Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN LINGKUNGAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN

MASYARAKAT

Disusun untuk memenuhi :


Tugas Mata Kuliah Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu : Affandy, S.Pd. M.Pd.

Disusun oleh :
1. Ardi Warsito (0801100205)
2. Dinar Tri W. (0801100176)
3. Rahmatullah Sidiq (0801100157)
4. Yuliana Istikharoh (0801100159)
5. Yuliana Risdiasari (0801100189)
6. Didi Susilo Aji (0801100166)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2008
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, semoga sholawat dan salam dilimpahkan
kepada Hamba dan Rosull-Nya Muhammad SAW juga kepada keluarga dan segenap
sahabatnya.
Atas berkat rohmat, hidayah dan pertolongan Allah, makalah ini bisa kami selesaikan,
dan buku ini hanyalah sebagai pengantar bagi mahasiswa yang ingin mempelajari
"Pendidikan di keluarga, sekolah, masyarakat" secara mendalam sehingga karena baru sebagai
pengantar maka diharapkan mahasiswa membaca buku-buku lain untuk melengkapi
pengalamannya.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan-
kekurangan yang telah kami sampaikan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
mohon maaf yang seikhlas-ikhlasnya.
DAFTAR ISl

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… 1


KATAPENGANTAR ……………………………………………………… 2
DAFTARISI ……………………………………………………………… 3
BAB IPENDAHULUAN ………………………………………………….. 4
A. Lalar Belakang …………………………………………………….. 4
B. Permasalahan ……………………………………………………… 4
C. Tujuan ……………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………... 5
A. Pengertian Pendidikan ……………………………………………… 5
B. Faktor-faktor Pendidikan …………………………………………... 5
C. Fungsi Pendidikan ………………………………………………….. 6
D. Pendidikan Lingkungan Keluarga ………………………………….. 6
E. Pendidikan Lingkungan Sekolah …………………………………….. 7
F. Pendidikan Lingkungan Masyarakat ………………………………… 8
BAB III PENUTUP………………………………………………………….. 10
A, Kesimpulan …………………………………………………………. 10
B. Saran ……………………………………………………………… 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lingkungan atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi
pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang
lembaga pendidikan sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan
menyangkut masalah lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan.
Setiap orang yang berada dalam lembaga pendidikan tersebut (keluarga, sekolah, dan
masyarakat), past! akan mengalami perabahan dan perkembangan menurut wama dan corak
institusi tersebut. Berdasarkan kenyataan dan peranan ketiga lembaga ini, Ki Hajar
Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan tersebut sebagai Tri Pusat Pendidikan.
Maksudnya, tiga pusat pendidikan yang secara bertahap dan terpadu mengemban suatu
tanggung jawab pendidikan bagi generasi mudanya.

B. Permasalahan
1. Apa itu pendidikan lingkungan keluarga?
2. Apa itu pendidikan lingkungan sekolah?
3. Apa itu pendidikan lingkungan masyarakat?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk :
1. Untuk mengetahui arti pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa itu pendidikan lingkungan keluarga.
3. Untuk mengetahui apa itu pendidikan lingkungan sekolah.
4. Untuk mengetahui apa itu pendidikan lingkungan masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah usaha yang dijalankan seseorang atau kelompok orang lain
agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi
dalam arti mental.
Pengertian pendidikan menurut para ahli :
1. langeveld
adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak
tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap
melaksanakan tugas hidupnya sendiri.
2. John Dewey
Adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual
dan emosional ke arah alam dan sesame manusia.
3. Ki Hajar Dewantara
Adalah tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
4. UUNo. 2Tahun 1989
Adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang.

B. Faktor-faktor pendidikan
1. faktor tujuan
secara singkat dikatakan bahwa tujuan pendidikan nasional ialah untuk kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
2. faktor pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul pertanggungjawaban untuk mendidik.
Pendidik ini meliputi ;
a. orang dewasa
b. orang tua.
c. Guru.
d. pemimpin masyarakat.
e. pemimpin agama.

