Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nursyahidah Thamrin

Kelas : C / 2020

NIM : 200101512007

Hari Raya

Lantunan takbir yang merdu menggema dunia pertanda bahwa umat muslim telah
memasuki awal bulan syawal . Awal dimulainya bulan syawal ditandai dengan
dilaksanakannya sholat Idul Fitri yang diikuti oleh kaum muslim .Setelah
menunaikan ibadah puasa dan sholat Idul Fitri , umat muslim diseluruh dunia
memperoleh sebuah kemenangan yang biasa disebut dengan lebaran atau Hari
Raya Idul Fitri . Idul berarti kembali suci , karena pada akhir bulan ramadhan
umat islam diwajibkan untuk membayar zakat fitrah atupun zakat mal yang dapat
menyucikan dirinya kembali dari dosa dosa yang telah umat islam lakukan dalam
kurun waktu satu tahun yang lalu . Selain itu Idul Fitri juga momentum untuk
menyempurnakan hubungan dengan Allah SWT dan membangun hubungan sosial
yang baik sesama manusia dengan cara saling memaafkan .

Pada hari Idul Fitri berbagai Umat islam biasanya mengisi Hari Raya Idul Fitri
dengan saling bermaaf – maafkan antar kaum muslim . Sungkeman merupakan
suatu cara yang ditempuh untuk memohon maaf kepada orang yang lebih tua
dengan cara yang lebih sopan . Orang yang lebih muda sering melakukan
sungkeman kepada mereka yang lebih tua misalnya orang tuanya , kakek , nenek ,
dan saudara dari orang tuanya dan Hari Raya Idul Fitri juga dimanfaatkan umat
muslim untuk menjalin silaturahmi antar umat dengan cara berkunjung ke
kedeiaman orang lain misalnya saudara atau tetangga . Biasanya setelah
menyelenggarakan sholat ied bersama keluarga, suasana di dalam rumah akan
dibungkus haru. Anak-anak meminta maaf kepada orang tua, orang tua meminta
maaf pada orang tua, istri meminta maaf kepada suami, dan adik meminta maaf
pada kakak serta sebaliknya. Pagi akan lewat dengan perasaan lega mengingat
semua kesalahan telah dimaafkan.

Selain itu cara dilakukan umat islam untuk memaknai hari lebaran yaitu Mudik .
Mudik menjadi agenda wajib bagi masyarakat , terutama bagi umat muslim yang
tinggal jauh dari keluarga . Mudik dilakukan dengan tujuan agar dapat berkumpul
dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Suasana mudik terasa sangat kental
bagi sebagian besar umat muslim di Indonesia pada hari raya. Menempuh perjalan
jauh bersama keluarga, mengumpulkan barang-barang yang akan dibawa, singgah
di masjid yang terletak di pinggir jalan untuk menunai sholat maghrib, atau pun
mengunjungi warung makan di tengah perjalan, memarkirkan kendaraan di
halaman rumah keluarga yang ada di kampung halaman sambil melambai kepada
mereka yang sudah menunggu di teras rumah merupakan suatu hal yang memiliki
sensasi tersendiri bagi banyak orang. Oleh karena itu, momen tersebut merupakan
suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu.

Biasanya saat merayakan Hari Raya umat muslim akan mengunjungi makam
keluarga ataupun orang terkasih lainnya untuk mendoakan mereka . ziarah kubur
juga merupakan amalam sunnah yang dianjurkan dalam islam , terlebih
mengunjungi makan orang tua . Adapun tujuan ziarah kubur adalah untuk
mengingatkan peziarah bahwa kehidupan didunia ini tidak kekal dan
mengingatkan kepada hari akhir , ada adab yang harus dan tidak harus dilakukan .
salah satunya mendoakan orang yang dimakanmkan . sementara itu menaburkan
bunga dan menyiramkan air di atas makan bukan menjadi bagian wajib dari tata
cara ziarah kubur sesuai sunnah

Hari Raya Idul Fitri juga tidak pernah lepas dari pernak pernik yang menghiasi
hari yang sangat istimewa bagi umat muslim diseluruh dunia tersebut . Umat
islam menyambut Hari Raya Idul Fitri dengan penuh suka cita bahkan kadang
mereka menyajikan suguhan yang berbeda dari hari biasanya . Misalnya makanan
khas yang tersaji yaitu opor , rendang , ketupat dan opor ayam telah menjadi
makanan yang biasa menempati ruang meja makan . Tidak ketinggalan kue – kue
dalam toples cantik seperti nastar , kue putri salju dan kastangel .

Ketika hari sudah menjelang siang, pintu-pintu rumah di sepanjang gang mulai
terbuka menyiratkan bahwa mereka sedang menerima tamu. Saudara-saudara jauh
mulai berdatangan, saling mengunjungi satu sama lain. Tuan rumah akan sibuk
menyiapkan segala minuman dan kue-kue di atas meja tamu sambil mengobrol
menanyakan kabar dan saling salam-salaman. Jalanan kota akan sepi, sebagian
besar penduduknya sedang pulang dan sebagiannya lagi sedang berkunjung dari
rumah ke rumah.

Menjadi seorang anak kecil di hari raya tentu juga merupakan suatu hal yang
spesial. Ketika mengunjungi rumah kerabat atau dikunjungi oleh kerabat, biasanya
mereka yang lebih tua akan memberikan THR atau yang juga disebut tunjangan
hari raya oleh banyak orang. Seperti sebuah peraturan yang tidak baku, jumlah
THR cenderung berkurang seiring usia yang bertambah hingga tiba giliran mereka
menjadi cukup tua untuk menjadi orang yang memberi dan bukan lagi menerima.

Hari raya itu lebih dari sekadar sebuah perayaan kemenangan, menyambut
kesucian, dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang, hari raya adalah sebuah hari
yang penuh dengan sensasi dan suasana yang jauh berbeda dari hari-hari lainnya,
yang hanya datang sekali setahun. Ada yang menunggu hari raya untuk meminta
maaf kepada seseorang setelah kesalahan yang telah lama disimpan sendiri, ada
yang menunggu hari raya karena rindu keluarga di kampung halaman, ada yang
menunggu hari raya karena ingin melepas penat dan menikmati hidangan yang
enak, dan lain-lain.

Selain sebagai sebuah hari yang tidak lepas dari peristiwa agama, Hari
Raya Idul Fitri juga merupakan wadah budaya dan kebiasaan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai