Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENDIDIKAN KOMPARATIF

ANALISIS KASUS PENDIDIKAN DIBERBAGAI NEGARA

Dosen Pengampu: Mada Sutapa, SIP., M.Si.

Disusun Oleh:

Ardian Priambudi (16101241003)

Okta Viawan Nur Cahyo (16101241027)

Shiddiq Aryanto (16101241050)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
A. JUDUL ARTIKEL PENELITIAN
Multicultural Education in the US: Current Issues and Suggestions for
Practical Implementations
(Pendidikan Multikultural di AS: Masalah Terkini dan Saran untuk Implementasi
Praktis)

B. ANALISIS INTISARI PENELITIAN


Penelitian ini menjelaskan konsep multikulturalisme dalam pendidikan
di AS. Terutama membahas istilah pendidikan multikultural dan juga
beberapa tentang keunggulannya dalam pendidikan. Selain itu penelitian
ini menyajikan beberapa arus masalah utama dan dilema pendidikan
multikultural yang menghambat efektivitasnya dalam banyak hal sekolah
umum di seluruh AS. Akhirnya, makalah ini memberikan beberapa saran
praktis dan wawasan untuk implementasi yang efektif dari sistem
pendidikan multikultural.
1. Pengertian Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural adalah sistem pendidikan yang mengikuti proses
standar untuk memberikan konsep pendidikan dasar yang cocok untuk semua
siswa. Sistem ini membutuhkan reformasi sekolah secara keseluruhan untuk
menghadapi beberapa praktik diskriminasi dan rasisme di sekolah dan
masyarakat. Reformasi ini harus menargetkan kurikulum sekolah dan strategi
yang digunakan dalam pengajaran mereka dan interaksi antara personel
sekolah serta siswa dan keluarga mereka (Lucas, 2010).
2. Sejarah Pendidikan Multikultural di Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) sejauh ini disebut "negara melting-pot" atau negara
multikultural. Metafora ini diberikan untuk mencerminkan akumulasi negara
imigran dari berbagai negara selama sejarah. Para imigran tersebut
menemukan bahwa AS adalah tujuan yang paling nyaman untuk mencari
peluang kerja dan kehidupan yang lebih baik dan aman. Imigrasi adalah salah
satu alasan utama yang membuat AS menjadi negara yang beragam dan
multikultural. Karena imigrasi, sekolah-sekolah di seluruh negeri menerima
siswa setiap tahun dari latar belakang ras dan budaya yang berbeda. Para
siswa yang beragam membutuhkan sistem pendidikan yang memenuhi
kebutuhan mereka dan memfasilitasi pembelajaran mereka.
Beberapa faktor yang mempengaruhi sejarah pendidikan multikultural di
AS. Paling utama adalah revolusi gerakan hak-hak sipil pada tahun 1962
(Banks, 2013). Selama 1960-an dan 1970-an, orang Afrika-Amerika
menuntut kebebasan, keadilan sosial, politik, ekonomi dan hak-hak
pendidikan yang mereka rugikan dari sejarah (Banks, 2013). Faktor lain
adalah meningkatnya jumlah imigran ke AS karena kemiskinan, perang, dan
penganiayaan yang mereka alami di negara asal. Mayoritas kelompok budaya
Amerika adalah Indian Amerika, Eropa Amerika, Amerika Latin, Asia
Amerika, Afrika Amerika, dan Kepulauan Pasifik lainnya (Ameny-Dixon,
2004; Gay, 2004). Gollnick dan Chinn (2013) berpendapat bahwa alasan
mengapa orang yang memilih untuk berimigrasi ke AS — sebagai tujuan
mereka — dari berbagai negara adalah untuk memenuhi tuntutan, misalnya,
kebebasan, yang gagal mereka capai di negara asal mereka.
3. Keuntungan Pendidikan Multikultural di Amerika Serikat
Jika diadopsi secara efektif, pendidikan multikultural akan mampu :
a) Membantu mengurangi sikap rasial di kalangan siswa dan meningkatkan
beragam siswa belajar untuk mencapai keberhasilan akademik sehingga
mereka dapat menjadi peserta aktif dalam masyarakat (Okoye-Johnson,
2011).
b) Memberikan kegiatan yang menantang bagi semua siswa, misalnya,
mendorong musik multikultural dalam pendidikan seni, dapat
mempromosikan keterampilan berpikir kreatif dan kreativitas mereka
(Reed, 2010).
c) Menciptakan iklim kelas yang menarik dan sosialisasi, jadi penting bagi
guru ketika memberikan instruksi pendidikan untuk mengatasi keragaman
budaya siswa.
d) Berkembang kepercayaan diri dan persahabatan antara siswa dan guru,
yang dapat meningkatkan siswa kinerja. Oleh karena itu, guru harus
menunjukkan perhatian dan rasa hormat kepada latar belakang etnis dan
ras siswa mereka untuk mencapai tujuan tersebut (Gay, 2004).
e) Selanjutnya, berpartisipasi dalam kegiatan kelas memungkinkan siswa