3. faktor anak didik


adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
4. faktor alat pendidik
adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk terciptanya suatu
tujuan pendidik yang tertentu.
5. faktor lingkungan
merupakan faktor yang sangat menentukan yaitu pengaruhnya yang sangat
besar terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan
yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
a. lingkungan keluarga.
b. lingkungan sekolah.
c. lingkungan masyarakat / organisasi pemuda.

C. Fungsi pendidikan.
Fungsi pendidikan dalam arti sempit adalah membantu secara sadar
perkembangan jasmani dan rokhani peserta didik. Sedangkan fungsi pendidik dalam arti
luas ialah sebagai alat:
a. Pengembangan pribadi.
b. Pengembangan warga Negara.
c. Perkembangan kebudayaan.
d. Perkembangan bangsa.

D. Pendidikan lingkungan keluarga.


Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena
dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Tugas
utama dari keluarga bagi pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan •
paodangan hidup keagamaaR. Keioaro JBBBI merupakan wadah bagi anak dalam
konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi
sosialnya.
1. Fungsi dan peranan pendidikan keluarga
a. pengalaman pertama masa kanak-kanak
lingkungan pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merapakan
faktor penting dalam perkembangan pribadi anak. Suasana pendidikan keluarga ini
sangat penting diperhatikan, sebab dari sinilah keseimbangan jiwa di dalam
perkembangan individu selanjutnya ditentukan.
b. menjamin kehidupan emosional anak
melalui pendidikan keluarga ini, kehidupan emosional atau kebutuhan akan rasa
kasih sayang dapat dipenuhi atau dapat berkembang dengan baik, hal ini dikarenakan
adanya hubungan darah antara pendidikan dengan anak didik, sebab orang tua hanya
menghadapi sedikit anak didik dan karena hubungan tadi didasarkan atas rasa cinta
kasih sayang murni.
c. menanamkan dasar pendidikan moral
di dalam keluarga juga merapakan penanaman utama dasar-dasar moral bagi anak, yang
biasanya tercermin dalam sikap dan perilaku orang tua sebagai teladan yang dapat di
contoh anak.
d. memberikan dasar pendidikan sosial
perkembangan benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak dapat dipupuk sedini
mungkin, terutama lewat kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong-menolong, gotong
royong secara kekeluargaan, menolong saudara atau tetangga yang sakit, bersama-sama
menjaga ketertiban, kedamaian, kebersihan dan keserasian dalam segala hal.
e. peletakan dasar-dasar agama
masa kanak-kanak adalah masa yang paling baik untuk meresapkan dasar-dasar
kehidupan beragama, dalam hal ini tentu terjadi dalam keluarga. Anak-anak seharusnya
dibiasakan ikut serta ke masjid bersama-sama untuk menjalankan ibadah,
mendengarkan khutbah atau ceramah keagamaan, kegiatan seperti ini besar sekali
pengaruhnya terhadap kepribadian anak.
2. tanggung jawab keluarga
a. adanya motivasi atau dorongan cinta kasih yang menjiwai
hubungan orang tua dan anak.
b. Pemberian motivasi kewajiban moral sebagai konsekuensi
kedudukan orang tua terhadap keturunannya.
c Tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya akan
menjadi tanggung jawab masyarakat, bangsa dan Negara.
d. memelihara dan membesarkan anak.
e. Memberi pendidikan dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang berguna bagi kehidupan anak kelak.

