 detik. Reaksi positif ini tidak pencernaan seperti tanah dan air.
dimiliki oleh bakteri Koliform karena Yang termasuk golongan coliform
sifatnya yang negatif oksidase. adalah Escherichia coli dan spesies dari Citro
bacter, Enterobacter, Klebsiella dan Seratia.
Bakteri selain E.coli dapat hidup dalam tanah
atau air lebih lama dari pada E.coli, karena itu
adanya bakteri coliform dalam makanan tidak

56
Majalah Teknologi Agro Industri (Tegi)
Volume 11 No. 2 Desember 2019

selalu menunjukkan telah terjadi kontaminasi persayaratan air minum dalam kemasan.
yang berasal dari feses. Keberadaanya lebih Namun, perlu adanya pemeriksaan secara rutin
merupakan indikasi dari processing atau sanitasi untuk tetap menjaga kualitas air minum dalam
yang tidak memadai dan keberadaanya dalam kemasaan agar sesuai dengan persyaratan.
jumlah yang tinggi dalam makanan Daftar Pustaka
menunjukkan adanya kemungkinan
pertumbuhan dari Salmonella, Shigella dan Athena, Sukar, Hendro M, Anwar M, Haryono.
Staphylococcus. Kandungan Bakteri Total Coli dan
Pada kebanyakan daerah level E.Coli/Fecal Coli Air Minum dari Depot Air
kontaminasi sangat bervariasi tergantung Minum Isi Ulang di Jakarta, Tangerang, dan
musim. Air sangat mungkin terkontaminasi oleh Bekasi. Buletin Penelitian Kesehatan. 2004;
mikroorganisme selama musim hujan ketika 32(24):135-43.
sumber air sedang tinggi. Oleh sebab itu sangat BPOM. RI. 2008. Pengujian Mikrobiologi Pangan.
dianjurkan untuk melakukan pengujian pada Pusat Pengujian Obat dan Makanan. Badan
musim hujan, dan adanya coliform menunjukan Pengawasan Obat dan Makanan Republik
bahwa sumur telah terkontaminasi sehingga air Indonesia. Jakarta
harus dilakukan disinfeksi. Buruknya sistem Badan Standardisasi Nasional. 2015. SNI 01-
saluran air buangan, atau kotoran hewan dapat 3553:2006 tentang Air Minum dalam
menjadi sumber cemaran bagi air baku untuk Kemasan. Jakarta
pembuatan air minum dalam kemasan. Campbell, N.A. 2002. Biologi Edisi Kelima
Pada kelima sampel menunjukkan hasil Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
negatif adanya keberadaan Escherichia coli. Entjang, I. (2003). Mikrobiologi dan Parasitologi
Escherichia coli adalah bakteri gram negative untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah
berbentuk batang yang tidak membentuk spora Tenaga Kesehatan yang Sederajat.
yang merupakan flora normal di usus. Meskipun Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
demikian, beberapa jenis Escherichia coli dapat Kementerian Kesehatan Republik Indonesi.
bersifat patogen. Terdeteksinya Escherichia coli Peraturan Menteri Kesehatan RI
pada air minum dalam kemasan, tidak menutup No.492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
kemungkinan terdapat pula bakteri enterik persyaratan kualitas air minum. 2010.
lainnya seperti Salmonella dan Shigela yang Medema, G.J., Shaw, S., Waite, M., Snozzi, M.,
bersifat patogen terhadap manusia. Morreau, A., dan Grabouw, W. (2003).
Chatchment Characterisation and Source
Kesimpulan Water Quaity in WHO Assessing Microbial
Safety of Drinking Water. Iwa Publishing
Berdasarkan penelitian yang telah London.
dilakukan dapat disimpulkan bahwa kelima Sual, G.F., Monintja, T.C.N., dan Sapulete, M.R. 2016.
sampel air minum dalam kemasan di Bandar Gambaran Mikrobiologi Air Minum Dari
Lampung tidak terdeteksi coliform dan Depot Isi Ulang Di Kecamatan Ranoyapo.
Escherichia coli sehingga telah memenuhi Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik.
persyaratan SNI 3553:2015 tentang 6: 23-30.

57

Anda mungkin juga menyukai