untuk belajar dari satu sama lain dengan berbagi pemikiran dan berbeda
ide dari pengalaman budaya yang berbeda
4. Kendala Pendidikan Multikultural di Amerika Serikat
Dalam pelaksanaannya pendidikan multikultural di Amerika Serikat
menghadapi beberapa kendala. Salah satu kendalanya yaitu gagasan bahwa
kelompok budaya yang berbeda harus berasimilasi dan mengabaikan identitas
budaya mereka sehingga mereka dapat diterima oleh masyarakat dominan
(Ameny-Dixon, 2004). Selain itu, beberapa organisasi pendidikan gagal
mengatasi keragaman di antara siswa mereka. Sebagai contoh, Guild (2001)
menulis bahwa guru dan instruktur selalu memperlakukan siswa seolah-olah
mereka semua sama. Mereka memberikan strategi pengajaran yang sama,
memberikan tes yang sama untuk mengukur kinerja semua siswa, selalu
meminggirkan keragaman, dan hanya membawa bias menuju keseragaman.
Praktek-praktek ini menghambat kinerja siswa, terutama siswa minoritas yang
latar belakang budayanya berbeda dari mayoritas (Guild, 2001).
5. Saran Penerapan Sistem Pendidikan Multikultural yang Efektif
Isu-isu konflik dalam masyarakat multikultural tetap menyebar di banyak
sekolah umum di seluruh AS. Untuk alasan ini, ada sejumlah rekomendasi
dan berbagai jenis pendekatan untuk dipertimbangkan ketika menerapkan
sistem pendidikan multikultural yang menarik untuk membantu keberagaman
pelajar dalam meningkatkan prestasi akademik mereka.
a) Memiliki guru yang profesional dan beragam untuk mengajar siswa di
sekolah umum di seluruh negeri yang melayani siswa minoritas dan
beragam adalah wajib. Gollnick dan Chinn (2013) menekankan pada
perekrutan anggota fakultas yang berkualitas dan terlatih untuk berurusan
dengan pelajar yang beragam. Dengan demikian, peran guru tidak bisa
dihindari dalam memberdayakan dan meningkatkan sekolah yang
melayani siswa yang beragam.
b) Penerapan sistem pendidikan multikultural yang efektif membutuhkan
sekolah umum untuk memiliki beberapa karakteristik dan kualitas yang
berkontribusi pada keberhasilan akademik siswa. Misalnya, sekolah perlu
membuat ruang kelas yang dilengkapi dengan teknologi modern untuk
mendukung pembelajaran kooperatif, memiliki ruang rekreasi bagi siswa
untuk menghabiskan waktu luang mereka, dan fasilitas tambahan lainnya
yang membantu pengunjung untuk terlibat dalam kegiatan sekolah. Selain
itu, guru harus menerapkan strategi pengajaran yang berbeda dan efektif
yang menangani berbagai kecerdasan untuk memenuhi beragam kebutuhan
peserta didik dan meningkatkan motivasi mereka (Danzi, Reul, & Smith,
2008).
c) Implementasi program pendidikan guru yang mempersiapkan guru pra-
jabatan untuk sistem pendidikan multikultural telah dimulai sejak 1981
(Cochran-Smith, 2003). Oleh karena itu, departemen pendidikan guru
harus diselaraskan dengan kebijakan reformasi sekolah untuk memberikan
para guru dengan program pelatihan yang memungkinkan mereka untuk
menciptakan lingkungan yang menghargai sistem pendidikan
multikultural. Lembaga-lembaga ini juga bertanggung jawab untuk
meningkatkan guru dalam jabatan dengan program pelatihan yang
mempromosikan kesadaran mereka tentang pendidikan multikultural (Gay
& Howard, 2000).
d) Peran sekolah sebagai lembaga sosial, adalah untuk mendorong beragam
kelompok sosial dari berbagai ras untuk membentuk serikat dan organisasi
mereka sendiri, memberikan mereka hak yang sama dengan kelompok
lain, dan memungkinkan mereka untuk unggul dalam berbagai kegiatan.
Untuk menciptakan serikat semacam itu, sekolah harus menerapkan
program yang berbeda untuk melibatkan siswa dan keluarga mereka dalam
kegiatan budaya yang mempromosikan dan memperkuat ikatan sosial di
antara kelompok budaya lainnya.
e) Lingkungan sekolah harus digambarkan dengan pemahaman timbal balik
dan rasa hormat kepada siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda
dari siswa lain dalam budaya dominan. Para guru juga harus memastikan
bahwa perbedaan-perbedaan ini seharusnya tidak menjadi penghalang
untuk menghalangi hak-hak siswa mereka dalam pendidikan. Selain itu,
disarankan untuk menerapkan kurikulum multikultural yang mencakup
pelajaran sejarah, pengalaman, dan tradisi budaya siswa sehingga semua
siswa di kelas dapat mengetahui dan memahami berbagai kelompok di
negara mereka (Gollnick & Chinn, 2013).

C. KESIMPULAN INTISARI
Konsep pendidikan multikultural terlalu luas; oleh karena itu, guru
harus mengerti bahwa menyampaikan konsep pendidikan dasar yang
sesuai untuk semua siswa adalah bagian yang penting karena perbedaan
karakteristik yang dimiliki oleh siswa mereka. Pentingnya implementasi
pendidikan multikultural memiliki banyak keuntungan yang harus
diperoleh semua siswa untuk aktif dalam masyarakat. Sejarah konsep ini
telah berkembang sejak hak-hak sipil perpindahan dan imigrasi yang terus-
menerus ke negara itu, yang karenanya membuat sekolah menerima
populasi yang beragam dari berbagai negara. Pendidik harus memahami
dan mematuhi lima dimensi utama dari pendidikan multikultural dan
melepaskan semua praktik berbeda yang menghalangi implementasinya.
Akhirnya, sekolah sebagai institusi sosial harus mendorong beragam sosial
untuk membentuk kelompok serikat dan organisasi mereka sendiri,
melaksanakan kegiatan yang menarik dan program yang akan membantu
mempersempit kesenjangan pencapaian antara pelajar yang beragam,
mempromosikan solidaritas, kerja tim, dan moralitas.

D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN


1. Kelebihan :
a) Penelitian ini menjelaskan permasalahan dasar pendidikan di Amerika
Serikat, apabila tidak diatur dengan baik akan menimbulkan permasalahan
yang cukup berarti.
b) Penelitian mengenai pendidikan multikultural bersifat deskriptif,
mengambarkan dan menjelaskan pendidikan multikultural tersebut.
c) Dalam penelitian tersebut dijelaskan bagaimana awal mula pendidikan
multikultural di Amerika Serikat yang disebabkan karena beberapa faktor
sesuai dengan data sejarah yang ada.
d) Penelitian tersebut dijelaskan keuntungan dari pendidikan multikultural
namun tidak dijelaskan terkait kerugian implementasi pendidikan
multikultural di Amerika Serikat.
e) Setelah dijabarkan mengenai pendidikan multikultural di Amerika Serikat,
penelitian tersebut juga memberikan saran untuk Implementasi Efektif
Sistem Pendidikan Multikultural.
2. Kelemahan :
a) Metode pengumpulan data dan analisis tidak dijelaskan secara jelas,
namun data cukup diperoleh relevan.
b) Pengumpulan data penelitian tersebut belum mencari data secara langsung
dilapangan sehingga tidak mengetahui kondisi pelaksanaan pendidikan
multikultural secara real dilapangan.
c) Pengambilan data dalam penelitian tersebut kurang update karena hanya
mengambil data dari studi dokumen tanpa diimbangi dengan penelitian
dilapangan
d) Penelitian tidak dijelaskan dari kerugian pelaksanaan pendidikan
multikultural

E. SUMBER ARTIKEL PENELITIAN


Alghamdi, Yahya. 2017. Multicultural Education in the US: Current
Issues and Suggestions for Practical Implementations. International
Journal of Education ISSN 1948-5476 2017, Vol. 9, No. 2
(https://doi.org/10.5296/ije.v9i2.11316)

Anda mungkin juga menyukai