E. Pendidikan lingkungan sekolah.


Pada dasarnya pendidikan sekolah merupakan bagian dari pendidikan dalani
keluarga, yang sekaligus juga merupakan lanjutan dari pendidikan dalam keluarga.
Disamping itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan
kehidupan dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak.
Ada beberapa karakteristik proses pendidikan yang berlangsung di sekolah ini,
yaitu sebagai berikut:
a. pendidikan diselenggarakan secara khusus dan bagi atas jenjang yang
memiliki hubungan hierarkis.
b. usia anak didik disuatu jenjang pendidikan relativ homogen.
c. waktu pendidikan relativ lama sesuai dengan program pendidikan yang
harus diselesaikan.
d. materi atau isi pendidikan lebih banyak bersifat akademis dan umum.
e. adanya penekanan tentang kualitas pendidikan sebagai jawaban terhadap
kebutuhan dimasa yang akan datang.
1. Sifat-sifat lembaqga pendidikan .
a. tumbuh sesudah keluarga ( pendidik kedua).
b. merupakan lembaga pendidikan formal.
c. merupakan lembaga yang tidak bersifat kodrati.
2. fungsi dan peranan sekolah.
peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, maka
sekolah bertugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus
tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya.
fungsi sekolah menurut Suwarno dalam bukunya Pengantar Umum Pendidikan,
adalah
a. Mengembangkan kecerdasan pikiran dan memberikan pengetahuan.
b. Spesialisasi.
c. Efisiensi-
d. SosialisasL
e. konservasi dan transmisi cultural.
f. transisi dari rumah ke masyarakat.
3. Macama – macam sekolah
a. ditinjau dari segi yang mengusahakan
o Sekolah negeri
o Sekolah swasta
b. ditinjau dari sudut tingkatan
o Pendidikan dasar
o Pendidikan menengah
o Pendidikan tinggi
c. ditinjau dari sifatnya
o Sekolah umum
o Sekolah kejuruan

F. Pendidikan lingkungan masyarakat


Dalam konteks pendidikan, masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah
keluarga dan sekolah. Pendidikan yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai
ketika anak-anak untuk beberapa waktu setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada
di luar dari pendidikan sekolah. Dengan demikian, berarti pengaruh pendidikan tersebut
tampak lebih luas.
Lembaga pendidikan yang dalam istilah UU No. 20 Tahun 2003 disebut dengan
jalur pendidikan non formal ini, bersifat fungsional dan praktis yang bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja peserta didik yang berguna bagi
usaha perbaikan taraf hidupnya. Pendidikan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:
a. pendidikan diselenggarakan dengan sengaja di luar sekolah
b. peserta umumnya mereka yang sudah tidak bersekolah
c. pendidikan tidak mengenal jenjang dan program pendidikan untuk
jangka waktu pendek.
d. Peserta tidak perlu homogen
e. Ada waktu belajar dan metode formal, serta evaluasi yang sistematis.
f. Isi pendidikan bersifat praktis dan khusus
g. Keterampilan kerja sangat ditekankan
Beberapa istilah jalur pendidikan luar sekolah
a. pendidikan social
b. pendidikan Masyarakat
c. pendidikan rakyat
d. pendidikan luar sekolah
e. mass education
f. adult education
g. extension education
h. fundamental education
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah di atas adalah bahwa pendidikan bukan hanya di
adakan atau di seienggarakan di sekolah saja tetapi juga di keluarga dan di masyarakat.
Apalagi Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena
dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Disamping
itu, kehidupan di sekolah adalah jembatan bagi anak yang menghubungkan kehidupan
dalam keluarga dengan kehidupan dalam masyarakat kelak. Dalam konteks pendidikan,
masyarakat merupakan lingkungan ketiga setelah keluarga dan sekolah. Pendidikan
yang dialami dalam masyarakat ini, telah mulai ketika anak-anak untuk beberapa waktu
setelah lepas dari asuhan keluarga dan berada di luar dari pendidikan sekolah.

B Saran
Upayakan untuk memperbanyak referensi yang dapat memperkaya pengetahuan
dan isi dari makalah ini. Sebaiknya gunakan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
o Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta. 2008
o www.luqifor.com
o www.google.com
o Dimyati dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta. Proyek Pembinaan dan Pengembangan Mutu Tenaga
Kependidikan, Depdikbud.
o Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta :
Bumi Aksara.
o Sudjana, Nana. (1989). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di
Sekolah. Bandung : Sinar Baru.

Anda mungkin juga menyukai