Fitoterapi Pernapasan
Fitoterapi Pernapasan
FITOTERAPI
SISTEM PERNAPASAN
OLEH :
KELOMPOK III
INKA KRISTINA O1A1 16 094
SYINTIA INDAH SARI O1A1 16 110
WA ODE NURFINTI O1A1 16 116
FITRAH FAJRIANI HAMING O1A1 16 127
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2019
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...
KATA PENGANTAR………………..……………………………………...........
DAFTAR ISI…………………………..…………………………………….........
BAB I PENDAHULUAN………………..………………………………….........
A. Latar Belakang…………………….………………………………...........
B. Rumusan Masalah………………….………………………………..........
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………........
D. Manfaat Penulisan………………….……………………………….........
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.…………………………………………….......
A. Asma …………….………………….……………………………….......
B. Influenza ……………………………… …..……………………….........
C. Tuberculosis….. …………………………………………………............
D. ISPA……………….………………….…………………………….........
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………..........
BAB IV PENUTUP………………………………………………………….......
A. Kesimpulan………………………………...…………………….............
B. Saran……………………………………….………………………….....
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………........
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan obat. Terkadang, banyak penyakit yang tidak
dapat disembuhkan dengan obat kimia melainkan dapat disembuhkan dengan
obat alami dari tumbuhan.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional masih selalu digunakan
masyarakat Indonesia terutama di daerah pedesaan yang masih kaya dengan
keanekaragaman tumbuhannya.Sejak ribuan tahun yang lalu, obat dan
pengobatan tradisional sudah ada di Indonesia, jauh sebelum pelayanan
kesehatan formal dengan obat-obatan modernnya dikenal masyarakat.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari
bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk
pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat tradisional dibuat atau diramu dari
bahan tumbuh-tumbuhan, bahan hewan, sediaan sarian (galenik), atau
campuran bahan-bahan tersebut.
Fitoterapi adalah pengobatan dan pencegahan penyakit menggunakan
tanaman, bagian tanaman, dan sediaan yang terbuat dari tanaman. Tumbuhan
herbal atau obat adalah tanaman yang secara tradisional digunakan untuk
fitoterapi. Bagian penting dari fitoterapi adalah tanaman atau bagian tanaman
yang dapat berfungsi sebagai obat.
Bahan alam (herbal) banyak digunakan oleh masyarakat terutama dalam
upaya preventif, promotif dan rehabilitatif, misalnya untuk mengatasi
gangguan pada sistem pernapasan. Beberapa contoh gangguan saluran
pernapasan adalah asma, batuk, influenza, otitis media, sinusitis, tonsilitis,
bronkitis, rhinitis alergi dan lain-lain.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tanaman atau
tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengatasi mengatasi berbagai macam
gangguan saluran pernafasan seperti asma, batuk, influenza, otitis media,
sinusitis, tonsilitis, bronkitis, rhinitis alergi dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
a. Apa saja tanaman yang berperan dalam pengobatan sistem pernapasan ?
b. Bagaimana khasiat empiris di masyarakat ?
c. Bagaimana mekanisme kerjanya ?
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui apa saja tanaman yang berperan dalam pengobatan
system pernapasan
b. Untuk mengetahui bagaimana khasiat empiris dimasyarakat
c. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerjanya
D. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah:
a. Mahasiswa dapat mengetahui apa saja tanaman yang berperan dalam
pengobatan system pernafasan
b. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana khasiat empiris di masyarakat
c. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mekanisme kerjanya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asma
1. Definisi
Asma adalah obstruksi jalan napas akut, episodik yang diakibatkan
oleh rangsangan yang tidak menimbulkan respon pada orang sehat. Asma
telah didefenisikan sebagai gangguan yang dikarateristikkan oleh
paroksisme rekurens mengi dan dispnea yang tidak disertai oleh penyakit
jantung atau penyakit lain. Meskipun asma dikarakterisasikan oleh mengi,
tidak semua mengi dihubungkan dengan asma. Mengi lokal unilateral
dapat disebabkan oleh aspirasi benda asing atau oleh tumor. Penyebab ini
mencakup emboli pulmonal, infeksi, gagal ventrikel kiri, fibrosis kistik,
defisiensi imunologis dan penyakit pernapasan karena virus. Mengi selalu
suatu tanda bermakna yang harus diselidiki. Patogenesis asma mengacu
pada non-spesific hyperirritability pada percabangan trakea. Agens
penyebab asma adalah alergen, lingkungan (polusi) dan emosi atau stres
(Tambayong, 2000).
2. Patofisiologi
Serangan asma terjadi apabila terpajan alergen sebagai pencetus.
Pajanan alergen tersebut menyebabkan terjadinya bronkokonstriksi, edema
dan hipersekresi saluran napas dengan hasil akhir berupa obstruksi saluran
napas bawah sehingga terjadi gangguan ventilasi berupa kesulitan napas
pada saat ekspirasi (air trapping) (Liansyah, 2014).
Terperangkapnya udara saat ekspirasi mengakibatkan peningkatan
tekanan CO2 dan pada akhirnya menyebabkan penurunan tekanan O 2
dengan akibat penimbunan asam laktat atau asidosis metabolik. Adanya
obstruksi juga akan menyebabkan terjadinya hiperinflasi paru yang
mengakibatkan tahanan paru meningkat sehingga usaha napas meningkat.
Usaha napas terlihat nyata pada saat ekspirasi sehingga dapat terlihat
ekspirasi yang memanjang atau wheezing. Adanya peningkatan tekanan
CO2 dan penurunan tekanan O2 serta asidosis dapat menyebabkan
vasokonstriksi pulmonar yang berakibat pada penurunan surfaktan.
Penurunan surfaktan tersebut dapat menyebabkan keadaan atelektasis.
Selain itu, hipersekresi akan menyebabkan terjadinya sumbatan akibat
sekret yang banyak (mucous plug) dengan akibat atelektasis (Liansyah,
2014).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beberapa jenis yang umum digunakan dalam pengobatan tradisional
(empiris) contohnya Sirih hijau (Piper betle Linn.), telah banyak diteliti serta
dibuktikan secara ilmiah khasiatnya adalah daun digunakan untuk mengobati
batuk, pusing dan demam. Buah untuk mengobati kejang perut, kena angin,
beri-beri, obat kuat. Akar untuk mengobati sakit gigi, pleuris, batuk, sesak
nafas Penelitian khasiat berbagai tanaman marga Piper masih diperlukan dalam
rangka pengembangan manfaat bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Rizki, M.I, Lutfi, C, Akhmad, N, dan Baharudin, Y., 2015, Tanaman dengan
Aktivitas Anti-Asma. Jurnal Pharmascience, Vol. 3 (1).
Tambayong, J., 2000, Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan, Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta.