Anda di halaman 1dari 7

NAPAK TILAS SYEKH JAMALUDDIN QUBRO

Di Jawa, nama ulama ini kalah tenar dibandingkan Wali Songo. Namun tanpa
dia, tidak mungkin ada Wali Songo. Dialah Sayyid Hussein Jumadil Kubro.
Seluruh Wali Songo adalah anak cucunya. Yuk, ziarahi makamnya di Mojokerto!

Trowulan di Mojokerto tak hanya terkenal dengan peninggalan Kerajaan


Majapahit. Di sini ada sebuah kompleks makam Islam kuno sejak abad ke-14
masehi, dimana terdapat makam Syekh Jamaluddin Al Husain Al Akbar alias
Sayyid Hussein Jumadil Kubro atau yang biasa disebut Syekh Jumadil Kubro.
Dia dipercaya sebagai nenek moyang Wali Songo.

 
Kompleks makam Islam kuno itu terletak di Desa Sentonorejo, Kecamatan
Trowulan. Tepatnya sekitar 500 meter ke arah selatan dari Pendopo Agung
Trowulan, serta sekitar 1 Km dari Museum Majapahit dan Kolam Segaran.
Kompleks makam Troloyo kini tak lagi menunjukkan kesan kunonya setelah
dipugar.
 
Ketika detikTravel berkunjung ke sana, sebuah gapura bergaya Islam
menyambut kedatangan peziarah di pintu masuk kompleks makam menuju
lorong panjang. Makam Syekh Jumadil Kubro terletak di sisi kanan lorong masuk.
Sebuah bangunan pendopo yang adem dan cukup megah menaungi makam
ulama besar ini yang dibalut kelambu putih. Terlihat beberapa wisatawan
peziarah berdoa di depan makam tersebut.

Salah seorang penjaga Makam Troloyo Muhammad Agus Santoso (37)


mengatakan, makam Syekh Jumadil Kubro mulai ramai dikunjungi peziarah sejak
tahun 2004 silam. Kala itu, mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur
meresmikan Syekh Jumadil Kubro sebagai salah satu wali sekaligus nenek
moyang dari para Wali Songo.
 
"Beliau ini datang ke Majapahit untuk menyebarkan agama Islam. Kala itu beliau
dibantu Tumenggung Satim yang lebih dulu masuk Islam, sekitar abad ke 14
masehi," kata Agus kepada detikTravel, Minggu (5/7/2015).

detikTravel pun mencoba menelusuri berbagai referensi sejarah. Antara lain


Babad Tanah Cirebon yang dikeluarkan Keraton Kasepuhan Cirebon sampai
dengan publikasi riset dari Martin Van Bruinessen, peneliti sejarah Islam
Indonesia dari Universitas Utrecht, Belanda.

Banyak catatan sejarah menyebutkan Syekh Jumadil Kubro berasal dari


Samarqand, Uzbekistan, Asia Tengah. Namun, Samarqand diduga hanya tempat
yang pernah didakwahi Syekh Jumadil Kubro, bukan tempat asal. Riwayat hidup
Syekh Jumadil Kubro alias Jamaluddin Hussein Al Akbar alias Sayyid Hussein
Jumadil Kubro menurut Bruinessen memiliki akar di Hadramaut, Yaman.

Bruinessen sudah meneliti di Makam Troloyo, membandingkan dengan tulisan


Gubernur Jenderal Inggris Thomas Standford Raffles 'History of Java' dan Sayyid
Alwi bin Tahir bin Abdallah Al Haddar Al Haddad tentang 'Sejarah Islam di Timur
Jauh'. Sejarahnya sebagai berikut:

Jamaluddin Hussein Al Akbar lahir sekitar tahun 1270 sebagai putera Ahmad
Syah Jalaluddin, bangsawan dari Nasrabad di India. Kakek buyutnya adalah
Muhammad Shohib Mirbath dari Hadramaut yang bergaris keturunan ke Imam
Jafar Shodiq, keturunan generasi keenam dari Nabi Muhammad SAW. Setelah
resign dari jabatannya sebagai Gubernur Deccan di India, Jumadil Kubro
traveling ke berbagai belahan dunia untuk menyebarkan agama Islam.

Sejumlah literatur lain menyebut Sayyid Hussein Jumadil Kubro traveling sampai
ke Maghribi di Maroko, Samarqand di Uzbekistan lalu sampai ke Kelantan di
Malaysia, Jawa pada era Majapahit dan akhirnya sampai ke Gowa di Sulawesi
Selatan. Dia wafat dan dimakamkan di Trowulan sekitar tahun 1376 masehi.
Namun Bruinessen mengatakan ada kemungkinan makam yang asli malah di
Wajo, Sulawesi Selatan karena terakhir dia berdakwah di Gowa.

Sayyid Hussein Jumadil Kubro tanpa disadari banyak orang Indonesia adalah
perintis Wali Songo, karena 9 wali yang utama adalah keturunannya. Versi
sejarahnya beraneka macam, tapi salah satunya menyebutkan semasa di
Maroko, Sayyid Hussein Jumadil Kubro menikah dengan anak penguasa
setempat dan lahirnya Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Malik Maghribi yang
menjadi Sunan Gresik.

Ketika di Samarqand, dia menikah dengan putri bangsawan Uzbekistan dan


lahirlah Ibrahim Zainuddin Al Akbar As Samarqandiy alias Ibrahim Asmoro.
Ibrahim Asmoro dibawa berdakwah ke Indo China kemudian menikah dengan
puteri dari Champa dan lahirlah cucu Jumadil Kubro yaitu Sunan Ampel, yang
menjadi ayah dari Sunan Bonang dan Sunan Drajat. Cucu satu lagi dari puteri
Champa adalah Maulana Ishaq yang menjadi ayah dari Sunan Giri dan kakek
dari Sunan Kudus.

Ketika berada di Kelantan, Jumadil Kubro menikah juga dengan puteri Raja
Chermin. Cicitnya adalah Syarif Hidayatullah alias Sunan Gunung Jati.
Sementara Sunan Muria dan ayahnya Sunan Kalijaga merupakan family jauh,
keturunan dari adik Jumadil Kubro yang diajaknya traveling keliling dunia untuk
berdagang dan berdakwah. Keturunan Jumadil Kubro yang tidak berdakwah,
menjadi raja-raja kesultanan di Asia Tenggara dari Patani, Malaysia, Indonesia
sampai Mindanao
SILSILAH RADEN HAJI. ABDUL MANAF (GARIS PAJAJARAN/ SUNDA)

Prabu Linggawastu
Prabu Mundingkawati (Siliwangi I)
Prabu Anggalarang (Siliwangi II)
Parubu Pucuk Umum (Siliwangi III)
Prabu Anggalarang (Siliwangi IV)
Prabu Seda (Siliwangi V)
Prabu Guru Bantangan
Prabu Lingga Pakuan
Panandean Ukur
Dipati Ukur Ageung
Dipati Ukur Anom
Dipati Ukur Delem Suriadinata
Dalem Nayadireja (Sontak Dulang)
Raden Haji Abdul Manaf
Raden Saedi
Raden Jeneng
Raden Jamblang
Raden Brajayuda Sepuh (Jagasatru I)
Raden Haji Abdul Jabar (Jagasatru II)
Raden Brajayuda Anom (Jagasatru III)
Raden Haji Mangkurat Natapradja (H. Abdulmanap)
Sedangkan silsilah Zainal Arif, nyambung kepada Syekh Haji Abdul Muhyi di
Pamijahan, Tasikmalaya.
Syekh Abdul Muhyi
Sembah Dalem Bojong
Sembah Eyang Samadien
Sembah Eyang Asmadien
Sembah Eyang Zainal Arif [3]
Embah Ta’limudin
KH. Marjuki (Mama Prabu Cigondewah)

Sumber :
Moeflich Hasbullah
Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Gunung Djati
SILSILAH RADEN HAJI. ABDUL MANAF (GARIS MATARAM/ JAWA)

SYEIKH ABDUL MANAF MAHMUD putranya👇


SYEIKH DALEM NIYA DIRGA putranya 👇
SYEIKH DALEM NIYA SARI Putranya👇
SYEIKH DIPATIUKUR TSALITS putranya👇
SYEIKH DIPATIUKUR TSANI putranya👇
SULTON AGUNG MATARAM putranya 👇
PANGERAN ATAS ANGIN (SYEIKH ABDURROHMAN) putranya 👇
SULTHON MAULANA ABDURROHMAN putranya👇
SYEIKH SYARIF HIDAYATULLOH CIREBON (SUNAN GUNUNG JATI) putranya
SYARIF ABDULLOH (SULTON MESIR) putranya👇
SYEIKH ALI NURUL 'ALIM putranya👇
SYEIKH JAMALUDDIN ALHUSAIN (JAMALUDDIN KHAN/ JUMADIL QUBRO)
putranya👇
SYEIKH AMIR AHMAD (JALALUDDIN KHAN) putranya👇
SYEIKH ABDULLOH KHONUDDIN (ABDULLAH AZMATKHAN) putranya👇
SYEIKH ABDUL MALIK putranya👇
SYEIKH ALAWI AMIR FAQIH putranya👇
SYEIKH MUHAMMAD SHOHIB MUROTIB putranya👇
SYEIKH ALI AL-AZAM putranya👇
SYEIKH 'ALAWI putranya👇
SYEIKH MUHAMMAD putranya👇
SYEIKH UBAIDILLAH putranya👇
AHMAD MUHAJIR putranya👇
SYEIKH ISA AL-BASRI putranya👇
MUHAMMAD NAQIB putranya👇
HASYIM AL-KAMIL putranya👇
SYEIKHUNA JA'FAR SHODIQ putranya👇
MUHAMMAD BAQIR putranya👇
ASSAJJAD ZAINAL 'ABIDIN (yg terkenal setiap malam sholat sunatnya 1000
rakaat)
utranya👇
SAYYIDINA HUSAIN cucu Rosululloh SAW putranya👇
SAYYIDATUNA FATIMAH AZ-ZAHRO putranya👇
NABI kita tercinta SAYYIDINA WA MAULANA MUHAMMAD SAW

