Anda di halaman 1dari 4

Tugas 2

Kajian Teori Tentang Rekrutmen Pegawai

Kelompok 7

Nama anggota:
M. Hakam Abdil Wafi (196301518102)
Kristhalia (196301518095)
Ima Jamilah (19601518092)
ning Dhimas Kaliwattu (196301518074)
Kajian Teori Rekrutmen

Rivai dan Sagala (2009) menyatakan bahwa rekrutmen merupakan proses menentukan dan
menarik pelamar, yang mampu bekerja dalam organisasi. Proses ini dimulai ketika para pelamar
dicari dan berakhir ketika lamaran mereka diserahkan/dikumpulkan. Hasilnya merupakan
sekumpulan pelamar pegawai baru untuk diseleksi dan diplih. Selain itu, rekruitmen juga dapat
dikatakan sebagai proses untuk mendapatkan sejumlah SDM (pegawai) yang berkualitas untuk
menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu organisasi.

Yuniarsih dan Suwatno (2008) menyatakan bahwa perekrutan merupakan kegiatan untuk
mendapatkan sejumlah pegawai dari berbagai sumber, sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan
sehingga mereka mampu menjalankan misi organisasi untuk merealisasikan visi dan tujuannya.

Mondy (1996) Selection is the process of choosing from a group of applicants the individual
best suited for a particular position. Proses seleksi yang dapat dikatakan sebagai tahap awal
yang menentukan bagi organisasi untuk memperoleh calon pegawai yang mempunyai
kemampuan yang handal dan professional

Mathis dan Jakson (2001) adalah proses yang menghasilkan sejumlah pelamar yang
berkualifikasi untuk pekerjaan di suatu perusahaan atau organisasi.

Gatewood dan Field (2001) menyatakan bahwa seleksi adalah proses pengumpulan dan
evaluasi informasi terkini dan akurat tentang individu yang memperoleh tawaran pekerjaan

Ivancevich (2001) rekrutmen berkaitan dengan aktivitas yang mempengaruhi jumlah dan jenis
pelamar, apakah pelamar tersebut kemudian menerima pekerjaan yang ditawarkan. Proses seleksi
merupakan rangkaian tahapan khusus yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang
akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan
keputusan penerimaan.
Secara umum rekrutmen pegawai adalah suatu proses untuk mendapatkan tenaga yang
berkualitas guna bekerja pada perusahaan atau instansi yang dimulai proses mencari,
menemukan, menseleksi, dan menetapkan diterima atau tidaknya seorang calan pegawai.

Terdapat empat tahapan yang harus dilalui perusahaan dalam proses rekrutmen menurut Suwatno
& Priansa (2011:68), antara lain: 1. Tahapan pertama: Memperjelas posisi yang harus diisi
melalui perekrutan 2. Tahapan kedua: Review dan memperbarui uraian pekerjaan, dan
spesifikasi untuk posisi tersebut 3. Tahapan ketiga: Mengidentifikasi kemungkinan sumber
pelamar yang memenuhi syarat 4. Tahapan keempat: Memilih cara komunikasi yang paling
efektif agar menarik pelamar yang memenuhi syarat.
Tujuan Rekrutmen

Tujuan rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi


kebutuhan organisasi dari berbagai sumber sehingga memungkinkan akan terjaring calon
pegawai dengan kualitas tertinggi dari yang terbaik (Rivai dan Sagala, 2011).

Filosofi Rekrutmen

Menurut simamora (2004) bahwa rekrutmen memiliki sejumlah filosofi yang penting untuk
diperhatikan.

