Anda di halaman 1dari 16

STIKes GO INTERNATIONAL

GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR INTERNAL PERAWAT


YANG MEMPENGARUHI BURN OUT PERAWAT

STIKes BUDI
ANIS ROSTIA LUHUR
HENDYATI
C.0105.18.060
CIMAHI
STIKes BUDI LUHUR
CIMAHI
2019
www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI

Penyebab ?

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI

Tujuan Penelitian
RUMUSAN MASALAH Tujuan Umum: mengidentifikasi faktor-faktor internal perawat yang
mempengaruhi kejenuhan perawat di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi.

Tujuan Khusus :
a. Mengidentifikasi karakteristik usia perawat.
b.Mengidentifikasi karakteristik jenis kelamin perawat.
c. Mengidentifikasi karakteristik pendidikan perawat
d.Mengidentifikasi karakteristik masa kerja perawat
e. Mengidentifikasi kepribadian Hardiness Personality perawat.
f. Mengidentifikasi kejenuhan kerja perawat.

Manfaat Penelitian

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI TINJAUAN PUSTAKA

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes
BUDI LUHUR CIMAHI METODOLOGI PENELITIAN GO INTERNATIONAL

Rancangan Penelitian deskriptif kuantitatif

Definisi Operasional
Variabel Sub Variabel Definisi konseptual Definisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala ukur

Kejenuhan kerja   Sindrom kelelahan emosional, depersonalisasi, danKejenuhan bekerja yang dialami perawat di Kuesioner MBI-HS 1. Tinggi: Jika skor > Nominal
(burnout)   berkurangnya prestasi pribadi yang terjadi di antara
ruang rawat inap RS Mitra Kasih Cimahi yang   59,6
  individu-individu yang melakukan pekerjaan sejenis
meliputi:   2. Rendah: Jika skor
  (Ivancevich, 2014). -
Kelelahan fisik dan emosional   < 59,6
  -
Depersonalisasi    
  -
Penurunan personal accomplishment  
  Usia Periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan Lamanya hidup responden yang dihitung sejak Kuesioner 1. 20-39 tahun Nominal
yang baru dan harapan-harapan baru (Dinarti, dilahirkan hingga penelitian ini dilakukan 2. 40-60 tahun
2013)
  Jenis Kelamin Perbedaan biologis laki-laki dan perempuan yang Jenis kelamin responden Kuesioner 1. Perempuan Nominal
berkaitan dengan alat dan fungsi reproduksinya 2. Laki-laki
(Azisah, 2016)
  Tingkat Pendidikan Pendidikan formal yang dicapai oleh responden Tingkat pendidikan terakhir responden Kuesioner 1. SPK Ordinal
berdasarkan tingkat pendidikan terakhir 2. D3
(Notatmodjo, 2012) 3. S1
  Masa Kerja Jangka waktu atau lamanya seseorang bekerja Lama kerja responden sebagai perawat di Kuesioner 1. < 1 tahun Ordinal
pada suatu instansi, kantor, dan sebagainya ruang rawat inap RS Mitrakasih 2. 1-5 tahun
(Koesindratmono & Berlian, 2011) 3. > 5tahun
  Pribadi hardiness Serangkaian sifat yang memiliki fungsi sebagai Persepsi responden dalam menghadapi Kuesioner 1. Tinggi, jika skor > Nominal
sumber perlawanan, saat individu menemui suatu masalah kerja meliputi: 57,0
masalah (Zulaima, 2017) -
Kontrol 2. Rendah jika skor
-
Komitmen < 57,0www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
-
Tantangan
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI

96 PERAWAT DI
POPULASI
TOTAL RUANG RAWAT INAP
SAMPLING

INSTRUMEN
PENELITIAN

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI

DISTRIBUSI
ANALISA DATA UNIVARIAT
FREKUENSI

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes HASIL PENELITIAN & GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI PEMBAHASAN
Gambaran Faktor Internal dan Kejenuhan Kerja Perawat
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi
Karakteristik n (%)
Usia    
Dewasa Awal (18-39 tahun) 83 86,5
Dewasa Madya (40-60 tahun) 13 13,5
Jenis Kelamin    
Perempuan 77 80,2
Laki-laki 19 19,8
Pendidikan    
D III 89 92,71
S1 7 7,29
Masa Kerja    
<1 tahun 11 11,5
1-5 tahun 68 70,8
> 5 tahun 17 17,7
Personal Hardiness    
Tinggi 50 52,1
Rendah 46 47,9
Kejenuhan Kerja (Burnout)    
Tinggi 47 49
Rendah 49 51
www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI
Gambaran Kejenuhan Kerja Berdasarkan Usia Perawat di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi

Kejenuhan Kerja Jumlah

Usia Perawat Tinggi Rendah


n % n % n %
18-39 tahun (Dewasa Awal) 39 47 44 53 83 100
40-60 tahun (Dewasa Madya) 8 61,5 5 38,5 13 100
Total 47 100 49 100 96 100

Dari 83 perawat yang berusia 18-39 tahun (dewasa awal),


sebanyak 44 responden (53%) mengalami kejenuhan kerja 1. Responden usia 18-39 tahun menganggap walaupun harus bekerja dengan shift dan
rendah dan dari 13 perawat yang berusia 40-60 tahun harus bertemu dengan pasien yang sama dalam kurun waktu yang relative lama,
(dewasa madya) sebanyak 8 responden (61,5%) namun responden menjalankan tugasnya dengan perasaan senang dan bangga
mengalami kejenuhan kerja yang tinggi. karena responden merasa bahwa dirinya memberikan pengaruh positif terhadap
kehidupan pasien melalui pekerjaannya (item 9 kuesioner burnout).
2. Responden Usia 40-60 Mengalami Kelelahan Saat Melaksanakan Pekerjaannya (Item
2 Kuesioner Burnout) Dan Terlihat Lesu (Item 3 Kuesioner Burnout) Saat Bekerja.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI
Gambaran Kejenuhan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Perawat
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi
Kejenuhan Kerja
Jumlah
Jenis Kelamin Perawat Tinggi Rendah
n % n % n %
Perempuan 38 49,4 39 50,6 77 100

Laki-laki 9 47,4 10 52,6 19 100


Total 47 100 49 100 96 100

Dari 77 perawat yang berjenis kelamin perempuan, sebanyak


39 responden (50,6%) mengalami kejenuhan kerja rendah dan
dari 19 responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10
responden (52,6%)

Putriana (2018) jenis kelamin perawat merupakan salah satu


responden berjenis kelamin laki-laki lebih sedikit yang faktor yang menyebabkan kejenuhan kerja pada perawat, hal ini
mengalami kejenuhan kerja tinggi dibandingkan dengan dikarenakan pada pria yang mengalami burnout cenderung
responden berjenis kelamin perempuan, namun perbedaanya mengalami depersonalisasi sedangkan wanita yang burnout
tidak terlalu mencolok hanya sekitar 2% saja cenderung mengalami kelelahan emosional.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI

Gambaran Kejenuhan Kerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan Perawat


di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi
Kejenuhan Kerja
Jumlah
Pendidikan Perawat Tinggi Rendah
n % n % n %

D3 42 47,2 47 52,8 89 100

S1 5 71,4 2 28,6 7 100


Total 47 100 49 100 96 100

Responden yang berpendidikan S1 lebih banyak (71,4) Responden yang berpendidikan S1, merasa pekerjaan
yang mengalami kejenuhan tinggi dibandingkan dengan sebagai perawat pelaksana tidak sesuai ekspektasinya.
responden yang berpendidikan D3 sebanyak (28,6%)

Maslach (2010) berpendapat perawat yang memiliki pendidikan tinggi cenderung


rentan terhadap burnout, karena memiliki harapan atau aspirasi yang ideal
sehingga ketika dihadapkan pada realitas bahwa terdapat kesenjangan antara
aspirasi dan kenyataan, maka muncullah kegelisahan dan kekecewaan yang
dapat menimbulkan burnout.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI
Gambaran Kejenuhan Kerja Berdasarkan Masa Kerja Perawat di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi
Kejenuhan Kerja
Jumlah
Masa Kerja Perawat Tinggi Rendah
n % n % n %

< 1 tahun 2 27,3 8 72,7 11 100

1-5 tahun 30 44,1 38 55,9 68 100

> 5 tahun 14 82,4 3 17,6 17 100


Total 47 100 49 100 96 100

Dari 11 perawat yang baru bekerja < 1 tahun sebanyak 8


responden (52,8%) mengalami kejenuhan kerja rendah, Responden merasa bosan dengan pekerjaannya karena
sedangkan pada responden dengan masa kerja 1-5 tahun sudah lama bekerja sebagai perawat di ruang rawat inap.
sebanyak 38 responden (55,9%) mengalami kejenuhan
kerja rendah, sedangkan pada responden dengan masa
kerja > 5 tahun sebanyak 14 responden (82,4%) mengalami Pekerja pelayanan publik seperti perawat sering mengalami
kejenuhan kerja yang tinggi. depersonalisasi sehingga menjauhkan diri dari pekerjaan
yang menguras emosi (Sutjipto, 2011)

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI
Gambaran Tingkat Kejenuhan Kerja Berdasarkan Personal Hardiness perawat di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi
Kejenuhan Kerja
Jumlah
Personal Hardiness Perawat Tinggi Rendah
n % n % n %
TINGGI 23 46 27 54 50 100

RENDAH 24 52,2 22 47,8 46 100


Total 47 100 49 100 96 100

Dari 46 responden yang memiliki personal


hardiness rendah, sebanyak 24 responden
(52,2%) mengalami kejenuhan kerja tinggi

Kobasa (1979 dalam Zulaima, 2017) mengemukakan


Personal hardiness merupakan faktor yang
bahwa hardiness merupakan karakteristik kepribadian yang
menyebabkan terjadinya kejenuhan kerja perawat
dapat membantu untuk melindungi individu dari pengaruh
negatif stress

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI SIMPULAN DAN SARAN
1. Dari 83 perawat yang berusia 18-39 tahun (dewasa awal) sebanyak 53% mengalami kejenuhan kerja rendah dan dari 13 perawat
yang berusia 40-60 tahun (dewasa madya) sebanyak 61,5% mengalami kejenuhan kerja yang tinggi.
2. Dari 77 perawat yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 50,6% mengalami kejenuhan kerja rendah dan dari 19 perawat
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 52,6% mengalami kejenuhan kerja yang rendah.
3. Dari 89 perawat yang berpendidikan D3 sebanyak 52,8% mengalami kejenuhan kerja rendah dan dari 7 perawat yang
berpendidikan S1 sebanyak 71,4% mengalami kejenuhan kerja yang tinggi.
4. Dari 11 perawat yang baru bekerja < 1 tahun sebanyak 52,8% mengalami kejenuhan kerja rendah, sedangkan pada perawat
dengan masa kerja 1-5 tahun sebanyak 55,9% mengalami kejenuhan kerja rendah, dan pada perawat dengan masa kerja > 5
tahun sebanyak 82,4% mengalami kejenuhan kerja yang tinggi.
5. Dari 89 perawat yang memiliki personal hardiness tinggi sebanyak 54% mengalami kejenuhan kerja rendah dan dari 46 perawat
yang memiliki personal hardiness rendah sebanyak 52,2% mengalami kejenuhan kerja yang tinggi.

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
STIKes GO INTERNATIONAL
BUDI LUHUR CIMAHI

www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id
Jl. Kerkof No. 243 Leuwigajah Cimahi 40532 Jawa Barat - Indonesia.
022) 667 4696 (022) 667 0015 info@stikesbudiluhurcimahi.ac.id
www.stikesbudiluhurcimahi.ac.id

Anda mungkin juga menyukai