Sumber : profil-cerita-santri
SILSILAH SYEIKH JAMALUDDIN ALHUSAIN (JAMALUDDIN KHAN/
JUMADIL QUBRO)

MAULANA HUSIN JUMADIL KUBRO (JAMALUDDIN KHAN) BIN


AHMAD SYAH JALALUDDIN KHAN BIN
ABDULLAH AZMATKHAN BIN
ABDUL MALIK BIN
‘ALWI ‘AMMIL FAQIH BIN
MUHAMMAD SHOHIB MIRBATH BIN
ALI KHALI QASAM BIN
‘ALWI SHOHIB BAITI JUBAIR BIN
MUHAMMAD MAULA ASH-SHAOUMA’AH BIN
‘ALWI AL-MUBTAKIR BIN
‘UBAIDILLAH BIN 
AHMAD AL-MUHAJIR BIN
‘ISA AN-NAQIB BIN
MUHAMMAD AN-NAQIB BIN
‘ALI AL-’URAIDHI BIN
IMAM JA’FAR ASH-SHADIQ BIN
IMAM MUHAMMAD AL-BAQIR BIN
IMAM ‘ALI ZAINAL ‘ABIDIN BIN
IMAM HUSAIN ASY-SYAHID BIN
FATHIMAH AZ-ZAHRA BINTI
MUHAMMAD SAW

Sumber : Wikipedia
SILSILAH SYEKH SAYYID (GARIS AYAH)

1. Sayyid Sulaiman bin


2. Sayyid Abdurrahman bin
3. Sayyid Umar bin
4. Sayyid Muhammad bin
5. Sayyid Ahmad bin
6. Sayyid Abu Bakar Basyeiban bin
7. Sayyid Muhammad Asadullah bin
8. Sayyid Hasan At-Turobi bin
9. Sayyid Ali bin
10. Sayyid Muhammad al-Faqih Miqaddam bin
11.Sayyid Ali bin
12. Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin
13. Sayyid Ali Khali Qasam bin
14.Sayyid Alwi bin
15.Sayyid Muhammad bin
16.Sayyid Alwi bin
17.Sayyid Ubaidillah bin
18. Imam al-Muhajir ilallah Ahmad bin
19.Sayyid Isa an-Naqib bin
20.Sayyid Muhammad an-Naqib bin
21. Sayyid Ali al-‘Uraidli bin
22. Imam Ja’far ash-Shadiq bin
23. Imam Muhammad al-Baqir bin
24. Imam Ali Zainal Abidin bin
25. Sayyidina Husain bin
26. Sayyidatina Fatimah az-Zahra binti
27. RASULULLAH SAW
SILSILAH SYEKH SAYYID (GARIS IBU)

1. Sayyid Sulaiman bin


2. Syarifah Khodijah binti
3. Sultan Maulana Syarif Hasanuddin bin
4. Sultan Maulana Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) bin
5. Sultan Maulana Syarif Abdullah Umdatuddin Azmatkhan bin
6. Sultan Maulana Syarif Ali Nurul Alam Azmatkhan (Maulana Malik
Ibrahim/ Sunan Gresik) bin
7. Jamaluddin Akbar al-Husaini  (Syekh Jamaluddin Khan) bin
8. Maulana Ahmad Syah Jalaluddin (Syekh Jalaluddin Khan) bin
9. Maulana Abdullah Azmatkhan bin
10. Sultan Abdul Malik Azmatkhan bin
11. Sayyid Alwi bin
12. Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin
13. Sayyid Ali Khali Qasam bin
14. Sayyid Alwi bin
15. Sayyid Muhammad bin
16. Sayyid Alwi bin
17. Sayyid Ubaidillah bin
18. Imam al-Muhajir ilallah Ahmad bin
19. Sayyid Isa an-Naqib bin
20. Sayyid Muhammad an-Naqib bin
21. Sayyid Ali al-‘Uraidli bin
22. Imam Ja’far ash-Shadiq bin
23. Imam Muhammad al-Baqir bin
24. Imam Ali Zainal Abidin bin
25. Sayyidina Husain bin
26. Sayyidatina Fatimah az-Zahra binti
27. RASULULLAH SAW

Anda mungkin juga menyukai