1. Internal dan eksternal. Apakah akan mempromosikan sebagian besar dari dalam organisasi
atau mengangkat dari luar organisasi guna mengisi kekosongan pegawai.
2. Jangka Pendek atau Jangka panjang. Pengangkatan pegawai sekedar mengisi lowongan, atau
untuk tujuan jangka panjang?
3. Komitmen organisasi. Keseriusan organisasi untuk mencari dan mengangkat berbagai tipe
pegawai.
4. Pegawai sebagai komoditas atau pelanggan. Aapakah pelamar dianggap sebagai komoditi
yang hendak dibeli atau sebagai pelanggan yang hendak dirayu?
5. Persoalan etis. Perihal keadilan dan kejujuran proses rekrutmen

Filosofi rekrutmen menurut Rivai dan Sagala (2009) meliputi sejumlah isu penting terkait
dengan:
1. Mutu pegawai yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan organisasi. Untuk itu,
sebelumnya perlu dibuat hal-hal berikut: analisis jabatan, deskripsi jabatan, dan spesifikasi
pekerjaan.
2. Jumlah pegawai yang diperlukan harus sesuai dengan pekerjaan yang tersedia sehingga perlu
dilakukan melalui peramalan kebutuhan pegawai dan analisis mengenai kebutuhan pegawai,
seperti biaya yang diperlukan diminimalkan, perencanaan dan keputusan-keputusan strategis
tentang perekrutan, fleksibilitas, serta pertimbangan-pertimbangan hukum.

Seleksi

Menurut Rivai dalam Subekhi & Jauhar (2012:138), seleksi adalah kegiatan dalam
manajemen sumber daya manusia yang dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi
dilaksanakan, dimana telah terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk
kemudia dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan.

Terdapat beberapa pendekatan dalam seleksi pegawai menurut Hasibuan (2012:56), antara
lain :
1. Successive Hurdles, adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan urutan testing,
yakni jika pelamar tidak lulus pada suatu testing, ia tidak boleh mengikuti testing berikutnya dan
pelamar tersebut dinyatakan gugur.

2. Compensatory Selection Approach, adalah sistem seleksi yang dilakukan dengan cara si
pelamar mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai
standar atau tidak. Pelamar yang mencapai nilai standar dinyatakan lulus, sedangkan
pelamar yang tidak mencapai standar dinyatakan gugur atau tidak diterima.

Terdapat berbagai pandangan mengenai tahapan-tahapan dalam proses seleksi sumber


dayamanusia pada perusahaan, salah satunya tahapan seleksi menurut Mangkunegara dalam
Subekhi & Jauhar (2012:142) yaitu:

1. Tes pengetahuan akademik. Tes pengetahuan akademik bertujuan untuk mengetahui


tingkat penguasaan materi pengetahuan akademik calon pegawai. Materi yang diberikan harus
sesuai denganbidang pendidikan dan tingkat pendidikan calon pegawai.

2. Tes psikologi. Tes psikologi ini diberikan oleh ahli psikologi, untuk mengungkap
kemampuan potensial, minat, bakat, motivasi, emosi, kepribadian, dan kemampuan khusus
lainnya yang ada pada calon pegawai.

3. Wawancara. Wawancara seleksi merupakan salah satu teknik seleksi pegawai yang dilakukan
dengan cara tanya jawab langsung untuk mengetahi data pribadi calon pegawai.

Menurut Jackson et al (2010:294) seleksi adalah “proses memperoleh dan menggunakan


informasi tentang para pelamar kerja untuk menentukan siapa yang dipekerjakan untuk
mengisi jabatan dalam jangka waktu lama atau sebentar”. Metode seleksi adalah
wawancara, tes kemampuan fisik, Tes Kemampuan Kognitif, inventarisasi kepribadian, tes
narkoba dan tes kejujuran, Noe et al (2010). Menurut Jackson et al (2010) penyeleksian secara
aktif akan melibatkan manajer–manajer lini, profesional SDM, dan pegawai lainya yang
memiliki peran dan tanggung jawab dalam menyeleksi pelamar.

Indikator Variabel Rekrutmen Pegawai

1. Perencanaan Rekrutmen
2. Metode Rekrutmen
3. Metode Seleksi
4. Peserta Seleksi
5. Deskripsi Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai